• Tidak ada hasil yang ditemukan

Besaran Dana BOS Pondok Pesantren

Dalam dokumen Juknis Bos Pondok Pesantren Tahun 2019 (Halaman 36-43)

Bab II : Pelaksanaan BOS Pondok Pesantren

E. Besaran Dana BOS Pondok Pesantren

1. Besaran dana BOS Pondok Pesantren ditentukan berdasar-kan jumlah santri pada kategori jenjang pendidiberdasar-kan yang diikuti, yang ditetapkan pada setiap tahun anggaran, dan berlaku secara nasional;

2. Kategori jenjang pendidikan yang diikuti sebagaimana dimaksud pada angka 1 meliputi:

a. Kategori Kesatu, apabila memenuhi salah satu dari kriteria berikut:

1) Pendidikan kesetaraan pada pondok pesantren salafiyah tingkat Ula;

2) Satuan pendidikan muadalah pada pondok pesantren setingkat madrasah ibtidaiyah (MI); atau

3) Satuan pendidikan diniyah formal tingkat ula.

b. Kategori Kedua, apabila memenuhi salah satu dari kriteria berikut:

1) Pendidikan kesetaraan pada pondok pesantren salafiyah tingkat Wustha;

2) Satuan pendidikan muadalah pada pondok pesantren setingkat madrasah tsanawiyah (MTs); atau

3) Satuan pendidikan diniyah formal tingkat wustha. c. Kategori Ketiga, apabila memenuhi salah satu dari

kriteria berikut:

1) Pendidikan kesetaraan pada pondok pesantren salafiyah tingkat ulya;

2) Satuan pendidikan muadalah pada pondok pesantren setingkat madrasah aliyah (MA); atau

3. Besaran Dana BOS Pondok Pesantren per-santri per-tahun untuk Tahun Anggaran 2019 ditetapkan sebagai berikut: a. Kategori Kesatu, sebesar Rp. 800,000.- (delapan ratus

ribu rupiah).

b. Kategori Kedua, sebesar Rp. 1,000,000- (satu juta rupiah).

c. Kategori Ketiga, sebesar Rp. 1,400,000- (satu juta empat ratus ribu rupiah).

F. Penyaluran dan Pengambilan Dana BOS Pondok

Pesantren

1. Penyaluran dana BOS Pondok Pesantren dilakukan melalui mekanisme Pembayaran Langsung (LS) ke rekening bank satuan pendidikan diniyah formal, satuan pendidikan mua-dalah pada pondok pesantren, atau pendidikan kesetaraan pada pondok pesantren salafiyah yang diselenggarakan oleh pondok pesantren.

2. Untuk memudahkan pengendalian, satuan pendidikan diniyah formal, satuan pendidikan muadalah pada pondok pesantren, atau pendidikan kesetaraan pada pondok pesantren salafiyah yang diselenggarakan oleh pondok pesantren dihimbau untuk membuat rekening bank untuk BOS Pondok Pesantren yang terpisah dengan rekening bank yang lain.

3. Penetapan Pejabat Perbendaharaan.

a. Dalam hal DIPA dana BOS Pondok Pesantren dialokasi-kan pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi, Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) atas DIPA dimaksud dapat menetapkan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) khusus pencairan dana BOS lebih dari 1 (satu) orang pada Kanwil Kementerian Agama Provinsi melalui Surat Keputusan.

b. Dalam hal DIPA dana BOS Pondok Pesantren dialokasi-kan pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota, Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) atas DIPA dimaksud dapat menetapkan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) khusus pencairan dana BOS lebih dari 1 (satu) orang sesuai kebutuhan melalui Surat Keputusan.

4. Syarat penyaluran dana BOS Pondok Pesantren.

a. Dalam pengajuan pencairan dana BOS pada tiap tahap pencairan, pondok pesantren harus menyampaikan Ren-cana Kegiatan dan Anggaran Pondok Pesantren (RKAP). b. PPK menerbitkan Surat Keputusan tentang Penetapan

Pondok Pesantren Penerima Bantuan Operasional Se-kolah yang disahkan oleh KPA pada tiap tahap.

c. Atas nama KPA, PPK membuat Perjanjian Kerjasama dengan kepala satuan pendidikan diniyah formal/satuan pendidikan muadalah pada pondok pesantren, atau kepala/penanggung jawab pendidikan kesetaraan pada

pondok pesantren salafiyah sebagai penerima dana BOS, yang memuat hak dan kewajiban antara kedua belah pihak, dan jika terjadi perubahan isi kerjasama, maka perlu dilakukan adendum antara kedua belah pihak. d. PPK melakukan pencairan dana BOS kepada Pondok

Pesantren berdasarkan permohonan penerima bantuan yang dilampirkan dengan RKAP, Perjanjian Kerjasama yang sudah ditandatangani kedua belah pihak dan kuitansi/bukti penerimaan yang sudah ditandatangani oleh kepala satuan pendidikan diniyah formal/satuan pendidikan muadalah pada pondok pesantren, atau kepala/penanggung jawab pendidikan kesetaraan pada pondok pesantren salafiyah;

e. Pencairan pada tiap tahap (tahap I dan II), dilampiri Kuitansi/bukti penerimaan uang yang sudah ditanda-tangani oleh kepala satuan pendidikan diniyah formal/ satuan pendidikan muadalah pada pondok pesantren, atau kepala/pimpinan pendidikan kesetaraan pada pon-dok pesantren salafiyah dan Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja (SPTB);

f. PPK melakukan pengujian dokumen permohonan pen-cairan dana BOS yang diajukan Pondok Pesantren sesuai dengan Petunjuk Teknis.

g. Dalam hal pengujian tidak sesuai dengan Petunjuk Teknis, PPK menyampaikan informasi kepada Pondok

Pesantren untuk melengkapi dan memperbaiki dokumen permohonan.

5. Penyaluran dana BOS Pondok Pesantren

a. Pada Tahun Anggaran 2019, dana BOS akan diberikan selama 12 bulan untuk periode Januari sampai Desember 2019, yaitu semester 2 tahun pelajaran 2018/2019 dan semester 1 tahun pelajaran 2019/2020, dilakukan pada setiap semester.

b. Mekanisme pencairan dana BOS untuk Pondok Pesan-tren menggunakan mekanisme pembayaran langsung (LS) dalam bentuk uang kepada Pondok Pesantren melalui Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN). Pencairan dana BOS dengan mekanisme pemba-yaran langsung dilakukan melalui dua tahap:

1) Tahap I sebesar 50% (lima puluh persen) dari keseluruhan dana setelah syarat penyaluran telah selesai/lengkap, dibayarkan paling lambat minggu ke-empat bulan April, dengan dilampiri:

a) Rencana Kegiatan dan Anggaran Pondok Pesan-tren (RKAP);

b) Perjanjian Kerjasama yang telah ditandatangani oleh kepala satuan pendidikan diniyah formal/ satuan pendidikan muadalah pada pondok pesan-tren, atau penanggung jawab pendidikan

kesetaraan pada pondok pesantren salafiyah, serta PPK; dan

c) Kuitansi/bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh kepala satuan pendidikan diniyah formal/satuan pendidikan muadalah pada pondok pesantren/penanggung jawab pendidikan kesetaraan pada pondok pesantren salafiyah. 2) Tahap II sebesar 50% (lima puluh persen) dari

keselu-ruhan dana, apabila dana pada tahap I telah diper-gunakan sekurang-kurangnya sebesar 80% dan sete-lah syarat penyaluran tesete-lah selesai/lengkap, dibayar-kan paling lambat minggu ke-empat bulan September dengan dilampiri:

a) Rencana Kegiatan dan Anggaran Pondok Pesan-tren (RKAP);

b) Kuitansi/bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh kepala satuan pendidikan diniyah formal/satuan pendidikan muadalah pada pondok pesantren/penanggung jawab pendidikan kesetaraan pada pondok pesantren salafiyah; dan c) Surat Pernyataan Tanggungjawab Belanja (SPTB). c. PPK menerbitkan Surat Permintaan Pembayaran (SPP)

setelah semua syarat penyaluran dana BOS sudah lengkap dan selesai dilaksanakan.

d. PPSPM menerbitkan Surat Perintah Membayar (SPM) yang ditujukan kepada KPPN berdasarkan pengajuan SPP dari PPK.

e. Penyampaian laporan pertanggungjawaban dana BOS dari Pondok Pesantren sesuai dengan surat perjanjian kerjasama setelah pekerjaan selesai atau pada akhir tahun anggaran meliputi:

1) Laporan jumlah dana yang diterima dan yang telah digunakan.

2) Pernyataan bahwa pekerjaan telah selesai dilak-sanakan dan bukti-bukti pengeluaran telah disimpan. 3) Jika terdapat sisa dana BOS Pondok Pesantren pada akhir tahun anggaran melampirkan bukti surat setoran sisa dana ke rekening Kas Negara.

Dalam dokumen Juknis Bos Pondok Pesantren Tahun 2019 (Halaman 36-43)

Dokumen terkait