• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berdasarkan pada analisa kesesuaian lahan, daya dukung lahan dan valuasi ekonomi lahan, maka dapat dirumuskan bahwa rencana pemanfaatan ruang wilayah

pesisir Kabupaten Bekasi. Rencana pemanfaatan ruang yang direncanakan secara fisik memenuhi nilai daya dukung dan kesesuaian lahan dan secara ekonomi memberikan nilai yang optimal. Sehingga perhitungan dalam penentuan rencana tata ruang sangat memperhatikan daya dukung dan nilai ekonomi yang dapat disumbangkan untuk peningkatan pendapatan wilayah. Rencana pemanfaatan lahan tersebut adalah sebagai berikut :

Rencana pemanfaatan untuk kawasan Konservasi dan Preservasi.

Pemanfaatan lahan bagi Kawasan Lindung merupakan pokok dasar dalam pemanfaatan lahan bagi kawasan lindung. Rencana persediaan tanah sebagai rencana dasar yang menggambarkan kawasan yang dilarang diusahakan (kawasan lindung).

Pemanfaatan lahan pada kawasan lindung di kawasan diarahkan untuk dapat mengatasi kerusakan wilayah pesisir semakin lama semakin bertambah serta menyelesaikan permasalah tumpang tindih dan konflik penggunaan lahan. Adapun rencana pemanfaatan lahan wilayah pesisir untuk kawasan hutan lindung adalah: Rencana pemanfaatan lahan untuk kawasan hutan lindung berfungsi sebagai penyangga kawasan kawasan budi daya intensif (tambak, pertanian, industri,

pariwisata dan budidaya perikanan laut). Penggunaan tanah pada kawasan kawasan lindung yang bersifat sebagai penyangga kawasan budi daya karena itu perlu disertai dengan upaya-upaya konservasi tanah secara ketat. Luas lahan ntuk konservasi adalah sebesar 6,46 %.

Rencana pemanfaatan untuk kawasan Budidaya

Penggunaan tanah di kawasan budi daya yang bersifat intensif pada dasarnya lebih longgar dengan mempertimbangkan azas konvertibilitas penggunaan tanah. Meskipun demikian pengalihan antar penggunaan (dari yang kurang intensif ke tingkat yang lebih intensif) seperti dari pertanian ke permukiman dan industri, dari hutan lindung ke tambak, perlu dikendalikan melalui mekanisme perijinan (pencadangan tanah, perijinan lokasi).

Pemanfaatan lahan pada kawasan budi daya dibedakan menurut tingkat pemanfaatan ruang kawasan, yaitu bersifat sebagai penyangga kawasan lindung di kawasan budi daya intensif (tambak, pertanian, industri, pariwisata, pelabuhan ).

Disamping itu juga digunakan untuk pertambangan, pariwisata dan rencana pengembangan kawasan pelabuhan umum dan perikanan.

Secara garis besar penggunaan lahan kawasan terbagi dalam beberapa jenis penggunaan, yaitu permukiman, tambak, pelabuhan umum dan pelabuhan perikanan, budidaya perairan, pariwisata dan konservasi, dan industri.

Kawasan ini berada pada kawasan yang secara kesesuaian dapat diklasifikasikan atas tiga kategori yaitu sangat sesuai, sesuai dan sesuai bersyarat. Rencana kawasan budidaya perikanan terdapat merata disepanjang wilayah pesisir kabupaten Bekasi. Hanya Kecamatan Tarumajaya yang tidak sesuai untuk pengembangan budidaya jaring apung. Hal ini disebabkan oleh karena di kawasan ini tingkat pencemaran tinggi akibat berkembangnya industri. Wilayah yang sangat sesuai adalah terdapat di wilayah perairan Kecamatan Muaragembong.

Penggunaan lahan terbangun telah mengalami perkembangan dengan muncul- nya kawasan-kawasan perumahan baru yang dibangun oleh developer/pengem-bang, maupun yang dibangun secara tradisional oleh masyarakat. Perkembang-an ini juga diikuti oleh bertambahnya sarana dan prasarana pendukung, seperti lapangan terbuka, fasilitas sosial, perkantoran dan jaringan jalan, meskipun perkembangannya masih sangat sedikit.

Kajian komponen sosial-ekonomi dan sosial budaya masyarakat wilayah pesisir ditentukan berdasarkan pada struktur sosial yang meliputi struktur perekonomian setempat, struktur penguasaan sumberdaya, dan interaksi sosial pada kelompok- kelompok masyarakat. Lingkup kajian aspek sosial-ekonomi dan sosial-budaya didasarkan pada valuasi nilai ekonomi sumberdaya dan prakiraan perubahan bentang alam, terutama pada areal daratan pantai dan kondisi air laut. Adapun lingkup kajian dampak kegiatan meliputi area di wilayah pesisir untuk kegiatan perbaikan dan pembangunan permukiman, pembangunan prasarana kegiatan usaha dan pembinaan usaha, dan pengembangan wilayah wisata bahari. Pemanfaatan lahan pada kawasan budi daya di kawasan perencanaan dilakukan sebagai berikut :

• Pemanfaatan lahan pada kawasan budi daya yang bersifat sebagai penyangga kawasan lindung di atasnya perlu disertai dengan upaya- upaya konservasi tanah secara ketat.

• Pemanfaatan lahan di kawasan budi daya yang bersifat intensif pada dasarnya lebih longgar dengan mempertimbangkan azas konvertibilitas penggunaan tanah. Meskipun demikian pengalihan antar penggunaan (dari yang kurang intensif ke tingkat yang lebih intensif) perlu dikendalikan melalui mekanisme perijinan (pencadangan tanah, perijinan lokasi).

Permukiman

Pembangunan permukiman hendaknya dilakukan dengan tetap memperhatikan lingkungan permukiman yang memenuhi syarat permukiman, bagi semua lapisan masyarakat, dengan cara mengatur besar kapling dan daya tampung kawasan itu sendiri. Rencana ini terutama untuk kawasan yang sudah direncanakan. Untuk wilayah pesisir Kabupaten Bekasi dengan sector perdesaan, pembangunan permukiman paling tidak hendaknya tetap memperhatikan faktor keteraturan lingkungan serta kesehatan lingkungan dan bangunan.

Pembangunan perumahan hendaknya dilakukan dengan tetap memper-hatikan lingkungan perumahan yang memenuhi syarat perkotaan, bagi semua lapisan masyarakat, dengan cara mengatur besar kapling dan daya tampung kawasan itu sendiri. Kebijakan ini terutama untuk kawasan perkotaan di kawasan perencanaan. Untuk kawasan perdesaan, pemba-ngunan perumahan paling tidak hendaknya tetap memperhatikan faktor keteraturan lingkungan serta kesehatan lingkungan dan bangunan. Luas lahan ntuk permukiman adalah sebesar 14,72 %.

Industri

Rencana pembangunan industri hendaknya memperhatikan kelestarian lingkungan alam dan dampak lingkungan, di samping pertimbangan ekonomis. Oleh karena itu, pengendalian dampak yang timbul dari kegiatan industri perlu mendapat perhatian yang sungguh-sungguh. Industri

Pembangunan industri hendaknya memperhatikan kelestarian lingkungan alam dan dampak lingkungan, di samping pertimbangan ekonomis. Oleh karena itu, pengendalian dampak yang timbul dari kegiatan industri perlu mendapat

perhatian yang sungguh-sungguh. Luas lahan yang dapat dikembangkan untuk pengembangan industri adalah 8,12 % dari luas wilayah pesisir Kabupaten Bekasi,

Pelabuhan

Rencana pemanfaatan lahan untuk pelabuhan hendaknya dilakukan dengan berdasarkan pertimbangan aspek dasar, sehingga tidak menjadi investasi yang tak mampu bersaing dengan pelabuhan-pelabuhan yang sudah lebih dahulu ada di Kawasan Pantura Jakarta. Dengan fungsinya sebagai inlet dan outlet, khususnya bagi kegiatan industri dan perdagangan, pengembangan pelabuhan di Kawasan Pantura Bekasi hendaknya tidak membatasi pelayanannnya bagi Kota Jakarta, namun hendaknya dapat memanfaatkan peluang-peluang yang terdapat di luar Kabupaten Bekasi.

Pembangunan pergudangan dan terminal peti kemas di Kawasan Pantura Bekasi hendaknya dilakukan dengan memperhatikan guna lahan dan dukungan prasarana jalan yang ada di sekitarnya, sehingga tidak menimbulkan gangguan dan kemacetan lalu-lintas.

Pengembangan pelabuhan hendaknya dilakukan dengan berdasarkan pertimbangan yang masak, sehingga tidak menjadi investasi yang tak mampu bersaing dengan pelabuhan-pelabuhan yang sudah lebih dahulu ada di Kawasan Pantura Jakarta. Dengan fungsinya sebagai inlet dan outlet, khususnya bagi kegiatan industri dan perdagangan, pengembang-an pelabuhan di Kawasan Pantura Jakarta hendaknya tidak membatasi pelayanannnya bagi Kabupaten Bekasi saja, namun hendaknya dapat memanfaatkan peluang-peluang yang terdapat di luar Kabupaten Bekasi. Luas lahan yang dapat dikembangkan untuk pengembangan pelabuhan adalah 6,32

% untuk Pelabuhan umum dan 2,,74% untuk pelabuhana perikanan. dari luas wilayah pesisir Kabupaten Bekasi,

Pariwisata

Pengembangan pariwisata di kawasan perencanaan hendaknya dilakukan dengan memperhatikan norma-norma budaya setempat, serta sejauh mungkin menggunakan sumber daya yang tidak berdampak pada kebo-coran ekonomi ke luar negeri. Luas lahan yang dapat dikembangkan untuk pengembangan pariwisata adalah 3,82 % dari luas wilayah pesisir Kabupaten Bekasi,

Tambak

Rencana pemanfaatan ruang untuk kawasan tambak di wilayah pesisir Kabupaten Bekasi berdasarkan daya dukung tidak terlalu luas kawasan yang bisa dikembangkan berada di Kecamatan Muaragembong. Luas lahan yang dapat dikembangkan untuk pengembangan tambak adalah 6,56 % dari luas wilayah pesisir Kabupaten Bekasi,

Pertanian

Luas lahan untuk pertanian seperti sawah, kebun campuran, tegalan dan tambak rakyat yang mencapai luas 34,17 % dari luas wilayah pesisir Kabupaten Bekasi,

Budidaya Perikanan Laut

Luas untuk budidaya perikanan terutama jaring apung atau keramba mencapai 17,3 % dari luas wilayah pesisir Kabupaten Bekasi

Berdasarkan luas wilayah yang direncanakan dengan dasar analisis kesesuaian lahan, daya dukung dan valuasi ekonomi yang kemudian dibandingkan dengan kondisi eksisting dari setiap pemanfaatan lahan seperti digambarkan pada Gambar 39 sampai dengan Gambar 42 berikut :

Gambar 39 Rencana Pemanfaatan Lahan Wilayah Pesisir Berdasarkan Kesesuaian Lahan (ha)

Gambar 40 Rencana Pemanfaatan Lahan Wilayah Pesisir Berdasarkan Daya Dukung Lahan (ha)

Gambar 41 Rencana Pemanfaatan Lahan Wilayah Pesisir Berdasarkan Kondisi Eksisting

Re ncana Pe m anfaatan Lahan Wilayah Pe s is ir Be rdas ark an Daya Duk ung (ha)

2,194 935 728 315 3,935 1,972 751.415 340 744 Permukiman Industri Pelabuhan Umum Pelabuhan Perikanan Pertanian Budidaya Laut Tambak Pariw isata Konservasi

Kondis i Eksisting Pem anfaatan Lahan Wilayah Pesisir