• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

E. Biaya

Dasar penentuan harga adalah biaya, sebab suatu tingkat harga yang tidak dapat dibiayai akan mengakibatkan kerugian.

f. Tujuan perusahaan

Pada dasarnya tujuan utama suatu perusahaan yang hendak dicapai adalah laba yang maksimum, pencapaian volume penjualan tertentu, kembalinya modal dalam waktu tertentu.

Pengawasan pemerintah dapat diwujudkan dengan penentuan harga maksimum dan minimum, diskriminasi harga.

5. Metode Penetapan Harga Jual

Menurut Basu Swastha (1979:154) ada beberapa metode penetapan harga jual antara lain :

a. Penetapan Harga Biaya Plus (Cost Plus Pricing Method)

Harga jual per unit ditentukan dengan menghitung jumlah seluruh biaya per unit ditambah jumlah tertentu untuk menutup laba yang dikehendaki pada unit tersebut. dapat dihitung dengan rumus :

Harga jual = Biaya Total + Marjin b. Penetapan Harga Mark-up (Mark-up Pricing Method)

Penetapan harga mark-up ini hampir sama dengan penetapan harga biaya plus, hanya saja para pedagang atau perusahaan perdagangan lebih banyak menggunakan penetapan harga dengan sejumlah mark-up. dapat dihitung dengan rumus :

Harga jual = Harga Beli + Mark-up c. Penetapan Harga Break-Even (Break-Even Pricing)

Perusahaan akan memperoleh laba bila penjualan berada di atas titik

break-even, apabila berada di bawah titik break-even perusahaan akan menderita rugi.

Metode penetapan harga break-even dapat diterapkan dengan menggunakan beberapa anggapan tertentu, yaitu :

1) seluruh biaya dapat digolongkan ke dalam biaya variabel dan biaya tetap.

2) seluruh barang yang diproduksi akan terjual. 3) Biaya variabel per unitnya tetap.

6. Metode Penetapan Harga yang Berorientasi pada Biaya

Banyak perusahaan yang menetapkan harga berdasarkan besarnya biaya-biaya yang dikeluarkan. Pendekatan ini sering dikenal dengan penetapan harga berdasarkan biaya.

Penetapan harga ini ada tiga tipe (Winardi, 1990:64):

a. Mark-up pricing

Mark-up pricing merupakan suatu praktek penentuan harga di mana harga tertentu ditetapkan dengan jalan menambah suatu prosentase tetap di atas biaya produksi suatu produk.

b. Variabel costing pricing

Di dalam jangka panjang, sesuatu produk harus menghasilkan hasil dengan jumlah yang sedikitnya harus sama dengan biaya produksi total atau biaya pembelian total, tetapi dalam jangka waktu pendek, suatu perusahaan harus menghasilkan serta memasarkan produk, dengan catatan bahwa produk yang dihasilkan harus lebih besar dibandingkan dengan biaya-biaya variabel totalnya.

c. Break event analysis (analisis titik impas)

Titik impas untuk suatu produk dinyatakan sebagai jumlah unit yang dijual, di mana hasil produksi tersebut seimbang dengan biaya total

untuk menghasilkan produk yang bersangkutan. Apabila penjualan melampaui titik impas, maka perusahaan tersebut mulai mencapai laba.

7. Metode Penentuan Harga Jual yang Berorientasi pada Biaya (Cost Plus Pricing)

Ada dua pendekatan dalam menentukan harga jual (Basu Swastha, 1982:188)

a. Pendekatan harga pokok produksi penuh

Target harga jual ditentukan sebesar biaya produksi ditambah dengan mark-up yang diinginkan.

b. Pendekatan biaya variabel

Penentuan harga jual produk atau jasa sebesar biaya variabel ditambah mark-up yang harus tersedia untuk menutup semua biaya tetap dan mendapatkan laba yang diinginkan.

8. Rumus Penentuan Mark-up

Persentase mark-up menurut pendekatan harga pokok penuh dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut (Mulyadi, 1993:89).

Persentase mark-up :

Laba yang diharapkan + biaya non produksi Biaya produksi

Persentase Mark-up menurut pendekatan biaya variabel dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut :

Persentase mark-up :

Laba yang diharapkan + biaya tetap Biaya variabel

9. Langkah Perhitungan Harga Jual dengan Metode Cost Plus Pricing Berdasarkan Pendekatan Full Costing

Harga jual dalam pendekatan ini dapat diperoleh dengan cara yaitu : biaya produksi ditambahkan dengan mark-up lalu dibagi dengan volume penjualan produk. Rumusnya yaitu (Mulyadi, 1992:263) :

Biaya produksi

Biaya bahan baku xx

Biaya tenaga kerja xx

Biaya overhead pabrik tetap xx Biaya overhead pabrik variabel xx

Total biaya produksi xx

Biaya non produksi:

Biaya adm. & umumtetap xx

Biaya pemasaran xx

Total biaya non produksi xx

Total biaya xx

10. Langkah Perhitungan Harga Jual dengan Metode Cost Plus Pricing Berdasarkan Pendekatan Variable Costing

Rumusnya adalah sebagai berikut : Biaya variabel

Biaya bahan baku xx

Biaya tenaga kerja langsung xx Biaya overhead pabrik variabel xx Total biaya produksi variabel xx Biaya adm. Umum variabel xx Biaya pemasaran variabel xx

Total biaya variabel xx

Biaya tetap

Biaya overhead pabrik tetap xx Biaya adm. & umum tetap xx Biaya pemasaran tetap xx

Total biaya tetap xx

Biaya penuh xx

E. Biaya

1. Pengertian Biaya

Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau kemungkinan terjadi untuk tujuan tertentu (Mulyadi, 1983:3).

2. Penggolongan Biaya a. Biaya variabel

Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah-ubah sebanding dengan perubahan volume aktivitas atau kegiatan (Mulyadi 1993:14).

Dengan meningkatnya volume kegiatan maka secara proporsional semakin tinggi pula total biaya variabel, semakin rendah volume kegiatan maka semakin rendah pula total biaya variabel. Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah-ubah menurut jumlah orang yang mengikuti kegiatan tour yang terdiri dari: 1) Meals atau makanan.

2) Segala macam bentuk pengeluaran untuk tips.

3) Biaya-biaya yang terjadi di dalam perjalanan wisata.

4) Segala macam pengeluaran untuk biaya masuk ke dalam tempat wisata, atraksi atau tempat hiburan lainnya.

b. Biaya tetap

Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisaran volume kegiatan tertentu. Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap, dan tidak secara langsung berhubungan dengan jumlah orang yang mengikuti kegiatan tour.

Ada beberapa yang menjadi biaya tetap antara lain yaitu : 1) Biaya pemasaran,

2) Biaya listrik dan air, 3) Biaya sewa gedung, 4) Biaya administrasi,

5) Biaya gaji pegawai dan manager perusahaan,

6) Biaya sewa pesawat, kendaraan bermotor, dan berbagai macam pengeluaran yang tidak terduga.

24

Dokumen terkait