• Tidak ada hasil yang ditemukan

Beton Sebagai Alas Dari Marka Kerucut

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.3 Desain Ulang Marka Kerucut Dengan Dasar Beton

3.3.5. Beton Sebagai Alas Dari Marka Kerucut

Beton sendiri merupakan pencampuran bahan-bahan agregat halus dan kasar yaitu pasir, batu, batu pecah, atau bahan semacam lainnya, dengan menambahkan secukupnya bahan perekat semen, dan air sebagai bahan pembantu guna keperluan reaksi kimia selama proses pengerasan dan perawatan beton berlangsung. Agregat halus dan kasar, disebut sebagai bahan susun kasar campuran yang merupakan komponen utama beton. Nilai kekuatan serta daya tahan (durability) beton merupakan fungsi dari banyak faktor, diantaranya adalah nilai banding campuran dan mutu bahan susun, metode pelaksanaan pengecoran, pelaksanaan finishing, temperatur, dan kondisi perawatan pengerasannya.

Pada umumnya pengadukan bahan beton dilakukan dengan menggunakan mesin, kecuali jika hanya untuk mendapatkan beton mutu rendah pengadukan dapat dilakukan tanpa menggunakan mesin pengaduk. Kekentalan adukan beton harus diawasi dan dikendalikan dengan cara memeriksa slump pada setiap adukan beton baru.

Nilai kuat tekan beton relatif tinggi dibandingkan dengan kuat tariknya, dan beton merupakan bahan bersifat getas. Nilai kuat tariknya berkisar 9% - 15% saja dari kuat tekannya [6]. Pada penggunaan sebagai komponen struktur bangunan, umumnya beton diperkuat dengan batang tulangan baja sebagai bahan yang dapat bekerja sama dan mampu membantu kelemahannya, terutama pada bagian yang menahan gaya tarik. Dengan demikian batang tulangan baja bertugas memperkuat dan menahan

Rahmawaty : Analisa Struktur Marka Kerucut Dengan Dasar Beton Yang Dikenai Beban Impak, 2009.

gaya tarik, sedangan beton hanya diperhitungkan untuk menahan gaya tekan. Komponen sedemikian lazim disebut beton bertulang.

Untuk mengukur kekuatan tekan dari beton sebagai dasar dari marka kerucut dilakukan penelitian yang dilaksanakan di Lab. Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan dengan menggunakan :

Mesin Wykeham Farrance Engineering - Slough England

Gambar 3.13 Mesin Uji Tekan Beton Mesin Wykeham Farrance Engineering - Slough England

Rahmawaty : Analisa Struktur Marka Kerucut Dengan Dasar Beton Yang Dikenai Beban Impak, 2009.

Kekuatan beton dianggap penting dalam banyak kasus, maka terlebih dahulu kita harus mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan beton, yaitu antara lain

1. Material masing-masing

2. Cara pembuatan

3. Cara perawatan

4. Kondisi test

Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan beton dari materi penyusunnya ditentukan oleh faktor air-semen, porositas, dan faktor instrinsik lainnya. Terlebih dahulu disiapkan cetakan dari kayu untuk pencetakan dasar beton.

Gambar. 3.14 Cetakan Dasar

Cetakan terlebih adahulu harus diolesi dengan oli agar pada saat dibuka tidak menimbulkan kerusakan pada cetakan dan mempermudah proses pelepasan cetakan dari bahan yang telah jadi.

Langkah berikutnya adalah pengadukan, akan tetapi sebelum dilakukannya pengadukan bahan-bahan terlebih dahulu harus dipilih jenis pasir, semen, air, kerikil yang akan digunakan.

Rahmawaty : Analisa Struktur Marka Kerucut Dengan Dasar Beton Yang Dikenai Beban Impak, 2009.

Dibawah ini adalah gambar dari pasir dan kerikil dipilih yang memiliki diameter 9-20 mm yang berasal dari kota Binjai, sedangkan air menggunakan aquades untuk memperoleh hasil yang baik, semen yang digunakan adalah Semen Padang.

Gambar. 3.15 Pasir yang Digunakan Pada Pencetakan Dasar Beton

Rahmawaty : Analisa Struktur Marka Kerucut Dengan Dasar Beton Yang Dikenai Beban Impak, 2009.

Selanjutnya pasir ditimbang dengan menggunakan Timbangan OHANS dengan ketelitian 0,01 gr sampai dengan 2,1 kg, semen 700 gr dan air sebanyak 1 liter.

Gambar 3.17 (a) Timbangan OHANS

Rahmawaty : Analisa Struktur Marka Kerucut Dengan Dasar Beton Yang Dikenai Beban Impak, 2009.

Setelah ditimbang, selanjutnya akan dilakukan proses pencampuran (mixing), pada proses pencampuran, material harus dicampur secara terdistribusi rata, hal ini dilakukan dengan tujuan agar mendapatkan hasil kekuatan yang maksimal. Rata tidaknya proses pencampuran akan terlihat dari warna dan konsistensinya.

Terlebih dahulu dimasukkan agregat kasar, semen, kemudian agregat halus, sedangkan air ditambahkan terakhir.

Gambar 3.18 (a) Proses Persiapan Pencampuran Adukan

Rahmawaty : Analisa Struktur Marka Kerucut Dengan Dasar Beton Yang Dikenai Beban Impak, 2009.

Waktu pengadukan awal diatur 30 detik, jika telah tercampur kemudian kecepatan pengadukan ditambahkan kembali dengan penambahan waktu 1 menit. Campuran tidak boleh melebihi kapasitas pengaduk karena akan menghasilkan campuran yang tidak merata.

Setelah adukan merata, maka langkah selanjutnya yang akan dilakukan adalah pencetakan, prosesnya adalah sebagai berikut :

1. Tuang adukan yang telah di mix ke dalam cetakan dasar yang telah diberi oli

terlebih dahulu seperti gamabar dibawah ini

Gambar 3.19 (a) Adukan Dituang Kedalam Cetakan yang Telah Disediakan

Rahmawaty : Analisa Struktur Marka Kerucut Dengan Dasar Beton Yang Dikenai Beban Impak, 2009.

2. Padatkan dengan menggunakan benda pemadat, sambil ditekan-tekan perlahan

Gambar 3.19 (b) Proses Pemadatan Menggunakan Benda Pemadat

3. Tuang sisa adukan kedalam cetakan dengan ukuran 5x5 cm, yang selanjutnya akan digunakan sebagai material uji tekan sebanyak 6 buah

Gambar 3.19 (c) Proses Pencetakan Material Uji

2

Rahmawaty : Analisa Struktur Marka Kerucut Dengan Dasar Beton Yang Dikenai Beban Impak, 2009.

4. Kemudian dipadatkan kembali seperti halnya pada cetakan dasar

Gambar 3.19 (d) Adukan Setelah Dipadatkan

Beton yang telah dicetak didiamkan selama 7 hari (pengujian I) dan 28 hari (pengujian II) dan merupakan waktu maksimum pencapaian kekuatan hingga 95 %.

3.3.6. Pengujian Impak Dengan Menggunakan Metoda Ayunan Bola Beton

Langkah awal melaksanakan pengujian ayunan bola beton adalah dengan merangkai marka kerucut, dasar, dan strip base sedemikian rupa dengan menggunakan baut dan mur sebagai material tambahan untuk menyatukan material satu dengan yang lainnya.

Rahmawaty : Analisa Struktur Marka Kerucut Dengan Dasar Beton Yang Dikenai Beban Impak, 2009.

Gambar 3.20 Marka kerucut Yang Telah Didesain Ulang

Metode penyambungannya adalah:

1. Dasar (base) beton dari marka kerucut dicetak sedemikian rupa dan diberi

baut dengan diameter 8 mm dan diatur jarak lubang agar sama (gambar 3.21)

2. Strip base dari karet yang mempunyai ukuran:

Panjang : 160 mm, lebar : 30 mm dan tebal : 6,8 mm diberi lubang, dengan jarak antar lubang 12 mm dari titik tengah lubang (gambar. 3.22)

1 2 3 Keterangan : 1. Traffic kerucut (Marka Kerucut). 2. Strip base 3. Base (dasar) 4. Baut 4

Rahmawaty : Analisa Struktur Marka Kerucut Dengan Dasar Beton Yang Dikenai Beban Impak, 2009.

3. Kerucut dibuat lubang sebanyak 2 buah dengan diameter 5 mm pada setiap

sisi dan disesuaikan dengan letak strip base dengan jarak yang sama pula (gambar 3.23)

4. Pada ujung strip base dibuat 2 buah lubang (gambar 3.24)

5. Bese, strip base dan dasar disambungkan dengan menggunakan baut dan mur

agar tidak mudah lepas (gambar 3.25) dan diatur sesuai dengan ukuran sehingga terbentuk kesetimbangan diantaranya.

Gambar 3.21 (a) Dimensi Dasar Beton

280 mm 210 mm 310 mm 2 1 0 m m 3 1 0 m m

Rahmawaty : Analisa Struktur Marka Kerucut Dengan Dasar Beton Yang Dikenai Beban Impak, 2009.

Gambar 3.21 (b) Dasar Beton yang Telah Diberi Baut

Gambar 3.22 (a) Strip Base Karet

88 mm 106 mm 122 mm 160 mm 30 mm 15 mm 10 mm

Rahmawaty : Analisa Struktur Marka Kerucut Dengan Dasar Beton Yang Dikenai Beban Impak, 2009.

Gambar 3.22 (b) Pemasangan Strip Base Karet

Rahmawaty : Analisa Struktur Marka Kerucut Dengan Dasar Beton Yang Dikenai Beban Impak, 2009.

Gambar 3.23 (b). Dasar Beton Setelah Dirangkaikan

Gambar 3.24. Strip Base

Ujung strip base yang diberi dua buah lubang yang kemudian disambungkan dengan menggunakan baut ke badan dasar

Rahmawaty : Analisa Struktur Marka Kerucut Dengan Dasar Beton Yang Dikenai Beban Impak, 2009.

Gambar 3.25.Marka Kerucut Setelah Didesain Ulang Setelah dilakukan desain ulang maka diperoleh :

Tabel 3.2. Pengukuran Lubang

Posisi lubang

Lubang 1 Lubang 2 Lubang 3 Tinggi 66,5 cm 63,6 cm 59,9 cm marka kerucut

Rahmawaty : Analisa Struktur Marka Kerucut Dengan Dasar Beton Yang Dikenai Beban Impak, 2009.

a. Marka kerucut biasa = 2,699

kg

b. Marka keurcut base beton = 3,9210

kg

c. Base karet = 1,935 kg

d. Strip =

0,0426 kg

e. Baut + mur + ring = 0,0589 kg

Dokumen terkait