• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berakhirnya Perjanjian Waralaba Antara Franchise dan Franchisor

Masa berlakunya perjanjian waralaba adalah menurut jangka waktu yang diperjanjikan di dalam perjanjian waralaba. Pembelian suatu hak waralaba tidak berarti bahwa Penerima Waralaba dapat mempergunakan hak atas merek dagang tersebut secara terus menerus. Selain ada batasan waktu yang diberikan di dalam perjanjian waralaba tersebut yang berkisar antara 5 (lima) sampai 10 (sepuluh) tahun, terdapat pula kemungkinan adanya perpanjangan perjanjian. Perjanjian dapat diperpanjang kembali apabila dikehendaki oleh kedua belah pihak dengan ketentuan yang disepakati bersama.

Perpanjangan perjanjian waralaba dirasa lebih aman bagi Pemberi Waralaba dan Penerima Waralaba karena menyangkut modal yang telah di investasikan oleh pihak Penerima Waralaba serta kemungkinan keuntungan yang lebih besar bagi Pemberi Waralaba atas hubungan bisnis waralaba ini.46

Untuk memperpanjang perjanjian waralaba pada Salon Rudy Hadi Suwarno Medan. Rudy Hadi Suwarno memberikan perpanjangan perjanjian waralaba berlaku untuk setiap unit salon dan dapat diperpanjang untuk 10 tahun berikutnya untuk salon-salon yang baru, tapi tidak ada lagi perpanjangan untuk salon yang telah diperpanjang untuk masa 10 (sepuluh) tahun. Dan, perjanjian waralaba ini langsung ditandatangani oleh (Pemberi Waralaba).

Dalam hal perpanjangan perjanjian waralaba, Penerima Warataba perlu memperhatikan beberapa hal, yaitu:47

1. Ketaatan pada kontrak. Pemberi Waralaba enggan memperbaharui perjanjian apabila Penerima Waralaba pernah melakukan pelanggaran terhadap perjanjian sebelumnya ataupun yang melakukan wanprestasi pada saat pembaharuan;

2. Perpanjangan jangka waktu sewa tempat usaha untuk disesuaikan dengan jangka waktu pembaharuan;

3. Kewajiban memperbaiki tempat usaha sesuai dengan standar yang beraku; 4. Pembayaran uang perpanjangan yang berupa jumlah uang yang dihitung agar

cukup untuk menutup biaya administrasi dan jasa hukum yang timbul akibat adanya perpanjangan;

46

Juajir Sumardi, Op.Cit. hal. 57. 47

5. Pelepasan klaim sebelumnya. Hal yang bersifat kontroversial bagi perpanjangan adalah adanya persyaratan bahwa Penerima Waralaba melepaskan tuntutan atas klaim lain sebagai koridisi untuk perpanjangan.

Selain adanya jangka waktu yang telah ditentukan. Adakalanya, suatu perjanjian waralaba dapat dilakukan pemutusan perjanjian secara sepihak yang dilakukan oleh Pemberi Waralaba.

Pemberi Waralaba berhak mengakhiri perjanjian dengan suatu alasan, yaitu telah adanya pelanggaran berat yang dilakukan oleh Pemberi Waralaba. Pemberi Waralaba melaksanakan haknya untuk mcngakhiri perjanjian melalui pemberitahuan kepada Penerima Waralaba dalam keadaan dan dengan cara:48 a. Kecuali untuk kegagalan Penerima Waralaba untuk membayar uang yang

berhutang kepada Pemberi Waralaba, Pemberi Waralaba dapat mengakhiri perjanjian setelah ada pemberitahuan sebelumnya kepada Penerima Waralaba yang memuat keterangan mengenai pelanggaran yang dilakukan. Jika ditetapkan, hak Pemberi Waralaba untuk mengakhiri itu akan berakhir, dengan ketentuan apabila sifat dari pelanggaran itu Penerima Waralaba tidak dapat memperbaikinya dalam jangka waktu yang telah ditetapkan itu. Penerima Waralaba diberi tambahan waktu yang dianggap perlu atau cukup untuk memperbaiki pelanggaran itu, dengan ketentuan bahwa Penerima Waralaba setelah menerima pemberitahuan dari Pemberi Waralaba akan segera mengambil langkah memperbaiki pelanggaran dan melakukan usaha sebaik-baiknya untuk melakukan hal itu;

48

b. Terhadap setiap pelanggaran oleh Penerima Waralaba atas kewajibannya untuk membayar sejumlah uang kepada Pemberi Waralaba, Pemberi Waralaba dapat mengakhiri perjanjian sesudah ada pemberitahuan tertulis mengenai pelanggaran itu. Jika Penerima Waralaba memperbaiki pelanggaran itu di dalam jangka waktu yang telah ditetapkan, hak Pemberi Waralaba untuk mengakhiri perjanjian tidak berlaku lagi;

c. Penerima Waralaba gagal untuk membuka dan mengoperasikan tempat usaha selama jangka waktu tertentu berturut-turut, kecuali dalam hal yang diatur dalam Buku Petunjuk Operasional;

d. Penerima Waralaba gagal membuka dan mengoperasikan tempat usaha selama jangka waktu tertentu, yang sesudah jangka waktu itu dapat disimpulkan bahwa, berdasarkan fakta dan keadaan yang ada, Penerirna Waralaba tidak berniat untuk melanjutkan waralabanya, kecuali jika kegagalan itu disebabkan oleh kebakaran, banjir, gempa bumi atau sebab lain yang berada di luar kemampuan Penerima Waralaba;

e. Jika Penerima Waralaba gagal untuk melaksanakan perjanjian nengenai kerahasiaan dan non-kompetisi;

f. Jika Penerima Waralaba mengalami pailit atau irisovelsi (menurut hukum yang berlaku), mengakui ketidakmampuannya untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat kewajiban harus dipenuhi;

g. Jika tempat usaha Penerima Waralaba atau bangunan tempat usaha disita atau diambil alih oleh pemerintah, kreditur atau pemegang gadai, dengan ketentuan bahwa putusan akhir terhadap Penerima Waralaba tetap tidak dipenuhi dalam

jangka waktu yang telah ditetapkan, misalnya 30 hari, kecuali jika diajukan banding atau kasasi;

h. Jika Penerima Waralaba melakukan tindakan gadai yang mengikat bangunan tempat usaha dilakukan atau peralatan di dalamnya;

i. Jika yakin Penerima Waralaba melakukan penipuan, atau tindakan yang berkaitan dengan pengoperasian tempat usaha;

j. Jika Penerima Waralaba menjual, mengalihkan, mentransfer, atau menjaminkan seluruh atau sebagaian bisnis waralaba tanpa persetujuan tertulis Pemberi Waralaba;

k. Jika audit atau pemeriksaan yang dilakukan Pemberi Waralaba memperlihatkan bahwa Penerima Waralaha secara sadar mengurangi pendapatan kotornya atau menunda atau tidak melaporkan hal itu;

l. Jika Penerima Waralaba melanggar kewajiban yang sebelumnya telah diperingatkan oleh Pemberi Waralaba melalui surat pemberitahuan dalam jangka waktu yang telah ditetapkan, misalnya 12 (dua belas) bulan. Pengulangan tindakan itu menjadi alasan untuk mengakhiri perjanjian tanpa pemberitahuan atau kesempatan untuk memperbaiki;

m. Jika Penerima Waralaba melakukan misrepresentasi yang berkaitan dengan perolehan tempat usaha, atau jika Penerima Waralaba terlibat dalam tindakan yang menimbulkan citra tidak baik atas operasi dan reputasi waralaba;

n. Jika Penerima Waralaba, setelah menerima pemberitahuan dari Pemberi Waralaba atau badan pernerintah yang berwenang mengenai pelanggaran atas peraturan hukum, misalnya masalah lingkungan hidup, dan dalam jangka

waktu yang telah ditetapkan tidak mematuhi peraturan hukum yang berlaku itu;

o. Jika Penerima Waralaba berulang kali tidak mematuhi satu atau lebih ketentuan dalam perjanjian, baik itu diperbaiki atau tidak sesudah ada pemberitahuan.

Menurut Rudy Hadi Suwarno (Pemberi Waralaba), suatu perjanjian

Dokumen terkait