• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

G. Berat Badan Tikus

Tujuan dilakukan pengukuran pertambahan kenaikan berat badan tikus jantan galur Wistar adalah untuk mengetahui apakah pemberian serbuk buah pisang kepok berpengaruh secara bermakna terhadap pertambahan kenaikan berat badan tikus jantan galur Wistar yang diinduksi pakan tinggi lemak. Untuk mengetahui pertambahan kenaikan berat badan tikus jantan galur Wistar, maka perlu dilakukan penimbangan berat badan tikus setiap hari. Pertambahan kenaikan berat badan diperoleh dengan cara mengurangi berat badan tikus jantan galur Wistar per harinya dengan berat badan di hari pertama.

Gambar 8. Grafik Pertambahan Kenaikan Berat Badan Tikus Keterangan:

Kontrol Negatif : diberi pakan AD II dan CMC 1%

Kontrol Positif : diberi pakan tinggi lemak dan simvastatin Kontrol Pakan : diberi pakan tinggi lemak dan CMC 1% Kontrol pisang : diberi pakan AD II dan dosis III pisang kepok Dosis I : diberi pakan tinggi lemak + dosis 1,9 g/kg BB Dosis II : diberi pakan tinggi lemak + dosis 3,8 g/kg BB Dosis II : diberi pakan tinggi lemak + dosis 7,6 g/kg BB

0 5000 10000 15000 20000 25000 30000 35000 40000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 B er at B adan (m g ) Harike- Kontrol Negatif Kontrol Pakan Lemak Kontrol Positif Kontrol Pisang Dosis I PK 1.9 g/kg BB Dosis II PK 3.8 g/kg BB Dosis III PK 7.6 g/kg BB

Gambar 8 menunjukkan grafik pertambahan kenaikan berat badan tikus jantan galur Wistar selama 14 hari masa perlakuan. Berdasarkan grafik tersebut dapat dilihat bahwa setiap kelompok perlakuan memiliki pertambahan kenaikan berat badan yang berbeda selama 14 hari. Untuk mengetahui apakah pemberian serbuk buah pisang kepok memiliki pengaruh terhadap pertambahan kenaikan berat badan selama 14 hari perlu dilakukan uji statistik One Way Anova.

Tabel XI. Hasil Uji ANOVA Satu Arah Pertambahan Berat Badan Tikus rata_rata_kenaikan_berat_badan

Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Between Groups 853.751 6 142.292 1.539 .178 Within Groups 8467.511 91 93.050

Total 9321.261 97

Tabel XI menunjukkan hasil uji ANOVA untuk pertambahan berat badan tikus jantan galur Wistar yang diinduksi pakan tinggi lemak dengan nilai p=0,178 (p>0,05) yang berarti berbeda tidak bermakna. Hasil uji statistik tersebut membuktikan bahwa pemberian serbuk buah pisang kepok memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap pertambahan kenaikan berat badan tikus jantan galur Wistar pada masing-masing kelompok perlakuan selama 14 hari.

2. Rata-rata kenaikan berat badan tikus

Tujuan dilakukan pengukuran rata-rata kenaikan berat badan tikus adalah untuk mengetahui apakah pemberian serbuk buah pisang kepok berpengaruh secara bermakna terhadap rata-rata kenaikan berat badan tikus jantan galur Wistar yang diinduksi pakan tinggi lemak.

Jika pengaruh pemberian serbuk buah pisang kepok diketahui tidak berbeda bermakna terhadap konsumsi pakan kumulatif dan pertambahan kenaikan

berat badan tikus jantan galur Wistar, maka hal tersebut seharusnya memiliki korelasi yang sama terhadap rata-rata kenaikan berat badan yang dapat dilihat dari gambar 9.

Gambar 9. Grafik Rata-Rata Kenaikan Berat Badan Tikus Keterangan:

Kontrol Negatif : diberi pakan AD II dan CMC 1%

Kontrol Positif : diberi pakan tinggi lemak dan simvastatin Kontrol Pakan : diberi pakan tinggi lemak dan CMC 1% Kontrol pisang : diberi pakan AD II dan dosis III pisang kepok Dosis I : diberi pakan tinggi lemak + dosis 1,9 g/kg BB Dosis II : diberi pakan tinggi lemak + dosis 3,8 g/kg BB Dosis II : diberi pakan tinggi lemak + dosis 7,6 g/kg BB

Gambar 9 dapat menunjukkan adanya kenaikan berat badan tikus jantan galur Wistar dengan grafik yang linear dan berhimpitan. Untuk mengetahui apakah dari masing-masing perlakuan memberikan perbedaan yang signifikan terhadap kenaikan berat badan tikus selama 14 hari maka dilanjutkan uji GLM (General Linear Model) Repeated Measure. Uji GLM Repeated Measure ini secara khusus digunakan untuk menguji variabel dari beberapa pengukuran yang saling berkaitan satu sama lain yang dilakukan secara berulang dalam jangka waktu tertentu. 0 20.000 40.000 60.000 80.000 100.000 120.000 140.000 160.000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 R ata -R ata B B ( m g ) Hari ke- Kontrol Negatif Kontrol Pakan Tinggi Lemak Kontrol Positif Kontrol Pisang Dosis I PK 1.9 g/kg BB Dosis II PK 3.8 g/kg BB

Tabel XII.Hasil Uji GLM Repeated Measure Rata-Rata Kenaikan Berat Badan Tikus

Keterangan:

0 : rata-rata kenaikan berat badan hari ke-0 1 : rata-rata kenaikan berat badan hari ke-1 2 : rata-rata kenaikan berat badan hari ke-2 3 : rata-rata kenaikan berat badan hari ke-3 4 : rata-rata kenaikan berat badan hari ke-4 5 : rata-rata kenaikan berat badan hari ke-5 6 : rata-rata kenaikan berat badan hari ke-6 7 : rata-rata kenaikan berat badan hari ke-7 8 : rata-rata kenaikan berat badan hari ke-8 9 : rata-rata kenaikan berat badan hari ke-9 10: rata-rata kenaikan berat badan hari ke-10 11: rata-rata kenaikan berat badan hari ke-11 12: rata-rata kenaikan berat badan hari ke-12 13: rata-rata kenaikan berat badan hari ke-13 14: rata-rata kenaikan berat badan hari ke-14 BB: Berbeda Bermakna

BTB: Berbeda Tidak Bermakna

Berdasarkan hasil uji statistik pada tabel XII dapat diketahui rata-rata kenaikan berat badan tikus hari ke-0 berbeda bermakna dengan hari ke-1 sampai hari ke-14, begitu juga dengan hari ke-1 sampai ke-6 menunjukkan perbedaan bermakna sampai hari ke-14 kemungkinan karena kemampuan absorbsi di usus terhadap pakan tinggi lemak masih tinggi yang disebabkan oleh kemampuan tubuh dalam mensintesis asam empedu dari cadangan kolesterol dalam tubuh tikus untuk mengemulsi lemak dari pakan tinggi lemak yang diberikan. Sebagian besar komponen makanan dan lemak yang dapat diabsorbsi akan disimpan pada

jaringan adiposa terutama bawah kulit dan rongga perut dalam bentuk trigliserida. Dengan demikian akan berpengaruh terhadap peningkatan kenaikan berat badan tikus jantan galur Wistar pada hari ke-0 sampai hari ke-6.

Hasil uji statistik selanjutnya pada hari ke-7 sampai hari ke-14 diketahui berbeda tidak bermakna terhadap rata-rata kenaikan berat badan tikus jantan galur Wistar yang dimungkinkan karena pada hari tersebut berat badan tikus jantan galur Wistar sudah konstan secara normal.

Dokumen terkait