• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berakhir Dengan KemenanganKemenangan Yang Terbesar

Dalam dokumen Hidup Berkemenangan. Semarang, 1 Mei 2012 (Halaman 32-38)

Agar semua orang percaya

memiliki kerendahan hati di hadapan-Nya.

Agar kita sanggup bertahan sampai akhir. Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. Kisah Para Rasul 7:55

…: “TUHAN, Dialah Allah! TUHAN, Dialah Allah!” 1 Raja-Raja 18:39

Berakhir Dengan Kemenangan

Kemenangan Yang Terbesar

Kisah Para Rasul 7:54:60 1 Raja-raja 18:20-46

Perjuangan kita dalam mempertahankan iman di tengah pergumulan hidup yang berat atau serangan dari pihak lain bukanlah hal yang mudah. Stefanus adalah seorang pengikut Kristus yang berjuang dalam mempertahankan imannya terhadap orang-orang yang memfitnah dia. Sekalipun Stefanus berkata yang benar, tapi orang-orang Yahudi yang membenci dia memutarbalikkan apa yang dikatakannya. Saat Stefanus mempertahankan imannya, Alkitab mencatat bahwa ia tidak berjuang seorang diri, namun ia diberi kekuatan dan disertai oleh Roh Kudus.

Roh Kudus adalah Roh Penghibur yang mendampingi dan bahkan memberi kita kekuatan di saat kita ada dalam pergumulan. Roh Kudus mengurapi orang-orang percaya untuk memberikan kemenangan. Dalam Mazmur 20:7, dikatakan bahwa Tuhan memberi kemenangan kepada orang yang diurapi-Nya. Semua perjuangan kita dalam mempertahankan iman akan selalu berakhir dengan kemenangan, apabila Roh Kudus memenuhi hidup kita.

Roh Kudus memberi kita kemampuan dan kesanggupan untuk tetap bertahan dan menang sampai akhir. Di tengah pergumulan hidup yang berat oleh tekanan penderitaan sakit penyakit, ekonomi, dan sebagainya. Roh Kudus memberi kesanggupan untuk menanggungnya, sehingga kita tidak akan meninggalkan iman percaya kita kepada Tuhan.

Stefanus yang penuh Roh Kudus dapat melihat kemuliaan Tuhan di tengah aniaya yang menimpanya. Kita pun akan melihat kemuliaan Tuhan sebagai kemenangan di akhir perjuangan iman kita. (YL)

kamis, 31 mei 2012

rabu, 30 mei 2012 Ulangan 29-31

Ulangan 26-28 Bacaan Alkitab Setahun

Bacaan Alkitab Setahun

D O A K A N D O A K A N r e n u n g k a r e n u n g k a

Sadar atau tidak, umat manusia selalu diperhadapkan pada pilihan: bersandar kepada kuasa Allah yang hidup, atau kepada ilah-ilah yang mati. Umat Israel pada zaman Elia disesatkan oleh Raja Ahab dan permaisurinya, Izebel untuk menyembah ilah-ilah, yaitu Baal dan Asyera, dewa dan dewi kesuburan Kanaan. Itulah sebabnya Elia, seorang nabi yang dipakai Allah, menyadarkan umat-Nya bahwa mereka telah tersesat. Tugas ini tidak mudah. Dibutuhkan bukti nyata bahwa Allah yang benar itu hidup. Ternyata benar bahwa Allah yang disembah Elia adalah Allah yang hidup! Apa rahasia kemenangan Elia?

Pertama, Elia memperbaiki mezbah yang telah diruntuhkan (ayat

30). Kedua, ia mengambil dua belas batu untuk membangun mezbah itu, yaitu simbol kesatuan umat Tuhan (ayat 31-32). Ketiga, Elia menyusun kayu api dan memotong lembu. Ini adalah simbol pengorbanan (ayat 33). Keempat, Elia menyuruh orang mengguyurnya dengan air untuk menunjukkan bahwa apa yang akan terjadi kemudian bukan rekayasa manusia, melainkan murni pekerjaan Allah (ayat 34-36). Kelima, Elia berdoa dengan kalimat yang berfokus pada kemuliaan Allah dan pemulihan penyembahan umat-Nya (ayat 36-37). Maka “api

TUHAN menyambar habis korban bakaran, …” dan terdengarlah sorak

kemenangan, “TUHAN, Dialah Allah! TUHAN, Dialah Allah!” (ayat 38-39).

Mari kita alami pula kemenangan terbesar semacam ini, yaitu kemenangan atas dosa, penyesatan berupa penyembahan berhala, hawa nafsu dunia, dan sebagainya. Kita harus menyembah Allah yang hidup di dalam nama Tuhan Yesus Kristus dalam roh dan kebenaran, sebab Allah menghendaki penyembah yang demikian (Yohanes 4:23)!

(PF)

Kemenangan terbesar diperoleh ketika kita menundukkan diri di hadapan otoritas Allah.

Bertanding sampai berakhir dengan

kemenangan. Agar semua orang percaya

memiliki kerendahan hati di hadapan-Nya.

Agar kita sanggup bertahan sampai akhir. Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. Kisah Para Rasul 7:55

…: “TUHAN, Dialah Allah! TUHAN, Dialah Allah!” 1 Raja-Raja 18:39

Berakhir Dengan Kemenangan

Kemenangan Yang Terbesar

Kisah Para Rasul 7:54:60 1 Raja-raja 18:20-46

Perjuangan kita dalam mempertahankan iman di tengah pergumulan hidup yang berat atau serangan dari pihak lain bukanlah hal yang mudah. Stefanus adalah seorang pengikut Kristus yang berjuang dalam mempertahankan imannya terhadap orang-orang yang memfitnah dia. Sekalipun Stefanus berkata yang benar, tapi orang-orang Yahudi yang membenci dia memutarbalikkan apa yang dikatakannya. Saat Stefanus mempertahankan imannya, Alkitab mencatat bahwa ia tidak berjuang seorang diri, namun ia diberi kekuatan dan disertai oleh Roh Kudus.

Roh Kudus adalah Roh Penghibur yang mendampingi dan bahkan memberi kita kekuatan di saat kita ada dalam pergumulan. Roh Kudus mengurapi orang-orang percaya untuk memberikan kemenangan. Dalam Mazmur 20:7, dikatakan bahwa Tuhan memberi kemenangan kepada orang yang diurapi-Nya. Semua perjuangan kita dalam mempertahankan iman akan selalu berakhir dengan kemenangan, apabila Roh Kudus memenuhi hidup kita.

Roh Kudus memberi kita kemampuan dan kesanggupan untuk tetap bertahan dan menang sampai akhir. Di tengah pergumulan hidup yang berat oleh tekanan penderitaan sakit penyakit, ekonomi, dan sebagainya. Roh Kudus memberi kesanggupan untuk menanggungnya, sehingga kita tidak akan meninggalkan iman percaya kita kepada Tuhan.

Stefanus yang penuh Roh Kudus dapat melihat kemuliaan Tuhan di tengah aniaya yang menimpanya. Kita pun akan melihat kemuliaan Tuhan sebagai kemenangan di akhir perjuangan iman kita. (YL)

kamis, 31 mei 2012

rabu, 30 mei 2012 Ulangan 29-31

Ulangan 26-28 Bacaan Alkitab Setahun

Bacaan Alkitab Setahun

D O A K A N D O A K A N r e n u n g k a r e n u n g k a

Elia hidup di tengah bangsa penyembah Baal.

Elia adalah seorang

nabi Tuhan yang hidup pada abad 9 SM di kerajaan Utara yaitu Israel. Pada zamannya Israel diperintah oleh raja-raja yang tidak takut pada Tuhan. Mereka adalah raja Omri, raja Ahab dan raja Ahazia. Ketiga raja ini m e n g i k u t i j e j a k pendahulunya, raja Yerobeam yang menyembah berhala.

Raja Omri memerintah Israel selama 12 tahun. Ia melakukan apa yang jahat di m a t a T u h a n d e n g a n menyembah dewa-dewa. S e l a n j u t n y a k e r a j a a n diperintah oleh anaknya yang bernama Ahab selama 22 tahun. Ia juga melakukan hal yang sama seperti ayahnya. Raja Ahab yang menikahi perempuan asing yaitu Izebel, bukan hanya menyembah Baal, tetapi lebih dari pada i t u . I a b e r i b a d a h d a n membuat mezbah untuk Baal dan membuat patung Asyera mengikuti isterinya. Banyak

k e j a h a t a n y a n g t e l a h dilakukan raja Ahab karena menuruti nasihat Izebel, seperti mengambil kebun anggur Nabot dengan cara memfitnah dan kemudian membunuhnya. Setelah Ahab meninggal, Ahazia anaknya menggantikannya. Ahazia hanya memerintah selama dua tahun. Ia juga menyembah dewa-dewa sama seperti ayah dan kakeknya. Para raja ini menyebabkan orang Israel juga ikut menyembah dewa-d e w a y a n g m e r u p a k a n perbuatan dosa di hadapan Tuhan. Tentu saja hal itu menimbulkan sakit hati Tuhan. Inilah tantangan yang sangat berat bagi Elia yang hidup di tengah-tengah bangsa yang menyembah dewa-dewa. Tetapi ia tidak putus harapan. Kerinduannya adalah agar o r a n g I s r a e l b e r b a l i k menyembah Allah yang benar dan hidup.

E l i a m e n u n j u k k a n keunggulan Allah

Sebagai nabi Tuhan,

Elia hidup di tengah bangsa penyembah Baal.

Elia adalah seorang

nabi Tuhan yang hidup pada abad 9 SM di kerajaan Utara yaitu Israel. Pada zamannya Israel diperintah oleh raja-raja yang tidak takut pada Tuhan. Mereka adalah raja Omri, raja Ahab dan raja Ahazia. Ketiga raja ini m e n g i k u t i j e j a k pendahulunya, raja Yerobeam yang menyembah berhala.

Raja Omri memerintah Israel selama 12 tahun. Ia melakukan apa yang jahat di m a t a T u h a n d e n g a n menyembah dewa-dewa. S e l a n j u t n y a k e r a j a a n diperintah oleh anaknya yang bernama Ahab selama 22 tahun. Ia juga melakukan hal yang sama seperti ayahnya. Raja Ahab yang menikahi perempuan asing yaitu Izebel, bukan hanya menyembah Baal, tetapi lebih dari pada i t u . I a b e r i b a d a h d a n membuat mezbah untuk Baal dan membuat patung Asyera mengikuti isterinya. Banyak

k e j a h a t a n y a n g t e l a h dilakukan raja Ahab karena menuruti nasihat Izebel, seperti mengambil kebun anggur Nabot dengan cara memfitnah dan kemudian membunuhnya. Setelah Ahab meninggal, Ahazia anaknya menggantikannya. Ahazia hanya memerintah selama dua tahun. Ia juga menyembah dewa-dewa sama seperti ayah dan kakeknya. Para raja ini menyebabkan orang Israel juga ikut menyembah dewa-d e w a y a n g m e r u p a k a n perbuatan dosa di hadapan Tuhan. Tentu saja hal itu menimbulkan sakit hati Tuhan. Inilah tantangan yang sangat berat bagi Elia yang hidup di tengah-tengah bangsa yang menyembah dewa-dewa. Tetapi ia tidak putus harapan. Kerinduannya adalah agar o r a n g I s r a e l b e r b a l i k menyembah Allah yang benar dan hidup.

E l i a m e n u n j u k k a n keunggulan Allah

Sebagai nabi Tuhan,

Elia sangat prihatin dengan kondisi bangsanya. Ia ingin menunjukkan kepada bangsa Israel bahwa Allah yang ia sembah adalah Allah yang b e n a r d a n h i d u p , y a n g memiliki otoritas penuh atas seluruh ciptaan-Nya. Itu sebabnya ia berkata kepada raja Ahab, “Demi Tuhan yang hidup, Allah Israel, yang kulayani, sesungguhnya tidak akan ada embun atau hujan pada tahun-tahun ini, kecuali kalau kukatakan" (1 Raja-raja

17:1). Atas seizin Tuhan,

terjadilah apa yang dikatakan E l i a . D i I s r a e l t e r j a d i kekeringan selama 3,5 tahun. Hal lain yang dilakukan Elia adalah menantang raja Ahab. Ia menyuruh raja Ahab mengumpulkan nabi-nabi Baal yang berjumlah 450 orang dan n a b i - n a b i A s y e r a y a n g berjumlah 400 orang (1

Raja-raja 18:19).

Nabi Elia mengajak mereka beradu kekuatan di atas gunung Karmel dengan c a r a m e m p e r s e m b a h k a n korban berupa lembu ke atas

kayu api tetapi tidak boleh ada api. Di gunung itu nabi Elia seorang diri melawan 450 nabi Baal disaksikan oleh orang Israel. Dimulai dari 450 nabi Baal dari pagi sampai tengah hari mereka memanggil-manggil berulang kali nama Baal sambil menoreh-noreh diri mereka sendiri dengan pedang dan tombak sampai darahnya bercucuran. Tetapi apa yang terjadi? Tidak terjadi apa pun. Tidak ada api yang menyambar persembahan mereka. Tibalah giliran Elia mempersembahkan korban, maka ia mendirikan batu-batu yang berjumlah dua belas batu mewakili jumlah suku Israel untuk dijadikan mezbah. Pada petang itu, Elia berdoa kepada Tuhan, Allah Abraham, Ishak dan Israel. Segera api turun dari langit menyambar habis korban bakaran itu.

Tujuan daripada Elia melakukan semua itu adalah untuk membuktikan kepada orang Israel seperti doanya, “Bahwa Engkaulah Allah, ya TUHAN, dan Engkaulah yang

membuat hati mereka tobat kembali" (1 Raja-raja 18:37). Akhirnya peristiwa itu membuka mata orang Israel s i a p a A l l a h y a n g p a t u t disembah, sehingga mereka sujud menyembah Allah dan mengakui dengan berkata, “ "TUH AN , D ia l a h Al l a h !

T U H A N , D i a l a h A l l a h ! "

(1 Raja-raja 18:39).

Elia manusia biasa sama

s e p e r t i k i t a

Yakobus 5:17 berkata, “Elia

adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa, ….. Ya, mukjizat-mukjizat yang terjadi melalui Elia membuat orang berpikir bahwa Elia manusia hebat. Tetapi Yakobus mengatakan bahwa Elia adalah manusia biasa sama seperti kita. Sebagai manusia, ia juga pernah mengalami ketakutan yang amat sangat ketika hendak dibunuh oleh Izebel. Begitu takutnya sampai ia ingin agar Tuhan mencabut n y a w a n y a . Ti d a k d a p a t dipungkiri secara manusia rasa

takut dapat dialami oleh siapa s a j a y a n g m e n g h a d a p i ancaman. Tetapi kembali Tuhan memberikan kekuatan kepada nabi Elia sehingga ia mampu berjalan empat puluh hari empat puluh malam menuju ke gunung Allah yaitu gunung Horeb.

Rahasia Elia dipakai Tuhan

Elia dipakai Tuhan secara luar biasa. Apa yang ia katakan selalu terjadi dan doanya selalu dikabulkan oleh Tuhan. A p a r a h a s i a n y a ? Ya n g p e r t a m a , i a t a a t p a d a perintah Tuhan. Ketika disuruh pergi bersembunyi di sungai Ke r i t , i a m e l a k u k a n n y a s e h i n g g a T u h a n m e m e l i h a r a n y a d e n g a n mengirim roti dan daging melalui burung gagak yang datang setiap pagi dan petang. I a t a a t k e t i k a d i s u r u h meninggalkan sungai Kerit dan pergi ke Sarfat menemui seorang janda yang akan memberi ia makan. Ia juga taat ketika disuruh oleh Tuhan untuk mengurapi Hazael

Elia sangat prihatin dengan kondisi bangsanya. Ia ingin menunjukkan kepada bangsa Israel bahwa Allah yang ia sembah adalah Allah yang b e n a r d a n h i d u p , y a n g memiliki otoritas penuh atas seluruh ciptaan-Nya. Itu sebabnya ia berkata kepada raja Ahab, “Demi Tuhan yang hidup, Allah Israel, yang kulayani, sesungguhnya tidak akan ada embun atau hujan pada tahun-tahun ini, kecuali kalau kukatakan" (1 Raja-raja

17:1). Atas seizin Tuhan,

terjadilah apa yang dikatakan E l i a . D i I s r a e l t e r j a d i kekeringan selama 3,5 tahun. Hal lain yang dilakukan Elia adalah menantang raja Ahab. Ia menyuruh raja Ahab mengumpulkan nabi-nabi Baal yang berjumlah 450 orang dan n a b i - n a b i A s y e r a y a n g berjumlah 400 orang (1

Raja-raja 18:19).

Nabi Elia mengajak mereka beradu kekuatan di atas gunung Karmel dengan c a r a m e m p e r s e m b a h k a n korban berupa lembu ke atas

kayu api tetapi tidak boleh ada api. Di gunung itu nabi Elia seorang diri melawan 450 nabi Baal disaksikan oleh orang Israel. Dimulai dari 450 nabi Baal dari pagi sampai tengah hari mereka memanggil-manggil berulang kali nama Baal sambil menoreh-noreh diri mereka sendiri dengan pedang dan tombak sampai darahnya bercucuran. Tetapi apa yang terjadi? Tidak terjadi apa pun. Tidak ada api yang menyambar persembahan mereka. Tibalah giliran Elia mempersembahkan korban, maka ia mendirikan batu-batu yang berjumlah dua belas batu mewakili jumlah suku Israel untuk dijadikan mezbah. Pada petang itu, Elia berdoa kepada Tuhan, Allah Abraham, Ishak dan Israel. Segera api turun dari langit menyambar habis korban bakaran itu.

Tujuan daripada Elia melakukan semua itu adalah untuk membuktikan kepada orang Israel seperti doanya, “Bahwa Engkaulah Allah, ya TUHAN, dan Engkaulah yang

membuat hati mereka tobat kembali" (1 Raja-raja 18:37). Akhirnya peristiwa itu membuka mata orang Israel s i a p a A l l a h y a n g p a t u t disembah, sehingga mereka sujud menyembah Allah dan mengakui dengan berkata, “ "TUH AN , D ia l a h Al l a h !

T U H A N , D i a l a h A l l a h ! "

(1 Raja-raja 18:39).

Elia manusia biasa sama

s e p e r t i k i t a

Yakobus 5:17 berkata, “Elia

adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa, ….. Ya, mukjizat-mukjizat yang terjadi melalui Elia membuat orang berpikir bahwa Elia manusia hebat. Tetapi Yakobus mengatakan bahwa Elia adalah manusia biasa sama seperti kita. Sebagai manusia, ia juga pernah mengalami ketakutan yang amat sangat ketika hendak dibunuh oleh Izebel. Begitu takutnya sampai ia ingin agar Tuhan mencabut n y a w a n y a . Ti d a k d a p a t dipungkiri secara manusia rasa

takut dapat dialami oleh siapa s a j a y a n g m e n g h a d a p i ancaman. Tetapi kembali Tuhan memberikan kekuatan kepada nabi Elia sehingga ia mampu berjalan empat puluh hari empat puluh malam menuju ke gunung Allah yaitu gunung Horeb.

Rahasia Elia dipakai Tuhan

Elia dipakai Tuhan secara luar biasa. Apa yang ia katakan selalu terjadi dan doanya selalu dikabulkan oleh Tuhan. A p a r a h a s i a n y a ? Ya n g p e r t a m a , i a t a a t p a d a perintah Tuhan. Ketika disuruh pergi bersembunyi di sungai Ke r i t , i a m e l a k u k a n n y a s e h i n g g a T u h a n m e m e l i h a r a n y a d e n g a n mengirim roti dan daging melalui burung gagak yang datang setiap pagi dan petang. I a t a a t k e t i k a d i s u r u h meninggalkan sungai Kerit dan pergi ke Sarfat menemui seorang janda yang akan memberi ia makan. Ia juga taat ketika disuruh oleh Tuhan untuk mengurapi Hazael

menjadi raja Aram, Yehu menjadi raja Israel dan Elisa

m e n j a d i n a b i

menggantikannya. Kedua, Elia memiliki keberanian yang luar biasa. Berhadapan dengan raja-raja dan orang Israel yang tidak takut pada Tuhan bukan perkara mudah. Tuhan sangat m e n g h a r g a i keberanianny a sehingga ia d a p a t melawan 450 n a b i - n a b i Baal. Ketiga, a p a y a n g d i l a k u k a n Elia memiliki tujuan yang jelas yaitu u n t u k menyatakan k e u n g g u l a n A l l a h d a n keselamatan

bangsanya dari murka Allah. Keempat, Elia berdoa dengan sungguh-sungguh sehingga Tu h a n m e n d e n g a r d a n mengabulkan setiap

doa-doanya. Jadi sebenarnya bukan karena Elia yang hebat sehingga ia mampu membuat mukjizat melainkan karena kuasa Tuhan yang bekerja di dalam diri Elia.

Tuhan mau memakai siapa saja. Rahasianya adalah taat pada perintah-Nya, b e r a n i m e n g a m b i l risiko, dalam m e l a k u k a n sesuatu ada tujuan yang j e l a s y a n g sesuai dengan kehendak-Nya d a n b e r d o a d e n g a n s u n g u h -s u n g g u h . D e n g a n d e m i k i a n Tu h a n a k a n memperlengk api kita dengan kuasa-Nya sehingga mukjizat Tuhan dinyatakan. Apa pun yang kita katakan dan doakan akan terjadi. 

Pada dini hari sekitar pk. 03 .00 – 04.00 Minggu itu tgl 12 Februari 2012 kota Semarang diguyur hujan, namun menjelang pk. 05.00 hujan mulai reda. Biasanya saya ke gereja diantar oleh tukang becak langganan. Tetapi sudah beberapa Minggu tukang becak tidak datang dan pada pagi itu ternyata tukang becak tersebut juga tidak datang, sehingga saya berjalan keluar gang mencari tukang becak lain. Waktu itu sepanjang jalan di luar gang sangat sepi, tidak ada suara apa pun. Tetapi tiba-tiba ada tangan yang menarik tas saya. Rupanya tangan tersebut adalah tangan seorang yang membonceng sepeda motor. Saat itu saya sangat terkejut dan saya menjerit, “Ya Tuhan.” Saya terjatuh, kepala dan pinggul kiri saya membentur aspal. Orang tersebut terus berusaha menarik tas saya dan saya terseret cukup jauh antara tiga gang. Saat itu saya berteriak, “tolong, tolong,” tetapi pagi itu tidak ada seorang pun yang lewat seperti biasa di hari minggu ada beberapa orang yang melakukan jalan pagi atau naik sepeda balap.

Tanpa saya ketahui tiba-tiba dari arah gang muncul seorang mengendari sepeda motor. Orang tersebut melihat dan berhenti hendak menolong saya, sementara orang yang membonceng sepeda motor menarik tas saya makin keras dan sepeda motor dikendari lebih kencang. Tetapi tangan Tuhan lebih kuat, sehingga tas dilepaskan dan kedua orang itu lari kencang. Meskipun terguling-guling, saya masih dapat berdiri dan minta pertolongan pada orang yang keluar dari gang untuk mengantar saya pulang ke rumah. Dia menganjurkan saya ke rumah sakit dulu, tetapi saya tidak mau. Saya berterima kasih pada orang yang telah dikirim oleh Tuhan untuk menolong saya. Setiba di rumah saya mandi lagi karena badan dan pakaian terkena lumpur dan olie. Setelah bersih saya berangkat lagi naik becak menuju ke gereja untuk mengikuti kebaktian dan perjamuan kudus. Dalam perjalanan itu saya melihat luka setitik di siku tangan kanan.

Sungguh luar biasa mukjizat Tuhan yang Ia kerjakan dalam diri saya. Meskipun saya jatuh dan terseret kira-kira 20 meter, payung yang saya pegang sampai hampir patah tangkainya tetapi saya hanya mengalami luka kecil dan memar pada pinggul kiri, bahkan baju kaos dan rok yang saya kenakan tidak ada yang robek, utuh semuanya. Walau saat itu saya hanya bisa menjerit memanggil, “ya Tuhan,” Dia segera menopang tubuh saya. Benar, bahwa ada kuasa di dalam nama-Nya (Ibrani 16:6 dan Mazmur 37:39-40. Terima kasih Tuhan untuk pertolongan-Mu. Kiranya kesaksian saya ini dapat menjadi berkat bagi pembaca

Sinar Kasih. Amin. 

Tuhan Menopangku

Dalam dokumen Hidup Berkemenangan. Semarang, 1 Mei 2012 (Halaman 32-38)

Dokumen terkait