Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Strategis DPMPTSP Kabupaten Bantaeng NO
. TUJUAN SASARAN INDIKATORKINERJA
TAHUN 2014 2015 2016 2017 2018 1 2 3 4 6 7 8 9 10 1 Meningkat kan realisasi dan kerjasama serta kualitas pelayanan penanama n modal Meningkatny a realisasi pelayanan penanaman modal yang berorientasi pada pembinaan, pengawasan dan pemantauan Jumlah realisasi investasi PMDN 7 M 7 M 7 M 9 M 9 M Jumlah realisasi investasi PMA 126 M 126 M 130 M 130 M 130 M
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PTSP 5
Meningkatny a kerjasama dan kualitas pelayanan penanaman modal Jumlah MoU dan kesepakatan dan kerjasama dibidang PM 1 1 1 2 2 2 Meningkat -nya pelayanan pengurusa n perizinan dan tercapainy a kepuasan masyaraka t terhadap layanan Peningkatan pelayanan perizinan yang terpadu Jumlah terbitnya izin dan non izin sesuai SOP 1200 1300 1500 2000 2000 Persentase Hasil Survey Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap kualitas pelayanan PM 80 % 85 % 85 % 90 % 95%
4.3 ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
4.3.1 ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI NASIONAL
Sesuai RPJMN 2010 - 2014, prioritas nasional di bidang penanaman modal adalah peningkatan iklim penanaman modal dan iklim usaha, dengan arah kebijakan nasional sebagai berikut:
1) Menciptakan iklim penanaman modal yang berdaya saing
2) Meningkatnya realisasi penanaman modal di seluruh wilayah Indonesia
Sedangkan strategi yang ditempuh adalah:
1) Mendorong berkembangnya penanaman modal di berbagai sektor yang mencakup sektor primer, sekunder, dan tersier dalam rangka meningkatkan persebaran:
2) Mendorong berkembangnya penanaman modal berbasis keunggulan daerah dalam rangka perluasan kesempatan kerja
3) Meningkatkan efektivitas pelaksanaan kebijakan penanaman modal melalui harmonisasi dan simplifikasi berbagai perangkat peraturan baik di pusat maupun di daerah
4) Mendorong percepatan ketersediaan infrastruktur dalam arti luas melalui peningkatan efektivitas pelaksanaan kemitraan pemerintah dan dunia usaha dalam rangka meningkatkan daya tarik penanaman modal
Adapun program prioritas nasional sesuai arahan presiden yang berkaitan dengan lingkup tugas pokok dan fungsi BKPM adalah sebagai berikut:
1) Kepastian hukum melalui program peningkatan deregulasi kebijakan dibidang penanaman modal
2) Penyederhanaan prosedur, melalui dua program berikut ini: a. Pengembangan SPIPISE
b. Penyelenggaraan PTSP dibidang penanaman modal
3) KEK, melalui program pengembangan penanaman modal di KEK dan pembentukan perangkat, kebijakan dan strategi pengembangan KEK.
4.3.2 ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI BKPM RI
Arah kebijakan Badan Koordinasi Penanaman Modal RI adalah:
1) Memperkuat kontribusi penanaman modal terhadap perekonomian nasional
2) Mendorong terciptanya iklim penanaman modal yang berdaya saing kondusif, dan responsif terhadap perubahan lingkungan lokal maupun global
3) Mendorong kegiatan penanaman modal untuk mengatasi masalah-masalah pengangguran, peningkatan perekonomian daerah, dan pengembangan sektor UMKM
Sedangkan strategi yang akan dilaksanakan BKPM adalah sebagai berikut:
1) Meningkatkan kualitas dalam perencanaan penanaman modal
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PTSP 5
2) Meningkatkan penanaman modal yang menciptakan nilai tambah tinggi, mengurangi ketergantungan impor, dan meningkatkan ekspor
3) Meningkatkan harmonisasi dan sinkronisasi kebijakan dan peraturan perundang-undangan dibidang penanaman modal 4) Meningkatkan efisiensi dan efektivitas promosi penanaman
modal dengan mengedepankan daya saing nasional
5) Meningkatkan kerja sama penanaman modal dengan mengedepankan kepentingan nasional
6) Meningkatkan pelayanan penanaman modal dengan melaksanakan PTSP di bidang penanaman modal yang berbasis teknologi informasi
7) Merumuskan dan merekomendasikan kebijakan fasilitas dan insentif penanaman modal yang berdaya saing
8) Meningkatkan koordinasi antara pusat dan daerah, antar daerah dan antar instansi sektoral di bidang penanaman modal
9) Meningkatkan kapasitas kelembagaan penanaman modal 10) Meningkatkan realisasi penanaman modal
4.3.3 ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI BKPM PROV.SUL-SEL
Arah kebijakan dan strategi Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah Provinsi Sulawesi Selatan menggunakan langkah-langkah melalui program-program indikatif untuk memecahkan berbagai permasalahan dam hambatan strategis untuk ditindaklanjuti dalam rumusan rencana jangka menengah guna tercapainya visi, misi, tujuan dan sasaran strategisnya
1) Menerapkan pelayanan perizinan terpadu (P2T) dengan dukungan sarana dan prasarana yang berkualitas
2) Meningkatkan kualitas aparat BKPMD dengan mengikuti berbagai pelatihan
3) Menyusun program perencanaan dan anggaran yang berkesinambungan
4) Melakukan pengendalian kegiatan penanaman modal dan menginventarisir permasalahan yang terkait dengan kegiatan penanaman modal
5) Meningkatkan integritas promosi penanaman modal
6) Membuat kebijakan yang memberi kemudahan kepada calon investor dalam kegiatan penanaman modal
7) Menyediakan informasi tentang peluang investasi dan memetakan wilayah investasi yang potensial
Untuk menjalankan kebijakan tersebut BKPMD Prov. Sulsel menggunakan strategi sebagai berikut:
1. Meningkatkan kualitas pelayanan perizinan dengan menerapkan SOP dan SPM
2. Meningkatkan kualitas dan kapasitas aparatur penanaman modal
3. Meningkatkan kualitas perencanaan dan anggaran BKPMD 4. Meningkatkan sinergitas dan koordinasi antar pemerintah dan
investor melalui pemantauan dan pembinaan yang berkesinambungan
5. Memperluas jaringan promosi investasi didalam dan luar negeri dengan dukungan informasi peluang investasi potensial 6. Merumuskan kebijakan yang mendukung pelaksanaan
penanaman modal
4.3.4 ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI DPMPTSP KAB. BANTAENG
Arah kebijakan dan strategi Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten Bantaeng menggunakan langkah-langkah melalui program-program indikatif untuk memecahkan berbagai permasalahan dam hambatan strategis untuk ditindaklanjuti dalam
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PTSP 5
rumusan rencana jangka menengah guna tercapainya visi, misi, tujuan dan sasaran strategisnya
Arah Kebijakan DPMDPTSP Kab. Bantaeng adalah:
1. Menyusun program perencanaan dan anggaran yang berkesinambungan
2. Melakukan pengendalian kegiatan penanaman modal dan menginventarisir permasalahan yang terkait dengan kegiatan penanaman modal
3. Meningkatkan integritas promosi penanaman modal
4. Membuat kebijakan yang memberi kemudahan kepada calon investor dalam kegiatan penanaman modal
5. Menyediakan informasi tentang peluang investasi dan memetakan wilayah investasi yang potensial
6. Menerapkan pelayanan perizinan terpadu (P2T) dengan dukungan sarana dan prasarana yang berkualitas
7. Meningkatkan kualitas aparatur melalui diklat teknis
Untuk menjalankan kebijakan tersebut DPMDPTSP Kab. Bantaeng menggunakan strategi sebagai berikut:
1. Meningkatkan kualitas pelayanan perizinan berbasis IT 2. Meningkatkan kapasitas aparatur penanaman modal
3. Meningkatkan kualitas perencanaan dan anggaran DPMPTSP 4. Meningkatkan sinergitas dan koordinasi antar pemerintah dan
investor melalui pemantauan dan pembinaan yang berkesinambungan
5. Memperluas jaringan promosi investasi didalam dan luar negeri dengan dukungan informasi peluang investasi potensial 6. Merumuskan kebijakan yang mendukung pelaksanaan
penanaman modal
Selanjutnya diuraikan rangkaian rumusan strategi dan kebijakan DPMPTSP Kab. Bantaeng dalam lima tahun mendatang, sebagaimana dihasilkan pada tahapan perumusan strategi dan kebijakan jangka menengah.
Tabel 4.2. Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Visi : Terwujudnya iklim Penanaman Modal yang berdaya saing dalm mendukung pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bantaeng