HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Demografi Responden
4. Berdasarkan Lama Bekerja
Penelitian ini menggunakan metode purposive random sampling, yaitu sampel diambil berdasarkan kriteria tertentu. Di dalam bab sebelumnya, telah dijelaskan bahwa responden harus memiliki pengalaman kerja lebih atau sama dengan satu tahun. Data yang diambil di lapangan telah diseleksi terlebih dahulu sesuai dengan kriteria tersebut. Hasilnya tidak ditemukan responden dengan pengalaman kerja kurang dari satu tahun, karena responden telah diberitahu mengenai kriteria tersebut sebelum mereka mengisi kuesioner. Berikut dapat dilihat tabel rata-rata pengalaman kerja responden:
Tabel 4.6
Rata-rata Pengalaman Kerja Responden
Rata-rata Lama Bekerja Tahun
Auditor FAPM 2.5
Auditor Non FAPM 2.5
Auditee Listed 3.7
Auditee Non Listed 2.8
Sumber: Data Primer yang Diolah
B. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Uji Kualitas Data
Penelitian ini menggunakan uji validitas dan reliabilitas untuk menguji kualitas atau kehandalan data lapangan. Adapun alat untuk mengukur validitas adalah uji faktor dan cronbach’s alpha untuk uji reliabilitas. Hasil pengujian dapat dilihat sebagai berikut:
lv a. Uji Validitas
Tabel 4.7 Uji Validitas Faktor
Pernyataan Measure of Sampling Adequacy Probabilitas (sig.) Kelompok 1 0.6772 0.0000 Kelompok 2 0.5804 0.0000 Kelompok 3 0.8665 0.0000 Kelompok 4 0.8730 0.0000
Sumber: Data Primer yang Diolah
Dari hasil uji faktor di atas, dapat dilihat bahwa besarnya Measure of Sampling Adequacy untuk tiap-tiap kelompok pertanyaan lebih besar dari 0,5 dan nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen penelitian dapat mengukur apa yang seharusnya diukur atau valid (Rochaety et al, 2007:186). Hasil validasi ini juga menjadi tolok ukur suatu data untuk bisa diolah lebih lanjut.
b. Uji Reliabilitas
Tabel 4.8
Uji Reliabilitas Cronbach’s Alpha
Pernyataan Jumlah Pernyataan Cronbach's Alpha Kelompok 1 13 0.6795 Kelompok 2 4 0.9158 Kelompok 3 6 0.8639 Kelompok 4 19 0.9280
Sumber : Data Primer yang Diolah
Selain uji validitas, cara lain untuk mengukur kualitas data adalah dengan menggunakan uji reliabilitas. Hasil di atas menunjukkan koefisien cronbach alpha
2. Pengujian Hipotesis
a. Hasil penelitian tentang harapan audit antara auditor FAPM dan auditee yang terdaftar di BEI di Jakarta mengenai profesi auditor dan proses audit.
Tabel 4.8 menyajikan hasil rata-rata survey kelompok pernyataan 1 dengan responden auditor FAPM dan auditee listed. Dari 13 poin pernyataan yang diberikan, hanya satu poin yang mengalami beda persepsi, yaitu pernyataan tentang auditor yang kurang mengerti permasalahan bisnis klien. Hal ini ditunjukkan dengan nilai probabilitas (sig.) sebesar 0,003 pada pengujian
independent sample T-test. Adanya perbedaan persepsi pada pernyataan ini mungkin disebabkan karena banyak KAP yang menugaskan auditor juniornya untuk melakukan audit sebelum mereka mengetahui dengan jelas latar belakang dan permasalahan yang mungkin ada di klien. Hasilnya adalah para auditee atau klien menjadi tidak yakin dengan kualitas auditor junior tersebut.
12 butir pernyataan lainnya tidak menunjukkan adanya beda persepsi antara auditor FAPM dengan auditee yang terdaftar di BEI karena nilai probabilitasnya (sig) lebih besar dari 0,05. Pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Soedaryono dan Harti (2001:36), terdapat 12 butir pernyataan yang mengalami beda persepsi. Ini merupakan suatu kemajuan dan kabar baik bagi auditor. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa auditee yang listing di BEI telah mengerti dan mendapatkan cukup informasi mengenai peran auditor dan proses audit. Hasil ini
lvii
juga menunjukkan bahwa auditor FAPM berhasil memenuhi harapan pihak-pihak yang diauditnya.
Dari hasil tersebut, karena pernyataan yang memiliki nilai probabilitas kurang dari 0,05 tidak mencapai 50%, dari total pernyataan kelompok 1 atau hanya , maka Ha tidak diterima dan menerima Ho, yaitu: tidak terdapat perbedaan harapan audit antara auditor FAPM dan auditee yang terdaftar di BEI di Jakarta mengenai profesi auditor dan proses audit.
Tabel 4.9
Profesi Auditor dan Proses Audit Uji T Auditor FAPM dan Auditee Listed
Jawaban Rata-rata No Kelompok 1 Auditor FAPM Auditee
Listed T-Sig Sign
1
Kualitas KAP semakin meningkat akhir-akhir
ini 4.6 0.1527 Tb
2 Investor terlalu berharap pada auditor 4.8 0.9310 Tb
3
Auditor terlalu memperhatikan kepentingan
manajemen 4.2 0.2766 Tb
4
Proses audit dipersulit oleh standar akuntansi
yang tidak tepat 3.8 0.0621 Tb
5
Auditor berharap dapat menyelesaikan klaim
atas pekerjaannya diluar pengadilan 4.5 0.5336 Tb
6
Hasil kerja auditor hanya memberi manfaat
yang sangat kecil bagi perusaaan 2.7 0.2280 Tb
7
Dibutuhkan waktu yang lama untuk
menyelesaikan satu siklus pemeriksaan 3.8 0.1896 Tb
8
Auditor kurang mengerti permasalahan dalam
bisnis klien 3.6 0.0026 B
9
Auditor memberikan proteksi terhadap ketidakberesan yang mungkin terjadi pada
perusahaan klien 4.2 1.0000 Tb
10
Auditor harus mampu menunjukkan cara
untuk meningkatkan efisiensi manajemen 5.4 0.2000 Tb
11
Auditor harus melaporkan efisiensi manajemen kepada pemegang saham
perusahaan klien 5.2 0.2399 Tb
12
Komite Audit harus dapat meningkatkan
tingkat independensi auditor 5.5 0.7725 Tb
13
Tersedia aturan yang memadai yang
Catatan:Tb=Tidak Berbeda, B=Berbeda Sumber: Data Primer yang Diolah
b. Hasil penelitian tentang harapan audit antara auditor non FAPM dan auditee yang tidak terdaftar di BEI di Jakarta mengenai profesi auditor dan proses audit.
Hasil penelitian di kelompok pernyataan 1 terhadap auditor non FAPM dan
auditee non listed mengindikasikan adanya perbedaan persepsi atau harapan, walaupun tidak mencapai 50% atau hanya lima (5) dari total 13 pernyataan. Tabel 4.9 menyajikan hasil uji T antara auditor non FAPM dan auditee non listed. Pernyataan yang mengalami beda persepsi terdapat pada pernyataan mengenai kualitas auditor, proses audit yang dipersulit oleh standar audit, manfaat kerja auditor, waktu audit, dan pemahaman auditor tentang bisnis klien. Sedangkan delapan (8) pernyataan lain tidak mengalami beda persepsi.
Hasil ini menarik untuk dikaji. Jika auditee yang terdaftar di BEI (listed)
memiliki banyak persamaan harapan audit dengan auditor, auditee yang tidak
listing di BEI justru memiliki lebih banyak perbedaan harapan audit. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh ketidakpuasan mereka terhadap kinerja auditor yang mengaudit perusahaan tempat mereka bekerja. Pernyataan yang mendukung ketidakpuasan auditee ditunjukkan pada pernyataan mengenai proses audit yang dipersulit oleh standar yang tidak tepat. Pada pernyataan ini 48% auditor non FAPM memilih tidak setuju (1-3), 20% netral (4) dan 32% setuju (5-7). Sementara itu, 24% auditee non listed memilih tidak setuju, 8% netral, dan 68% setuju. Melalui uji T terdapat hasil yang cukup tinggi, yaitu 0,0018, yang berarti terjadi perbedaan persepsi yang cukup besar. Hal ini membuat auditor non FAPM
lix
harus lebih meningkatkan kinerja mereka dan melakukan sosialisasi terhadap
auditee-nya mengenai proses audit dan standar yang telah ditetapkan.
Tabel 4.10
Profesi Auditor dan Proses Audit
Uji T Auditor Non FAPM dan Auditee Non Listed
Jawaban Rata-rata No Kelompok 1 Auditor Non FAPM Auditee Non
Listed T-Sig Sign
1
Kualitas KAP semakin meningkat akhir-akhir
ini 4.3 0.0026 B
2 Investor terlalu berharap pada auditor 5.2 0.1891 Tb
3
Auditor terlalu memperhatikan kepentingan
manajemen 4.5 0.2473 Tb
4
Proses audit dipersulit oleh standar akuntansi
yang tidak tepat 5.2 0.0018 B
5
Auditor berharap dapat menyelesaikan klaim
atas pekerjaannya diluar pengadilan 4.8 0.3523 Tb
6
Hasil kerja auditor hanya memberi manfaat yang
sangat kecil bagi perusaaan 3.2 0.0477 B
7
Dibutuhkan waktu yang lama untuk
menyelesaikan satu siklus pemeriksaan 4.6 0.0033 B
8
Auditor kurang mengerti permasalahan dalam
bisnis klien 4.4 0.0104 B
9
Auditor memberikan proteksi terhadap ketidakberesan yang mungkin terjadi pada
perusahaan klien 4.9 0.0927 Tb
10
Auditor harus mampu menunjukkan cara untuk
meningkatkan efisiensi manajemen 5.5 0.7875 Tb
11
Auditor harus melaporkan efisiensi manajemen
kepada pemegang saham perusahaan klien 5.4 0.8182 Tb
12
Komite Audit harus dapat meningkatkan tingkat
independensi auditor 6.1 0.0494 Tb
13
Tersedia aturan yang memadai yang mengatur
kualitas kerja auditor 6.0 0.1250 Tb Catatan:Tb=Tidak Berbeda, B=Berbeda
Walaupun begitu, pernyataan yang mengalami beda persepsi tidaklah terlalu signifikan karena tidak mencapai 50% dari total pernyataan atau . Dari hasil tersebut, maka Ha tidak diterima dan menerima Ho, yaitu: tidak terdapat perbedaan harapan audit antara auditor non FAPM dan
auditee yang terdaftar di BEI di Jakarta mengenai profesi auditor dan proses audit.
c. Hasil penelitian tentang harapan audit antara auditor FAPM dan auditee yang terdaftar di BEI di Jakarta mengenai tanggung jawab auditor.
Hasil yang paling signifikan terdapat pada pengujian kelompok pernyataan kedua, yaitu tentang kepada siapa auditor bertanggungjawab. Perbedaan terjadi di semua pernyataan yang diajukan kepada 25 auditor FAPM dan 25 auditee listed. Responden diberikan empat pernyataan, dan hasilnya terlihat pada tabel 4.10. Perbedaan yang paling besar terjadi pada pernyataan kedua, yaitu pertanggungjawaban auditor terhadap pemegang saham potensial. Hasil probabilitas dengan uji T pada pernyataan tersebut adalah sebesar 0,0006. Dari jawaban rata-rata, rata-rata auditor menyatakan ‘agak tidak setuju’, sedangkan rata-rata auditee menyatakan ‘agak setuju’. Perbedaan terbesar kedua terdapat pada pernyataan keempat, yaitu pertanggungjawaban auditor terhadap kreditur potensial.
Hasil tersebut mengindikasikan bahwa auditee yang listing di BEI mengharapkan auditor untuk bertanggungjawab kepada pihak-pihak yang disebutkan di dalam kuesioner, sedangkan auditor FAPM menolak untuk
lxi
bertanggungjawab. Perbedaan persepsi atau harapan ini harus diperhatikan oleh auditor, karena akuntan publik adalah profesi yang menawarkan jasa, sehingga harapan auditee terhadap mereka merupakan sesuatu yang tidak bisa diabaikan. Auditor, di sisi lain, memang memiliki batasan tanggung jawab secara hukum. Untuk memperkecil perbedaan ini, auditor dan auditee harus bekerja sama, sehingga kedua belah pihak mendapatkan informasi yang cukup tentang tanggung jawab auditor yang diatur dalam UU dan PSAP yang berlaku.
Tabel 4.11
Tanggung Jawab Auditor
Uji T Auditor FAPM dan Auditee Listed
Jika laporan keuangan yang diaudit tidak dapat mengungkapkan kondisi yang sebenarnya, apakah anda setuju auditor harus bertanggungjawab secara hukum kepada kelompok berikut ini (atas semua kerugian yang timbul akibat kepercayaan kepada laporan keuangan auditan tersebut) Jawaban Rata-rata No Kelompok 2 Auditor FAPM Auditee
Listed T-Sig Sign
1 Pemegang saham 3.8 5.2 0.0099 B
2 Pemegang saham potensial 3.4 5.2 0.0006 B
3 Kreditur 3.8 5.2 0.0127 B
4 Kreditur potensial 3.6 5.2 0.0028 B Catatan:Tb=Tidak Berbeda, B=Berbeda
Sumber: Data Primer yang Diolah
Terdapat 100% atau sebanyak empat (4) dari empat (4) pernyataan yang memiliki beda persepsi, yang membuat Ha diterima, yaitu: terdapat perbedaan harapan audit antara auditor FAPM dan auditee yang terdaftar di BEI di Jakarta mengenai tanggung jawab auditor.
d. Hasil penelitian tentang harapan audit antara auditor non FAPM dan auditee yang tidak terdaftar di BEI di Jakarta mengenai tanggung jawab auditor.
Hasil yang sama ditunjukkan pada pengujian kelompok pernyataan kedua antara auditor non FAPM dan auditee yang tidak terdaftar di BEI. Terlihat jelas pada tabel 4.11, adanya kesenjangan harapan atau perbedaan persepsi diantara mereka. Rata-rata auditor non FAPM menjawab ‘netral’ terhadap keempat pernyataan yang diajukan, sedangkan rata-rata auditee non listed menjawab ‘agak setuju’. Probabilitas yang terlihat dari hasil uji T bernilai jauh di bawah 0,05 yang berarti ada perbedaan yang signifikan diantara keduanya.
Tabel 4.12 Tanggung Jawab Auditor
Uji T Auditor non FAPM dan Auditee non Listed
Jika laporan keuangan yang diaudit tidak dapat mengungkapkan kondisi yang sebenarnya, apakah anda setuju auditor harus bertanggungjawab secara hukum kepada kelompok berikut ini (atas semua kerugian yang timbul akibat kepercayaan kepada laporan keuangan auditan tersebut) Jawaban Rata-rata No Kelompok 2 Auditor Non FAPM Auditee Non
Listed T-Sig Sign
1 Pemegang saham 4.24 5.92 0.0001 B 2 Pemegang saham potensial 3.84 5.52 0.0005 B 3 Kreditur 4 5.44 0.0018 B 4 Kreditur potensial 3.92 5.12 0.0153 B
Catatan:Tb=Tidak Berbeda, B=Berbeda Sumber: Data Primer yang Diolah
Hasil ini membuktikan bahwa baik auditee listed maupun non listed sama-sama mengharapkan auditor untuk bertanggungjawab kepada pihak-pihak yang disebutkan di dalam kuesioner. Sedangkan auditor lebih memilih untuk tidak setuju ataupun enggan memberikan komentar. Karena perbedaan persepsi atau
lxiii
harapan terjadi pada semua pernyataan (100%), maka Ha diterima, yaitu: terdapat perbedaan harapan audit antara auditor non FAPM dan auditee yang tidak terdaftar di BEI di Jakarta mengenai tanggung jawab auditor.
e. Hasil penelitian tentang harapan audit antara auditor FAPM dan auditee yang terdaftar di BEI di Jakarta mengenai kinerja auditor selama penugasannya di klien.
Pada hasil uji T kelompok pernyataan ketiga, terdapat dua pernyataan yang mengalami beda persepsi antara auditor FAPM dan auditee listed, yaitu pernyataan pertama tentang auditor yang diharapkan mampu mengetahui semua kecurangan di bisnis klien dan pernyataan kertiga tentang auditor yang diharapkan mengetahui apakah klien akan beroperasi dalam jangka panjang. Pada pernyataan pertama (tabel 4.12.), sebanyak 40% dari 25 orang auditor FAPM menjawab tidak setuju (rentang jawaban 1-3), 12 % netral (4) dan 48 % setuju (5-7). Di sisi lain, terdapat 12% auditee yang menjawab tidak setuju (1-3), 8% netral, dan 80% setuju (5-7).
Penekanan kata ‘semua kecurangan’ pada pernyataan pertama menjadi hal yang diperhatikan oleh auditor FAPM. Mereka merasa bahwa seorang auditor juga memiliki keterbatasan sebagaimana manusia pada umumnya, sehingga mustahil bagi mereka untuk mengetahui semua kecurangan yang mungkin terjadi di klien. Sedangkan auditee listed menilai bahwa mengetahui kecurangan adalah salah satu tugas auditor yang harus mereka laksanakan. Pada kenyataannya, banyak kasus kecurangan perusahaan yang akhirnya melibatkan auditor dalam
penanganan hukumnya, bahkan tidak sedikit auditor yang dihukum karena mereka lalai atau tidak mampu mendeteksi kecurangan tersebut.
Tabel 4.13 Kinerja Auditor
Uji T Auditor FAPM dan Auditee Listed
Jawaban Rata-rata No Kelompok 3 Auditor FAPM Auditee
Listed T-Sig Sign
Auditor diharapkan mampu mengetahui:
1 Semua kecurangan yang terjadi di bisnis klien 4.2 5.3
0.0223 B
2
Klien memiliki sistem pengendalian internal yang
memadai 5.7 5.0
0.1890 Tb 3
Klien akan beroprasi dalam jangka panjang (going
concern) 5.8 4.9
0.0282 B 4 Perusahaan dijalankan dengan efisien 5.9 5.4
0.2476 Tb
5
Neraca menyajikan penilaian perusahaan yang
wajar 6.0 5.4
0.0968 Tb 6 Kesalahan laporan keuangan klien yang material 5.7 5.0
0.1707 Tb Catatan:Tb=Tidak Berbeda, B=Berbeda
Sumber: Data Primer yang Diolah
Selain kedua pernyataan tersebut, empat pernyataan lainnya yang terdapat pada kelompok pernyataan ketiga tidak mengalami peda persepsi. Hal ini mungkin disebabkan oleh cukupnya pengetahuan auditee listed tentang tugas auditor, sehingga harapan mereka menjadi tidak terlalu besar. Hal lain yang mungkin menjadi penyebabnya adalah kepuasan mereka terhadap kinerja auditor selama ini.
Karena jumlah pernyataan yang memiliki probabilitas kurang dari 0,05 dalam uji T pada kelompok ketiga antara auditor FAPM dan auditee listed adalah , atau kurang dari 50%, maka Ha tidak diterima dan menerima Ho, yaitu: tidak terdapat perbedaan harapan audit antara auditor FAPM
lxv
dan auditee yang terdaftar di BEI di Jakarta mengenai kinerja auditor selama penugasannya di klien.
f. Hasil penelitian tentang harapan audit antara auditor non FAPM dan auditee yang tidak terdaftar di BEI di Jakarta mengenai kinerja auditor selama penugasannya di klien.
Berbeda dengan pengujian antara auditor FAPM dan auditee listed, kali ini terdapat lima pernyataan yang mengalami beda persepsi antara auditor non FAPM dan auditee non listed. Hanya pernyataan kedua yang memiliki nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, namun jika dilihat dari rata-rata jawaban mereka, baik auditor non FAPM maupun auditee non listed sama-sama menjawab di rentang jawaban setuju (5-7). Perbedaan yang terjadi mungkin disebabkan karena auditee
masih merasa kurang atas kinerja auditor mereka selama ini. Mereka merasa bahwa auditor seharusnya bisa melakukan lebih dari yang selama ini mereka lakukan. Di sisi lain, auditor non FAPM pada intinya setuju dengan pernyataan yang diajukan, akan tetapi, mereka sedikit ragu-ragu dengan kinerja yang telah atau yang akan mereka lakukan terhadap klien. Data penelitian kelompok ini dapat dilihat pada tabel 4.13.
Jumlah pernyataan yang mengalami beda persepsi adalah sebesar . Karena jumlahnya lebih dari 50%, maka Ha diterima, yaitu: terdapat perbedaan harapan audit antara auditor non FAPM dan auditee
yang tidak terdaftar di BEI di Jakarta mengenai kinerja auditor selama penugasannya di klien.
Tabel 4.14 Kinerja Auditor
Uji T Auditor non FAPM dan Auditee non Listed
Jawaban Rata-rata No Kelompok 3 Auditor Non FAPM Auditee Non
Listed T-Sig Sign
Auditor diharapkan mampu mengetahui:
1 Semua kecurangan yang terjadi di bisnis klien
4.4 5.84
0.0020 B
2
Klien memiliki sistem pengendalian internal yang memadai 5.3 5.56 0.4137 Tb 3
Klien akan beroprasi dalam jangka panjang
(going concern)
5.4 6.12
0.0439 B 4 Perusahaan dijalankan dengan efisien
5.2 6.24
0.0031 B
5
Neraca menyajikan penilaian perusahaan yang wajar
5.2 6.64
0.0001 B 6 Kesalahan laporan keuangan klien yang material
5.4 6.32
0.0291 B Catatan:Tb=Tidak Berbeda, B=Berbeda
Sumber: Data Primer yang Diolah
g. Hasil penelitian tentang harapan audit antara auditor FAPM dan auditee yang terdaftar di BEI di Jakarta mengenai karakteristik yang harus dimiliki individu seorang akuntan publik.
Pada pengujian kelompok pernyataan keempat antara auditor FAPM dan
auditee yang terdaftar di BEI, hanya terdapat 1 dari 19 pernyataan yang mengalami beda persepsi. Perbedaan ini terjadi pada pernyataan kedua dengan nilai probabilitas yang tidak terlalu signifikan, yaitu 0,0394. Auditee listed dapat dikatakan memiliki pengetahuan yang memadai tentang karakteristik yang harus dimiliki seorang akuntan publik. Sebagian besar dari mereka mungkin juga pernah menjadi auditor sebelum bekerja di perusahaan yang sekarang. Di sisi lain, akuntan publik atau auditor yang tergabung dalam KAP FAPM sendiri tentu juga
lxvii
mengetahui apa yang harus dimiliki oleh mereka agar bisa mendapat kepercayaan klien. Hal ini menjadikan kesenjangan harapan diantara mereka sangat kecil. Hasil penelitian pada kelompok ini dapat dilihat pada tabel 4.14.
Dari hasil penelitian ini, karena jumlah pernyataan dengan nilai di bawah 0,05 kurang dari 50%, atau hanya , maka kesimpulan yang bisa diambil adalah: tidak terdapat perbedaan harapan audit antara auditor FAPM dan auditee yang terdaftar di BEI di Jakarta mengenai karakteristik yang harus dimiliki individu seorang akuntan publik.
h. Hasil penelitian tentang harapan audit antara auditor non FAPM dan auditee yang tidak terdaftar di BEI di Jakarta mengenai karakteristik yang harus dimiliki individu seorang akuntan publik.
Dari 19 pernyataan yang terdapat pada kelompok pernyataan ini, terdapat 12 pernyataan yang mengalami beda persepsi antara auditor non FAPM dan auditee
non listed. Dari 12 pernyataan tersebut, ternyata pernyataan mengenai kemampuan auditor untuk mengatasi risiko akibat ketidakpastian memiliki nilai probabilitas yang paling signifikan (mengalami perbedaan), yaitu 0,0001. Sedangkan urutan kedua terdapat pada pernyataan mengenai kemampuan auditor memberikan pelayanan kepada klien dengan nilai probabilitas sebesar 0,0002.
Tabel 4.15
Karakteristik Individu Auditor Uji T Auditor FAPM dan Auditee Listed
Jawaban Rata-rata No Kelompok 3 Auditor FAPM Auditee
Listed T-Sig Sign
Auditor memiliki kemampuan untuk :
1 Mendiagnosa masalah 5.9 5.3
0.1053 Tb
2
Merumuskan alternatif untuk mengatasi
masalah 5.9 5.1
0.0394 B
3
Memperoleh informasi yang relevan dengan
penugasannya 5.7 5.2
0.1465 Tb
4 Mengatasi risiko akibat ketidakpastian 4.8 5.0
0.6387 Tb
5 Memprediksi masa depan 4.1 4.7
0.2023 Tb
6 Menyebarluaskan jasa mereka 4.3 4.1
0.6727 Tb
7 Memperoleh laba 4.4 4.1
0.5343 Tb
8 Mendeteksi kesalahan dan ketidakberesan 5.9 5.7
0.5866 Tb
9 Mencegah kesalahan dan ketidakberesan 5.6 5.3
0.5069 Tb
10 Mematuhi aturan profesi 6.3 5.8
0.1694 Tb
11 Memenuhi persyaratan legal 6.1 5.9
0.4704 Tb
12 Memberikan pertimbangan yang legal 5.8 5.6
0.5817 Tb
13 Bertindak independen 6.2 5.9
0.3623 Tb
14 Berkomunikasi secara efektif 6.1 5.7
0.3002 Tb
15 Melaporkan hasil kerjanya dengan jujur 6.2 6.0 0.5944 Tb 16 Bertindak adil 6.2 5.8 0.3814 Tb 17
Memiliki batasan tanggungjawab secara
hokum 5.8 5.2
0.1277 Tb
18
Memberikan pelayanan yang bermanfaat
bagi klien 6.0 5.8
0.5910 Tb
19
Memberikan pelayanan yang bermanfaat
bagi masyarakat 6.0 5.8
0.6796 Tb Catatan: Tb=Tidak Berbeda, B=Berbeda
Sumber: Data Primer yang Diolah
lxix
Karakteristik Individu Auditor
Uji T Auditor non FAPM dan Auditee non Listed
Jawaban Rata-rata No Kelompok 3 Auditor Non FAPM Auditee Non
Listed T-Sig Sign
Auditor memiliki kemampuan untuk :
1 Mendiagnosa masalah 5.08 6.2
0.0007 B
2
Merumuskan alternatif untuk mengatasi
masalah 4.88 6.12
0.0005 B
3
Memperoleh informasi yang relevan
dengan penugasannya 5.4 6.04
0.0397 B
4 Mengatasi risiko akibat ketidakpastian 4 5.8
0.0001 B
5 Memprediksi masa depan 3.8 5.28
0.0012 B
6 Menyebarluaskan jasa mereka 4.16 4
0.7793 Tb
7 Memperoleh laba 4.16 4.88
0.0872 Tb
8 Mendeteksi kesalahan dan ketidakberesan 5.44 6.4
0.0025 B
9 Mencegah kesalahan dan ketidakberesan 5.16 5.92
0.0175 B
10 Mematuhi aturan profesi 5.84 6.6
0.0047 B
11 Memenuhi persyaratan legal 5.56 6.64
0.0021 B
12 Memberikan pertimbangan yang legal 5.6 6.24
0.0681 Tb
13 Bertindak independen 5.96 6.8
0.0011 B
14 Berkomunikasi secara efektif 6 6.48
0.0767 Tb
15 Melaporkan hasil kerjanya dengan jujur 6 6.84 0.0011 B 16 Bertindak adil 5.88 6.4 0.1362 Tb 17
Memiliki batasan tanggungjawab secara
hokum 5.76 6.12
0.2238 Tb
18
Memberikan pelayanan yang bermanfaat
bagi klien 5.92 6.8
0.0002 B
19
Memberikan pelayanan yang bermanfaat
bagi masyarakat 5.84 6.2
0.1767 Tb Catatan: Tb=Tidak Berbeda, B=Berbeda
Pengujian tersebut dapat dilihat selengkapnya pada tabel 4.15. Hasil pengujian kelompok pernyataan keempat kali ini berbeda dengan hasil pengujian antara auditor FAPM dan auditee listed. Perbedaan harapan yang cukup signifikan kali ini menimbulkan pertanyaan yang lain, apakah auditor non FAPM belum bisa memenuhi harapan kliennya, atau justru klien atau auditee non listed yang menaruh harapan terlalu tinggi pada auditor. Dibutuhkan penelitian lain untuk bisa menjawab pertanyaan tersebut.
Dari hasil pengujian tersebut diperoleh persentase jumlah probabilitas yang memiliki nilai kurang dari 0,05 sebesar Karena jumlahnya lebih dari 50%, maka Ha diterima, yaitu: terdapat perbedaan harapan audit antara auditor non FAPM dan auditee yang tidak terdaftar di BEI di Jakarta mengenai karakteristik yang harus dimiliki individu seorang akuntan publik.
lxxi BAB V