Hasil uji F (Lampiran 18) menunjukkan bahwa terdapat interaksi yang
nyata akibat perlakuan media tanam dan konsentrasi ZPT Dekamon terhadap berat
100 butir biji per tanaman (gr). Rata-rata berat 100 butir biji akibat perlakuan
media tanam dan konsentrasi ZPT Dekamon dapat dilihat pada tabel 9.
Tabel 7. Rata-rata Berat 100 butir biji Per Tanaman (gr) Akibat Perlakuan Media Tanam dan Konsentrasi ZPT Dekamon
Kombinasi Perlakuan Berat 100 butir biji Per Tanaman (gr) M0D1 M0D2 M0D3 M0D4 M1D1 M1D2 M1D3 M1D4 M2D1 M2D2 M2D3 M2D4 7,02 a 8,13 abc 8,06 a 8,91 abcd 11,28 cd 11,13 cd 9,38 bcd 10,02 bcd 10,69 bcd 10,29 cd 12,02 d 11,56 bcd BNJ0,05 2,70
Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama berbeda tidak nyata pada taraf peluang 5% (uji BNJ0,05)
Tabel 7 me
terberat dijumpai pada
pada kombinasi perla
perlakuan media tanam
6 Gambar 6. Hubungan a konsentrasi 4. 2. Pembahasan Tinggi Tanaman (cm Hasil peneliti kombinasi perlakuan
parameter tinggi tana
dijumpai pada media t
konsentrasi 0,5 ml/lit
diberikan telah dapat
dalam jumlah optim
menunjukkan bahwa berat 100 butir biji pe
pada kombinasi perlakuan (M2D3) dan yang ter
perlakuan M0D1. Hubungan antara berat 100 but
nam dan konsentrasi ZPT Dekamon dapat diliha
gan antara berat 100 butir biji akibat perlakuan m ntrasi ZPT Dekamon
(cm)
litian menunjukkan bahwa terdapat interaksi ya
kuan media tanam dan konsentrasi ZPT Deka
naman kedelai umur 22, 29 dan 36 HST, tana
dia tanam 1 bagian tanah : 1 bagian pupuk kanda
/liter air (D1). Hal ini disebabkan karena medi
pat terpenuhi ketersediaan unsur hara, air, dan
imal sehingga menguntungkan bagi pertumbuha
per tanaman (gr)
terendah dijumpai
100 butir biji akibat
dilihat pada gambar
n media tanam dan
ksi yang nyata antara
ekamon terhadap
tanaman tertinggi
ndang (M2) dengan
edia tanam yang
dan oksigen yang
31
Pernyataan ini sesuai dengan pendapat Sarief, 1986 (dalamWahyuni, 2009), yang
menyatakan bahwa pemberian pupuk kandang ke dalam tanah dapat memperbaiki
keadaan fisik tanah menjadi gembur, aerasi menjadi lebih baik sehingga absorpsi
unsur hara lebih baik pula. Pernyataan ini juga didukung oleh Sutarpradya, 1994
(dalam Wahyuni, 2009) yang menyatakan bahwa media tanam pupuk kandang
memiliki aerasi dan drainase yang baik sehingga memungkinkan ketersediaan air,
oksigen dan unsur hara dalam jumlah yang menguntungkan bagi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman.
Selain media tanam, pertumbuhan tanaman kedelai juga didukung oleh
perlakuan konsentrasi ZPT Dekamon dengan konsentrasi yang rendah 0,5 ml/liter
air (D1), Hal ini disebabkan oleh peranan ZPT menstimulasi pertumbuhan dengan
memberi isyarat kepada sel target untuk membelah atau memanjang sehingga
meningkatkan ketahanan tanaman terhadap lingkungan yang kurang mendukung,
memperbesar ukuran dan meningkatkan kualitas produk. Widianto, 1988 (dalam
Majalah Ilmiah, 2009).
Harjadi (2009) menyatakan bahwa pertumbuhan tanaman yang baik
dapat tercapai apabila pengunaan ZPT bila digunakan dengan konsentrasi rendah
akan merangsang dan menggiatkan pertumbuhan tanaman, dan sebaliknya bila
digunakan dalam jumlah besar atau konsentrasi tinggi akan menghambat
pertumbuhan tanaman. Widianto, 1988 (dalamMajalah Ilmiah, 2009).
menambahkan bahwa peranan ZPT Dekamon pada dasarnya mengadung
ausin sintetik yang akan mendorong terjadinya pembelahan, pembesaran, dan
pemanjangan sel melalui pengaktifan pompa ion pada plasma membran, dinding
berkuran dan air dengan mudah masuk ke dalam sel sehingga terjadi pembesaran
dan perpanjangan sel. Sedangkan Dwidjoseputro (1980) menyatakan bahwa
pengunaan ZPT tergantung pada dosisnya, jika kurang, khasiatnya tidak efektif,
jika dosisnya tepat, akan menolong tanaman dan jika berlebihan, akan membunuh
tanaman karena ZPT dapat berubah fungsi menjadi racun bila di pakai melebihi
kadar.
Jumlah Polong Per Tanaman
Perlakuan media tanam 1 bagian tanah : 1 bagian pupuk kandang (M2)
sangat baik bagi pertumbuhan tanaman karena campuran tanah dan pupuk
kandang yang diberikan sangat berperan dalam menentukan proses metabolisme
tanaman, sepertih proses fotosintesis, sebangai salah satu bahan dasar bagi
terbentuknya senyawa kompleks berupa karbohidra, protein dan lemak dalam
tanaman. Utamanya struktur tanah yang berpengaruh pada kemampuan
mempertahankan air lebih lama. Air yang lebih lama tertahan, akan
memungkinkan tanaman mempunyai persediaan air dalam waktu yang relatif
lama, sehingga melancarkan proses larutan sejumlah bahan organik bagi tanaman.
Kombinasi tanah dan pupuk kandang yang mampu ketersediaan air yang cukup
sangat mendukung sehingga akan mendorong pembentukan bunga lebih banyak,
biji yang dihasilkan lebih sempurna.
Suhartina, 2003 (dalamJurnal Suhartono,et al, 2008) menyatakan bahwa
pembentukan polong pada tanaman kedelai sangat dipengaruhi oleh proses
fotosintesis yang terjadi. Untuk mengoptimalkan timbunan hasil fotosintesis,
33
media tanam, bila bahan organik, udara dan air seimbang di dalam media tanam
maka akan memberikan hasil yang baik.
Supardi et al,1994 (dalamJurnal Suhartono, et al, 2008) menambahkan
bahwa penggunaan media tanam yang baik dan sesuai bagi tanaman akan
mendukung semua komponen bagi proses fotosintesis dengan baik. Sehingga
terbentuknya jumlah polong, jumlah biji, dan berat biji kedelai yang sempurna.
Persentase Polong Bernas Per Tanaman
Dari berbagai perbandingan perlakuan media tanam yang dilakukan,
jumlah polong kedelai terbanyak di jumpai pada perlakuan media tanam 1 bagian
tanah : 1 bagian pupuk kandang. Hal ini dikarenakan kebutuhan tanaman akan
unsur hara telah tercukupi. Media tanam telah mampu menciptakan kondisi fisik,
kimia dan biologi tanah yang sesuai dengan pertumbuhan tanaman shingga
ketersediaan air, oksigen dan unsur hara dalam jumlah yang mengutungkan bagi
pertumbuhan dan produksi tanaman. Penggunaan media tanam yang baik dan
sesuai bagi tanaman kedelai akan mempengaruhi terbentuknya jumlah polong
bernas per tanaman lebih banyak. Demikian juga sebaliknya, apabila media tanam
tidak sesuai bagi tanaman maka produksi tanaman akan menurun.
Pernyataan ini sesuai dengan pendapat Hakim, et al, 1968 (dalam
Wahyuni, 2009) mengatakan mengatakan bahwa banyaknya pupuk kandang yang
di campurkan kedalam tanah mempengaruhi populasi fauna tanahnya. Dengan
kehadiran Biota tanah ini maka ekosistem di dalam tanah akan lebih hidup
sehingga medium bagi tanaman akan lebih baik .
Pemberian pupuk kandang pada tanaman di samping bertujuan untuk
biologis tanah, Sosrosoedirdjo dan Rifai, 1981 (dalam Wahyuni, 2009). Media
tanam yang di butuhkan memiliki karakteristik remah, poros (memiliki banyak
pori), dan subur. tanah yang berpori sangat penting agar media tanam bisa
mengikat air dengan baik. Dalam membentuk media tanam yang tepat, campuran
tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1. Artinya , satu bagian tanah
dicampur 1 bagian pupuk kandang. Pupuk kandang yang diberikan bisa memberi
struktur tanah remah pada media tanam sehingga mampu memberi tunjangan
kehidupan dan perkembanga tanaman kedelai yang baik. Hal ini disebabkan
semua komponen pendukung bagi proses fotosintesis tersedia dengan baik.
Sehingga proses fotosintesis akan menghasilkan ouput yang optimal berupa
karbohidrat, lemak dan protein. Sehingga akan mempengaruhi terbentuknya
jumlah polong bernas lebih banyak. Demikian juga sebaliknya, apabila media
tanam tidak sesuai bagi tanaman maka produksi tanaman akan terhambat (usman,
2007).
Persentase Polong Hampa Per Tanaman
Dari berbagai perbandingan perlakuan media tanam yang dilakukan,
persentase polong hampa per tanaman terbanyak di jumpai pada perlakuan media
tanah tanpa campuran pupuk kandang (M0). Hal ini disebabkan pada perlakuan
media tanam tanah tanpa campuran pupuk kandang yang di berikan tidak mampu
memberikan pertumbuhan dan perkembangan yang baik bagi tanaman kedelai,
kerena unsur hara tidak mencukupi, sruktur dan stektur tanahnya tidak baik,
pori-pori kecil sehingga akar tanaman sulit untuk menyerap air dan unsur hara dalam
tanah. Penyataan ini sesuai dengan pendapat Hakim, et al,1986 (dalamWahyuni,
35
belum cukup tersedia serta tidak mencukup untuk menjalankan metabolisme
tanaman sehingga menyebabkan banyaknya jumlah polong hampa.
Blair, 1979 (dalam Jurnal Suhartono, et al, 2008) menambahkan bahwa
pada tanah mineral kandungan haranya rendah tanpa dicampurkan dengan pupuk
organik. Rendahnya unsur hara dalam tanah akan mengakibatka tanah menjadi
tidak subur sehingga tanaman akan terhambat (tanaman tumbuh kerdil).
Berat Biji Kering Per Tanaman (gr)
Dari berbagai perbandingan perlakuan media tanam yang dilakukan,
berat biji kering per tanaman terberat di jumpai pada perlakuan media tanam 1
bagian tanah : 1 bagian pupuk kandang. Hal ini disebabkan pada perlakuan media
tanam 1 bagian tanah : 1 bagian pupuk kandang yang diberikan sangat baik bagi
pertumbuhan karena campuran tanah dan pupuk kandang sangat berperan dalam
menentukan berat biji kering per tanaman pada tanaman kedelai. Struktur tanah
yang berpengaruh pada kemampuan mempertahankan air lebih lama. Air yang
lebih lama tertahan, akan memungkinkan tanaman mempunyai waktu yang relatif
lama untuk menyerapanya bagi pertumbuhan. Kombinasi tanah dan pupuk
kandang sangat mendukung proses fotosintesis sehingga akan menghasilkan ouput
yang optimal berupa karbohidrat, lemak dan protein. Sehingga akan
mempengaruhi berat biji kering kedelai per tanaman. Demikian juga sebaliknya,
apabila media tanam tidak sesuai bagi tanaman maka produksi tanaman akan
terhambat. Penyataan ini sesuai dengan pendapat Dartius (1990) menyatakan
bahwa tersedianya unsur hara yang di butuhkan tanaman yang berada dalam
keadaan cukup serta di dukung oleh faktor lingkungan, sehingga pembesaran,
Membaiknya pertumbuhan tanaman akibat penambahan pupuk kandang
disebabkan oleh pupuk kandang dalam menyumbangkan unsur hara sepertih N,
P dan K, memperbaiki sifat fisik dan struktur tanah, disamping itu panambahan
pupuk kandang juga dapat membentuk khelat sebagai sampingan dari
mikroorganisme tanah, sehingga mampu memberikan tunjangan yang baik bagi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman serta mendukung terjadinya proses
fotosintesis. Anonymous, 2000 (dalam Wahyuni, 2009) menambahkan
penggunaan media tanam yang baik dan sesuai bagi tanaman kedelai akan
mempengaruhi terbentuknya jumlah polong, jumlah biji dan berat biji kedelai.
Demikian juga sebaliknya, apabila media tanam tidak sesuai bagi tanaman maka
produksi tanaman akan terhambat.
Berat 100 butir biji Per Tanaman (gr)
Dari berbagai perlakuan media tanam dan konsentrasi ZPT Dekamon
menunjukkan adanya interaksi terhadap parameter berat biji 100 buti per tanaman.
Kombinasi perlakuan 1 bagian tanah : 1 bagian pupuk kandang (M2) dan
konsentrasi ZPT Dekamon 1,5 ml/liter air (D3), telah dapat memberikan
pertumbuhan dan perkembangan generatif tanaman kedelai dengan baik dan
sudah tencapai kebutuhan yang lebih maksimal bagi tanaman kedelai sehingga
mendorong tanaman menjadi lebih baik dan meningkatkan kualitas biji yang
dihasilkan.
Pemberian konsentrasi ZPT Dekamon 1,5 ml/liter air (D3) lebih baik
dibandingkan dengan konsentrasi lain, hal ini di sebabkan oleh konsentrasi yang
di berikan dapat merangsang perkembangan tanaman sehingga pertumbuhan dapat
37
sesuai dengan pendapat Hardjowigeno, 1983 (dalam Wahyuni, 2009) yang
menyatakan bahwa agar tanaman dapat tumbuh dan produksi maksimum perlu
adanya keseimbangan unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Sutarpraya,1994
(dalamWahyuni, 2009) menambahkan fungsi media tanam adalah sebagai tempat
melekatnya akar dan menyimpan unsur hara serta air bagi tanaman. Agar
kebutuhan unsur hara dan air terpenuhi maka media tanam harus baik. Media
tanam pupuk kandang memiliki aerasi dan drainase yang baik sehingga
memungkinkan ketersediaan air, oksingen dan unsur hara dalam jumlah yang
menguntungkan bagi pertumbuhan dan perkembangan generatif tanaman.
Selain pupuk kandang, ZPT merupakan bahan aktif yang berperan
merangsang, meninggkatkan proses fisiologi tanaman, memacu kerja enzim, yang
berhubungan dengan metabolisme karbohidrat dan dapat memperbaiki sistim
perakaran, meningkatkan penyerapan unsur hara, menambah jumlah klorofil,
sehingga meningkatkan berat 100 butir biji Anonymous, 1986 (dalam Majalah
38 5. 1. Kesimpulan
1. Media tanam berpengaruh sangat nyata terhadap parameter tinggi tanaman
umur 22, 29 dan 36 HST, jumlah polong umur 65 dan 95 HST, persentase
polong bernas per tanaman, persentase polong hampa per tanaman, berat biji
kering per tanaman (gr), dan berat biji 100 butir per tanaman (gr). Media
tanam terbaik dijumpai pada perlakuan 1 bagian pupuk kandang : 1 bagian
tanah (M2).
2. Konsentrasi ZPT Dekamon berpengaruh tidak nyata terhadap semua peubah
pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai yang diamati
3. Terdapat interaksi yang nyata antara perlakuan media tanam dan konsentrasi
ZPT Dekamon terhadap parameter tinggi tanaman umur 22, 29 dan 36 HST
dan berat biji 100 butir per tanaman. Tanaman tertinggi dijumpai pada
kombinasi perlakuan media tanam 1 bagian tanah : 1 bagian pupuk kandang
(M2) dan konsentrasi ZPT Dekamon 1,0 ml/liter air (D2). Sedangkan
parameter berat biji 100 butir per tanaman terbanyak dijumpai pada
kombinasi perlakuan media tanam 1 bagian tanah : 1 bagian pupuk kandang
(M2) dan konsentrasi ZPT Dekamon 1,5 ml/liter air (D3).
5. 2. Saran
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang penggunaan pupuk
kandang sebagai campuran pada media tanam untuk meningkatkan produksi dan
39