• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berwawancara dengan Narasumber tentang Peristiwa yang

Dalam dokumen sma11bhsind BahasaDanSastraProgBhs Demas (Halaman 113-116)

BAB IV Kegemaran

B. Berwawancara dengan Narasumber tentang Peristiwa yang

Sudahkah Anda memahami materi pada sub bab yang lalu tentang berwawancara? Apakah Anda telah memahami dalam mencatat pokok-pokok pembicaraan dalam wawancara? Pada bagian berikut, Anda akan berwawancara dengan narasumber tentang peristiwa yang terjadi di masyarakat.

1.

Menentukan, Membuat, dan Menyebutkan Alasan Pemilihan

Daftar Pertanyaan dalam Wawancara

Hal-hal yang dapat Anda pelajari dalam berwawancara adalah keterampilan berbicara, menyimak, menulis, dan membaca. Keterampilan berbicara digunakan ketika Anda sedang mewawancarai seseorang. Keterampilan menyimak digunakan ketika Anda sedang mendengarkan dengan seksama penjelasan-penjelasan dari orang yang Anda wawancarai. Keterampilan menulis digunakan ketika Anda sedang membuat daftar pertanyaan dan mencatat pokok-pokok pembicaraan orang yang kita wawancarai, juga ketika Anda sedang menuliskannya dalam berita. Keterampilan membaca Anda gunakan saat Anda sedang membaca pertanyaan yang akan Anda lontarkan pada orang yang Anda wawancarai.

Untuk mewawancarai seseorang, sebaiknya kita menggunakan bahasa yang bersifat: singkat, padat, efektif, jelas, teratur, mudah dipahami, menggunakan bahasa yang lazim, bersifat proaktif. Mengapa harus demikian, sebab dengan ciri-ciri semacam itu wawancara akan dapat berlangsung lancar dan lebih berkualitas.

a. teratur, artinya pemakaian kata, frase, klausa ditempatkan dalam logika bahasa yang benar;

b. mudah dipahami, artinya pilihan kata-kata yang digunakan sebaiknya merupakan kata-kata yang umum dan lazim, menghindari istilah-istilah teknis dan asing;

c. sederhana, artinya bahasa disusun dengan kalimat-kalimat yang secara struktural mempunyai bentuk kanonik atau lazim (tunggal dan SPO/SPOK) menghindari kalimat kompleks (majemuk);

d. efektif, artinya, pilihan kata ekonomis, tidak boros kata atau kalimat ringkas, padat.

Daftar pertanyaan sebaiknya dibuat dengan menggunakan rumus 5W + 1H:

What, ‘apa’, misalnya untuk menanyakan suatu peristiwa.

Who, ‘siapa’, misalnya untuk menanyakan siapa saja yang terlihat dalam

peristiwa itu.

Where, ‘di mana’, misalnya menanyakan di mana peristiwa itu terjadi. When, ‘kapan’, misalnya menanyakan kapan peristiwa itu terjadi. Why, ‘mengapa’, misalnya menanyakan mengapa peristiwa itu terjadi. How, ‘bagaimana’, misalnya bagaimana peristiwa itu terjadi.

Bab IV ~ Kegemaran

103

Pilihlah pertanyaan yang masuk akal dan sesuai dengan konteks pembicaraan. Pemilihan daftar pernyataan sebaiknya disertai dengan alasan yang kuat. Alasan yang paling utama adalah harus sesuai topik.

2.

Menyampaikan Pertanyaan Secara Jelas, Singkat, dan Lantang

dengan Memperhatikan Santun Berbahasa

Sebelum berwawancara, perhatikan persiapan-persiapan berikut! a. tentukanlah pokok-pokok yang akan ditanyakan,

b. kuasailah permasalahan yang akan Anda tanyakan,

c. buatlah daftar pertanyaan untuk pedoman dalam berwawancara sehingga tidak mengalami kehabisan bahan pembicaraan,

d. berjanjilah terlebih dahulu mengenai waktu, topik, atau hal lain yang Anda butuhkan sehingga hasil wawancara sesuai dengan apa yang Anda harapkan. Coba perhatikan contoh pertanyaan sederhana berikut ini!

Pewawancara : “Selamat sore, Bapak Kelik. Bila berkenan, saya ingin sekali berbincang-bincang dengan Bapak mengenai peluncuran buku baru yang berjudul

Republik Plesetan dan Plis…Edan yang banyak

dibajak dan diedarkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.”

Narasumber : “Baik, silakan. Dengan senang hati akan saya paparkan apa yang Anda tanyakan.”

Pewawancara : “Apakah Bapak tidak takut dan resah jika buku humor yang Bapak tulis ternyata dibajak dan laku keras di pasaran?”

Narasumber : “Oh itu… ya monggo-monggo saja buku saya dibajak. Saya tidak cemas. Jika niat kita baik, rejeki tetap mengalir.” (disertai dengan tawa)

Pewawancara : “Ah…Bapak ini pandai bercanda!”

Pewawancara : (setelah selesai)”Baik Pak Kelik, rasanya sudah lama sekali kita berbincang-bincang dan banyak sekali informasi yang dapat saya peroleh. Mungkin pada kesempatan lain saya akan kemari lagi untuk bertanya banyak tentang buku humor bapak yang lain atau mungkin juga tentang album campur sari Bapak yang akan beredar. Terima kasih.”

Wawancara di atas menggunakan bahasa yang santun, singkat, padat, dan jelas. Ketika Anda akan menyampaikan pertanyaan, sebaiknya menggunakan bahasa yang baik, santun, jelas, singkat, dan lantang (tidak ragu-ragu).

Hasil dari wawancara nantinya akan Anda buat menjadi suatu berita. Berita adalah peristiwa yang ditulis atau dilaporkan oleh wartawan yang layak diketahui atau yang ingin diketahui oleh masyarakat umum.

Di dalam jurnalistik Anda mengenal 5W + 1H (who, when, what, where, why,

how). Keenam cara ini akan tergantung pada fokus.

Untuk membuat suatu berita, diperlukan data-data yang benar dan akurat. Orang-orang yang akan ditanyai disebut saksi. Sumber berita adalah keynote

speaker atau orang kunci yang di dalamnya tersimpan sejumlah informasi yang

sangat penting yang berhubungan dengan peristiwa tentang sesuatu yang akan kita laporkan.

Pembuat berita disebut juga dengan news maker. Biasanya yang dapat dijadikan sebagai pembuat berita yaitu orang terkenal, tokoh masyarakat, pejabat yang berwenang. Selain sebagai sumber informasi, wawancara juga dapat dipakai sebagai sumber opini atau pendapat. Oleh karena itu, narasumber yang akan Anda wawancarai sebaiknya adalah orang yang memang ahli di bidangnya atau memiliki wewenang sesuai dengan tugas dan kedudukannya.

Persiapan-persiapan yang harus kita lakukan sebelum wawancara di antaranya yaitu:

a. Anda harus menguasai masalah yang akan ditanyakan,

b. menentukan pokok-pokok yang akan kita tanyakan dalam wawancara, c. membuat daftar pertanyaan untuk pedoman dalam wawancara.

3.

Membuat Rangkuman Hasil Wawancara dengan Kalimat yang

Efektif

Rangkuman hasil wawancara dibuat ketika Anda telah melaksanakan wawancara. Agar dapat membuat rangkuman, harus Anda diperhatikan langkah- langkah berikut ini:

a. kumpulkan seluruh hasil wawancara yang telah kita peroleh,

b. carilah pokok-pokok informasi yang dapat dijadikan sumber informasi yang menarik,

c. gabungkan pokok-pokok informasi yang telah didapat menjadi sebuah rangkuman yang singkat, padat, dan jelas,

d. gunakan kalimat yang efektif, komunikatif, dan mudah dipahami. Contoh wawancara di atas, dapat dibuat rangkuman sebagai berikut:

“Wawancara tersebut membicarakan tentang peluncuran buku humor Bapak Kelik “Pelipur Lara”yang banyak dibajak dan laku keras di pasaran. Peluncuran buku tersebut berupa buku humor dengan judul “Republik Plesetan

dan Plis...Edan” yang berisi tentang humor plesetan. Buku tersebut telah

beredar dengan versi asli dan bajakannya. Beliau tidak takut dan cemas jika bukunya banyak dibajak orang. Dan juga beliau suka bercanda. ...”

Bab IV ~ Kegemaran

105

Latihan

Mari kita bersama-sama menjawab pertanyaan di bawah ini!

1. Wawancarailah tokoh yang memiliki hobi atau kegemaran yang unik! Buatlah daftar pertanyaannya terlebih dahulu sebagai pedoman dan tentukan pertanyaan-pertanyaan yang akan dipakai dalam wawancara! 2. Berikan alasan mengapa jenis pertanyaan itu yang dipilih!

3. Bertanyalah dengan menggunakan bahasa yang santun, singkat, dan jelas! 4. Rangkumlah hasil wawancara dengan kalimat yang efektif!

C.

Mendeklamasikan Puisi dari Berbagai

Dalam dokumen sma11bhsind BahasaDanSastraProgBhs Demas (Halaman 113-116)