HASIL DAN PEMBAHASAN
5. Berita Okezone.com Rabu, 9 Februari 2011 17:05 Tabel 10 Tabel 10
Deskripsi Ringkas Berita DPR Desak Polisi Usut Kelompok Berpita Biru Judul Berita Isi Berita/Wawancara Sumber Berita DPR Desak Polisi Usut
Kelompok Berpita Biru
Pernyataan Azis Syamsudin ditemukan adanya empat fakta yang memperkuat bukti bahwa penyerangan itu
direncanakan
Azis Syamsudin, Anggota Komisi III DPR
Problem Identification. Munculnya kelompok yang menggunakan pita biru dibagian leher memperkuat bukti bahwa penyerangan sudah direncanakan. Dalam pemberitaan ini mengangkat isu yang dibangun adalah menganggap penyerangan yang dilakukan oleh warga dianggap sudah direncanakan karena menggunakan identitas dibagian leher.
Munculnya bukti bahwa para penyerang Jemaah Ahmadiyah menggunakan pita biru di bagian leher semakin memperjelas bahwa insiden tersebut diskenario pihak tertentu.
Fakta pertama, para pelaku penyerangan menggunakan tanda khusus di sekitar leher yakni pita biru melingkar. Kedua, para pelaku penyerangan tampak santai ketika wajah mereka direkam orang di sekitar lokasi…
Causal Interpretation. Kelompok berpita biru dianggap sebagai kelompok yang membuat kekacauan. Polisi dianggap lalai dalam menjalankan tugasnya. Didalam pemberitaan ini isu actor atau dalang dari kerusuhan ini yang diangkat yaitu kelompok yang dianggap sebagai pembuat onar atau kekacauan.
Munculnya bukti bahwa para penyerang Jemaah Ahmadiyah menggunakan pita biru di bagian leher semakin memperjelas bahwa insiden tersebut diskenario pihak tertentu.
Polisi pun dituntut dapat segera mengusut tindak kekerasan tersebut. “Kalau benar seperti itu (pita biru) dan dibiarkan, berarti institusi Polri terlibat dalam skenario tersebut. Tapi, kita tak bisa melakukan kesimpulan demikian,” kata Azis Syamsuddin, Anggota Komisi III DPR, Rabu (9/2/2011). Fakta pertama, para pelaku penyerangan menggunakan tanda khusus di sekitar leher yakni pita biru melingkar. Kedua, para pelaku penyerangan tampak santai ketika wajah mereka direkam orang di sekitar lokasi
Make Moral Judgement. Warga terkesan anarkis, karena penyerangan dilakukan sudah diskenario sebelumnya. Didalam pemberitaan ini fakta dari isu yang diangkat untuk moral dari media yaitu warga yang dinilai brutal karena menganggap penyerangan dilakukan secara sengaja dan terorganisir.
Fakta pertama, para pelaku penyerangan menggunakan tanda khusus di sekitar leher yakni pita biru melingkar. Kedua, para pelaku penyerangan tampak santai ketika wajah mereka direkam orang di sekitar lokasi.
Fakta ketiga, pelaku perekaman gambar menggunakan handycam dan bukan kamera handphone, berdasarkan kualitas gambar yang dihasilkan. Keempat, si pelaku perekaman juga merekam adegan dari awal sampai akhir. Hal itu seolah membuktikan si pelaku perekaman sudah mengetahui akan ada penyerangan ke rumah warga Ahmadiyah
Treatment Recommendation. Anggota Komisi III DPR menggelar pertemuan dengan Kapolri untuk mengusut insiden yang menewaskan tiga orang ini. Penyelesaian dari media ini ditekankan bahwa pemerintah memberi perhatian secara khusus dengan hal-hal yang berhubungan dengan anarkisme dan kerusuhan.
Selain itu, kata Azis, negara juga perlu memberi perhatian secara khusus terkait kejadian tersebut. Karenanya, polisi harus segera bertindak dan mengusut insiden yang menewaskan tiga orang itu.
“Kami akan segera menggelar pertemuan dengan Kapolri untuk membahas masalah ini. Paling lambat minggu depan akan dilakukan,” tandas politisi Golkar tersebut.
Tabel 11
Frame Berita Kelompok Berpita Biru Dianggap Sebagai Penyebab Kerusuhan
Problem Identification
Munculnya kelompok yang menggunakan pita biru dibagian leher memperkuat bukti bahwa penyerangan sudah direncanakan
Causal Interpretation
Kelompok berpita biru dianggap sebagai kelompok yang membuat kekacauan. Polisi dianggap lalai dalam menjalankan tugasnya.
Make Moral Judgement
Warga terkesan anarkis, karena penyerangan dilakukan sudah diskenario sebelumnya
Treatment Recommendation
Anggota Komisi III DPR menggelar pertemuan dengan Kapolri untuk mengusut insiden yang menewaskan tiga orang ini
4.2.1.1 Main Frame Okezone.com
Problem Identification Didalam pemberitaannya frame Okezone.com cenderung mengangkat permasalahan anarkisme kelompok warga Cikeusik dalam menyerang jamaah Ahmadiyah. Karena penyerangan yang dilakukan oleh warga Cikeusik cenderung menggerakkan massa dalam jumlah yang besar dan membuat kekacauan dan kerusakan. Karena tidak mungkin menggerakkan massa yang besar kalau tidak direncanakan sebelumnya. Didalam isu frame Okezone.com juga mengangkat bahwa kerusuhan yang meletus di Pandeglang Banten yang menewaskan tiga orang itu frame Okezone.com cenderung mengangkat permasalahan ini direncanakan sehari sebelumnya dengan dengan beredarnya sms ajakan. Bukti lainnya yang menganggap permasalahan ini sudah direncanakan sebelumnya dengan adanya kelompok warga dengan menggunakan identitas pita biru dileher.
Selain itu kejadian penyerangan itu menurutnya juga sudah direncanakan di mana sehari sebelum kejadian ternyata beredar sms ajakan. Kondisi ini berarti memang sudah direncanakan dan ada orang yang merencanakan.
Fakta pertama, para pelaku penyerangan menggunakan tanda khusus di sekitar leher yakni pita biru melingkar. Kedua, para pelaku penyerangan tampak santai ketika wajah mereka direkam orang di sekitar lokasi.
Munculnya bukti bahwa para penyerang Jemaah Ahmadiyah menggunakan pita biru di bagian leher semakin memperjelas bahwa insiden tersebut diskenario pihak tertentu.
Causal Interpretation. Dalam keseluruhan berita yang diangkat oleh Okezone.com tentang kerusuhan warga dengan Jamaah Ahmadiyah di Pandeglang, Banten mengangkat bahwa aktor yang berada dibalik peristiwa
tersebut adalah warga Cikeusik yang dianggap anarkis dan tidak berperikemanusiaan. Karena warga Cikeusik mendatangkan massa yang begitu banyak dengan sengaja untuk menyerang Jamaah Ahmadiyah. Hal ini bisa dilihat dari judul headline berita yang diangkat “Perkampungan Ahmadiyah Digeruduk Massa” disana sekitar hampir 2000 orang yang menyerang jamaah Ahmadiyah di Pandeglang, Banten.
“Penyerangan kampung itu dilakukan sekira 2.000 orang,” kata Kapolsek Cikeusik AKP Syukur saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (6/2/2011).
Kemudian pada esok paginya, terjadi penyerangan oleh 1.500 warga yang datang dari radius 1-10 km dari lokasi kejadian, dengan membawa berbagai senjata tajam. Massa diduga berasal dari daerah Cibaliung, Sumur, Malingping, dan Binangeun.
Selain itu di dalam frame Okezone.com cenderung mengangkat warga Cikeusik dianggap sebagai kelompok pembawa bencana dan biang terjadinya kerusuhan karena tindakan yang anarkis yang ditimbulkan oleh warga Cikeusik membuat kerusuhan di Desa Cikeusik akan tercetus.
Dia juga menyayangkan, kenapa orang Ahmadiyah sering dinjak-injak dan dibunuh. "Apa Ahmadiyah melawan. Dalam bai'at itu jelas dikatakan bahwa Ahmadiyah tidak diperbolehkan untuk berbuat huru-hara dan menzolimi orang lain," katanya
Menurutnya, penyerangan terjadi karena adanya perbedaan pemahaman dan penafsiran. Seharusnya perbedaan pemahaman tidak perlu disikapi oleh fisik.
"Saya sebagai seorang muslim, menurut saya Islam itu mengajarkan akhlak dan menghargai perbedaan. Kejadian penyerangan itu sangat tidak manusiawi," katanya.
Di pihak lain dalam penyerangan di Desa Cikeusik, Pandeglang Banten Jamaah Ahmadiyah sebagai korban yang lemah dan tidak berdaya karena kelompok mereka hanya korban kebiadaban warga Cikeusik. Hal ini bisa dilihat dari headline berita yang diangkat yaitu "Memangnya Mengaji dan Salat Salah?”, dan “Mengapa Kami Yang Diserang, Bukan Rumah Bordil?”. Dari headline itu terlihat jelas bahwa kelompok jamaah Ahmadiyah adalah kelompok yang tidak berdaya dan korban dari anarkisme warga Cikeusik.
"Saya sangat sedih sekali, ini penyerangan yang tidak manusiawi. Apakah aktivitas mereka di sana melanggar agama dan hukum. Aktivitasnya mengaji dan salat, apakah itu salah?" ujar Jubir Ahmadiyah Zafrullah Ahmad Pontoh dalam konferensi pers di YLBHI, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (7/2/2011).
"Kami dinyatakan menodai segala macam-macam, diuber-uber dan kemudian kami dibunuh. Banyak dari kami yang terusir. Sementara di dekat masjid, di sarang-sarang orang beriman, ada rumah bordil itu dibiarkan. Gimana itu?," kata seorang jamaah Ahmadiyah, Djabal T Ilyas, di Jakarta, Rabu (9/2/2011
Djabal mengungkapkan, banyak orang-orang selalu mengetahui segala sesuatu yang dijelek-jelekan kepada Ahmadiyah. "Syahadat kami lain, kiblat kami lain,naik haji lain.
Kemarin beberapa orang Ahmadiyah ditolak naik haji, tapi mereka tak mengerti Ahmadiyah, coba mereka datang kemari lihat Ahmadiyah. Semuanya sama," ujar Djabal. Dia juga menyayangkan, kenapa orang Ahmadiyah sering dinjak-injak dan dibunuh. "Apa Ahmadiyah melawan. "Kami disebut kafir, dibunuh dan dinjak-injak, sebenarnya mana yang lebih kafir sebenernya. Yang bunuh atau yang membunuh?," tanya Djabal.
Make Moral Judgement. Di frame berita Okezone.com dijelaskan bahwa kelompok Jamaah Ahmadiyah seorang kelompok yang tidak berdaya, kelompok yang tertindas atau suatu kelompok yang selalu memperjuangkan hak asasi manusia, baik dalam beribadah maupun dalam beraktifitas.
Apakah aktivitas mereka di sana melanggar agama dan hukum. Aktivitasnya mengaji dan salat, apakah itu salah?" ujar Jubir Ahmadiyah Zafrullah Ahmad Pontoh dalam konferensi pers di YLBHI, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (7/2/2011).
Kelompok jamaah Ahmadiyah tidak ingin dikatakan bahwa kelompoknya bersalah. Kelompoknya melakukan hal yang benar dan tidak melanggar hukum. Di frame Okezone.com Jamaah Ahmadiyah muncul sebagai kelompok yang menganggap agamanya benar dan tidak ada bedanya dengan agama Islam, hanya masyarakat belum mengerti Ahmadiyah itu seperti apa?
Apakah aktivitas mereka di sana melanggar agama dan hukum. Aktivitasnya mengaji dan salat, apakah itu salah?" ujar Jubir Ahmadiyah Zafrullah Ahmad Pontoh dalam konferensi pers di YLBHI, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (7/2/2011).
Djabal mengungkapkan, banyak orang-orang selalu mengetahui segala sesuatu yang dijelek-jelekan kepada Ahmadiyah. "Syahadat kami lain, kiblat kami lain,naik haji lain.
Kemarin beberapa orang Ahmadiyah ditolak naik haji, tapi mereka tak mengerti Ahmadiyah, coba mereka datang kemari lihat Ahmadiyah. Semuanya sama," ujar Djabal Dia juga mencoba mengklarifikasi tuduhan orang terkait sosok Mirza Ghulam Ahmad yang disebut sebagai nabi Ahmadiyah. "Padahal dia (Mirza Ghulam Ahmad-red) itu imam kita," katanya.
Treatment Recommendation. Dalam frame Okezone.com rekomendasi penyelesaian didalam pemberitaan kasus kerusuhan warga dengan Jamaah Ahmadiyah di Pandeglang, Banten membawa kasus ini ke jalur hukum dan Komnas HAM sebagai penyelesaian akhir dari kasus ini. Bisa dilihat di dalam pemberitaan judul headline yang diangkat yaitu "Memangnya Mengaji dan Salat Salah?"
Pengurus Besar Jamaah Ahmadiyah berharap pihak kepolisian memproses penyerangan tersebut. "Saat ini upaya hukum kami serahkan ke kuasa hukum kami. Kami memiliki beberapa bukti atau video rekaman, yang nanti akan diserahkan ke pihak kepolisian dan Komnas HAM," tuturnya.
Dalam pemberitaan yang lain anggota DPR mengajak Kapolri untuk membahas permasalahan ini, dan memberikan instruksi sepenuhnya kepada kepolisian untuk menangani kasus ini agar tidak terulang lagi dengan kasus yang sama.
Polisi pun dituntut dapat segera mengusut tindak kekerasan tersebut.
Selain itu, kata Azis, negara juga perlu memberi perhatian secara khusus terkait kejadian tersebut. Karenanya, polisi harus segera bertindak dan mengusut insiden yang menewaskan tiga orang itu.
“Kami akan segera menggelar pertemuan dengan Kapolri untuk membahas masalah ini. Paling lambat minggu depan akan dilakukan,” tandas politisi Golkar tersebut.
Tabel 12 Frame Okezone.com
Frame Okezone.com : Penyerangan Terhadap Ahmadiyah Cenderung Anarkis
Problem Identification
Penyerangan di Pandeglang, Banten tergolong anarkis. Penyerangan yang terjadi terhadap jamaah Ahmadiyah sudah direncanakan sehari sebelumnya dengan beredarnya sms ajakan dan penggunaan identitas pita biru dibagian leher.
Causal Interpretation
Warga Cikeusik adalah aktor dibalik terjadinya kerusuhan dan pembuat masalah. Jamaah Ahmadiyah sebagai korban yang tidak berdaya atas anarkisnya warga Cikeusik.
Make Moral Judgement
Jamaah Ahmadiyah adalah kelompok yang tertindas, dan kelompok yang ingin memperjuangkan hak asasinya baik dalam aktifitas beribadah maupun aktifitas sehari-hari.
Treatment Recommendation
Membawa permasalahan ini ke jalur hukum dan Komnas HAM
109