• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.4. Biaya Preventive Maintenance Policy yang Diperkirakan

4.4.2. Biaya PM Policy yang Diperkirakan Untuk Kerusakan Kelas B

A. Periode 1 bulan operasi (n = 1)

Perhitungan biaya perawatan dengan metode preventive maintenance untuk kerusakan klasifikasi kelas B pada 1 bulan operasi adalah sebagai berikut :

1. Kumulatif jumlah breakdown dalam 1 bulan operasi = N x

= (1) x (0,167) = 0,167

2. Rata-rata jumlah breakdown per 1 bulan operasi B =

=

=

= 0,167 per bulan

3. Perkiraan biaya repair per 1 bulan operasi = B x Cr

= Rp 1.150.079,-

4. Biaya preventive maintenance per 1 bulan operasi =

=

= Rp 2.150.000,-

5. Total biaya maintenance per 1 bulan operasi menjadi = + + TCd

= Rp 1.150.079+ Rp 2.150.000 + 0

= Rp 3.300.079,-

B. Periode 2 bulan operasi (n = 2)

Perhitungan biaya perawatan dengan metode preventive maintenance untuk kerusakan klasifikasi kelas B pada 2 bulan operasi adalah sebagai berikut :

1. Kumulatif jumlah breakdown dalam 2 bulan operasi = N x ( + ) +

= (1) x (0,167 + 0,167) + (0,167)(0,167) = 0,362

2. Rata-rata jumlah breakdown per 2 bulan operasi B =

=

= 0,181 per bulan

3. Perkiraan biaya repair per 2 bulan operasi = B x Cr

= (0,181) x (Rp 6.886.702)

= Rp 1.246.111,-

4. Biaya preventive maintenance per 2 bulan operasi =

=

= Rp 1.075.000,-

5. Total biaya maintenance per 2 bulan operasi menjadi = + + TCd

= Rp 1.246.111 + Rp 1.075.000 + 0

= Rp 2.321.111,-

C. Periode 3 bulan operasi (n = 3)

Perhitungan biaya perawatan dengan metode preventive maintenance untuk kerusakan klasifikasi kelas B pada 3 bulan operasi adalah sebagai berikut :

1. Kumulatif jumlah breakdown dalam 3 bulan operasi = N x ( + ... + ) + +

= (1) x (0,167 + 0,167 + 0) + (0,167)(0,167) + (0,362)(0,167) = 0,422

2. Rata-rata jumlah breakdown per 3 bulan operasi B =

=

=

= 0,141 per bulan

3. Perkiraan biaya repair per 3 bulan operasi = B x Cr

= (0,141) x (Rp 6.886.702)

= Rp 969.474,-

4. Biaya preventive maintenance per 3 bulan operasi =

=

= Rp 716.667,-

5. Total biaya maintenance per 3 bulan operasi menjadi = + + TCd

= Rp 969.474 + Rp 716.667 + 0

= Rp 1.686.141,-

Dengan menerapkan cara yang sama, maka akan diperoleh hasil evaluasi biaya perawatan untuk kerusakan klasifikasi B tahun 2015 pada tiap periode bulan yang berbeda. Hasil perhitungan preventive maintenance policy untuk klasifikasi

B tahun 2015, disajikan pada tabel 4.8. Secara grafis, hasil perhitungan preventive maintenance policy untuk klasifikasi B tahun 2015 ditunjukkan pada gambar 4.3.

Tabel 4.8 Biaya Preventive Maintenance Untuk Kerusakan Klasifikasi B Tahun 2015 Bulan Probabili tas Kelas B Bn B TCr TCm TMc 1 0,167 0,167 0,167 Rp 1.150.079 Rp 2.150.000 Rp 3.300.079 2 0,167 0,362 0,181 Rp 1.246.111 Rp 1.075.000 Rp 2.321.111 3 0 0,422 0,141 Rp 969.474 Rp 716.667 Rp 1.686.141 4 0 0,422 0,106 Rp 727.106 Rp 537.500 Rp 1.264.606 5 0,167 0,589 0,118 Rp 811.700 Rp 430.000 Rp 1.241.700 6 0 0,688 0,115 Rp 789.379 Rp 358.333 Rp 1.147.712 7 0 0,688 0,098 Rp 676.610 Rp 307.143 Rp 983.753 8 0,167 0,855 0,107 Rp 735.794 Rp 268.750 Rp 1.004.544 9 0 0,997 0,111 Rp 763.263 Rp 238.889 Rp 1.002.152 10 0 0,997 0,100 Rp 686.937 Rp 215.000 Rp 901.937 11 0,167 1,164 0,106 Rp 729.041 Rp 195.455 Rp 924.495 12 0,167 1,526 0,127 Rp 875.731 Rp 179.167 Rp 1.054.898

Gambar 4.3 Grafik Perbandingan Biaya Preventive Maintenance Dengan Biaya Repair Maintenance Pada Klasifikasi B Tahun 2015

Rp500.000 Rp1.000.000 Rp1.500.000 Rp2.000.000 Rp2.500.000 Rp3.000.000 Rp3.500.000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 TCr TCm TMc Repair (TCr/bln)

Hasil perhitungan preventive maintenance pada tiap periode perawatan kemudian diperbandingkan untuk mendapatkan biaya yang minimum. Pada tabel 4.8, diperoleh biaya perawatan dengan kerusakan klasifikasi kelas B tahun 2015 yang paling rendah diperoleh pada bulan 10, dengan biaya preventive maintenance setara dengan Rp 901.937,- per bulan. Kemudian untuk grafik

perbandingan biaya preventive maintenance policy dengan biaya repair maintenance policy pada klasifikasi kelas B tahun 2015 yang digunakan untuk

acuan pemilihan kebijakan perawatan yaitu TMC dan TCr (repair policy). Hasil menunjukkan bahwa garis hijau (biaya preventive maintenance policy) dari bulan januari sampai dengan Juni berada diatas garis ungu (biaya repair maintenance). Namun pada bulan Juli sampai dengan Desember garis hijau (biaya preventive maintenance policy) berada dibawah garis ungu (biaya repair maintenance),

karena pada biaya preventive maintenance yang diambil adalah biaya terendah, maka klasifikasi kelas B tahun 2015 menggunakan metode preventive maintenance policy.

4.4.3 Biaya PM Policy yang Diperkirakan Untuk Kerusakan Kelas C Tahun 2015

A. Periode 1 bulan operasi (n = 1)

Perhitungan biaya perawatan dengan metode preventive maintenance untuk kerusakan klasifikasi kelas C pada 1 bulan operasi adalah sebagai berikut :

1. Kumulatif jumlah breakdown dalam 1 bulan operasi = N x

= (1) x (0)

= 0

2. Rata-rata jumlah breakdown per 1 bulan operasi B =

=

=

= 0 per bulan

3. Perkiraan biaya repair per 1 bulan operasi = B x Cr

= (0) x (Rp 48.676.875)

= Rp 0,-

4. Biaya preventive maintenance per 1 bulan operasi =

=

= Rp 2.150.000,-

5. Total biaya maintenance per 1 bulan operasi menjadi = + + TCd

= 0 + Rp 2.150.000 + 0

B. Periode 2 bulan operasi (n = 2)

Perhitungan biaya perawatan dengan metode preventive maintenance untuk kerusakan klasifikasi kelas C pada 2 bulan operasi adalah sebagai berikut :

1. Kumulatif jumlah breakdown dalam 2 bulan operasi = N x ( ) +

= (1) x (0 + 0) + (0)(0)

= 0

2. Rata-rata jumlah breakdown per 2 bulan operasi B =

=

=

= 0 per bulan

3. Perkiraan biaya repair per 2 bulan operasi = B x Cr

= (0) x (Rp 48.676.875)

= Rp 0,-

4. Biaya preventive maintenance per 2 bulan operasi =

=

5. Total biaya maintenance per 2 bulan operasi menjadi = + + TCd

= 0 + Rp 1.075.000 + 0

= Rp 1.075.000,-

C. Periode 3 bulan operasi (n = 3)

Perhitungan biaya perawatan dengan metode preventive maintenance untuk kerusakan klasifikasi kelas C pada 3 bulan operasi adalah sebagai berikut :

1. Kumulatif jumlah breakdown dalam 3 bulan operasi = N x ( + ... + ) +

= (1) x (0 + 0 + 0) + (0)(0) +(0)(0)

= 0

2. Rata-rata jumlah breakdown per 3 bulan operasi B =

=

=

= 0 per bulan

3. Perkiraan biaya repair per 3 bulan operasi = B x Cr

= (0) x (Rp 48.676.875)

4. Biaya preventive maintenance per 3 bulan operasi =

=

= Rp 716.667,-

5. Total biaya maintenance per 3 bulan operasi menjadi = + + TCd

= 0 + Rp 716.667 + 0

= Rp 716.667,-

Dengan menerapkan cara yang sama, maka akan diperoleh hasil evaluasi biaya perawatan untuk kerusakan klasifikasi C tahun 2015 pada tiap periode bulan yang berbeda. Hasil perhitungan preventive maintenance policy untuk klasifikasi C tahun 2015, disajikan pada tabel 4.9. Secara grafis, hasil perhitungan preventive maintenance policy untuk klasifikasi C tahun 2015 ditunjukkan pada gambar 4.4.

Tabel 4.9 Biaya Preventive Maintenance Untuk Kerusakan Klasifikasi C Tahun 2015 Bulan Probabili tas Kelas C Bn B TCr TCm TMc 1 0 0 0 Rp - Rp 2.150.000 Rp 2.150.000 2 0 0 0 Rp - Rp 1.075.000 Rp 1.075.000 3 0 0 0 Rp - Rp 716.667 Rp 716.667 4 0,250 0,250 0,063 Rp 3.042.305 Rp 537.500 Rp 3.579.805 5 0 0,313 0,063 Rp 3.042.305 Rp 430.000 Rp 3.472.305 6 0,25 0,563 0,094 Rp 4.563.457 Rp 358.333 Rp 4.921.790 7 0 0,703 0,100 Rp 4.889.418 Rp 307.143 Rp 5.196.561 8 0,250 0,953 0,119 Rp 5.799.393 Rp 268.750 Rp 6.068.143

Lanjutan Tabel 4.9 Biaya Preventive Maintenance Untuk Kerusakan Klasifikasi C Tahun 2015 Bulan Probabilit as Kelas C Bn B TCr TCm TMc 9 0 1,191 0,132 Rp 6.443.770 Rp 238.889 Rp 6.682.659 10 0,250 1,441 0,144 Rp 7.016.315 Rp 215.000 Rp 7.231.315 11 0 1,802 0,164 Rp 7.973.085 Rp 195.455 Rp 8.168.540 12 0 1,802 0,150 Rp 7.308.662 Rp 179.167 Rp 7.487.828

Gambar 4.4 Grafik Perbandingan Biaya Preventive Maintenance Dengan Biaya Repair Maintenance Pada Klasifikasi C Tahun 2015

Hasil perhitungan preventive maintenance pada tiap periode perawatan kemudian diperbandingkan untuk mendapatkan biaya yang minimum. Pada tabel 4.9, diperoleh biaya perawatan dengan kerusakan klasifikasi kelas C tahun 2015 yang paling rendah diperoleh pada bulan 3, dengan biaya preventive maintenance setara dengan Rp 716.667,- per bulan. Kemudian untuk grafik perbandingan biaya preventive maintenance policy dengan biaya repair maintenance policy pada

klasifikasi kelas C tahun 2015 yang digunakan untuk acuan pemilihan kebijakan perawatan yaitu TMC dan TCr (repair policy). Hasil menunjukkan bahwa garis hijau (biaya preventive maintenance policy) dari bulan Januari sampai dengan

Rp1.000.000 Rp2.000.000 Rp3.000.000 Rp4.000.000 Rp5.000.000 Rp6.000.000 Rp7.000.000 Rp8.000.000 Rp9.000.000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 TCr TCm TMc Repair (TCr/bln)

September berada dibawah garis ungu (biaya repair maintenance). Namun pada bulan Oktober sampai dengan Desember garis hijau (biaya preventive maintenance policy) berada diatas garis ungu (biaya repair maintenance), karena

pada biaya preventive maintenance yang diambil adalah biaya terendah, maka klasifikasi kelas C tahun 2015 menggunakan metode preventive maintenance policy.

4.4.4 Biaya PM Policy yang Diperkirakan Untuk Kerusakan Kelas A Tahun 2016

D. Periode 1 bulan operasi (n = 1)

Perhitungan biaya perawatan dengan metode preventive maintenance untuk kerusakan klasifikasi kelas A pada 1 bulan operasi adalah sebagai berikut :

1. Kumulatif jumlah breakdown dalam 1 bulan operasi = N x

= (1) x (0) = 0

2. Rata-rata jumlah breakdown per 1 bulan operasi B =

=

=

3. Perkiraan biaya repair per 1 bulan operasi = B x Cr

= (0) x (Rp 1.866.378) = Rp 0,-

4. Biaya preventive maintenance per 1 bulan operasi =

= = Rp 2.150.000,-

5. Total biaya maintenance per 1 bulan operasi menjadi = + + TCd

= 0 + Rp 2.150.000 + 0 = Rp 2.150.000,-

E. Periode 2 bulan operasi (n = 2)

Perhitungan biaya perawatan dengan metode preventive maintenance untuk kerusakan klasifikasi kelas A pada 2 bulan operasi adalah sebagai berikut :

1. Kumulatif jumlah breakdown dalam 2 bulan operasi = N x ( + ) +

= (1) x (0 + 0) + (0)(0) = 0

2. Rata-rata jumlah breakdown per 2 bulan operasi B =

=

=

= 0 per bulan

3. Perkiraan biaya repair per 2 bulan operasi = B x Cr

= (0) x (Rp 1.866.378)

= Rp 0,-

4. Biaya preventive maintenance per 2 bulan operasi

=

=

= Rp 1.075.000,-

5. Total biaya maintenance per 2 bulan operasi menjadi = + + TCd

= 0 + Rp 1.075.000 + 0

= Rp 1.075.000,-

F. Periode 3 bulan operasi (n = 3)

Perhitungan biaya perawatan dengan metode preventive maintenance untuk kerusakan klasifikasi kelas A pada 3 bulan operasi adalah sebagai berikut :

1. Kumulatif jumlah breakdown dalam 3 bulan operasi = N x ( + + ) + +

= (1) x (0 + 0 + 0,5) + (0)(0) = 0,5

2. Rata-rata jumlah breakdown per 3 bulan operasi B =

= =

= 0,167 per bulan

3. Perkiraan biaya repair per 3 bulan operasi = B x Cr

= (0,5) x (Rp 1.866.378)

= Rp 311.063,-

4. Biaya preventive maintenance per 3 bulan operasi

=

=

= Rp 716.667,-

5. Total biaya maintenance per 3 bulan operasi menjadi = + + TCd

= Rp 311.063 + Rp 716.667 + 0

= Rp 1.027.730,-

Dengan menerapkan cara yang sama, maka akan diperoleh hasil evaluasi biaya perawatan untuk kerusakan klasifikasi A tahun 2016 pada tiap periode bulan

yang berbeda. Hasil perhitungan preventive maintenance policy untuk klasifikasi A tahun 2016, disajikan pada tabel 4.10. secara grafis, hasil perhitungan preventive maintenance policy untuk klasifikasi A tahun 2016 ditunjukkan pada

gambar 4.5

Tabel 4.10 Biaya Preventive Maintenance Untuk Kerusakan Klasifikasi A Tahun 2016 Bulan Probabilit as Kelas A Bn B TCr TCm TMc 1 0 0 0 Rp - Rp 2.150.000 Rp 2.150.000 2 0 0 0 Rp - Rp 1.075.000 Rp 1.075.000 3 0,5 0,5 0,167 Rp 311.063 Rp 716.667 Rp 1.027.730 4 0 0,750 0,188 Rp 349.946 Rp 537.500 Rp 887.446 5 0 0,750 0,150 Rp 279.957 Rp 430.000 Rp 709.957 6 0,5 1,250 0,208 Rp 388.829 Rp 358.333 Rp 747.162 7 0 1,875 0,268 Rp 499.923 Rp 307.143 Rp 807.066 8 0 1,875 0,234 Rp 437.432 Rp 268.750 Rp 706.182 9 0 1,875 0,208 Rp 388.829 Rp 238.889 Rp 627.718 10 0 1,875 0,188 Rp 349.946 Rp 215.000 Rp 564.946 11 0 1,875 0,170 Rp 318.133 Rp 195.455 Rp 513.587 12 0 1,875 0,156 Rp 291.622 Rp 179.167 Rp 470.788

Gambar 4.5 Grafik Perbandingan Biaya Preventive Maintenance Dengan Biaya Repair Maintenance Pada Klasifikasi A Tahun 2016

Rp500.000 Rp1.000.000 Rp1.500.000 Rp2.000.000 Rp2.500.000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 TCr TCm TMc Repair (TCr/bln)

Hasil perhitungan preventive maintenance pada tiap periode perawatan kemudian diperbandingkan untuk mendapatkan biaya yang minimum. Pada tabel 4.10, diperoleh biaya perawatan dengan kerusakan klasifikasi kelas A tahun 2016 yang paling rendah diperoleh pada bulan 12, dengan biaya preventive maintenance setara dengan Rp 470.788,- per bulan. Kemudian untuk grafik

perbandingan biaya preventive maintenance policy dengan biaya repair maintenance policy pada klasifikasi kelas A tahun 2016 yang digunakan untuk

acuan pemilihan kebijakan perawatan yaitu TMC dan TCr (repair policy). Hasil menunjukkan bahwa garis hijau (biaya preventive maintenance policy) dari bulan Januari sampai dengan Desember berada diatas garis ungu (biaya repair maintenance). Maka klasifikasi kelas A tahun 2016 dapat menggunakan metode

repair maintenance policy.

4.4.5 Biaya PM Policy yang Diperkirakan Untuk Kerusakan Kelas B Tahun 2016

D. Periode 1 bulan operasi (n = 1)

Perhitungan biaya perawatan dengan metode preventive maintenance untuk kerusakan klasifikasi kelas B pada 1 bulan operasi adalah sebagai berikut :

1. Kumulatif jumlah breakdown dalam 1 bulan operasi = N x

= (1) x (0)

2. Rata-rata jumlah breakdown per 1 bulan operasi B =

=

=

= 0per bulan

3. Perkiraan biaya repair per 1 bulan operasi = B x Cr

= (0) x (Rp 7.924.665)

= Rp 0,-

4. Biaya preventive maintenance per 1 bulan operasi =

=

= Rp 2.150.000,-

5. Total biaya maintenance per 1 bulan operasi menjadi = + + TCd

= 0 + Rp 2.150.000 + 0

= Rp 2.769.987,-

E. Periode 2 bulan operasi (n = 2)

Perhitungan biaya perawatan dengan metode preventive maintenance untuk kerusakan klasifikasi kelas B pada 2 bulan operasi adalah sebagai berikut :

1. Kumulatif jumlah breakdown dalam 2 bulan operasi = N x ( + ) +

= (1) x (0 + 0,2) + (0)(0) = 0,2

2. Rata-rata jumlah breakdown per 2 bulan operasi B =

=

=

= 0,1 per bulan

3. Perkiraan biaya repair per 2 bulan operasi = B x Cr

= (0,1) x (Rp 7.924.665)

= Rp 792.466,-

4. Biaya preventive maintenance per 2 bulan operasi =

=

= Rp 1.075.000,-

5. Total biaya maintenance per 2 bulan operasi menjadi = + + TCd

= Rp 792.466 + Rp 1.075.000 + 0

F. Periode 3 bulan operasi (n = 3)

Perhitungan biaya perawatan dengan metode preventive maintenance untuk kerusakan klasifikasi kelas B pada 3 bulan operasi adalah sebagai berikut :

1. Kumulatif jumlah breakdown dalam 3 bulan operasi = N x ( + ... + ) + +

= (1) x (0+ 0,2 + 0,4) + (0)(0) + (0,2)(0,2) = 0,640

2. Rata-rata jumlah breakdown per 3 bulan operasi B =

=

=

= 0,213 per bulan

3. Perkiraan biaya repair per 3 bulan operasi = B x Cr

= (0,213) x (Rp 7.924.665)

= Rp 1.690.595,-

4. Biaya preventive maintenance per 3 bulan operasi =

=

5. Total biaya maintenance per 3 bulan operasi menjadi = + + TCd

= Rp 1.690.595 + Rp 716.667 + 0

= Rp 2.407.262,-

Dengan menerapkan cara yang sama, maka akan diperoleh hasil evaluasi biaya perawatan untuk kerusakan klasifikasi B tahun 2016 pada tiap periode bulan yang berbeda. Hasil perhitungan preventive maintenance policy untuk klasifikasi B tahun 2016, disajikan pada tabel 4.11. Secara grafis, hasil perhitungan preventive maintenance policy untuk klasifikasi B tahun 2016 ditunjukkan pada

gambar 4.6.

Tabel 4.11 Biaya Preventive Maintenance Untuk Kerusakan Klasifikasi B Tahun 2016 Bulan Probabilit as Kelas B Bn B TCr TCm TMc 1 0 0 0 Rp - Rp 2.150.000 Rp 2.150.000 2 0,2 0,2 0,1 Rp 792.466 Rp 1.075.000 Rp 1.867.466 3 0,4 0,640 0,213 Rp 1.690.595 Rp 716.667 Rp 2.407.262 4 0,2 1,096 0,274 Rp 2.171.358 Rp 537.500 Rp 2.708.858 5 0 1,315 0,263 Rp 2.084.504 Rp 430.000 Rp 2.514.504 6 0 1,315 0,219 Rp 1.737.086 Rp 358.333 Rp 2.095.420 7 0 1,315 0,188 Rp 1.488.931 Rp 307.143 Rp 1.796.074 8 0,2 1,515 0,189 Rp 1.500.931 Rp 268.750 Rp 1.769.681 9 0 1,818 0,202 Rp 1.600.994 Rp 238.889 Rp 1.839.882 10 0 1,818 0,182 Rp 1.440.894 Rp 215.000 Rp 1.655.894 11 0 1,818 0,165 Rp 1.309.904 Rp 195.455 Rp 1.505.358 12 0 1,818 0,152 Rp 1.200.745 Rp 179.167 Rp 1.379.912

Gambar 4.6 Grafik Perbandingan Biaya Preventive Maintenance Dengan Biaya Repair Maintenance Pada Klasifikasi B Tahun 2016

Hasil perhitungan preventive maintenance pada tiap periode perawatan kemudian diperbandingkan untuk mendapatkan biaya yang minimum. Pada tabel 4.11, diperoleh biaya perawatan dengan kerusakan klasifikasi kelas B tahun 2016 yang paling rendah diperoleh pada bulan 12, dengan biaya preventive maintenance setara dengan Rp 1.379.912,- per bulan. Kemudian untuk grafik

perbandingan biaya preventive maintenance policy dengan biaya repair maintenance policy pada klasifikasi kelas A tahun 2016 yang digunakan untuk

acuan pemilihan kebijakan perawatan yaitu TMC dan TCr (repair policy). Hasil menunjukkan bahwa garis hijau (biaya preventive maintenance policy) di bulan Januari, Maret sampai dengan Juni berada diatas garis ungu (biaya repair maintenance). Sedangan pada bulan Februari, Juli sampai dengan Desember garis

hijau ( biaya preventive maintenance policy) berada dibawah garis ungu (biaya repair maintenance). Karena pada biaya preventive maintenance yang diambil

adalah biaya terendah, maka klasifikasi kelas B tahun 2016 dapat menggunakan metode preventive maintenance policy.

Rp500.000 Rp1.000.000 Rp1.500.000 Rp2.000.000 Rp2.500.000 Rp3.000.000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 TCr TCm TMc Repair (TCr/bln)

4.4.6 Biaya PM Policy yang Diperkirakan Untuk Kerusakan Kelas C Tahun

Dokumen terkait