• Tidak ada hasil yang ditemukan

BERITA/ISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

D. Analisis Kontribusi Pemerintah Dalam Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

V. BERITA/ISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

Pertanian Bali Harus Dibangun dari Hulu ke Hilir

Pernyataan Gubernur Bali I Wayan Koster yakni Bali akan fokus membangun sektor pertanian dari hulu hingga ke hilir. Alasannya Bali punya potensi besar dan pasar yang besar untuk itu. Potensi pasar tersebut terkait dengan kenyataan Bali sebagai daerah wisata dengan target 7-8 juta wisman dan 9-10 wisatawan domestik/nusantara. Sejak dulu produk pertanian Bali sudah terkenal. Gubernur menyebut sejumlah komoditas lawas unggulan Bali yang memang sudah dikenal mulai dari salak Bali, jeruk, manggis, sapi, babi, ayam, hingga arak. Semua ada kata-kata Bali. Bali sudah cukup punya merk yang dikenal baik tingkat nasional maupun internasional.

Hanya saja, Gubernur menilai penanganannya yang kurang serius. Hal ini dipastikan setelah menjabat sebagai orang nomor satu di Pemprov Bali. Dari program APBD Bali, terlihat kurang serius. Di hulu, ada sedikit usaha (keseriusan), tetapi di hilir betul-betul tidak fokus. Tidak ada komitmen untuk menyelesaikan di hilir. Gubernur mencontohkan, bagaimana sejumlah komoditi produk pertanian seperti jeruk harganya jeblok pada musim panen. Hal itu karena penanganan di hilir yang parah, tidak serius.

Untuk itu Gubernur Koster memastikan, APBD 2020 Pemprov akan fokus untuk membangun sektor pertanian dari hulu ke hilir. Mulai dari penyediaan lahan, petani, hingga melibatkan tenaga ahli/riset di perguruan tinggi serta teknologi. Tidak saja untuk peningkatan budidaya dan produktivitas, namun juga untuk membentuk produk yang punya taste yang khas, sehingga menjadi produk unggulan. Contoh, produk pertanian jenis sayur asparagus yang dibudidayakan di Desa Plaga, Kecamatan Petang Badung, yang produknya laku ekspor ke Filipina. Bali ada tenaga ahli untuk itu, namun orang lain yang memakai, sedangkan Bali yang tidak memanfaatkannya.

Gubernur juga menyorot ‘kemewahan’ Bali dengan kunjungan wisatawan yang begitu banyak setiap tahun ,namun tak berdaya untuk memberdayakan petani. Apa artinya? Itu berarti pertanian dan pariwisata jalan sendiri-sendiri. Mestinya itu harus dipertemukan, antara produsen (pertanian) dan pariwisata sebagai konsumen. Itulah salah satu yang mendasari keluarnya Pergub 99/2018, tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan dan Industri Lokal Bali. Maka Gubernur akan mewajibkan hotel untuk memasukkan memanfaatkan produk buah lokal, jika memang sedang musim.

Berita/Isu Fiskal Regional Terpilih 24 Harapan Gubernur, jika antara pertanian dan pariwisata ketemu, tidak ada cerita lagi produk pertanian anjlok. Dalam konteks pembangunan pertanian dari hulu ke hilir itu, Gubernur Koster menyatakan perlunya pembangunan industri pengolahan untuk pembangunan pertanian, untuk meningkatkan daya saing pertanian

Sumber: NUSABALI 22 Mar 2019 15:18:39

Kontribusi Wisatawan untuk Pelestarian Lingkungan Alam dan Budaya Bali

Pada hari Rabu 19 Desember 2018, Gubernur Bali Wayan Koster menyampaikan Rancangan Perda tentang Kontribusi Wisatawan untuk Pelestarian Lingkungan Alam dan Budaya Bali dalam rapat paripurna DPRD provinsi Bali, di Ruang Sidang Utama Gedung DPRD Provinsi Bali. Pengenaan kontribusi wisatawan ini memiliki tujuan diantaranya untuk melestarikan alam dan lingkungan, melestarikan adat, tradisi, seni dan budaya, serta kearifan lokal. Di samping itu, melalui ranperda tersebut diharapkan untuk memberdayakan desa adat, membangun sarana prasarana seni dan budaya serta meningkatkan kualitas pelayanan dan penyelenggaraan kepariwisataan Bali. Pengenaan kontribusi itu akan dikenakan bagi wisatawan mancanegara dan nusantara yang berkunjung ke Bali dan hal ini akan diatur pula dalam Peraturan Gubernur Bali. Wisatawan mancanegara akan dikenakan 10 dolar AS per orang dan wisatawan nusantara Rp25.000 setiap orang dan dikenakan hanya satu kali dalam sekali kunjungan ke Bali. Tata kelola pengenaan dan pengelolaanya akan diatur dalam pergub.

Sumber: Antaranews Bali Rabu, 19 Desember 2018 18:49 WIB

Pada hari Senin 14 Januari 2019, Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan pengenaan biaya atau pungutan kontribusi wisatawan untuk pelestarian lingkungan alam dan budaya Bali nantinya akan disatukan dengan harga tiket pesawat ke Pulau Dewata. Pemda Bali akan bekerja sama dengan maskapai dan mereka juga setuju. Wacana yang disampaikan Koster tersebut terkait dengan pengajuan Rancangan Peraturan Daerah tentang Kontribusi Wisatawan untuk Pelestarian Lingkungan Alam dan Budaya Bali yang sudah mulai dibahas di DPRD Bali, yang diawali dengan Pandangan Umum Fraksi-Fraksi. Menurut Koster, sebagai tahap awal, besaran kontribusi wisatawan yang akan dibebankan pada tiket pesawat ke Bali sebesar 10 dolar AS untuk setiap wisatawan. Pungutan tersebut akan dikenakan kepada wisatawan mancanegara yang masuk Bali lewat Bandara Internasional Ngurah Rai, sedangkan bagi wisman yang masuk lewat

Berita/Isu Fiskal Regional Terpilih 25 jalur darat mau pun laut, untuk sementara tidak dikenakan pungutan tersebut. Di negara lain, kontribusi diberlakukan juga hanya untuk wisatawan mancanegara. Sedangkan bagi wisatawan domestik yang ke Bali tidak dipungut kontribusi tersebut, karena menurut Gubernur Koster, mereka datang ke Bali tidak hanya untuk berlibur, tetapi tidak sedikit untuk urusan pekerjaan. Gubernur Koster sudah mendiskusikan hal tersebut dengan sejumlah menteri dan berbagai pihak, serta secara umum mereka sepakat dengan pengaturan tersebut. Nantinya hasil pemungutan kontribusi wisatawan tersebut akan masuk menjadi pendapatan asli daerah pemprov setempat. Gubernur pun tidak khawatir pengenaan biaya tambahan tersebut akan berdampak mengurangi kunjungan wisman. Karena wisatawan senang, apalagi ini untuk penguatan budaya Bali.

GEDUNG KEUANGAN NEGARA I

Jl. Dr. Kusuma Atmaja Renon Denpasar 80235 Telp. (0361) 235051 ; Fax : (0361) 222844 Email : kanwildjpbbali@kemenkeu.go.id

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI BALI

GEDUNG KEUANGAN NEGARA I

JL. DR. KUSUMAATMADJA NITI MANDALA RENON DENPASAR 80235 TELEPON (0361) 235051, 225292, FAKSIMILE (0361) 222844 SITUS : www.kanwilbali.diPbn.kemenkeu.oo.id Em ail: bidanaDPa2bali@amail.com

NOTA DINAS

NOMOR: N D -3^4 /WPB.22/2019

Yth. : Direktur Jenderal Perbendaharaan c.q. Direktur Pelaksanaan Anggaran Dari : Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi Bali

Hal : Penyampaian Kajian Fiskal Regional Triwulan I Tahun 2019 Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi Bali

Tanggal : 14 Mei 2019

Sehubungan dengan Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor: SE- 61/PB/2017 Tanggal 4 Agustus 2017 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Kajian Fiskal Regional, bersama ini disampaikan Kajian Fiskal Regional Triwulan I Tahun 2019 Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi Bali.

Demikian disampaikan untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. /

Dokumen terkait