Holcim menduduki posisi teratas dalam Green Industry Awards yang diselenggarakan Pemerintah. 2009 (Volume: 171.910 tonnes) 80 5 2008 (Volume: 137.650 tonnes) 81 6 4 6 0 3 2 2 3 8
56 PT Holcim Indonesia Tbk Laporan Pembangunan Berkelanjutan 2009
[EN 11] Lahan hak milik yang terletak di dekat kawasan lindung atau kawasan yang tingkat keanekaragaman hayatinya tinggi Indikator Kinerja Lingkungan Hidup Keanekaragaman hayati
Pada akhir tahun 2009 tim Corporate Environment & Compliance mulai membuat rencana pelestarian lingkungan hidup lima tahun ke depan. Yang mendapat perhatian utama efisiensi energi,
pemanfaatan air, emisi dan rehabilitasi tambang serta keanekaragaman hayati. Dengan adanya rencana ini, program lingkungan yang dibuat di tiap lokasi operasional Perusahaan akan dikonsolidasikan dan dikoordinasikan. Akan ditetapkan pula indikator kinerja (key performance indicator) lingkungan yang baru. Untuk tahap awal telah dilakukan pemasangan fasilitas pengolahan air limbah tahap pertama di Narogong, dan pengembangan program keanekaragaman hayati untuk lokasi tambang yang ada di Nusakambangan bersama dengan Flora Fauna Internasional. Program ini akan melibatkan sejumlah pemangku kepentingan, termasuk warga desa, Pemerintah daerah, mahasiswa dan lembaga swadaya masyarakat. Program Nusakambangan akan menjadi proyek percontohan yang nantinya juga akan dikembangkan di Narogong, Tuban, Maloko dan Jeladri.
Di Nusakambangan terdapat kawasan yang dilindungi dan menjadi habitat berbagai spesies flora dan fauna. Kegiatan tambang Perusahaan berlangsung di 0,49 persen lahan pulau. Wilayah konsesi Perusahaan mencakup pula hutan penyangga yang berada di antara lokasi tambang batu kapur dan hutan lindung. Dari 112 hektar lahan yang dikuasai, 56,8 hektar masih ditambang dan 17,7 hektar telah direhabilitasi. [EN 11]
Efisiensi udara dan air
Debu yang dihasilkan dalam kegiatan produksi disaring dan diolah dengan electrostatic dust precipitator.
Tingkat emisi oksigen, sulfur dioksida, nitrogen oksida dan dioksida serta senyawa organik yang mudah menguap dipantau setiap hari; dan pemantauan ini dilakukan sesuai atau lebih baik dibanding standar yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan maupun kebijakan Holcim. Tujuan lain pemantauan adalah untuk mengetahui kondisi
electrostatic precipitator dan proses produksi secara
keseluruhan. Pada cerobong dipasang perangkat otomatis yang terus menerus memantau emisi dan mencatat data penting untuk kemudian dianalisa oleh tim Environmental Quality Standards untuk keperluan pelaporan. Sebanyak 1.300 lubang biopori digali di pabrik Holcim di Cilacap untuk mempercepat penyerapan air ke dalam tanah saat hujan dan banjir. Metode ini bermanfaat untuk mengolah limbah organik. Setiap lubang biopori dapat menampung limbah organik setara setengah drum oli perminggu.
Laporan Pembangunan Berkelanjutan 2009 PT Holcim Indonesia Tbk 57
Emisi Debu Rata-rata Pada tahun 2009 kami mulai melakukan uji-coba
bahan bakar CNG untuk truk mixer Holcim Beton. Tes emisi juga dilakukan pada 246 unit kendaraan milik Perusahaan dan karyawan. Karyawan ikut membantu, yaitu dengan pulang-pergi naik bis yang disediakan. Karyawan di Cilacap secara teratur pergi ke kantor naik sepeda, dan kedua pabrik menyediakan sepeda untuk digunakan di lokasi. [EN 7]
Debu dan gas buang alat berat tambang terus dipantau. Air digunakan antara lain sebagai pendingin di pabrik, juga untuk mengontrol debu dengan menyemprot jalanan di sekitar tambang serta untuk membersihkan ban truk sebelum truk keluar menggunakan jalanan umum.
Bagian atas biopori diberi pelindung dari semen.
Analis laboratorium Geocycle mengambil sampel limbah untuk dianalisa sebelum dimasukkan ke dalam lubang. [EN 7 Pengurangan konsumsi energi tidak langsung [EN 20] NOx, SOx, lain-lain, berat Indikator Kinerja Lingkungan Hidup 2008 2009 Limit Nasional 41,6 38,1 80
Emisi SO2 Rata-rata [EN 20]
2008 2009 Limit Nasional
319
252
800
58 PT Holcim Indonesia Tbk Laporan Pembangunan Berkelanjutan 2009 Pemakaian air dihemat dan sedapat mungkin
dimanfaatkan kembali sehingga sejak tahun 2005 pemakaian air dapat dihemat sampai 25 persen. Kami terus melakukan pengukuran dan pencatatan jumlah air limpasan di wilayah tambang dan memanfaatkan kolam pengendap. Ketinggian air tanah juga dipantau secara berkala. Melalui sistem close circuit cooling di kedua pabrik, Perusahaan mampu mendaur ulang air, dialirkan kembali ke fasilitas produksi untuk keperluan pendinginan. Pada bulan Desember dimulai pemasangan fasilitas pengolahan air limbah yang baru di Narogong. Sistem ini berupa instalasi bio-filter dengan lima tahap, dan bagian pertama akan dioperasikan pada awal tahun 2010. [EN 10, EN 21]
Air untuk keperluan produksi di Narogong dan Cilacap dipasok oleh perusahaan air minum dan sebagian diambil dari sungai yang bukan termasuk dalam wilayah yang dilindungi. [EN 9]
Noise
Kegiatan pengeboran dan peledakan di tambang senantiasa diukur untuk mengetahui tingkat kebisingan dan vibrasinya. Kami memasang silencer di area produksi, dan sesuai standar lingkungan minimum, kami melakukan kajian terhadap data yang tercatat.
Kepatuhan
Kegiatan operasional Holcim Indonesia dilakukan sesuai atau lebih baik dibanding ketentuan dalam undang-undang dan peraturan lingkungan hidup yang berlaku, dan tidak ada sanksi yang diberikan kepada Perusahaan akibat pelanggaran. [EN 28]
[EN 8] Pemakaian air
[EN 9] Dampak pengambilan air
[EN 10] Prosentase dan volume air yang didaur ulang dan dimanfaatkan kembali
[EN 21] Pembuangan air, berat, tempat pembuangan
[EN 28] Denda
Konsumsi air (000 m3) [EN 8]
2005 2006 2007 2008 2009 1.862 954 801 1.081 1.396
Iklim & Energi
Indikator Kinerja Lingkungan Hidup
Laporan Pembangunan Berkelanjutan 2009 PT Holcim Indonesia Tbk 59 Setiap bulan tim Landscaping Holcim menerima kunjungan petugas Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Pusat Lingkungan Hidup dan Dinas Pertambangan dan Energi Cilacap yang datang ke Pulau Nusakambangan untuk memantau perkembangan program rehabilitasi lahan.
60 PT Holcim Indonesia Tbk Laporan Pembangunan Berkelanjutan 2009 Agar tata kelola perusahaan berjalan baik, dibutuhkan prosedur pelaksanaan yang jelas, efektif dan mudah dipahami; budaya kerja yang mengutamakan kepercayaan dan kesempatan yang setara; serta keberanian untuk bicara dan mengemban tanggung jawab. Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Holcim Indonesia senantiasa memperhatikan kepentingan para pemangku kepentingan, mengelola risiko usaha, serta menjaga nama baik Perusahaan dan menjamin kesejahteraan warga dan lingkungan. Kode etik Perusahaan mengutamakan kejujuran, keterbukaan dan tanggung jawab, dan berlaku bagi seluruh karyawan tanpa kecuali.
Tata kelola dan fungsi dewan
Pengemban tanggung jawab tertinggi di Holcim Indonesia adalah Direksi dan Dewan Komisaris. Direksi bertanggung jawab membuat laporan keuangan, membuat rencana usaha termasuk manajemen risiko dan rencana strategis, memastikan bahwa Perusahaan memenuhi peraturan perundang-undangan di Indonesia, dan menetapkan sekaligus mengawasi sistem kendali internal. [4.1]
Dewan Komisaris, termasuk tiga Komisaris
Independen, bertugas mengawasi Direksi, mengkaji keputusan manajemen dan memberi persetujuan, serta mewakili kepentingan semua pemegang saham. [4.2, 4.3]
Tidak ada anggota Direksi maupun Dewan Komisaris yang memiliki hubungan keluarga langsung atau hubungan keuangan dengan anggota Direksi atau Dewan Komisaris lainnya. Semua anggota Direksi dan Dewan Komisaris wajib menandatangani pernyataan bahwa tidak ada benturan kepentingan dengan pihak lain. [4.6]
Sebelum diangkat, anggota Direksi maupun Dewan Komisaris wajib mengikuti proses seleksi resmi untuk menguji apakah pengalaman, pendidikan dan latar belakang mereka sesuai untuk jabatan yang akan diisi. [4.7]
Komite Audit
Komite Audit adalah badan yang beranggotakan para ahli independen yang diketuai salah seorang Komisaris Independen. Komite ini ditunjuk dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris. Tugas mereka antara lain melakukan pengawasan internal, mengevaluasi hasil audit internal dan eksternal, mengkaji proses manajemen risiko dan mengevaluasi berbagai persoalan keuangan. [4.1]
Audit internal berada di bawah Direksi dan Dewan Komisaris, bertugas mengevaluasi integritas semua kegiatan rutin dan memantau kondisi keuangan Perusahaan, aset dan prosedur usaha, termasuk kas dan sumber daya manusia. Setiap belanja modal yang telah direncanakan diperiksa secara ketat, dan unit ini juga wajib mengkaji manfaat ekonomi dan hasil yang diperoleh dari belanja tersebut. Departemen audit internal bekerja sesuai standar audit internasional, dan bertanggung jawab kepada Komite Audit. Pemegang Saham
Semua pemegang saham berhak memberi masukan, informasi dan saran kepada Perusahaan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS). [4.4] Pemegang saham dalam RUPS mengkaji kinerja, kepemilikan saham, tanggung jawab dan remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris. [4.5, 4.10]
Etika dan Prosedur Kerja Terbaik
Baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama, anggota Direksi Holcim Indonesia senantiasa mempertahankan reputasi Perusahaan sebagai perusahaan terbuka dan terkemuka di sektor strategis, yakni sektor bahan bangunan berbasis semen, dan sebagai wakil Holcim, kelompok usaha besar di dunia.
Melalui fungsi kepatuhan dan tata kelola, kami memantau dan mengevaluasi kinerja Perusahaan sesuai ketentuan hukum dan peraturan perusahaan terbuka, serta standar dan pelaporan nasional dan internasional, dan undang-undang ketenagakerjaan, ketentuan industri semen dan lingkungan hidup. [4.12]
Prosedur kerja terangkum dalam pedoman kerja dan disampaikan pula dalam pelatihan formal tentang kesehatan dan keselamatan kerja, kompetensi kerja, manajemen lingkungan, kegiatan masyarakat dan standar etika. Dalam panduan kerja sama dengan mitra usaha disebutkan standar kelayakan dan standar bisnis yang etis. Perusahaan melakukan pengawasan apakah dalam bekerja sama, mitra melakukannya dengan cara yang layak dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Holcim berkomitmen untuk menerapkan konsep perusahaan yang memberikan peluang yang setara kepada karyawan. Melalui papan pengumuman, intranet dan terbitan berkala, diinformasikan kepada semua karyawan berbagai hal penting yang berkaitan dengan kondisi Perusahaan serta semua perubahan atau penambahan prosedur, kebijakan dan pedoman operasional.
Tata Kelola, Komitmen dan Keterlibatan Para Pihak