• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1.3 Biaya Saprodi

Yang termasuk dalam biaya saprodi adalah semua biaya yang dikeluarkan petani untuk membeli bibit, pupk, obat-obatan dan lain-lain.

Bibit

Banyaknya biaya bibit yang dikeluarkan untuk pembelian bibit ini bergantung jarak tanam dan jumlah bibit yang akan ditanam di dalam lobang serta luas lahan usaha padi sawah itu sendiri. Sebagian petani sampel ada yang menanam bibit satu perlobang dan ada juga empat bibit perlobang. Tetapi kebanyakan petani sampel didaerah penelitian menanam empat bibit perlobang dikarenakan jika bibit yang satu mati, maka akan ada bibit lain dilobang tersebut sebagai pengganti bibit yang telah mati. Pada umumnya jarak tanam yang digunakan petani sampel adalah 20x20 cm dengan kebutuhan bibit 1 kg per rante atau 25 Kg per Hektar.

Pupuk

Adapun pupuk yang sering digunakan petani padi sawah di daerah penelitian adalah pupuk kimia yakni Urea, ZA, TSP dan Posnka. Untuk dapat mengetahui kebutuhan pupuk dan biaya penggunaan pupuk dapat dilihat pada tebel 22 berikut ini.

Tabel22. Penggunaan pupuk dan biaya pupuk usaha padi sawah per petani berdasarkan status kepemilikan lahan di Desa Sukamandi Hilir Kec. Pagar Merbau Kab. Deli Serdang.

No Status Lahan Jumlah Penggunaan Pupuk(Kg)

Biaya Penggunaan Pupuk (Rp) 1 Milik Sendiri 7400 21.514.000 2 Sewa 2025 5.926.000 3 Gadai 825 2.424.000 Jumlah 10.250 29.864.000 Sumber: Lampiran 3

Biaya pupuk per petani untuk status lahan milik sendiri sebesar Rp 21.514.00 atau sekitar 72,03% dari total jumlah rata-rata biaya penggunaan pupuk. Dengan rincian kebutuhan pupuk urea sebanyak 1.480 kg dengan biaya sebesar Rp 3.552.000, pupuk ZA sebanyak 1.480 kg dengan biaya sebesar Rp 2.368.000, pupuk TSP sebanyak 1.480 dengan biya sebesar Rp 3.700.000, dan kebutuhan pupuk ponska sebanyak 2.960 kg dengan biaya sebesar Rp 11.894.000. Untuk status lahan sewa biaya pupuk per petani sebesar Rp 5.926.000 atau sekitar 19,84% dari total jumlah biaya penggunaan pupuk.

Adapun kebutuhan dan biaya pupuk yang digunakan untuk lahan sewa adalah sebagai berikut, pupuk urea rata-rata petani lahan sewa membutuhkan sebanyak 405 kg dengan rata-rata biaya pupuk per petani sebesar Rp 972.000, pupuk ZA sebanyak 405 kg dengan biaya sebesar Rp 657.500. Pupuk TSP sebanyak 405 kg

dengan biaya sebesar 1.021.500. Pupuk ponska sebanyak 810 kg dengan biaya sebesar Rp 3.275.000.

Sedangkan kebutuhan dan biaya pupuk lahan gadai adalah sebesar Rp 2.424.000 atau sekitar 11,26% dari total jumlah biaya pengunaan pupuk. Urea rata-rata petani lahan gadai membutuhkan sebanyak 165 kg dengan rata-rata biaya pupuk per petani sebesar Rp 396.000, pupuk ZA sebanyak 165 kg dengan biaya sebesar Rp 271.000. Pupuk TSP sebanyak 165 kg dengan biaya sebesar Rp 394.000. Pupuk ponska sebanyak 330 kg dengan biaya sebesar Rp 1.363.000. Kita ketahui bahwa biaya dan kebutuhan pupuk yang paling besar terdapat pada status lahan milik sendiri, ini dikarenakan sebahagian pemilik lahan sendiri adalah orang-orang yang memiliki kemapanan financial dan umumnya lahan yang dimiliki luas. Untuk membeli pupuk petani lahan milik sendiri tidak banyak berfikir sebab usaha yang ia lakukan adalah usaha milik sendiri.

Tabel 23 berikut ini akan menjelaskan kebutuhan pupuk dan biaya penggunaan pupuk berdasarkan status kepemilikan lahan per ha di desa Sukamandi Hilir kecamatan Pagar Merbau kabupaten Deli Serdang.

Tabel 23. Penggunaan pupuk dan biaya pupuk usaha padi sawah per ha berdasarkan status kepemilikan lahan di Desa Sukamandi Hilir Kec. Pagar Merbau Kab. Deli Serdang.

No Status Lahan Jumlah Penggunaan Pupuk (Kg/ha)

Biaya Penggunaan Pupuk (Rp/ha) 1 Milik Sendiri 10.625 30.912.500 2 Sewa 5.000 14.650.000 3 Gadai 3.125 9.187.500 Jumlah 18.750 54.750.000 Sumber: Lampiran 4

Dari tabel 23 diatas diketahui bahwa jumlah rata-rata penggunaan pupuk per ha dari ketiga lahan (milik sendiri, sewa, dan gadai) sebanyak 18.750 kg/ha sedangkan kebutuhan dananya sebesar Rp 54.750.000.

Adapun rincian kebutuhan pupuk dan biaya penggunaan pupuk per ha nya adalah sebagai berikut, untuk lahan milik sendiri biaya pupuk sebesar Rp 30.912.500 dan kebutuhan pupuk sebanyak 10.625 kg/ha terdiri dari pupuk urea sebanyak 2.125 kg/ha dengan kebutuhan dana sebesar Rp 5.100.000, pupuk Za sebanyak 2.125 kg/ha dengan kebutuhan dana sebesar Rp 3.400.000. pupuk TSP sebanyak 2.125 kg/ha dengan kebutuhan dana sebesar Rp 5.312.500 dan pupuk ponska sebanyak 4.250 kg/ha dengan kebutuhan dana Rp 17.100.000

Lahan sewa biaya penggunaan pupuk sebesar Rp 14.650.000 dan kebutuhan pupuk sebesar 5.000 kg/ha, dengan rincian pupuk urea sebanyak 1.000 kg/ha dengan kebutuhan dana sebesar Rp 2.400.000, pupuk Za sebanyak 1.000 kg/ha dengan kebutuhan dana sebesar Rp 1.625.000. pupuk TSP sebanyak 1.000 kg/ha dengan kebutuhan dana sebesar Rp 2.525.000 dan pupuk ponska sebanyak 2.000 kg/ha dengan kebutuhan dana Rp 8.100.000.

Sedangkan untuk lahan gadai kebutuhan pupuk sebesar 3.125 kg/ha dan biaya penggunaan pupuk sebesar Rp 9.187.500. berbeda dengan lahan milik sendiri dan sewa, lahan gadai merupakan lahan yang paling sedikit kebutuhan pupuk dan biaya penggunaan pupuknya, ini dikarenakan selain luas lahan gadai yang dijadikan sampel hanya 0,3 ha bahkan lebih kecil. Petani lahan gadai juga berhati-hati dalam mengeluarkan biaya, sebab biaya yang dipinjam oleh pemilik lahan harus sebanding bahkan lebih dari hasil usaha tani padi sawah yang diharapkan.

Adapun rincian kebutuhan pupuk dan biaya penggunaan pupuk untuk lahan gadai adalah sebagai berikut pupuk urea sebanyak 625 kg/ha dengan kebutuhan dana sebesar Rp 1.500.000, pupuk Za sebanyak 625 kg/ha dengan kebutuhan dana sebesar Rp 1.025.000. pupuk TSP sebanyak 625 kg/ha dengan kebutuhan dana sebesar Rp 1.487.500 dan pupuk ponska sebanyak 1.250 kg/ha dengan kebutuhan dana Rp 5.175.000.

Obat-obatan

Obat-obatan yang digunakan petani sampel di daerah penelitian adalah duppon dan racun keong. Untuk mengetahui kebutuhan obat-obatan per petani akan dijelaskan pada tebel 24 berikut ini.

Tabel 24. Biaya Penggunaan pestisida pada usaha padi sawah per petani berdasarkan status kepemilikan lahan di Desa Sukamandi Hilir Kec. Pagar Merbau Kab. Deli Serdang.

No Status Lahan Biaya Penggunaan Pestisida (Rp)

1 Milik Sendiri 7.360.000

2 Sewa 2.620.000

3 Gadai 755.000

Jumlah total 10.735.000

Sumber: Lampiran 5

Dari tabel 24 diatas menjelaskan bahwa biaya penggunaan pestisida per petani lahan milik sendiri yaitu sebesar Rp 7.360.000 atau sekitar 68,56% artinya ada sekitar 68,56% jumlah total biaya pengunaan pestisida terdapat pada status lahan milik sendiri. Sementara biaya penggunaan pestisida status lahan sewa sebesar Rp 2.620.000 atau sekitar 24,40% artinya ada sekitar 24,40% jumlah total biaya penggunaan pestisida terdapat pada status lahan sewa. Sementara untuk lahan gadai kebutuhan biaya penggunaan pestisida sebesar Rp 755.000 atau sekitar 7,03% artinya ada sekitar 7,03% jumlah total biaya pengunaan pestisida terdapat

pada status lahan gadai. Kita ketahui bahwa status lahan milik sendiri yang paling besar biaya penggunaan pestisida, ini dikarenakan kemapanan dana membuat petani lahan milik sendiri tidak terlalu susah mengeluarkan dana untuk usaha taninya, dan biasanya ini berdampak pada tingginya biaya produksi. Berbeda terbalik dengan petani sewa dan gadai keterbatasan biaya membuat petani sewa dan gadai harus pandai-pandai dalam mengalokasikan dana yang ada.

Berdasarkan status kepemilikan lahan per ha di desa sukamandi hilir kecamatan pagar merbau kabupaten Deli Serdang biaya penggunaan pestisida terdapat pada tabel 25 berikut ini.

Tabel 25. Biaya Penggunaan pestisida pada usaha padi sawah per ha berdasarkan status kepemilikan lahan di Desa Sukamandi Hilir Kec. Pagar Merbau Kab. Deli Serdang.

No Status Lahan Biaya Penggunaan Pestisida(Rp/ha)

1 Milik Sendiri 10.625.000

2 Sewa 5.000.000

3 Gadai 3.125.000

Jumlah rata-rata biaya pestisida 18.750.000

Sumber: Lampiran 6

Dokumen terkait