• Tidak ada hasil yang ditemukan

berusaha memberikan informasi yang seluas-luasnya mengena kondisi perusahaan kepada kreditur dengan harapan kreditur lebih mengetahui dan memahami

perusahaan berkaitan dengan kredit yang diberikan. Teori keagenan memprediksi

bahwa perusahaan dengan rasio leverage yang lebih tinggi akan mengungkapkan

lebih banyak informasi, karena biaya keagenan perusahaan dengan struktur modal

yang seperti itu lebih tinggi Marwata (2001:26).

Menurut Binsar (2004:366), menyatakan bahwa “perusahaan dengan leverage tinggi lebih dipercaya oleh para kreditur dan dianggap lebih berkesempatan dalam menghasilkan laba, dengan demikian perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi

akan semakin tinggi pula kelengkapan pengungkapan laporan keuangannya”.

Menurut Marwata (2001:26), tambahan informasi diperlukan untuk menghilangkan keraguan pemegang obligasi terhadap dipenuhinya hak-hak mereka sebagai kreditur. Oleh karena itu perusahaan dengan rasio leverage yang tinggi memiliki

kewajiban untuk memenuhi kebutuhan informasi kreditur jangka panjang, Sehingga perusahaan akan menyediakan informasi secara lebih komprehensif. Sehingga dapat disimpulkan Leverage yang diukur dengan Debt to equity ratio dalam penelitian ini

berpengaruh positif terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan.

2. Pengaruh Profitabilitas

Menurut Kasmir (2008:196)”Rasio profitabilitas merupakan rasio yang menilai kemampuan perusahaan di dalam mencari keuntungan”. Tingkat profitabilitas yang tinggi akan mendorong para manajer untuk memberikan informasi yanag lebih terinci, sebab mereka ingin meyakinkan para investor, bahwa perusahaan mampu menghasilkan profitabilitas yang baik, yang pada akhirnya akan meningkatkan kompensasi terhadap manajemen. Widiastuti (2004) menjelaskan bahwa profit margin yang tinggi akan mendorong para manajer untuk memberikan informasi yang lebih terinci, sebab mereka

ingin meyakinkan investor terhadap profitabilitas perusahaan dan kompensasi terhadap manajemen. Fitriani (2001) membuktikan bahwa variabel profitabilitas mempunyai hubungan positif dengan kelengkapan pengungkapan. Jadi semakin tinggi profitabilitas suatu perusahaan maka semakin tinggi indeks kelengkapan pengungkapannya. Sehingga dapat disimpulkan profitabilitas yang diukur dengan return on assets dalam penelitian ini

berpengaruh positif terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan.

2.8 Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran teoritis yang digambarkan maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut:

H1 : Terdapat pengaruh antara Leverage, Debt to Equty Ratio (DER) terhadap

kelengkapan pengungkapan laporan keuangan

H2 : Terdapat pengaruh antara Profitabilitas, Return on Assets (ROA) terhadap

kelengkapan pengungkapan laporan keuangan

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian pada dasarnya adalah suatu kegiatan pengumpulan, pengolahan, penyajian dan analisa data yang dilakukan dengan metode ilmiah secara efisien dan sistematis yang hasilnya berguna untuk mengetahui persoalan atau keadaan dalam usaha pengembangan ilmu pengetahuan atau membuat keputusan dalam rangka pemecahan masalah.

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif kausal, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara suatu variabel dengan variabel lainya Umar, (2003: 30). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan membuktikan faktor-faktor yang mempengaruhi kelengkapan, pengungkapan, laporan keuangan, pada PTPN-IV

Sugiyono (2010:3) menyatakan bahwa: “Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditentukan, dibuktikan, dan dikembangkan suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah.”

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif asosiatif. Menurut Sugiyono (2010:11) metode deskriptif dan asosiatif adalah: “Metode penelitian deskriptif merupakan metode yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan antara variabel dengan variabel yang lain. Sedangkan metode asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih.”

Dengan metode ini mengumpulkan data historis dan mengamati secara seksama mengenai aspek-aspek tertentu yang berkaitan erat dengan masalah yang diteliti sehingga akan diperoleh data-data yang menunjang penyusunan laporan penelitian. Data yang diperoleh tersebut kemudian diproses, dianalisis lebih lanjut dengan dasar-dasar teori yang telah dipelajari sehingga memperoleh gambaran objek tersebut dan dapat ditarik kesimpulan mengenai masalah yang diteliti. Dan dengan penelitian asosiatif minimal terdapat dua variabel yang dihubungkan. Dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis bentuk hubungan ini bersifat sebab akibat (Kausal), yaitu hubungan yang bersifat mempengaruhi dua varibel atau lebih.

Variabel-variabel yang digunakan untuk mengetahui hubungan yang bersifat sebab akibat (kausal) antara variabel idependen dengan variabel dependen ini ialah dengan proses penganalisaan data yang berupa data kuantitatif.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di PTPN-IV dalam jangka waktu 2013-2014 Jalan Kantor Pusat di Jl. Letjend Soeprapto No. 2 Medan

3.3 . Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.3.1. Variabel Penelitian

Variabel adalah apapun yang dapat membedakan atau membawa variasi pada nilai (Sekaran, 2001). Penelitian ini menggunakan dua jenis variabel yaitu variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Kedua variabel tersebut

dijelaskan sebagai berikut.

1. Variabel Bebas/Independen

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat, baik yang pengaruhnya positif maupun yang pengaruhnya negatif (Sekaran, 2001). Variabel terikat ditentukan oleh variabel bebas. Dalam penelitian ini ada tiga variabel

bebas yang diuji dalam hubungannya dengan pengaruh yang diberikan terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan perusahaan manufaktur. Pada bagian sebelumnya telah diuraikan berbagai penjelasan mengenai ketiga variabel tersebut. Variabel independen dalam penelitian ini yaitu:

a. Rasio leverage b. Rasio profitabilitas c. Basis perusahaan

2. Variabel Terikat/Dependen

Variabel terikat merupakan variabel yang menjadi pusat perhatian utama peneliti Sekaran, (2001). Variabel terikat yang disebut juga dengan variabel kriteria adalah variabel yang nilainya tergantung pada variabel lain, di mana nilainya akan berubah jika variabel yang mempengaruhinya berubah. Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu kelengkapan pengungkapan laporan keuangan PT. Perkebunan Nusantara (Persero) IV. Kelengkapan pengungkapan laporan keuangan ini diukur dengan suatu indeks pengungkapan, seperti yang digunakan dalam penelitian Lusi W (2007), dalam hal ini indeks tersebut merupakan suatu skor yang diberikan pada informasi yang termuat dalam laporan keuangan tahunan sebagai ukuran terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan perusahaan. Pengukuran ditentukan berdasarkan perhitungan skor informasi yang diungkapkan perusahaan dibandingkan dengan skor pengungkapan yang diharapkan dapat dipenuhi perusahaan.

3.3.2 Definisi Operasional Variabel Bebas/Independen

Untuk mengoperasionalkan variabel bebas/independen dalam penelitian ini, maka akan dijelaskan definisi operasional ketiga variabel yang digunakan dan pengukurannya.

Tabel 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

Variabel Penelitian Definisi Operasional

Variabel

Indikator Skala

Ukuran

Dokumen terkait