• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.3. Berita di Harian Jaawa Pos

4.3.2. Berita Tanggal 4 September 2009

Dalam pemberitaan 4 September 2009, surat kabar harian Jawa Pos menyajikan suatu berita mengenai Front Anti-Komunis memberikan pernyataan lewat wakilnya yaitu tentang klarifikasi atas pernyataan – pernyataan Soemarsono tentang peristiwa 10 Nopember 1945 salah satunya pernyataan Soemarsono yang meyangkut Red Drive Proposal yang

dianggap oleh wakilnya yaitu Prof Aminuddin Kasdi bahwa itu adalah upaya pembengkokan sejarah. Dengan judul “Front Anti-Komunis Persoalkan Sosok Soemarsono (2) Sejarah Adalah Versi Pemenang”. Adapun rincian singkat mengenai berita tersebut sebagai berikut:

Tabel 2

Judul Berita : Front Anti-Komunis Persoalkan Sosok Soemarsono (2) Sejarah Adalah Versi Pemenang

Surat Kabar Harian Jawa Pos Edisi 4 September 2009

Judul Berita Isi Berita Sumber Berita

Front Anti-Komunis Persoalkan Sosok Soemarsono (2) Sejarah Adalah Versi Pemenang

1. Deskripsi tentang peristiwa pertempuran Surabaya dari pelaku sejarah yang lain

2. Front Anti-Komunis memberikan pernyataan yang terbalik terhadap pernyataan Soemarsono.

Wakil Front Anti-Komunis

Analisis :

Define Problems atau Problem Identification (Pendefinisian masalah)

yang diperoleh dalam pemberitaan 4 September 2009 ini adalah adanya upaya Soemarsono untuk mengaburkan sejarah dengan mengatakan

peristiwa madiun adalah Red Drive Proposal. Red drive proposal adalah

dokumen rahasia yang disusun oleh para petinggi pemerintahan cabinet Hatta bersama wakil – wakil dari Amerika Serikat. Negara tersebut berkepentingan untuk memerangi kekuatan Komunis.

58

Untuk memperkuat pernyataan tersebut, maka dapat kita lihat dari kutipan berita sebagai berikut :

“Pengakuan Soemarsono ini dibantah oleh Guru Besar Sejarah Unesa Prof Aminuddin Kasdi. Menurut dia, adanya Red Drive Proposal adalah upaya Soemarsono untuk Mengaburkan sejarah”. (Dikutip dari Surat Kabar Harian Jawa Pos 4 September 2009 hal 29 dalam judul Front Anti-Komunis Persoalkan Sosok Soemarsono (2) Sejarah Adalah Versi Pemenang).

Diagnosa Cause atau Causal Interpretation (memperkirakan penyebab masalah). Dari berita 04 September 2009 dengan judul Front Anti-Komunis Persoalkan Sosok Soemarsono (2) Sejarah Adalah Versi Pemenang, membahas mengenai pernyataan Soemarsono tentang pertempuran Surabaya pada tanggal 10 November 1945 yang tidak sesuai dengan kernyataan dan tidak didukung dengan bukti. Untuk memperkuat pernyataan tersebut, maka dapat kita lihat dari kutipan berita sebagai berikut :

“Harus ada buktinya kalau dokumen otentik. Tidak bias hanya mengatakan bahwa dokumen itu rahasia lantas tidak bias memberi bukti. Kita baru percaya bahwa teks itu orisinal jika ada bentuk fisik" ujar Aminuddin kasdi ketika ditemui Jawa Pos kemarin”. (Dikutip dari Surat Kabar Harian Jawa Pos 4 September 2009 hal 29 dalam judul Front Anti-Komunis Persoalkan Sosok Soemarsono (2) Sejarah Adalah Versi Pemenang).

Make Moral Judgement atau Moral Evaluation (membuat keputusan

bertajuk Soemarsono, Tokoh kunci dalam Pertempuran Surabaya, yang berisikan cerita persitiwa pertempuran Suabaya pada tanggal 10 November 1945. Harus adanya bukti untuk memperkuat pernyataan yang ditulis di dalam pemberitaan, maka dapat kita lihat dari kutipan berita sebagai berikut:

"ya, hanya menampilkan sisi kebaikannya saja. Sebab, tidak ada kolaborasi dengan sumber yang lain. Kalau hanya satu sumber saja mana cukup?" cetus Aminuddin, Dikutip dari Surat Kabar Harian Jawa Pos 4 September 2009 hal 29 dalam judul Front Anti-Komunis Persoalkan Sosok Soemarsono (2) Sejarah Adalah Versi Pemenang).

Treatment Recomeendation (menekankan penyelesaian). Dalam setiap

penelusuran sejarah harus terdapat bukti – bukti otentik dan adanya sumber – sumber lain. Untuk memperkuat pernyataan tersebut, maka dapat kita lihat dari kutipan berita sebagai berikut :

"Aminuddin mengatakan, dalam setiap penelusuran sejarah, memangharus terdapat bukti-bukti yang menguatkan. Yang paling tinggi derajatnya, kata dia, adalah bukti otentik ". Dikutip dari Surat Kabar Harian Jawa Pos 4 September 2009 hal 29 dalam judul Front Anti-Komunis Persoalkan Sosok Soemarsono (2) Sejarah Adalah Versi Pemenang).

Frame Jawa Pos

Berita 4 September 2009

Judul Berita : Front Anti-Komunis Persoalkan Sosok Soemarsono (2) Sejarah Adalah Versi Pemenang

60

Frame : Tanggapan Front Anti-Komunis terhadap pernyataan Soemarsono

Define problems atau problem identification (pendefinian masalah)

Soemarsono mengatakan Peristiwa Madiun adalah Red

Drive Proposal, tetapi tidak didukung dengan bukti – bukti otentik.

Diagnose Cause atau casual interpretion (memperkirakan penyebab masalah)

Pernyataan Soemarsono yang tidak didukung dengan bukti – bukti, dan diduga untuk mengaburkan sejarah.

Make Moral Judgedment atau moral evaluation (membuat keputusan moral)

Harus adanya berimbangan dalam penulisan yang bertajuk Soemarsono, Tokoh kunci dalam Pertempuran Surabaya. Treatment recommendation

(menekankan penyelesaian)

Setiap penelusuran sejarah harus disertakan bukti – bukti otentik yang mendukung.

Didalam pemberitaan tersebut diatas Front Anti-Komunis mempermasalahkan pernyataan Soemarsono yang mengatakan peristiwa Madiun adalah Red Drive proposal, seharusnya pernyataan – pernyataan Soemarsono didukung dengan bukti – bukti yang otentik agar tidak ada anggapan bahwa pernyataan Soemarsono tidak mengaburkan sejarah. Dari analisis diatas terdapat satu frame yaitu Front Anti-Komunis memberikan tanggapan terhadap pernyataan – pernyataan Soemarsono tentang peristiwa pertempuran Surabaya 10 November 2009.

4.3.3. Berita tanggal 5 September 2009

Dalam pemberitaan 5 September 2009, surat kabar harian Jawa Pos menyajikan suatu berita mengenai peristiwa 10 Nopember 1945 (pertempuran Surabaya) dari pelaku sejarah yang lain yaitu Hartoyik sebagai Ketua Legiun Veteran Republik Indonesia ( LVRI ) DPC Surabaya. Dengan judul “Front Anti-Komunis Persoalkan Sosok Soemarsono (2) Jangan Paksakan Rekonsiliasi”. Adapun rincian singkat mengenai berita tersebut sebagai berikut :

Tabel 3

Judul Berita : Front Anti-Komunis Persoalkan Sosok Soemarsono (2) Jangan Paksakan Rekonsiliasi

Surat Kabar Harian Jawa Pos Edisi 5 September 2009

Judul Berita Isi Berita Sumber Berita

Front Anti-Komunis Persoalkan Sosok Soemarsono (2) Sejarah Adalah Versi Pemenang 1.Deskripsi tentang peristiwa pertempuran Surabaya dari pelaku sejarah yang lain.

2. Anggota Legiun Veteran Republik Indonesia DPC Surabaya Menuturkan Peristiwa Pertempuran Surabaya. Ketua Anggota Legiun Veteran Republik Indonesia DPC Surabaya Hartoyik Analisis :

62

Define Problems atau Problem Identification (Pendefinisian masalah)

yang diperoleh dalam pemberitaan 5 September 2009 ini adalah pernyataan Soemarsono yang mengatakan sebagai pemimpin pertempuran Surabaya tetapi dia tidak pernah terdengar dalam peristiwa perlawanan di Surabaya dan juga dia sebagai pemimpin tertinggi dalam peristiwa berdarah di Madiun tahun 1948.

Untuk memperkuat pernyataan tersebut, maka dapat kita lihat dari kutipan berita sebagai berikut :

“Selama ini dia mengaku pemimpin tetapi tidak mau menampakkan diri karena takut ditembak atau diculik jepang. Nah itu kan namanya pengecut”. tutur Aminuddin”. (Dikutip dari Surat Kabar Harian Jawa Pos 5 September 2009 hal 29 dalam judul Front Anti-Komunis Persoalkan Sosok Soemarsono (2)Jangan Paksakan Rekonsiliasi).

Diagnosa Cause atau Causal Interpretation (memperkirakan penyebab masalah). Dari berita 04 September 2009 membahas mengenai Soemarsono bisa saja dianggap sebagai pejuang atas jasanya dalam peristiwa Surabaya, tetapi ia seorang satu pemimpin tertinggi dalam peristiwa Madiun tahun 1948 (PKI). Untuk memperkuat pernyataan tersebut, maka dapat kita lihat dari kutipan berita sebagai berikut :

“Aminuddin mengatakan bahwa Soemarsono bias saja dianggap pejuang atas jasanya dalam peristiwa 1945 di Surabaya. Namun ternyata dalam perjalanan karirnya, Soemarsono malah menjadi salah satu pemimpin tertinggi dalam peristiwa berdarah di Madiun pada tahun 1948”. (Dikutip dari Surat Kabar

Harian Jawa Pos 5 September 2009 hal 29 dalam judul Front Anti-Komunis Persoalkan Sosok Soemarsono (2) Jangan Paksakan Rekonsiliasi).

Make Moral Judgement atau Moral Evaluation (membuat keputusan

moral). Diharapkan pemilihan nara sumber dengan melihat latar belakang dari nara sumber tersebut karena penulisan tersebut berkenakan dengan sejarah. Untuk memperkuat pernyataan tersebut, maka dapat kita lihat dari kutipan berita sebagai berikut :

“saya akui bahwa Soemarsono itu pejuang. Bahkan namanya juga terukir pada diorama tugu pahlawan sebagai ketua PRi. Tetapi saying, dia kesandung gunung. Ya, karena ikut PKI itu” tutur Hartoyik, Dikutip dari Surat Kabar Harian Jawa Pos 5 September 2009 hal 29 dalam judul Front Anti-Komunis Persoalkan Sosok Soemarsono (2) Jangan Paksakan Rekonsiliasi).

Treatment Recomendation (menekankan penyelesaian). Dengan

memberikan referensi sejarah dari ahli – ahli sejarah yang lain didalam pemberitaan peristiwa pertempuran Surabaya pada tanggal 10 Nvember 1945 yang berimbang agar tidak terjadi salah persepsi . Untuk memperkuat pernyataan tersebut, maka dapat kita lihat dari kutipan berita sebagai berikut :

"ketua Center For Indonesian Studies (CICS) arukat Djaswadi menuturkan, tidak perlu adanya rekonsiliasi antara PKI dengan kelompok lain". Dikutip dari Surat Kabar Harian Jawa Pos 5 September 2009 hal 29 dalam judul Front Anti-Komunis Persoalkan Sosok Soemarsono (2) Jangan Paksakan Rekonsiliasi.

64

Frame Jawa Pos

Berita 5 September 2009

Judul Berita : Front Anti-Komunis Persoalkan Sosok Soemarsono (2) Jangan Paksakan Rekonsiliasi.

Frame : pernyataan dari Ketua Legiun Veteran Republik Indonesia Hartoyik tentang peristiwa Pertempuran Surabaya.

Define problems atau problem identification (pendefinian masalah)

Soemarsono mengatakan ia sebagai pemimpin tetapi dia tidak pernah terdengar sebagai pemimpin di peristiwa - peristiwa yang lain.

Diagnose Cause atau casual interpretion (memperkirakan penyebab masalah)

Sosok Soemarsono sebagai salah satu pemimpin (PKI) dalam peristiwa Madiun tahun 1948 yang memberikan pernyataan. Make Moral Judgedment atau

moral evaluation (membuat keputusan moral)

Diharapkan

mempertimbangkan latar belakang nara sumber karena menyangkut sejarah.

Treatment recommendation (menekankan penyelesaian)

Dengan memberikan penulisan yang berimbang, maka tidak akan terjadi salah persepsi. Oleh karena itu tidak ada rekonsiliasi antar PKI dengan kelompok

lain.

Dari 3 (tiga) item berita pada tanggal 3 – 5 September 2009 didalam surat kabar Harian Jawa Pos, kemudian didapatkan 3 (tiga) frame dengan nama berikut : Front Anti-Komunis mempermasalahkan penulisan yang bertajuk Soemarsono, Tokoh Kunci Dalam Pertempuran Surabaya, Deskripsi tentang klarifikasi dari Front Anti-Komunis terhadap pernyataan Soemarsono, pernyataan dari ketua Legiun Veteran Republik Indonesia Hartoyik tentang peristiwa pertempuran Surabaya. Frame tersebut kemudian peneliti menariknya menjadi satu frame yang umumnya dari surat kabar Harian Jawa Pos yang terbit tanggal 3 – 5 September 2009 adalah klarifikasi terhadap pernyataan Soemarsono tentang peristiwa pertempuran Surabaya ( peristiwa 10 november 1945 ) yang dimuat di harian Jawa Pos pada tanggal 09 – 11 Agustus 2009

4.4. Frame Jawa Pos Tentang pemberitaan peristiwa 10 Nopember 1945

Dokumen terkait