• Tidak ada hasil yang ditemukan

Biaya Sosial Monopoli

Dalam dokumen 10 pyndick monopoli monopsoni .doc (Halaman 25-41)

Pada pasar yang kompetitif, harga sama dengan biaya marginal. Sementara itu kekuatan monopoli menetapkan harga lebih tinggi dari biaya marginal. Karena kekuatan monopoli menghasilkan harga tinggi dan jumlah produksi kecil, hal ini akan berdampak menurunkan konsumen surplus dan meningkatkan produsen surplus. Kekuatan monopoli akan menyebabkan dead weigh loss (DWL) atau menghilangkan kemakmuran yang seharusnya dapat dinikmati (terjadi karena harga yang tinggi dan jumlah output yang kecil). Terkait dengan hal ini dapat disimak Gambar 10.10. Besaran nilai DWL inilah yang disebut dengan biaya sosial monopoli.

Rent Seeking

Secara praktis, biaya sosial akibat kekuatan monopoli adalah sebesar dead weigh loss (DWL). Adanya biaya sosial yang harus ditanggung inilah, kemudian menjadi sebuah alasan bagi perusahaan monopoli melibatkan upaya rent seeking: yaitu membelanjakan uang dalam jumlah besar dengan tujuan untuk memelihara atau meningkatkan kekuatan monopolinya. Rent seeking dapat dilakukan dengan cara aktif melobi (dan melakukan kampanye) guna mendapatkan regulasi pemerintah, dengan tujuan untuk membuat kompetitor yang potensial mengalami kesulitan bersaing. Reen seeking yang aktif dapat dilakukan melibatkan periklanan dan usaha legal guna menghindari kecurigaan pihak-pihak yang anti praktik-praktik monopoli.

Regulasi Harga

Adanya beban biaya sosial, bertentangan dengan undang-undang persaingan, banyak merugikan masyarakat, maka pemerintah berkepantingan untuk membuat pembatasan-pembatasan terhadap praktik-pratik monopoli. Bentuk campur tangan pemerintah tersebut adalah berupa pengendalian dan penetapan harga output perusahaan monopoli. Akan tetapi dalam menetapkan tingkat harga tersebut, pemerintah juga tetap menjaga agar agar monopolis juga tidak mengalami kerugian.

Monopoli Alamiah

27

Sebelum ada regulasi harga monopolis berproduksi pada Qm dengan tingkat harga Pm. Ketika pemerintah memberlakukan regulasi dengan kebijakan ceiling price yaitu memaksakan tingkat harga pada P1 penerimaan rata-rata dan penerimaan marginal perusahaan adalah konstan dan sama dengan P1

sebagai akibatnya output naik dari Qm ke Q1. Ketika harga turun menjadi lebih rendah dari Pc, pada titik dimana biaya marginal berpotongan dengan penerimaan rata-rata, maka output meningkat menjadi Qc. Pada saat Qc inilah layaknya perudahaan berproduksi pada industri yang kompetitif.

Regulasi harga yang sering dilakukan oleh pemerintah adalah sampai batas monopoli alamiah. Monopoli alamiah: perusahaan dapat memproduksi keseluruhan output yang ada di pasar dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan jika harus diproduksi oleh beberapa perusahaan kecil-kecil (beban biaya tinggi).

10.5 Monopsoni

Sejauh ini telah didiskusikan kekuatan pasar yang terfokus pada sisi penjual. Pada bahasan ini akan diulas kekuatan pasar dari sisi pembeli. Dimana pada dasarnya jika tidak ada banyak pembeli di dalam pasar, maka akan bisa didapatkan kekuatan pasar yang dapat dipergunakan untuk mendapatkan keuntungan dari harga pembelian produk tersebut.

 Monopsoni adalah pasar dengan hanya satu pembeli.

Sebuah perusahaan memiliki monopoli alamiah disebabkan oleh karena memiliki sekala ekonomi (biaya rata-rata dan biaya marginal menurun) untuk semua tingkatan output. Jika harga diregulasi menjadi Pc, perusahaan akan merugi dan menutup bisnis. Penetapan harga pada Pr, dapat menghasilkan keuntungan yang layak.

 Oligopsoni adalah pasar dengan beberapa pembeli.

 Kekuatan monopoli adalah kekuatan dari pembeli untuk mempengaruhi harga barang.

Diumpamakan kita akan memutuskan berapa banyak barang untuk dibeli. Kita dapat mengaplikasikan (menggunakan) prinsip dasar marginal ---- yaitu membeli sejumlah unit barang sampai dengan unit terakhir barang yang dibeli tersebut memberikan tambahan nilai, atau kegunaan, ’tepat sama dengan’ biaya yang dikeluarkan untuk unit barang yang terakhir tersebut. Dengan kata lain, penambahan manfaat akan ’tepat sama dengan’ dengan tambahan biaya untuk menutupinya.

Akan kita cermati tambahan manfaat dan tambahan biaya secara detail. Kita dapat menggunakan terminologi nilai marginal untuk menunjukkan tambahan manfaat dari pembelian satu unit barang dan unit-unit seterusnya. Bagaimana caranya kita mengetahui nilai marginal (MV)? Kembali mencermati Chapter 4, bahwa kurva permintaan individual tergantung pada nilai marginal, atau kegunaan marginal, sebagai fungsi dari jumlah barang yang dibeli. Selanjutnya, pada dasarnya skedul nilai marginal adalah kurva permintaan. Pada permintaan individual slop-nya mengarah ke bawah, karena nilai marginal (MV) yang didapatkan dari pembelian satu unit barang dan unit-unit seterusnya akan menurun seiring dengan bertambahnya jumlah barang yang dibeli.

Penambahan biaya pembelian untuk membeli satu unit barang dan unit-unit seterusnya disebut sebagai pengeluaran marginal (ME). Apakah pengeluaran marginal tersebut tergantung kepada kondisi pembeli yang kompetitif atau pembeli dengan kekuatan monopsoni. Sebagai contoh anda adalah pembeli yang kompetitif--- dengan kata lain, anda tidak mempengaruhi harga barang. Di dalam kasus ini, biaya setiap unit yang anda beli sama dengan berapa banyak unit yang anda beli; itu adalah harga pasar dari barang tersebut. Gambar 10.13(a) mengilustrasikan prinsip tersebut. Harga pembelian per unit adalah sama dengan rata-rata pengeluaran per unit (AE), dan besarnya untuk semua unit. Akan tetapi bagaimana pengeluaran marginal (ME) per unit? Apabila pembeli kompetitif, pengeluaran marginal (ME) adalah ’sama dengan’ pengeluaran rata-rata, yang mana juga sama dengan harga pasar (P) dari barang tersebut.

Gambar 10.13(a) juga menunjukkan skedul nilai marginal (i.e. kurva permintaan). Berapa banyak barang yang akan dibeli? Kita dapat membeli sampai nilai marginal (MV) dari unit terakhir barang yang dibeli ’tepat sama dengan’ pengeluaran marginal (ME) untuk membeli unit barang yang terakhir tersebut. Kita dapat membeli sejumlah Q*, pada perpotongan antara kurva pengeluaran marginal (MC) dengan kurva permintaan (D).

Gambar 10.13(b) memperlihatkan bagaimana penjual yang kompetitif memutuskan berapa banyak akan memproduksi dan menjual. Karena penjual menyatakan harga pasar given, maka penerimaan marginal (MR) ’sama dengan harga’. Jumlah keuntungan maksimum adalah pada saat perpotongan antara kurva penerimaan marginal dengan kurva biaya marginal.

Pada (a) pembeli yang kompetitif menetapkan harga P*. Kemudian, pengeluaran marginal (ME) dan pengeluaran rata-rata (AE) adalah konstan dan sama: jumlah yang dibeli bisa didapatkan dengan menyamakan harga terhadap nilai marginal (MV) = permintaan (D). Pada (b), penjual yang kompetitif selalu mematok harga yang tetap. Penerimaan marginal (MR) dan penerimaan rata-rata (AR) adalah konstan dan sama: jumlah yang dijual adalah kesamaan harga (P) dengan biaya marginal (MC).

Gambar 10.13

Pembeli yang Kompetitif Dibandingkan dengan Penjual yang Kompetitif

Kurva penawaran pasar adalah kurva rata-rata pengeluaran monopsonis (AE). Kurva rata-rata pengeluaran (AE) adalah naik dan berada dibawah bayang-bayang kurva pegeluaran marginal (MC). Pembelian monopolis sejumlah

Qm*, dimana marginal pengeluaran marginal (ME) dan nilai marginal (MV) berpotongan. Harga didapatkan pada Pm*, dimana didapatkan dari kurva pada kurva pengeluaran rata-rata (AE). Pada pasar kompetitif, harga dan kuantitas,

Pc dan Qc, keduanya lebih tinggi. Harga pada pasar kompetitif ini ditentukan

31

Kurva penawaran pasar adalah kurva rata-rata pengeluaran monopsonis (AE). Kurva rata-rata pengeluaran (AE) adalah naik dan berada dibawah bayang-bayang kurva pegeluaran marginal (MC). Pembelian monopolis sejumlah

Qm*, dimana marginal pengeluaran marginal (ME) dan nilai marginal (MV) berpotongan. Harga didapatkan pada Pm*, dimana didapatkan dari kurva pada kurva pengeluaran rata-rata (AE). Pada pasar kompetitif, harga dan kuantitas,

Pc dan Qc, keduanya lebih tinggi. Harga pada pasar kompetitif ini ditentukan pada titik dimana kurva pengeluaran rata-rata (AE) berpotongan dengan kurva nilai marginal (MV).

Gambar 10.14 Pembeli Monopsoni

Gambar tersebut memperlihatkan kebalikan analagi antara monopoli dengan monopsoni. Pada (a), monopolis berproduksi dimana kurva penerimaan marginal (MR) berpotongan dengan kurva biaya marginal (MC). Penerimaan rata-rata (AR) lebih besar dari penerimaan marginal (MR), juga harga lebih besar dari biaya marginal. Bagian (b), monopsonis membeli pada titik dimana kurva pengeluaran marginal (ME) berpotongan dengan kurva nilai marginal (MV). Pengeluaran marginal (ME) lebih besar dari pengeluaran rata-rata (AE), juga pengluaran marginal lebih besar dari pada harga.

33

Kekuatan monopsoni tergantung pada elastisitas penawaran. Jika penawaran elastis, seperti tampak pada (a), pengeluaran marginal (ME) dan pengeluaran rata-rata (AE) tidak berselisih jauh (banyak), juga harga berselisih dekat. Kebalikannnya ketika elastisitas penawaran elastis, sebagaimana tampak pada (b).

Questions for Review:

(1) Suatu perusahaan monopoli (monopolis) berproduksi pada suatu titik dimana biaya marginal (MC) lebih besar dari penerimaan marginal (MR). Bagaimana cara perusahaan tersebut melakukan penyesuaian output guna meningkatkan keuntungannya?

Jawab:

Jika MC > MR pada kondisi ini perusahaan masih perlu meningkatkan unit output yang diproduksi dan dijual, sampai pada batas ratio tambahan keuntungan terhadap tambahan uotput yang terakhir sama dengan 0 (nol) atau sampai ada saat /Q = 0.

Oleh karena R/Q = R/Q - C/Q, maka dapat dinyatakan juga monopolis harus meningkatkan unit output yang diproduksi dan jual sampai pada saat R/Q - C/Q = 0

Oleh karena R/Q adalah penerimaan marginal (MR) dan C/Q

adalah biaya marginal (MR), maka dapat dinyatakan juga monopoli harus meningkatkan unit output yang diproduksi dan dijual sampai pada saat MR – MC = 0, atau MR = MC.

(2) Kita menyatakan persentase markup harga melebihi baiya marginal sebagai

(P – MC)/P. Guna memaksimumkan keuntungan monopolis, bagaimana markup tersebut berkaitan dengan elastisitas permintaan? Mangapa markup ini dapat dipandang sebagai ukuran tingkat kekuatan monopoli ?

Jawab:

Guna memaksimumkan keuntungan, besarnya markup harga haruslah ’sama dan berbanding terbalik’ dengan elatistas permintaan.

35 P - MC 1

= - P Ed

Karena markup berbanding lurus dengan derajat ukuran tingkat monopoly power (kekuatan monopoli). Sebagaimana dinyatakan oleh Indeks Lenner, sebagai berikut:

L = (P – MC)/P

Indeks Lenner ini selalu memiliki nilai antara 0 (nol) sampai dengan 1 (satu). Untuk perusahaan persaingan sempurna, P = MC, sehingga nilai

L = 0. Oleh karenanya semakin besar nilai L, adalah menunjukkan derajad dari kekuatan monopoli tersebut yang semakin besar. Apabila derajat monopoli besar, maka markup harga juga besar.

Dengan demikian, apabila kekuatan monopoli suatu perusahaan monopoli (monopolis) besar, maka akan memiliki peluang kuat untuk melakukan markup dengan menatapkan harga yang tinggi jauh di atas biaya marginalnya (MC). Sebaliknya, monopolis yang memiliki kekuatan monopoli kecil (lemah) mengalami kesulitan untuk melakukan markup.

(3) Mengapa tidak ada kurva penawaran pasar dibawah kondisi monopoli? Sebab pada monopoli tidak ada hubungan yang clear (one by one) antara harga dengan jumlah yang ditawarkan. Dimana kurva penawaran (sebagaimana yang terjadi di pasar kompetitif) adalah menyatakan berapa output akan diproduksi (dan/atau dijual) pada setiap tingkatan harga, atau ada hubungan pengaruh antara harga dan jumlah output yang diproduksi (dan/atau dijual). Oleh karena itu di pasar kompetitif ada hubungan yang clear (one by one) antara hrga dengan jumlah yang ditawarkan. Pada monopoli, keputusan untuk menentukan jumlah output yang akan diproduksi dan dijual tidak tergantung pada harga, akan tetapi tergantung pada besarnya biaya marginal (MC) dan bentuk kurva permintaannya (selanjutnya direpresentasikan dengan elastisitas permintaan).

(10) Apa yang dimaksud dengan terminologi kekuatan monopsoni (monopsony power)? Mengapa mungkin (mungkinkah) sebuah perusahaan memiliki kekuatan monopsoni sekalipun ia tidak hanya sebagai pembeli di pasar ? Jawab:

 Kekuatan monopsoni adalah kemampuan pembeli untuk mempengaruhi harga barang di pasar, dimana pembeli tersebut dapat membeli harga barang yang lebih rendah dari pada yang seharusnya dibayar (harga di dalam pasar yang kompetitif).

 Memunginkan, apabila perusahaan tersebut memiliki kurva penawaran yang tidak elastis, atau memiliki nilai elastisitas penawaran yang besar.

(12) Mengapa ada biaya sosial (sosial cost) yang ditimbulkan oleh kekuatan monopsoni? Apabila keuntungan yang diperoleh oleh pembeli dari kekuatan monopsoni yang dimilikinya didistribusikan kembali kepada para penjual, apakah kekuatan monopoli tersebut dapat dihilangkan? Jelaskan dengan singkat.

Jawab:

 Karena kekuatan monopsoni di dalam pasar akan menyebabkan sebagia kemakmuran hilang (mengalami dead weight loss=DWL). DWL tersebut tejadi karena berkurangnya konsumen surplus berkurangnya produsen surplus. Berkurangnya produsen surplus terjadi karena tingkat harga yang dijual oleh pembeli lebih rendah dari tingkat harga yang seharusnya terjadi (tingkat harga di pasar persaingan sempur). Selanjutnya oleh karena tingkat harga yang rendah, maka terjadi pengurangan output oleh penjual, dan hal ini akan mengurangi konsumen surplus.

 Tidak dapat dihilangkan, karena kekuatan monopoli ditentukan oleh tingkat harga, dimana tingkat harga tersebut lebih rendah dari pada tingkat harga yang seharusnya atau tingkat harga di pasar kompetitif. Mendistribusikan kembali keuntungan monopsonis kepada para penjual, adalah hanyalah suatu tindakan rent seeking, yang justru dapat dipergunakan upaya mempertahankan keberadaan pasar monopsoni tersebut.

Exercises:

(1) Akankah sutau peningkatan permintaan terhadap produk perusahaan monopolis selalu menghasilkan (mendorong) harga yang tinggi ? Akankah suatu peningkatan pada penawaran pada monopsoni selalu akan menyebabkan harga yang lebih rendah.

Jawab:

 Peningkatan permintaan terhadap produk perusahaan monopolis, ”akan selalu” menghasilkan (mendorong) harga lebih tinggi, akan tetapi besaran peningkatannya bervariasi. Apabila kurva permintaan perusahaan elastis, maka peningkatan harga yang terjadi hanya kecil. Sebaliknya apabila kurva permintaan perusahaan tidak elastis, maka peningkatan harga yang terjadi cukup besar (tinggi).

 Peningkatan permintaan penawaran terhadap produk perusahaan monopsoni, ”akan selalu” menghasilkan (mendorong) harga lebih rendah, akan tetapi besaran peningkatannya bervariasi. Apabila kurva penawaran perusahaan elastis, maka penurunan harga yang terjadi hanya kecil. Sebaliknya apabila kurva penawaran perusahaan tidak elastis, maka penurunan harga yang terjadi cukup besar (tinggi)..

(3) Caterpilar Trakator adalah sebuah perusahaan besar yang memproduksi mesin-mesin pertanian di dunia, menginginkan ada untuk menasehatinya terkait dengan kebijakan penetapan harga. Salah satu hal yang perusahaan ingin ketahui adalah seberapa besar kecenderungan penurunan penjualan apabila ada peningkatan harga 5%. Apa yang anda ketahui guna membantu memecahkan problem perusahaan tersebut? Jelaskan mengapa fakta ini penting.

Jawab:

Terkait dengan performennya, Caterpilar Trakator tersebut adalah perusahaan yang memiliki kekuatan monpoli cukup besar. Apabila disumsikan biaya marginal (MC) perusahaan ’tetap/konstan’, maka prosentase peningkatan harga yang sebesar 5% tersebut dapat menjadi terminologi markup, yaitu me-markup harga sebesar 5%. Adapun rumus markup adalah sebagai berikut:

Berdasarkan rumus tersebut (dengan asumsi MC konstan) maka dapat dihitung besarnya nilai elastisitas permintannya (Ed), yaitu:

5 = 1/-Ed; -5 Ed = 1; Ed = -1/5; Ed = - 0,2

Diketahui nilai Ed = - 0,2, dan hal ini mengandung pengertian bahwa apabila terjadi kenaikan harga sebesar 1% maka akan berpengaruh menurunkan penjualan perusahaan (Caterpilar Trakator) sebesar 0,2%, atau apabila terjadi peningakatan harga sebesar 5% sebagaimana yang direncanakan tersebut, maka penjualan perusahaan (Caterpilar Trakator) hanya sekitar 1% saja.

(4) Mengikuti bentuk kurva penerimaan rata-rata (demand) sebuah perusahaan adalah sebagai berikut:

P = 100 - 0,01Q

dimana Q adalah produksi mingguan dan P adalah harga, diukur dalam satuan sen per unit. Fungsi biaya perusahaan adalah C = 50Q + 30.000. Diasumsikan perusahaan mangalami keuntungan maksimum.

a) Berapa tingkat produksi, harga, dan total keuntungan per minggu? P = 100 – 0,01 Q --- TR = PQ = 100Q – 0,01Q2

MR = 100 – 0,02Q C = 50Q + 30.000 --- MC = 50

Keuntungan maksimum tercapai pada saat MR = MC 100 – 0,02Q = 50 --- Q = 2.500 P = 100 – 0,01 (2.500) = 75 39 P - MC 1 = - P Ed

= TR – TC

= (P.Q) – (50 Q + 30.000)

= (75X.2.500) – (50X.2.500 + 30.0000) = 187.500 – 155.000

= 22.500

b). Jika pemerintah memutuskan untuk menaikkan pajak 10 cent per unit produk ini.

 Berapakah tingkat produksi, harga dan keuntungan yang akan diperoleh?

TC = 50Q + 30.000 + TQ = (50 + T)Q + 30.000

Slop dari fungsi biaya adalah : (50 + T), sehingga, MC = 50 + T MC + Tax = 50 + 10 = 60 MR = MC --- 100 – 0,02Q = 60 Q = 2.000 P = 100 – 0,01 (2.000) = 80  = TR – TC = (100Q – 0,01Q2) – (50Q + TQ + 30.000) = 50Q – 0,01Q2 – TQ – 30.000 = (50 – T)Q – 30.000 – 0,01Q2 = 40 . 2000 – 30.000 – 0,01 . 4106 = 8 – 104 – 3.104 – 4.104 = 1.104 = 10.000

14. Ada 10 rumahtangga (RT) di dalam Lake Wobegon (LW), Minesota dengan permintaan listrik tiap RT adalah Q = 50 – P. Biaya produksi Lake Wobegon Electric’s (LWE) adalah TC = 500 + Q.

a). Jika regulator dari LWE memastikan tidak ada Deadweight loss (DWL) dalam pasar, berapa tingkat harga yang ditentukan LWE?. Berepa outputnya?. Hitung surplus konsumen dan berapa keuntungan LWE pada harga tersebut.

b). Jika regulator ingin memastikan LWE tidak akan kehilangaan uang, berapa harga terendah dapat ditentukan?. Hitung output, surplus konsumen dan keuntungan serta DWL.

Dalam dokumen 10 pyndick monopoli monopsoni .doc (Halaman 25-41)

Dokumen terkait