BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.5 Besar Sampel
Untuk memperkirakan besar sampel dipergunakan rumus sampel dari dua kelompok independen sebagai berikut:40
n1 = n2 = 2 ( Zα + Zβ ) S 2 X1- X2
Dimana : - n1 = Besar sampel minimal kelompok independen 1 - n2 = Besar sampel minimal kelompok independen 2 - Zα = Deviat baku alpha= kesalahan tipe I= 5%= 1,96 - Zβ = Deviat baku beta= kesalahan tipe II= 10%= 1,28 - S = Simpangan baku kedua kelompok pada studi sebelumnya = 0,06.19
- X1-X2= perbedaan klinis yang diinginkan (clinical
Maka dari perhitungan diperoleh : n1 = n2 = 7,56 = 8 sampel.
Untuk antisipasi sejumlah sampel yang drop-out (DO) selama intervensi dan pengamatan digunakan rumus:40
n ’ = n 1- f
Dimana : n’ = Besar sampel yang dihitung
n = Besar sampel minimal yang diperlukan f = Perkiraan proporsi Drop Out (DO) = 20 %.
Maka dari perhitungan rumus diperoleh besar sampel minimal untuk masing-masing kelompok independen = 10 sampel.
3.6 Cara Penelitian
Terhadap semua pasien yang termasuk dalam penelitian dilakukan penjelasan dan diminta memberikan persetujuan tertulis (informed consent) untuk mengikuti penelitian. Kemudian dilakukan anamnese dan pemeriksaan sebagai berikut :
3.6.1 Dilakukan anamnesis untuk mendapatkan data : umur, jenis kelamin, riwayat penyakit terdahulu, riwayat merokok, riwayat penyakit keluarga, riwayat pemakaian obat serta pemeriksaan laboratorium sebelumnya. 3.6.2 Dilakukan pengukuran Tinggi Badan (TB) dengan posisi tegak lurus tanpa
alas kaki. Pengukuran mulai dari telapak kaki hingga puncak kepala dengan menggunakan mikrotop. Hasil pengukuran dinyatakan dalam satuan meter (m), Berat Badan (BB) diukur dengan posisi tegak lurus menggunakan timbangan digital merek camry, hasil pengukuran dinyatakan dalam satuan kilogram (kg) serta dilakukan penilaian IMT dalam satuan kg/m2.
3.6.3 Dilakukan pengukuran tekanan darah dengan sphygmomanometer Nova, dimana sebelumnya pasien diistirahatkan selama 5 menit. Pengukuran dilakukan sebanyak dua kali dan diambil reratanya .
3.6.4 Dilakukan pengukuran Lingkar Pinggang (LP) dengan posisi tegak tanpa alas kaki dengan jarak kedua tungkai 25-30 cm dengan menggunakan meteran. Pengukuran dilakukan melingkar secara horizontal dari titik tengah antara puncak krista illiaca dan tepi bawah kosta terakhir pada axillaris media. Hasil pengukuran dibaca dari depan dan dinyatakan dengan satuan centimeter (cm).
3.6.5 Setelah dipuasakan selama 10-12 jam pasien kemudian dilakukan pengambilan sampel darah pada daerah fossa cubiti subjek penelitian untuk dilakukan pemeriksaan ADMA, urinalisa, darah rutin, kadar gula darah puasa dan 2 jam post prandial, fungsi ginjal (ureum, kreatinin), fungsi hati (SGOT,SGPT), serta pemeriksaan profil lipid (total kolesterol, Trigliserida, LDL kolesterol, HDL kolesterol). Pengambilan darah dilakukan oleh Laboratorium Prodia Cabang Medan.
3.6.6 Kemudian terhadap semua subjek yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dilakukan metode randomisasi untuk mendapatkan dua kelompok perlakuan yang mendapatkan modifikasi pola hidup dengan perubahan pola makan dan latihan jasmani sedang (moderate) dengan atau tanpa metformin secara sampling acak sederhana (simple random sampling) dengan sejumlah amplop tertutup tidak tembus pandang serta diberikan nomor ganjil dan genap pada gulungan kertas didalamnya.
3.6.7 Metode modifikasi pola hidup terdiri dari perencanaan makan dengan diet standar dan latihan jasmani sedang (moderate) dirincikan sebagai berikut : 3.6.7.1Perencanaan makan dengan diet standar : perencanaan makan harus
disesuaikan dengan kebiasaan masing- masing individu. Jumlah kalori disesuaikan dengan pertumbuhan, status gizi, umur dan kegiatan jasmani. Untuk penentuan status gizi dipakai IMT dan rumus Broca. Jumlah kalori ditentukan dari jumlah kalori basal yang besarnya 25-30 kalori/kgBB ideal ditambahkan atau dikurangi beberapa faktor yang mempengaruhinya seperti : jenis kelamin, umur, aktivitas, berat badan, dll. Pada jenis kelamin
perempuan digunakan kalori basal 25 kal/kgBB dan pada laki-laki 30 kal/kgBB.30
3.6.7.2Kebutuhan kalori ditambah sesuai aktivitas fisik atau pekerjaan. Penambahan dilakukan 20 % pada aktivitas ringan, 30 % pada aktivitas sedang dan hingga 50 % sesuai tingkatan pada aktivitas berat. 30
3.6.7.3Karena yang termasuk subjek penelitian ini adalah penderita obesitas. Kebutuhan kalori dikurangi sekitar 20-30 % sesuai tingkat obesitas.30
3.6.7.4Makanan sejumlah kalori terhitung dengan komposisi tersebut dibagi dalam 3 porsi besar untuk makan pagi 20 %, siang 30 % dan sore hari 25 %, serta 2-3 porsi makanan ringan 10-15 %. Pada semua subjek penelitian ini diwajibkan melakukan perencanaan makan tersebut paling sedikit 12 minggu. Sebagai pilihan makanan dapat dijelaskan melalui piramid makanan sebagai berikut:30
Gambar 3.2 Piramida makanan.42
3.6.7.5 Aktifitas fisik sedang (moderate) : kegiatan jasmani sehari-hari secara teratur 3- 5 kali seminggu selama kurang-lebih 30-60 menit dengan target nadi 60-75 % dari jumlah nadi maksimal tubuh dan kegiatan sehari-hari
harus tetap dilakukan. Pada semua subjek penelitian diharuskan untuk melakukan latihan jasmani tersebut paling sedikit selama 12 minggu. Dibawah diberikan contoh aktivitas fisik sehari-hari yang sebaiknya dilakukan .
Tabel 3.1 Aktivitas fisik sehari-hari.41
Kurangi aktivitas Hindari aktivitas sedenter
Misalnya menonton televisi,
menggunakan internet, main game, dll Persering aktivitas
Mengikuti olahraga rekreasi dan beraktivitas fisik tinggi waktu liburan.
Misalnya jalan cepat, golf, olah otot, bersepeda dan sepak bola.
Aktivitas harian
Kebiasaan bergaya hidup sehat.
Misalnya : berjalan kaki ke pasar, menggunakan tangga, menemui rekan kerja secara langsung dan tidak menggunakan telepon dan jalan dari tempat parkir.
3.6.8 Pemberian intervensi farmakologis dibagi dalam 2 kelompok. Kelompok I menggunakan Metformin dengan dosis : 3 x 500 mg selama 12 minggu, sedangkan kelompok kedua menggunakan plasebo dengan bentuk dan ukuran yang sama dengan metformin yang digunakan.
3.6.9 Setelah menjalani intervensi modifikasi pola hidup dengan atau tanpa metformin selama 12 minggu, dilakukan penilaian kembali parameter atropometri berupa IMT, Lingkar Pinggang (LP), tekanan darah serta pemeriksaan laboratorium berupa kadar ADMA, kadar gula darah puasa dan 2 jam post prandial, serta pemeriksaan profil lipid ( total kolesterol, trigliserida, LDL kolesterol, HDL kolseterol) oleh Laboratorium Prodia cabang Medan dan Jakarta
3.6.10 Dilakukan analisa parameter hasil ukur penelitian sebelum dan sesudah intervensi dengan metode statistik yang sesuai.
3.7 Definisi Operasional
3.7.1 Subjek penelitian : pasien obesitas yang menjalani pemeriksaan kesehatan secara teratur dipoliklinik rumah sakit di kota Medan dan sudah memberikan izin tertulisnya untuk mengikuti penelitian ini.
3.7.2 Usia : Usia berdasarkan yang tertera di kartu tanda penduduk (KTP) dengan satuan hasil berupa tahun
3.7.3 Jenis Kelamin : berdasarkan yang tertera dikartu tanda penduduk (KTP) dengan hasil pria atau wanita.
3.7.4 Obesitas : diukur menggunakan indeks massa tubuh (IMT) dan dimasukkan dalam kategori obesitas menurut klasifikasi Asia Pasifik (IMT
≥ 25 kg/m2
) dan atau menggunakan parameter Lingkar Pinggang (LP) dengan ukuran > 90 cm untuk pria atau > 80 cm untuk wanita yang menggunakan alat meteran biasa
3.7.5 Obesitas sekunder: obesitas yang disebabkan oleh adanya penyakit/kelainan endokrin (sindroma Cushing, Pseudoparatiroidisme dll) dan defek genetik.
3.7.6 Modifikasi Pola hidup : Latihan jasmani selama 30-60 menit, 3-5 kali dalam seminggu dengan target nadi 60-75 % dari jumlah nadi maksimal disamping aktifitas sehari-hari yang harus tetap dilakukan dan perubahan pola makan selama 12 minggu atau lebih.
3.7.7 Penambahan Metformin dalam intervensi :
Pemberian intervensi farmakologis dibagi dalam 2 kelompok. Kelompok I menggunakan Metformin dengan dosis : 3 x 500 mg selama 12 minggu, sedangkan kelompok kedua menggunakan plasebo dengan bentuk, ukuran dan warna yang sama dengan metformin yang digunakan.
3.7.8 Tekanan darah : tekanan darah rata-rata yang diambil dari hasil dua kali pemeriksaan yang hasilnya dinyatakan dalam satuan mmHg dengan menggunakan Sphygmomanometer air raksa merek Nova.
3.7.10 Kadar ADMA : merupakan hasil pemeriksaan serum pasien yang diambil oleh laboran dan menggambarkan kadar ADMA dalam serum dengan satuan mikromol/liter (µmol/l). Sample ADMA diambil setelah pasien menjalani puasa selama 10-12 jam dan diambil pada saat awal penelitian dan pada akhir penelitian. Darah diambil dari regio fossa cubiti dan diperiksa dengan menggunakan kit khusus untuk penelitian dengan reagen kit produk DLD Adlerhorst 15. 22459 Hamburg.Germany.Cat : EA201/96, Lot : AAE-140, ED : 31-03-2012 dengan menggunakan metode ELISA. Rentang standar kit adalah 0,1-5,0 umol/l, limit deteksi 0,05 umol/l. Dengan perkiraan hasil 0,4-0,75 umol/l.
3.8 Analisa Data
3.8.1 Untuk menampilkan data-data epidemiologi subjek penelitian digunakan tabulasi untuk menunjukkan gambaran deskriptif.
3.8.2 Untuk menilai perbedaan/kesamaan parameter antropometri dan kadar ADMA pada penderita obesitas dengan intervensi modifikasi pola hidup dengan atau tanpa metformin sebelum intervensi digunakan Fisher Exact Test.
3.8.3 Untuk menilai tingkat perbedaan parameter antropometri sebelum dan sesudah intervensi modifikasi pola hidup tanpa metformin digunakan uji T-berpasangan.
3.8.4 Untuk menilai tingkat perbedaan parameter ADMA sebelum dan sesudah intervensi modifikasi pola hidup tanpa metformin, karena data tidak berdistribusi normal digunakan uji Wilcoxon.
3.8.5 Untuk menilai tingkat perbedaan parameter antropometri, kadar ADMA sebelum dan sesudah penambahan terapi metformin digunakan ujiT- berpasangan.
3.8.6 Untuk menilai tingkat perbedaan parameter antropometri, kadar ADMA diakhir penelitian antara kelompok dengan intervensi modifikasi pola hidup yang mendapatkan metformin dan yang tidak mendapatkan metformin digunakan uji T-tidak berpasangan dan mann whitney test.
3.8.7 Korelasi pearson dan spearman digunakan untuk menilai korelasi perubahan parameter antropometri dengan perubahan kadar ADMA pada masing-masing kelompok.
3.8.8 Data diolah dan dianalisa dengan menggunakan program SPSS Version-19 dengan batas kemaknaan p<0,05