• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kerangka berfikir berguna untuk memudahkan peneliti dalam memberikan penjelasan tentang hal-hal yang berhubungan dengan variabel atau permasalahan yang ada dalam penelitian. Biaya produksi merupakan suatu sumber ekonomi yang dikorbankan untuk menghasilkan keluaran, di mana nilai keluaran tersebut diharapkan lebih besar dari pada masukan yang dikorbankan untuk menghasilkan keluaran tersebut.

Gambar 1.1 Kearangka Pikir

D.

Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah yang disebutkan sebelumnya, maka dapat diajukan hipotesis bahwa penentuan biaya produksi air pada PDAM Tirta Je’neberang sudah sesuai dengan perhitungan biaya produksi dengan melibatkan biaya bahan baku tenaga kerja dan biaya overhead pabrik.

Biaya

Biaya produksi air

Biaya overhead pabrik Biaya tenaga

kerja Biaya bahan

tenaga langsung

Harga Pokok

Hasil

25

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif, meliputi pengumpulan data, mengidentifikasi unsur-unsur bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead pabrik dan melakukan penentuan biaya produksi, penentuan harga pokok kemudian menarik sebuah kesimpulan.

B. Lokasi dan waktu penelitian

Lokasi penelitian ini dilaksanakan pada perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Je’neberang Kabupaten Gowa, Jl. Alternatif Swadaya, Kabupaten Gowa. Perusahaan ini bergerak dibidang pelayanan air minum.

Sedangkan waktu yang diperlukan untuk melakukan penelitian kurang lebih dua bulan lamanya, yaitu pada bulan November sampai Desember 2021.

C. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran

Definisi operasional bertujuan untuk memperjelas dan mempermudah pemahaman variabel dengan istilah yang digunakan dalam penelitian ini.

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Biaya produksi

Independen yang digunakan yaitu variabel biaya produksi sumber air minum. Biaya produksi air terkait dengan pengumpulan air dari berbagai sumber. Biaya produksi meliputi biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik.

Jadi rumus dari biaya produksi adalah:

Biaya produksi = Biaya Bahan Baku Langsung + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead Pabrik.

D. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data meliputi cara-cara yang digunakan untuk memperoleh data-data adalah dokumentasi yakni mengumpulkan data yang dikumpulkan dari dokumen perusahaan yang diperoleh dari data perusahaan mulai dari tahun 2017-2020 yang berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari teori-teori yang berkaitan dengan biaya produksi.

E. Teknik Analisis

Teknik analisis data yang digunakan sebagai alat bantu yang sesuai untuk penelitian ini adalah deskriptif. Teknik analisis deskriptif yaitu menganalisis data dengan cara menggambarkan ataupun mendeskripsikan data yang dikumpulkan sebagaimana adanya mengenai masalah yang akan di teliti.

Analisis data dalam penelitian ini dengan melalui langkah-langkah sebagai berikut :

1. Mengumpulkan data dokumen perusahaan berupa laporan keuangan yang terdiri dari laporan biaya produksi pada PDAM Tirta Je’neberang Kabupaten Gowa.

2. Menganalisis biaya produksi air pada PDAM Tirta Je’neberang Kabupaten Gowa.

3. Menyimpulkan dan memberikan saran yang diharapkan akan bermanfaat bagi perusahaan.

27

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan Penelitian 1. Sejarah Objek Penelitian

Sebagai sarana kebutuhan air bersih bagi masyarakat kota sungguminasa dan penduduk kabupaten gowa, maka pada tahun 1980 satu unit pengelola air bersih mulai didirikan oleh Direktorat Jendral Cipta Karya Depertemen Pekerjaan Umum cabang Dinas Kabupaten Gowa dimana pengolahan dan pengawasannya dilaksanakan oleh proyek pengolalaan sarana air bersih (PPSAB) Provinsi Sulawesi selatan.

Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa,Demimemenuhikebutuhanairbersihbagimasyarakatkotasunggumina sa dan penduduk Kabupaten Gowa pada umumnya, padatahun 1980 didirikanlah satu unit pengolahaan air bersih oleh DirektoratJenderalCiptaKaryaDepartemenPekerjaanUmumCabangDinasK abupaten Gowa, dimana pengolahan dan pengawasannya dilaksanakanoleh Proyek Pengolahan Sarana Air Bersih (PPSAB) Propinsi SulawesiSelatan.

Dengan kapasitas produksi air bersih 10 liter/detik. Pada tahun 1981 unit pengolahan air Kabupaten Gowa telah memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat kota Sungguminasa, sehingga pada tanggal 8 September 1982 sesuai Berita Acara Penyerahan Asset Pemerintah Pusat oleh Departemen Keuangan Republik Indonesia kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Gowa, bersamaan itu pula Unit Pengelolaan Air Minum (BPAM) Kabupaten Gowa yang pengelolaannya

dan tanggung jawabnya masih tetap berada pada PPSAB Propinsi Sulawesi Selatan telah mengangkat Pegawai Bagi BPAM dan memperbantukan 3 orang Pegawai Negeri Sipil dari Pemerintah Kabupaten Gowa.

Dengan laju perkembangan pembangunan Kabupaten Gowa, maka kebutuhan air bersih masyarakat kota bertambah sehingga dengan kapasitas 10 liter/detik terasa sudah tidak mencukupi lagi. PPSAB Propinsi Sulawesi Selatan kemudian mengajukan proposal pengembangan rencana pertambahan kapasitas produksi air bersih sebesar 20 liter/detik. Hasil dari tindak lanjut pengajuan proposal tersebut pada tahun 1985/1986 rencana penambahan Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang berlokasi di Lingkungan Cambaya Kelurahan Sungguminasa terealisasi. Tetapi dengan adanya Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang baru tersebut, Instalasi lama tidak lagi mendapat perhatian dengan baik sehingga Unit Pengolahan Air (IPA) tersebut tidak dapat difungsikan lagi.

Pada tahun 1988 oleh pemerintah Daerah tingkat II Gowa menerbitkan peraturan Daerah Nomor 2 tahun 1988 tanggal 15 maret 1988 tentang pendirian perusahaan daerah air minum kabupaten Dati II Gowa. Karena unit pengelolaan air bersih telah ada di kabupaten gowa yaitu badan pengelolaan air minum milik Direktorat Jendral Cipta Karya Departemen PU Cabang Dinas Kabupaten Gowa. Oleh karena itu, pemerintah daerah tingkat II Gowa mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk penyerahan pengelolaan badan tersebut kepada pemerintah daerah tingkat II Gowa seingga pada tahun 1991 tepatnya tanggal 23 februari dengan terbitnya SK Menteri P.U dengan nomor :75/KPTS/1991

Tanggal 9 Februsri 1991 tentang penyerahan pengelolaan prasarana dan sarana air bersih di kabupaten Dati II Gowa, terlaksanalah penandatanganan berita acara penyerahan pengelolahan prasarana dan sarana pengelolaan air minum kabupaten gowa menjadi perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Gowa.

Berhubung karena unit Pengelolaan Air Bersih telah ada di Kabupaten Gowa yaitu Badan Pengelolaan Air Minum Milik Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum Cabang Dinas Kabupaten Gowa, maka Pemerintah Daerah Gowa mengusulkan kepada Pemerintah Pusat agar pengelolaan BPAM tersebut diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Gowa, sehingga pada tanggal 23 Januari 1991 berdasarkan dengan terbitnya SK Menteri PU Nomor 7/KPTS/1991.

Tanggal 9 Februari 1991 tentang penyerahan Pengelolaan Prasarana dan sarana Air Bersih di Kabupaten Gowa, terlaksanalah penanda tangananBerita Acara Penyerahan Pengelolaan Prasarana dan Sarana Pengelolaan Air Bersih di Kabupaten Gowa menjadi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Gowa.

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Gowa dalam usaha memenuhi kebutuhan akan air bersih masyarakat kota yang semakin meningkat, telah memperoleh bantuan Pemerintah Pusat melalui APBN Tahun Anggaran 1991/1995 yaitu penambahan kapasitas produksi20 liter/detik yang pembangunannya dapat direalisasikan pada bulan Januari 1995 dan selesai pada Bulan Maret 1995, maka produksi air menjadi 40 liter/detik yang mulai beroperasi pada bulan April 1995.

Perkembangan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) KabupatenGowa untuk melayani kota Sungguminasa dan sekitarnya sudah berjalandengan baik dan normal, sehingga PDAM Kabupaten Gowa mendapatkepercayaan untuk mengelola air bersih di Kecamatan Tinggi Moncong(Kota Malino) diserahkan pengelolaannya dari Pemerintah Kecamatan kePDAM Gowa dengan nama PDAM Kab. Gowa Cabang IKK Malino pada tanggal 2 Juli 1994, dimana sumber air dan pendistribusiannya menggunakan sistem gravitasi alam. Pada awal tahun 2001 telah diserahkan pula 1 (satu) Unit Instalasi Pengolahan Air di Borong Loe oleh Pemimpin Proyek Bendungan Bili-Bili dengan kapasitas air 20 liter/detik, tetapi IPA tersebut belum dapat difungsikan sepenuhnya berhubung banyaknya kendala-kendala teknis yang dihadapi di IPA Borong Loe tersebut. Disamping itu pada tanggal 24 Mei 2002 diserahkan pula PDAM Gowa IKK Cabang Bajeng ke PDAM Gowa yang merupakan BantuanHibah dari Pemerintah Jepang ke Pemerintah Indonesia, dengan kapasitas produksi 20 liter/detik.

Pada bulan Mei 2001, Instalasi Pengelolaan Air Pandang-Pandang yang dibangun oleh PPSAB Sulawesi Selatan dan sementara digunakan/dikelola oleh PDAM Makassar telah diserahkan pengelolaannya kepada PDAM Kabupaten Gowa. IPA Pandang-pandang dengan kapasitas produksi 200 liter/detik yang diserahkan pada bulan Mei 2001 tersebut sudah menambah kapasitas produksi air bersih PDAM Gowa menjadi 240 liter/detik. Dengan kapasitas produksi 240 liter/detik, maka PDAM Kabupaten Gowa terus berusaha untuk memasarkan

berbagai sambungan baru kepada pelanggan agar keseimbangan antara produksi air dan jumlah pelanggan tetap stabil.

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemerintah Kabupaten Gowa yang didirikan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tingkat II Gowa Nomor 11 Tahun 1988 Tanggal 15 Maret 1988 yang sebelumnya berbentuk Badan Pengelola Air Minum (BPAM). Data umum perusahaan sebagai berikut:

Nama Perusahaan : PDAM Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa Alamat : Jl. Alternatif Swadaya, Kabupaten Gowa Telepon/Fax : (0411) 880546 / (0411) 8220242

e-mail : pdamgowa@yahoo.co.id

2. Visi dan Misi Perusahaan a. Visi

MenjadiPDAMMandiriprofessionalyangmengutamakankepuasandeng anmemberikanpelayananyangprimakepadamasyarakat.

b. Misi

1) Pengelolaanperusahaanyangmaju,kuatdansehatdarisegimanajeme nmaupunfinansial.

2) PengelolaanperusahaanSDMyangcerdas,terampildanberperilaku yang didukung oleh iklim dan lingkungan kerja yangsehat.

3) Peningkatan pelayanan air minum terhadap kualitas, kuantitas dankontinuitas sertaketerjangkauandaya belimasyarakat.

4) Peningkatankesejahteraankaryawan.

3. Struktur Organisasi Perusahaan

Strukturorganisasimerupakankerangkapembagiantugas,tanggung jawab dan wewenang yang dimiliki unit-unit organisasi untukmelaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Berdasarkan garis wewenangdan tanggung jawab di dalam struktur organisasi, maka dapat diketahuikepadasiapaseorangpegawaibertanggungjawabatastugasyangdi kerjakan. Struktur organisasi juga merupakan penyediaan lingkungankerja yang tepat sesuai dengan keahlian dan kecakapan masing-masingkaryawan.

Tujuan struktur organisasi adalah untuk mendapatkan sistem kerja sama yang baik dan berguna bagi perusahaan. Agar lebih jelas maka disajikan struktur organisasi yang dimiliki oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa.

Berikut ini adalah pemaparan singkat mengenai struktur organisasi perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa.

a. Badan pengawas

Badan pengawas PDAM Tieta Jeneberang Kabupaten Gowa di angkat dengan surat keputusan Bupati Gowa dengan susunan berikut:

a) Ketua : Drs. H. Baharuddin Mangka, M.Si b) Sekretaris : Iriansyah Masiga, S.E.

c) Anggota : Drs. Majid Basoleng b. Direksi

Direktur utama PDAM Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa di

angkat dengan surat keputusan bupati gowa nomor 207/2010 tanggal 1 april 2010. Sedangkan direktur teknik di angkat dengan surat keputusan bupati gowa dengan nomor 118/1/2013 tanggal 21 januari 2013 dengan susunan sebagai berikut:

a) Direktur utama : H. Hasanuddin Kamal, S.H.,M.H.

b) Direktur Umum dan keuangan : H. Sadar Ahdar, S.Sos., M.Si c) Direktur Teknik : Irianto Razak, S.E., M.H.

Gambar 2.1 Struktur Organisasi

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Je’neberang Kabupaten Gowa.

Direktur Utama

4. Job Description a. Direktur Utama

Tugas dan tanggung jawab direktur utama yaitu

a) Direktur utama bertugas sebagai mengkoordinir dan menaungi direksi pelaksana dan bagian pengawasan

b) Tanggung jawab administratif fungsional perusahaan kepala bupati c) Mengadakan rapat pada waktu-waktu tertentu untuk membahas

secara menyeluruh penyelenggaraan perusahaan

d) Rapat dipimping oleh direktur utama dan apabila berhalangan untuk menjalankan tugas pekerjaan tersebut maka yang bersangkutan serang penggantinya, salah satu anggota direksi yang ada.

e) Menetapkan kebijakan perusahaan jangka pendek dan jangka panjang

f) Mewakili perusahaan di dalam dan diluar pengadilan dan dapat menyerahkan kuasa kepada seorang staf yang dirujuk.

g) Membuat laporan berkala tentang kegiatan perusahaan dan laporan realisasi anggaran kepada bupati/badan pengawas PDAM Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa.

b.

Direksi Bidang Umum

Tugas dan tanggung jawab direksi bidang umum:

a) Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan bagian umum, bagian sumber daya manusia, bagian hubungan masyarakat dan hukum, serta bagian keuangan

b) Mengkoordinasikan dan mengendalikan sumber sumber pendapatan serta pembelanjaan dan kekayaan perusahaan

c) Mengkoordinasikan dna mengendalikan kegiatan pengadaan pengelolaan dan perlengkapan.

d) Mengendalikan uang pendapatan hasil penagih penjualan air dan pengelolaan air limbah dari langganan.

e) Melaksanakan tugas tugas lain yang diberikan oleh direktur utama.

f) Direksi bidang umum bertugas sebagai mengkoordinir dan menaungi difisi pengendalian, bagian informasi teknologi, divisi sekretariat dan umum serta bagian sumber daya manusia.

c. Direktur Bidang Teknik

Tugas dan tanggung jawab direktur bidang teknik:

a) Direktur bidang teknik bertugas membina dan memotivasi bawahan dalam rangka peningkatan produktivitas dan pengembangan karier bawahan.

b) Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan di bagian perencanaan teknik, bagian produksi dan distribusi, serta bagian teknologi informasi dan pengolahan data.

c) Mengkoordinasikan kegiatan pengujian peralatan teknik dan bahan bahan kimis

d) Mengkoordinasikan dan mengendalikan pemeliharaan instalasi produksi, sumber air tanah dan sarana air limbah.

e) Melaksanakan tugas lain yang diberikan direktur utama d. Kepala Satuan Pengawas Intern

Kepala satuan pengawas intern bertugas sebagai merencanakan dan mengevaluasi kebutuhan pegawai dilingkungan satuan pengawasan intern

e. KepalaBagianKeuangan

KepalaBagianKeuanganbertugasuntukmendistribusikandanmemberi petunjuk pelaksanaan serta mengawasi pelaksanaan tugasdarisubagkasir,subagpembukuan,subaganggarandansubagreke ning.

f. KepalaBagianLangganan

KepalaBagianLanggananbertugasuntukmendistribusikandanmemberip etunjukpelaksanaansertamengawasipelaksanaan tugas dari subag penagihan,subag pembaca meter dan subag pengaduanlangganan.

g. KepalaBagianUmum

KepalaBagianUmumbertugassebagaimendistribusikandanmemberi petunjuk pelaksanaan serta mengawasi pelaksanaan tugasdari subag pembelian, subag gudang, subag pengolah dan subagrekenin

g.

h. KepalaBagianPersonalia.

Kepala Bagian Personalia bertugas sebagai membina dan memotivasibawahandalamrangkameningkatkanproduktivitasdanpenge mbangankarierbawahan.

i. KepalaBagianProduksi

KepalaBagianProduksibertugassebagaimerencanakan,mengkoordinir, danmengawasipelaksanaantugasdarisubaginstalasidan

sumberairsertasubaglaboratorium.

j. KepalaBagianTransmisidanDistribusi

KepalaBagianTransmisidanDistribusibertugassebagaimerencanakan, mengkoordinir,danmengawasipelaksanaantugasdarisubagdistribusida nsubag meterair.

k. KepalaBagianPerencanaan

Kepala Bagian Perencanaan bertugas sebagai mendistribusikan danmemberi petunjuk pelaksanaan serta mengawasi pelaksanaan tugasdarisubagadministrasidanperencanaanteknikdansubagpengawa san.

l. KepalaBagianPeralatan

Kepala Bagian Peralatan bertugas sebagai mendistribusikan danmemberipetunjukpelaksanaansertamengawasipelaksanaantugasd arisubagperalatan teknikdan subagpembengkelan.

5. Profil PDAM Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa a. Letak Geografis

Kabupaten gowa berada pada 119.3773 lintang Selatan.

Kabupaten yang berada di daerah selatan dari sulawesi selatan merupakan daerah otonom ini, di sebelah uatara berbatasan dengan kota makassar dan kabupaten maros. Di seblah timur berbatasan dengan kabupaten sinjai, bulukumba dan bantaeng. Di sebelah selatan berbatasan dengan kabupaten takalar dan jeneponto sedangkan di bagian baratnya dengan kota makassar dan takalar.

b. Wilayah administrasi

Luas wilayah kabupaten gowa adalah 1.883.33 km2 atau sama dengan 3,01% dari wilayah provinsi sulawesi selatan. Wilayah kabupaten gowa terbagi dalam 18 kecamatan dengan jumlah

desa/kelurahan definitif sebanyak 167 dan 726 dusun lingkungan.

Wilayah kabupaten gowa sebagian besar berupa dataran tinggi berbukit-bukit, yaitu sekitar 72,26% yang meliputi 9 kecamatan yakni kecamatan parangloe, Mamuju, Tinggimoncong, Tombolo Pao, Parigi, Bungaya, Bontolempangan, Tompobulu dan Biringbulu, Selebihnya 27,74% berupa dataran rendah dengan topografi tanah yang datar meliputi 9 kecamatan yakni somba upo, bontomarannu, pattallassang, pallangga, barombong, bajeng, bajeng barat, bontonompo, dan bontonompo selatan. Dari awal total luas kabupaten gowa, 35,30%

mempunyai kemiringan tanah di atas 40 derajat, yatu pada wilayah kecamatan parangloe, tinggimoncong, bungaya, bontolempengan dan tompobulu

c. Tujuan dan fungsi

Tujuan pendirian PDAM Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa menurut pasal 5 peraturan daerah kabupaten Tingkat II Tahun 1998 Tanggal 15 Maret 1988 antara lain:

a) Turut serta melaksanakan pembangunan Daerah

b) Melaksanakan pembangunan ekonomi nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan memenuhi kebutuhan rakyat menuju masyarakat adil dan makmur berdasarkan pancasila.

Fungsi PDAM Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa adalah mengusahakan penyediaan air bersih untuk kebutuhan masyarakat di Kabupaten Gowa dan sekitarnya. Dalam rangka menjalankan fungsi tersebut, kegiatan PDAM Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa Meliputi:

a) Mengelola sumber air untuk memperoleh air bersih dan menyalurkan kepada pelanggan

b) Membangun jaringan distribusi dan transmisi dalam rangka mengoptimalkan penyaluran air bersih kepada masyarakat di wilayah kerjanya.

c) Melakukan pemeliharaan jaringan distribusi dan transmisi untuk menekan kebocoran/kehilangan.

B. Hasil Penelitian

1. Data Biaya Produksi

Berikut ini adalah data yang dibutuhkan untuk menghitung biaya produksi air pada PDAM Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa.

Tabel 3.1 Laporan Biaya Produksi

Air PDAM Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa Tahun 2017 s/d 2020

No URAIAN 2017 2018

- Biaya tunjangan hari raya - Pemakaian bahan

No URAIAN 2017 2018 Jumlah biaya operasi

sumber air

212.340.298 389.522.801

2 Biaya pengolahan air - Biaya pegawai/gaji

pengolahan air

- Uang makan pengolahan air

- Biaya intensif - Biaya lembur

- Biaya tunjangan hari raya - Biaya bahan kimia tawas - Bahan & alat alat

laboratorium

- Biaya pemeriksaan kalitas air

3.563.116.010 4.224.218.853

3 Biaya transmisi/distribusi - Biaya pegawai/gaji

(trans&distr) - Uang makan - Biaya intensif - Lembur

- Biaya tunjangan hari raya - Biaya buka kembali - Biaya penggantian meter - Biaya penutupan

No URAIAN 2017 2018

Jumlah biaya produksi 6.393.318.967 7.618.045.319

No URAIAN 2019 2020

1 Biaya Langsung usaha Biaya operasi sumber air - Biaya pegawai/gaji - Uang makan - Biaya intensif - Biaya lembur

- Biaya tunjangan hari raya - Pengembalian dana

pension

2 Biaya pengolahan air - Biaya pegawai/gaji

pengolahan air - Uang makan - Biaya intensif - Biaya lembur

- Biaya tunjangan hari raya

3.605.742.727

No URAIAN 2019 2020 - Biaya bahan kimia tawas

- Biaya pemeriksaan kualitas air

- Pengembalian dana pension

- Biaya listrik

PLN(pengolahan air) - Biaya listrik kantor

pengolahan

- Pemakaian bahan bakar - Biaya proses lelang IPA

3 Biaya operasi transmisi &

Distribusi

- Biaya pegawai/gaji (trans&distr) - Uang makan - Biaya intensif - Lembur

- Biaya tunjangan hari raya - Biaya buka kembali - Biaya penggantian meter - Biaya penutupan

- Pengembalian dana pension

No URAIAN 2019 2020

Jumlah biaya operasi transmisi&distribusi

3.154.117.725 3.818.742.282

Jumlah Biaya produksi 13.868.217.778 17.102.953.825

Dapat kita lihat dari tabel diatas bahwa biaya produksi air pada PDAM Tirta Jeneberang kabupaten gowa setiap tahunnya mengalami peningkatan.

Menurut peneliti, untuk memahami mengapa biaya produksi air selalu meningkat, peneliti harus menganalisis kembali perhitungan biaya produksi air PDAM Tirta Je’neberang Kabupaten Gowa, apakah komponen untuk menghitung harga pokok produksi air sudah sesuai dengan faktor faktor yang ada dalam teori. Oleh karena itu penulis menganalisisnya menggunakan data dari laporan laba rugi pada tahun 2017-2020.

Setelah peneliti menganalisis data dokumen perusahaan berupa laporan laba rugi, kenaikan biaya yang terus meningkat setiap tahun disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan mulai dari biaya sumber air, biaya pengolahan air dan biaya transmisi distribusi. Dijelaskan juga oleh kepala keuangan bahwasanya peningkatan biaya produksi yang terjadi disebabkan karena setiap tahunnya pelanggan semakin bertambah otomatis biaya juga jelas akan semakin bertambah.

Menurut kepala bagian keuangan biaya produksi yang termasuk dalam proses produksi air pada PDAM Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa meliputi biaya sumber air, biaya pengolahan air, dan biaya transmisi distribusi.

2. Klasifikasi biaya

Tabel 4.1 Klasifikasi Biaya Bahan Baku Langsung PDAM Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa

No Biaya produksi air Biaya Bahan Baku Langsung 1 Biaya operasi sumber air Tidak ada

2 Biaya pengolahan air Biaya bahan kimia tawas 3 Biya transmisi distribusi Tidak ada

Tabel 5.1 Klasifikasi Biaya Tenaga Kerja PDAM Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa

No Biaya Produksi Biaya Tenaga Kerja Langsung 1 Biaya operasi sumber air Biaya pegawai gaji (Sumber) 2 Biaya pengolahan air Biaya pegawai Gaji pengolahan air 3 Biaya transmisi & distribusi Biaya pegawai gaji Transmisi dan

distribusi

Tabel 6.1 Klasifikasi Biaya Overhead Pabrik PDAM Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa.

No Biaya produksi Biaya overhead pabrik 1 Biaya sumber air - Uang makan sumber

- Biaya insentif

No Biaya produksi Biaya overhead pabrik - Biaya lembur

- Tunjangan hari raya

- Pemakaian bahan pembantu - Rupa-rupa biaya operasi

sumber air

2 Biaya pengolahan air - Uang makan pengolahan air - Bahan & alat-alat laboratorium - Pemakaian bahan bakar - Biaya pemeriksaan kwalitas air - Rupa-rupa biaya operasi

pengolahan air

3 Biaya transmisi & distribusi - Biaya penggantian meter - Rupa-rupa biaya transmisi &

distribusi

Menurut peneliti, di dukung pada perhitungan biaya produksi yang akurat, serta klasifikasi biaya yang merupakan komponen utama biaya produksi air untuk produk berupa barang/jasa. Menurut teori, faktor biaya produksi air terdiri dari biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Pada PDAM Tirtja Jeneberang Kabupaten Gowa menggunakan komponen yang berbeda yaitu dengan komponen biaya operasi sumber air, biaya operasi pengolahan air dan biaya operasi transmisi dan distribusi.

Berikut ini yang dapat mempengaruhi peningkatan dan penurunan biaya produksi yaitu sebagai berikut.

a. biaya bahan baku langsung

biaya bahan baku langsung adalah identifikasi biaya semua bahan yang benar benar dapat diproduksi sebagai bagian dari produk jadi.

b. Biaya tenaga kerja langsung

Biaya tenaga kerja langsung adalah keseluruhan gaji dari seluruh tenaga kerja yang sebenarnya.

c. Biaya overhead pabrik

Biaya overhead pabrik adalah semua biaya produksi selain biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung

.

3. Perhitungan biaya produksi air pada PDAM Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa.

Tabel 7.1 Perhitungan Biaya

Perhitungan biaya produksi air pada PDAM Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa Tahun 2017

Biaya produksi Air Jumlah

Biaya bahan baku langsung - Biaya bahan kimia tawas Jumlah biaya bahan baku langsung

311.386.450

311.386.450

Biaya tenaga kerja langsung - Biaya pegawai gaji

Perhitungan biaya produksi air pada PDAM Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa Tahun 2017

Biaya produksi Air Jumlah

transmisi & distribusi Jumlah biaya tenaga kerja langsung

- Rupa-rupa biaya operasi - Uang makan pengolahan

air

- Bahan & alat laboratorium

- Pemakaian bahan bakar - Rupa rupa biaya operasi

pengolahan

- Biaya penggantian meter - Rupa rupa biaya

Jumlah biaya produksi air 5.489.078.742

Perhitngan biaya produksi air pada PDAM Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa Tahun 2018

Biaya produksi Air Jumlah

Biaya bahan baku langsung - Biaya bahan kimia tawas Jumlah biaya bahan baku langsung

249.962.250

249.962.250

Biaya tenaga kerja langsung - Biaya pegawai gaji (

sumber) - Biaya pegawai

pengolahan air

- Biaya pegawai transmisi

& distribusi

Jumlah biaya tenaga kerja langsung

- Uang makan pengolahan air

- Bahan & alat laboratorium

- Pemakaian bahan bakar - Rupa rupa biaya operasi

Perhitngan biaya produksi air pada PDAM Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa Tahun 2018

Biaya produksi Air Jumlah

- Biaya penggantian meter - Rupa rupa biaya

Jumlah biaya produksi air 6.204.620.957

Jumlah biaya produksi air 6.204.620.957

Dokumen terkait