• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

C. Berat Badan Lahir

Berat badan lahir adalah suatu indikator kesehatan bayi baru lahir. Rata-rata bayi normal (gestasi 37-41 minggu) adalah 3000-3600 gram. Berat badan ini tergantung juga dari ras, status ekonomi orang tua, ukuran orang tua, dan paritas ibu. Secara umum berat bayi lahir rendah dan berat bayi lahir lebih besar resikonya untuk mengalami masalah (Sylviati, 2008 dalam Siagian, 2010, hal. 5).

Menurut Muslimatun (2010, hal. 2) berat badan lahir adalah berat badan neonatus pada saat kelahiran, ditimbang dalam waktu satu jam sesudah lahir. Bayi berat lahir cukup adalah bayi dengan berat lahir lebih dari 2500 gram.

1. Berat bayi lahir normal

Menurut Rochmah, Vasra, Dahliana dan Sumastri (2012, hal. 1) bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat badan lahir 2500 gram sampai dengan 4000 gram. Ciri-ciri bayi normal :

a. Berat badan 2500 – 4000 gram b. Panjang badan lahir 48 – 52 cm c. Lingkar dada 30 – 38 cm d. Lingkar kepala 33 – 35

e. Frekuensi jantung 180 denyut/menit, kemudian menurun sampai 120 -140 denyut/menit

f. Pernapasan pada beberapa menit pertama cepat, kira-kira 80 kali/menit, kemudian menurun setelah tenang kira-kira 40 kali/menit.

g. Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subkutan cukup terbentuk dan diliputi verniks kaseosa.

h. Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah sempurna i. Kuku agak panjang dan lemas

j. Genetalia : labia mayora sudah menutupi labia minora (pada perempuan), testis sudah turun (pada laki-laki).

2. Berat Bayi Lahir Rendah a. Defenisi

Menurut Maryunani dan Nurhayati (2009, hal.21&22), ada beberapa defenisi mengenai bayi dengan berat lahir rendah :

1) Neonatus atau bayi baru lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahirnya kurang dari 2500 gram

2) Istilah prematuritas telah diganti dengan berat badan lahir rendah (BBLR) karena terdapat dua bentuk penyebab kelahiran bayi dengan berat badan kurang dari 2500 gram, yaitu karena usia kehamilan kurang dari 37 minggu, berat badan lebih rendah dari semestinya, sekalipun umur cukup, atau karena kombinasi keduanya.

b. Klasifikasi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)

Menurut Muslimatun (2010) di bagi menurut berat badan lahir :

1) Bayi berat lahir rendah (BBLR)/ Low birthweight infant adalah bayi dengan berat badan lahir 1500 sampai kurang dari 2500 gram.

2) Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR)/ Very low birthweight infant adalah bayi dengan berat badan lahir 1000-1500 gram.

3) Bayi berat lahir amat sangat rendah (BBLASR)/Extremely very low

birthweight infant adalah bayi lahir hidup dengan berat badan kurang

dari 1000 gram.

Menurut Pantiawati (2010), bayi berat badan rendah (BBLR) dapat dikelompokkan menjadi prematuritas murni dan dismatur.

1) Prematuritas Murni

Prematuritas murni adalah bayi dengan masa kehamilan kurang dari 37 minggu dan berat badan sesuai dengan berat badan untuk usia kehamilan atau disebut neonatus kurang bulan sesuai masa kehamilan. 2) Dismatur

Dismatur adalah bayi dengan berat badan kurang dari berat badan yang seharusnya untuk usia kehamilannya, yaitu berat badan dibawah persentil 10 pada kurva pertumbuhan intra uterin, biasa disebut dengan bayi kecil untuk masa kehamilan. Hal ini menunjukkan bayi mengalami retardasi pertumbuhan intrauterin, keadaan ini berhubungan dengan gangguan sirkulasi dan efisiensi plasenta.

c. Etiologi

Menurut Maryunani dan Nurhayati (2009, hal.23), penyebab berat badan lahir rendah kurang bulan/neonatus kurang bulan-kecil masa kehamilan(NKB-KMK) antara lain disebabkan oleh :

1) Berat badan ibu rendah 2) Ibu hamil yang masih remaja 3) Kehamilan kembar

4) Ibu pernah melahirkan bayi prematur/berat badan rendah sebelumnya. 5) Ibu dengan inkompeten serviks (mulut rahim yang lemah sehingga tidak

mampu menahan berat bayi dalam rahim) 6) Ibu hamil yang sedang sakit.

7) Tidak diketahui penyebabnya.

Sedangkan bayi yang lahir cukup bulan tetapi memiliki berat badan kurang/neonatus cukup bulan-kecil untuk masa kehamilan (NCB-KMK) antara lain disebabkan oleh :

1) Ibu hamil dengan gizi buruk/kurangan nutrisi

2) Ibu dengan penyakit hipertensi, preeklampsia, anemia. 3) Ibu menderita penyakit kronis, infeksi dan malaria kronik. 4) Ibu hamil yang merokok dan penyalahgunaan obat. d. Penatalaksanaan

Menurut Maryunani dan Nurhayati (2009, hal. 29-39) penatalaksanaan pada BBLR yaitu :

1) Pemberian ASI

ASI mempunyai keuntungan yaitu kadar protein tinggi, laktalalbumin, zat kekebalan tubuh, lipase dan asam lemak esensial, laktosa dan oligosakarida untuk memacu motillitas usus dan perlindungan terhadap penyakit. Dari segi psikologis, pemberian ASI dapat meningkatkan ikatan antara ibu dan bayi. Bayi berat lahir rendah rentan terhadap kekurangan nutrisi, fungsi organ belum matang, kebutuhan nutrisinya besar dan mudah sakit sehingga pemberian ASI atau nutrisi yang tepat penting untuk tumbuh kembang yang optimal bagi bayi.

2) Pencegahan kehilangan panas

Cara pencegahan pada bayi berat lahir rendah yang sehat yaitu segera setelah lahir bayi dikeringkan dan dibedong dengan popok hangat, pemeriksaan di kamar bersalin dilakukan di bawah radiant warmer (box bayi hangat), topi dipakaikan untuk mencegah kehilangan panas melalui kulit kepala, dan bila suhu bayi stabil, bayi dapat dirawat di boks terbuka dan diselimuti. Sedangkan pada bayi berat lahir rendah yang sakit cara untuk mencegah kehilangan panas yaitu bayi harus segera dikeringkan, untuk menstransportasi bayi digunakan transport inkubator yang sudah hangat, tindakan terhadap bayi dilakukan dibawah radiant warmer, dan suhu lingkungan netral dipertahankan.

3) Metode Kanguru

Metode kanguru merupakan salah satu metode perawatan BBLR untuk mencegah hipotermi pada bayi baru lahir. Keunggulan metode ini adalah bayi mendapatkan sumber panas alami (36-37 ° C) langsung dari kulit ibu, mendapatkan kehangatan udara dalam kantung/baju ibu serta ASI menjadi encer.

4) Pemijatan bayi

Pemijatan pada bayi dengan berat badan lahir rendah bertujuan untuk memacu pertumbuhan berat badan bayi, membantu bayi melepaskan rasa tegang dan gelisah, menguatkan dan meningkatkan sistem imunologi, merangsang pencernaan makanan dan pengeluaran kotoran, membuat bayi tidur lebih tenang, dan menjalin komunikasi dan ikatan antara bayi atau orang tua.

D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Berat Badan Lahir

Dokumen terkait