• Tidak ada hasil yang ditemukan

46 9). Berkurangnya personil PPNS karena adanya mutasi pegawai di

AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2016

46 9). Berkurangnya personil PPNS karena adanya mutasi pegawai di

Kabupaten/ Kota sehingga SKP tidak berlaku lagi.

Dalam rangka meningkatkan capaian kinerja, upaya yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :

1). Pedoman RTR KSP dapat segera disahkan sehingga ada arahan yang jelas dala penyusunan RTR KSP;

2). Mengadakan pertemuan dengan Kabupaten/Kota mengenai kendala penyusunan maupun proses legislasi RDTR dan dituangkan kedalam Berita Acara;

3). Pembinaan dan peningkatan kapasitas SDM dan fasilitasi kepada BKPRD Provinsi maupun Pemerintah Kabupaten/Kota dalam penyusunan substansi penataan ruang;

4). Menggunakan sistem informasi untuk pelaksanaan pengawasan teknis penyelenggaraan penataan ruang ke Kabupaten/ Kota;

5). Pelaksanaan pulbaket oleh PPNS di Kabupaten/ Kota.

Pengunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian Sasaran

Strategis 4 (Terwujudnya Pembangunan Berwawasan Lingkungan)

yang bersumber dari APBD adalah sebesar Rp. 2.972.902.568,- atau 98,89% dari total pagu sebesar Rp. 3.006.153.000,-. Hal ini berarti terdapat efissiensi penggunaan sumber daya sebesar 1,11% dari pagu yang ditentukan. Sedangkan pengunaan sumber daya keuangan yang bersumber dari APBN realisasinya sebesar Rp. 2.447.846,- atau 67,70% dari total pagu sebesar Rp. 3.615.903.000,-.

Keberhasilan pencapaian Sasaran Strategis 4 (Terwujudnya

Pembangunan Berwawasan Lingkungan), sesungguhnya tidak terlepas

dari dilaksanakan Program Perencanaan Tata Ruang, Program Pemanfaatan Dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang serta Program Penataan, Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan Dan Pemanfaatan Tanah dengan kegiatan sebagai berikut :

47

a) Program Perencanaan Tata Ruang

 Pembinaan dan Penyusunan/ Review RTR Kabupaten/ Kota;  Penyusunan RTR Kawasan Strategis Jawa Tengah;

 Penyusunan Sistem Informasi Penataan Ruang.

b) Program Pemanfaatan Dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang

 Pengawasan Penyelenggaraan Penataan Ruang;  Pembinaan Pengendalian Pemanfaatan Ruang;

c) Program Penataan, Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan Dan Pemanfaatan Tanah

 Pemantauan Perubahan Penggunaan dan Pemanfaatan Lahan Selain program di atas, keberhasilan pencapaian Sasaran Strategis

4 (Terwujudnya Pembangunan Berwawasan Lingkungan) juga tidak

terlepas dari pelaksanaan program dan kegiatan dari pusat (Dekonsentrasi dari Kementrian Agraria dan Penataan Ruang) yakni sebagai berikut :

a) Program Penyelenggaraan Penataan Ruang dengan kegiatan :

 Pemanfaatan Ruang;

 Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah

b) Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang dengan kegiatan :

 Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah Wilayah I dan II.

Akan tetapi berdasarkan DIPA Nomor SP DIPA-056.08.3.419458/2016 Nomenklatur Kegiatannya berubah menjadi :

a). Kegiatan Penertiban Pemanfaatan Ruang; b). Kegiatan Pengendalian Pemanfaatan Ruang;

48

Sumber: Penyusun, 2016

Gambar 3.8

Pelaksanaan Lokakarya Rencana Tata Ruang (RTR) Kawasan Strategis Provinsi (KSP)

3.2 Realisasi Anggaran

Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Tengah, pada Tahun

Anggaran 2016, di dukung dengan Anggaran sebesar

Rp. 42.161.658.000,-. Angaran tersebut bersumber dari APBD sebesar

Rp. 37.253.159.000,- dan APBN sebesar Rp. 4.908.499.000. Secara ringkas komposisi penggunaan anggaran untuk APBD sebagai berikut :

Tabel III.8 Anggaran APBD Perubahan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016

NO JENIS BELANJA ANGGARAN

1. BELANJA TIDAK LANGSUNG 27.786.219.000,-

Belanja Pegawai 27.786.219.000,-

2. BELANJA LANGSUNG 37.253.159.000,-

Belanja Pegawai 1.292.750.000,-

Belanja Barang dan Jasa 33.776.034.000,-

Belanja Modal 2.184.375.000,-

Sumber: DPPA SKPD Dincipkataru TA. 2016

Penggunaan anggaran tersebut diluar Belanja Administrasi Umum, apabila diperinci adalah sebagai berikut :

Tabel III.9 Realisasi Anggaran APBD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016

No Sasaran Strategis Program Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Realisasi % Efisiensi

1 Meningkatnya kualitas bangunan gedung dan non gedung

Peningkatan Sarana Dan Prasarana Perkotaan Dan Pedesaan

1.603.242.000 1.586.507.000 98,96 1,04

Pembangunan Dan Pengelolaan Bangunan Gedung Serta Pengembangan Jasa Kontruksi

49 2 Meningkatnya

pemenuhan kebutuhan air minum dan sanitasi

Peningkatan Kinerja Pengelolaan Air Minum Dan Sanitasi

14.396.283.000 14.096.28.660 97,92 2,08

3 Meningkatnya Pemenuhan

Perumahan Layak Huni

Pembangunan Perumahan 2.941.753.000 2.657.299.500 90,33 9,67 Pemberdayaan Komunitas Perumahan 5.110.334.0000 4.694.829.350 91,87 8,13 4 Terwujudnya pembangunan berwawasan lingkungan

Perencanaan Tata Ruang 1.636.907.000 1.624.164.910 99,22 0,78 Pemanfaatan & Pengendalian

Pemanfaatan Ruang

1.100.432.000 1.085.791.658 98,67 1,33

Penataan, Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan Dan Pemanfaatan Tanah

268.814.000 262.946.000 97,82 2,18

JUMLAH SASARAN STRATEGIS 1 S/D 4 31.788.171.000 30.111.959.394 94,73 13,54

Sumber: Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Tengah, 2016

Sedangkan secara keseluruhan penggunaan anggaran baik yang berasal dari APBD maupun APBN TA 2016 untuk mendukung pencapaian sasaran strategis adalah sebagai berikut :

Tabel III.10 Realisasi Anggaran Untuk Pencapaian Sasaran Strategis Dinas Tahun 2016

No Sasaran Strategis Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Realisasi % Efisiensi

1 Meningkatnya kualitas bangunan gedung dan non gedung 6.333.648.000 6.064.366.316 95,75 2,08 2 Meningkatnya pemenuhan kebutuhan air minum dan sanitasi 14.396.283.000 14.096.298.660 97,92 2,08 3 Meningkatnya Pemenuhan Perumahan Layak Huni 9.344.683.000 8.477.850.706 90,72 9,28 4 Terwujudnya pembangunan berwawasan lingkungan 3.006.153.000 2.972.902.568 98,89 1,11

Sumber: Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Tengah, 2016

Dilihat dari sisi penyerapan anggaran APBD Tahun 2016, apabila dibandingkan Tahun 2015 maka terjadi peningkatan sebesar 8,42%. Secara keseluruhan penyerapan anggaran Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016 sebesar 95,24% atau terdapat efisiensi anggaran sebesar 4,76%. Sedangkan penyerapan anggaran pada Tahun 2015 sebesar 86,82%. (Hasil perhitungan penyerapan anggaran Tahun 2016 di dasarkan pada pagu di DPPA Tahun Anggaran 2016 Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Tengah).

Secara lengkap rincian penyerapan anggaran Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016 dapat dilihat pada

50

BAB IV

PENUTUP

4.1 Tinjauan Umum Capaian Kinerja Dinas Cipta Karya dan Tata

Ruang Provinsi Jawa Tengah

Tugas pokok Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Tengah diantaranya melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang permukiman, perumahan, penataan ruang, dan pertanahan berdasar asas otonomi daerah dan tugas pembantuan yang mempunyai fungsi perumusan kebijakan teknis, pelayanan umum, pembinaan dan fasilitasi serta pelaksanaan tugas di bidang tata bangunan dan lingkungan, perumahan, prasarana dan sarana permukiman, penataan ruang serta pertanahan. Diperlukan pengelolaan SDM, sumber dana dan sarana secara efektif dan seefisien mungkin agar pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut berjalan secara optimal maka.

Dengan memperhatikan uraian dan beberapa data tersebut di atas, maka dapat dikatakan bahwa Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Tengah dalam melaksanakan tugas pokoknya dapat dikatakan berhasil, karena semua target sasaran yang telah ditetapkan dicapai dengan kategori Baik dan Sangat Baik. Hal tersebut didukung dengan data sebagai berikut :

a. Hasil Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS) Tahun 2016 dicapai

sebesar 120,18% atau dengan kategori Sangat Baik, dengan rincian:

Sasaran Strategis -1 (160,68%), Sasaran Strategis -2 (104,62%), Sasaran Strategis -3 (97,29%), dan Sasaran Strategis -4 (118,15%); b. Realisasi Pendapatan sebanyak Rp. 489.721.000,- atau 130,59%

melebihi dari target yang ditetapkan pada APBD Tahun 2016 sebesar

51

4.2 Strategi Untuk Peningkatan Kinerja di Masa Datang

Strategi yang diperlukan guna meningkatkan kinerja Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Tengah di masa mendatang antara lain sebagai berikut :

a. Menigkatkan pemberdayaan jasa konstruksi melalui peningkatan kualitas SDM, pelaksanaan bintek ketrampilan pelaku jasa kontruksi; b. Penggantian peralatan uji laboratorium yang manual dengan

digitalisasi agar kedepan hasil lebih cepat dan akurat; c. Penambahan alat-alat laboratorium elektrik/ digital;

d. Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) secara Regional yang dapat melayani penduduk dalam cakupan yang lebih luas;

e. Peningkatan dan penguatan kelembagaan PDAM di kabupaten/ kota sebagai badan usaha yang menangani pendistribusian dan pemenuhan air minum bagi masyarakat;

f. Memberikan pendampingan, pembinaan kepada kabupaten/kota guna peningkatan pembangunan;

g. Mensosialisasikan kepada masyarakat pentingnya mewujudkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan memanfaatkan fasilitas sanitasi yang telah di bangun;

h. Peningkatan koordinasi dengan pelaksanaan workshop dan sosialisasi kepada kabupaten/ kota untuk dapat mengumpulkan data capaian air minum dan sanitasi.

i. Penanganan RTLH dilaksanakan dengan metode belanja Bantuan Sosial (Bansos);

j. Perlu adanya Program dan Rencana Aksi kegiatan dengan Skema Pola Penganggaran yang lebih jelas;

k. Perlu adanya kebijakan penanganan bagi RTLH dalam rangka mendukung program pengurangan kemiskinan;

52

Dokumen terkait