• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. PERTIMBANGAN KONSUMEN DALAM MEMBELI OBAT MEREK AFIRHEUMA

3.1. Berdasarkan Nilai Rata-Rata (Mean) 1. Secara Umum

Dari hasil pengolahan data (lampiran 3.1) dapat diketahui bahwa variabel kecocokan obat merupakan hal yang sangat penting bagi para responden dalam membeli obat rematik, yaitu dengan mean sebesar 6,52, sedangkan variabel harga dianggap cukup penting dipertimbangkan oleh para responden dalam membeli obat rematik, yaitu dengan mean sebesar 4,61.

3.1.2. Menurut responden yang berusia dibawah 30 tahun

Menurut lampiran 3.2 dapat diketahui bahwa variabel komposisi obat merupakan hal yang sangat penting bagi para responden dibawah usia 30 tahun, yaitu dengan mean sebesar 6,48. Mengenai variabel harga dianggap cukup penting bagi para responden dibawah usia 30 tahun, yaitu dengan mean sebesar 4,37.

3.1.3. Menurut responden yang berusia diatas 30 tahun

Dari lampiran 3.3 dapat diketahui bahwa variabel kecocokan obat memperoleh penilaian tertinggi dari responden yang berusia diatas 30 tahun, yaitu dengan mean sebesar 6,64. Variabel harga

obat dianggap penting bagi responden yang berusia diatas 30 tahun, yaitu dengan mean sebesar 4,74.

3.1.4. Menurut responden dengan status menikah

Dari lampiran 3.4 dapat diketahui bahwa variabel kecocokan memperoleh penilaian tertinggi dari responden dengan status menikah, yaitu dengan mean sebesar 6,52. Variabel harga obat dianggap penting bagi responden dengan status menikah, yaitu dengan mean sebesar 4,89.

3.1.5. Menurut responden dengan status belum menikah

Dari lampiran 3.5 dapat diketahui bahwa variabel komposisi obat memperolah penilaian tertinggi dari responden dengan status belum menikah, yaitu dengan mean sebesar 6,59, Sedangkan variabel harga dianggap rata-rata bagi responden dengan status belum menikah, yaitu dengan mean sebesar 4,05.

3.1.6. Berdasarkan responden yang sakit rematik maksimal 2 kali dalam 1 minggu.

Dari lampiran 3.6 dapat diketahui bahwa variabel kecocokan obat mempeoleh penilaian paling tinggi dari rensponden yang frekuensi sakit maksimal 2 kali dalam 1 minggu, yaitu dengan mean sebesar 6,61. Sedangkan variabel harga mendapat penilaian yang rendah

dari responden yang frekuensi sakit maksimal 2 kali dalam 1 minggu, yaitu dengan mean sebesar 4,67.

3.1.7. Berdasarkan responden yang sakit rematik lebih dari 2 kali dalam 1 minggu.

Dari lampiran 3.7 dapat diketahui bahwa variabel kecocokan obat memperoleh penilaian tertinggi dari responden dengan frekuensi saskit lebih dari 2 kali dalam 1 minggu, yaitu dengan mean sebesar 6,37. Sedangkan variabel harga memperoleh penilaian terendah dari responden dengan frekuensi sakit lebih dari 2 kali dalam 1 minggu, yaitu dengan mean sebesar 4,51.

3.1.8. Menurut alasan sakit karena sering mandi malam

Dari lampiran 3.8 dapat diketahui bahwa variabel kecocokan obat memperoleh penilaian tertinggi dari responden dengan alasan ssakit karena sering mandi malam, yaitu dengan mean sebesar 6,67. Sedangkan variabel harga memperoleh penilaian terendah dari responden dengan alasan sakit karena sering mandi malam, yaitu dengan mean sebesar 4,63.

3.1.9. Menurut konsumen yang sembuh setelah makan Afirheuma.

Dari lampiran 3.9 dapat diketahui bahwa variabel kecocokan obat memperoleh penilaian terpenting dari responden yang sembuh setelah mengkonsumsi obat merk Afirheuma, yaitu dengan mean

sebesar 6,51. Sedangkan variabel harga memperoleh penilaian yang cukup penting dari responden yang sembuh setelah mengkonsumsi obat merk Afirheuma, yaitu dengan mean sebesar 4,55.

3.2. Analisa Faktor 3.2.1. Secara Umum

Dari hasil pengolahan data pada lampiran 3.1, ditemukan 4 faktor yang menjadi pertimbangan dalam membeli obat rematik dengan total 74,4 %. Adapun perincian dari masing-masing faktor adalah sebagai berikut :

Faktor 1

• merek obat

• PT. yang memproduksi obat

• selera

• kecocokan Faktor 2

• bentuk obat

• warna obat

• komposisi obat Faktor 3

• kemasan

• harga Faktor 4

• mudah dicapai

Dari perincian diatas dapat dilihat, ada 3 faktor yang timbul yang paling dapat menjelaskan apa yang konsumen anggap penting.

3.2.2. Menurut responden yang berusia dibawah 30 tahun

Dari hasil pengolahan data pada lampiran 3.2, ditemukan 3 faktor yang menjadi pertimbangan dalam membeli obat rematik dengan total 75,1 %. Adapun perincian dari masing-masing faktor adalah sebagai berikut;

Faktor 1 ;

• kecocokan

• PT yang memproduksi obat

• selera

• komposisi obat Faktor 2 :

• warna obat

• bentuk obat

• mudah didapat Faktor 3 :

• kemasan

• harga

3.2.3. Menurut responden yang berusia diatas 30 tahun

Dari hasil pengolahan data pada lampiran 3.3, ditemukan 4 faktor yang menjadi pertimbangan dalam membeli obat rematik dengan

total 70,5 %. Adapun perincian dari masing-masing faktor adalah sebagai berikut :

Faktor 1 :

• PT yang memproduksi obat

• selera

• merek obat

• warna obat Faktor 2 :

• komposisi obat

• bentuk obat

• kecocokan

• mudah didapat Faktor 3 :

• harga Faktor 4 :

• kemasan

3.2.4. Menurut responden dengan status menikah

Dari hasil pengolahan data pada lampiran 3.4, ditemukan 4 faktor yang menjadi pertimbangan dalam membeli obat rematik dengan total 76,1 %. Adapun perincian dari masing-masing faktor adalah sebagai berikut:

Faktor 1 :

• merek obat

• PT yang memproduksi

• sclera

• kecocokan Faktor 2 :

• bentuk obat

• warna obat

• k em as an Faktor 3 :

• mudah didapat Faktor 4 :

• harga

3.2.5. Menurut responden dengan status belum menikah

Dari hasil pengolahan data pada lampiran 3.5, ditemukan 3 faktor yang menjadi pertimbangan dalam membeli obat rematik dengan total 75,5 %. Adapun perincian dari masing-masing faktor adalah sebagai berikut :

Faktor 1 ;

• warna obat

• bentuk obat

• komposisi obat

• merek obat Faktor 2 :

• PT yang memproduksi obat

• selera Faktor 3 :

• harga

• kemasan

3.2.6. Berdasarkan responden yang sakit rematik maksimal 2 kali dalam 1 minggu.

Dari hasil pengolahan data pada lampiran 3.6, ditemukan 3 faktor yang menjadi pertimbangan dalam membeli obat rematik dengan total 65 %. Adapun perincian dari masing-masing faktor adalah sebagai berikut :

Faktor 1 ;

• selera

• PT yang memproduksi obat

• merek obat

• mudah didapat

• warna obat Faktor 2 :

• bentuk obat

• komposisi obat

• kecocokan Faktor 3 ;

• harga

• kemasan

3.2.7. Berdasarkan responden yang sakit rematik lebih dari 2 kali dalam 1 minggu.

Dari hasil pengolahan data pada lampiran 3.7, ditemukan 3 faktor yang menjadi pertimbangan dalam membeli obat rematik dengan total 73 %. Adapun perincian dari masing-masing faktor adalah sebagai berikut:

Faktor 1 :

• merek obat

• selera

• kecocokan

• PT yang memproduksi obat

• komposisi obat

• warna obat Faktor 2 :

• harga

• mudah didapat Faktor 3 :

• kemasan

3.2.8. Menurut alasan sakit karena sering mandi malam

Dari hasil pengolahan data pada lampiran 3.8, ditemukan 4 faktor yang menjadi pertimbangan dalam membeli obat rematik dengan total 70,4 %. Adapun perincian dari masing-masing faktor adalah sebagai berikut :

Faktor 1 :

• sclera

• PT yang memproduksi obat

• merek obat Faktor 2 :

• bentuk obat

• komposisi obat Faktor 3 :

• harga

• mudah didapat

• kecocokan Faktor 4 :

• kemasan

3.2.9. Menurut konsumen yang sembuh setelah makan Afirheuma.

Dari hasil pengolahan data pada lampiran 3.9, ditemukan 4 faktor yang menjadi pertimbangan dalam membeli obat rematik dengan total 74,5 %. Adapun perincian dari masing-masing faktor adalah sebagai berikut :

Faktor 1 :

• selera

• merek obat

• PT. yang memproduksi obat

• kecocokan

• bentuk obat

• warna obat

• komposisi obat Faktor 3 :

• mudah didapat Faktor 4 :

• kemasan

• harga

U J I D E P E N D E N S I

4.1. Tabulasi Silang Antara Usia dengan Frekuensi Sakit Tabel 4-42

Usia dengan Frekuensi Sakit Frekuensi Sakit

seminggu 4 kali

seminggu 1 kali

seminggu 2 kali

seminggu 3 kali

Sumber : lampiran 4.1

Dari tabel diatas, penulis melakukan uji statistik dengan menggunakan analisis Chi Square (lihat lampiran 4.2), dihasilkan nilai sebesar :

X2 uji = 24,74750 Derajat bebas =12

Adapun hipotesa yang timbul adalah :

HQ= tidak ada dependensi antara usia dengan pengeluaran per bulan Hi = ada dependensi antara usia dengan pengeluaran per bulan

Menurut tabel %2, untuk a =0,05 dan df = 12 ditemukan bahwa Xo,o5(i2;= 21,0261.

Dapat dilihat bahwa x2 uji > Xc^oso*. maka Ho ditolak.

Jadi terdapat dependensi antara usia dengan frekuensi sakit rematik yang dirasakan. Artinya adanya ketergantungan antara makin tua usia responden frekuensi sakit yang dirasakan semakin sering.

Dokumen terkait