• Tidak ada hasil yang ditemukan

Biaya Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP)

1. Pembayaran biaya SPP dilakukan pada setiap awal semester yaitu pada bulan Januari s/d Februari untuk semester Genap dan pada bulan Juli s/d Agustus untuk semester Gazal. Bagi mahasiswa yang terlambat membayar pada waktu yang telah ditetapkan diberi sanksi tidak diperkenankan mengikuti perkuliahan, ujian dan dianggap stop out/cuti kuliah.

2. Mahasiswa tidak diwajibkan membayar SPP pada masa stop out/cuti akademik selama pengajuan cuti akademik dilakukan pada batas waktu pembayaran SPP yang telah ditentukan. Apabila pengajuan permohonan cuti akademik melewati batas waktu pembayaran SPP, maka mahasiswa tersebut tetap diwajibkan membayar penuh biaya SPP pada semester yang bersangkutan.

3. Pembayaran biaya SPP dapat dilakukan melalui bank yang ditunjuk oleh Rektor Universitas Tanjungpura. Bukti pembayaran harus diserahkan ke Bagian Akademik PS-MM FEB UNTAN pada saat registrasi ulang.

4. Rincian biaya SPP untuk mahasiswa :

Tabel 3.1. Biaya SPP Kelas Eksekutif Komponen Biaya Semester I

(Rp)

Biaya SPP 11.000.000,00 11.000.000,00 11.000.000,00 11.000.000,00 Total Biaya 13.750.000,00 11.000.000,00 11.000.000,00 11.000.000,00

Tabel 3.2. Biaya SPP Kelas Intensif Biaya-biaya Semester I

(Rp) Semester II

Biaya SPP 9.000.000,00 9.000.000,00 9.000.000,00 9.000.000,00 Total Biaya 11.750.000,00 9.000.000,00 9.000.000,00 9.000.000,00

11

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PERATURAN

AKADEMIK

12

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... 12 BAB I

SISTEM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ... 13 BAB II

METODE PENILAIAN PEMBELAJARAN ... 15 BAB III

SISTEM PERKULIAHAN ... 17 BAB IV

PENYELENGGARAAN UJIAN MATAKULIAH ... 20 BAB V

EVALUASI KEBERHASILAN STUDI ... 23 BAB VI

TESIS ... 24 BAB VII

PREDIKAT KELULUSAN ... 28 BAB VIII

KODE ETIK, PELANGGARAN DAN SANKSI SERTA ATURAN

TAMBAHAN ... 29

13

BAB I

SISTEM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

Pasal 1.

Sistem Kredit Semester

Pendidikan di PS-MM FEB UNTAN diselenggarakan berdasarkan:

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.

4. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

Pasal 2.

Nilai Kredit 1. Nilai Kredit Semester Perkuliahan

Untuk perkuliahan, nilai satu satuan kredit semester (1 sks) ditentukan berdasarkan beban kegiatan yang meliputi seluruh kegiatan per minggu, sebagai berikut:

a. Satu Satuan Kredit Semester untuk Mahasiswa setara dengan : - Lima puluh (50) menit kegiatan tatap muka terjadwal dengan

dosen/pendidik, misalnya dalam bentuk kuliah.

- Enam puluh (60) menit kegiatan akademik terstruktur (kegiatan penugasan terstruktur), yaitu kegiatan studi yang tidak terjadwal yang direncanakan oleh dosen, misalnya dalam bentuk menyelesaikan soal-soal, kegiatan responsi dan tugas-tugas lain di luar kelas.

- Enam puluh (60) menit kegiatan akademik mandiri, yaitu kegiatan yang harus dilakukan oleh mahasiswa secara mandiri untuk mendalami, mempersiapkan keikutsertaan dalam kuliah atau membuat tugas akademik misalnya dalam bentuk membaca buku acuan/referensi.

b. Satu Satuan Kredit Semester untuk Dosen setara dengan :

- Lima puluh (50) menit acara tatap muka terjadwal dengan mahasiswa.

- Enam puluh (60) menit aktivitas perencanaan dan evaluasi kegiatan akademik terstruktur.

- Enam puluh (60) menit aktivitas pengembangan materi kuliah.

2. Nilai Kredit Semester Karya Akhir (Tesis)

Nilai satu satuan kredit semester (1sks) pada proses pembelajaran berupa Karya Akhir terdiri atas 3 sampai 4 jam per hari per semester.

14 Pasal 3.

Administrasi Sistem Kredit Semester

1. Pengelolaan Sistem Kredit Semester dikoordinasikan oleh Sub Bagian Pendidikan yang meliputi antara lain Kalender Akademik, Jadwal Kuliah, Lembar Isian Rencana Studi (LIRS), Lembaran Hasil Studi (LHS), Transkrip Akademik, Legalisasi, jadwal, pengumuman ujian dan lain sebagainya.

2. Mahasiswa yang melakukan Modifikasi/perubahan matakuliah wajib mengisi LIRS dan mendapatkan persetujuan dari Kaprodi.

3. Modifikasi/perubahan matakuliah dalam LIRS dilaksanakan selama 3 (tiga) hari setelah kuliah berlangsung selama 2 (dua) minggu sesuai jadwal PS-MM FEB UNTAN.

Pasal 4.

Cuti Akademik

1. Cuti akademik dapat diberikan sebanyak-banyaknya dua kali atau dua semester baik pada dua semester berturut-turut maupun tidak berurutan, sepanjang masa studinya.

2. Cuti akademik tidak diberlakukan pada semester pertama perkuliahan dan akhir masa studi (semester 8).

3. Masa studi dan evaluasi keberhasilan studi bagi mahasiswa yang memperoleh cuti akademik disesuaikan dengan masa cuti yang diberikan.

4. Mahasiswa tidak diwajibkan membayar SPP pada masa cuti kuliah.

5. Prosedur pengajuan cuti akademik :

a. Mahasiswa mengajukan surat permohonan kepada Ketua PS-MM FEB UNTAN, selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sebelum kegiatan akademik berjalan.

b. Ketua PS-MM FEB UNTAN meneruskan permohonan tersebut kepada Rektor.

15

BAB II

METODE PENILAIAN PEMBELAJARAN

Pasal 5.

Penilaian Pembelajaran

Standar penilaian pembelajaran merupakan kriteria tentang penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan.

1. Prinsip penilaian mencakup :

a. Prinsip edukatif, yaitu penilaian yang memotivasi mahasiswa agar mampu memperbaiki perencanaan dan cara belajar, dan meraih capaian pembelajaran lulusan.

b. Prinsip otentik, yaitu penilaian hasil belajar yang mencerminkan kemampuan mahasiswa pada saat proses pembelajaran berlangsung.

c. Prinsip objektif, yaitu penilaian yang bebas dari pengaruh subjektivitas penilai dan yang dinilai.

d. Prinsip akuntabel, yaitu penilaian sesuai dengan prosedur dan kriteria yang jelas, disepakati pada awal kuliah, dan dipahami oleh mahasiswa.

e. Prinsip transparan, yaitu penilaian dapat diakses oleh semua pemangku kepentingan.

2. Teknik penilaian antara lain berupa observasi, partisipasi, unjuk kerja, tes tertulis, tes lisan, dan angket.

Pasal 6.

Sistem Penilaian

Sistem penilaian menggunakan Penilaian Acuan Patokan disingkat PAP dengan ketentuan sebagai berikut :

Nilai Angka Nilai Mutu Angka Mutu

80,00 – 100,00

16

1. Nilai matakuliah berdasarkan pada nilai absolut dari 0 (nol) sampai 100 (seratus) yang merupakan nilai gabungan dari 4 (empat) komponen yaitu partisipasi/kontribusi di kelas (P) (10 %), kegiatan terstruktur dan terjadwal atau terstruktur dan tidak terjadwal (TS) (20 %), ujian tengah semester (UTS) (30 %), dan ujian akhir semester (UAS) (40 %).

2. Berdasarkan pembobotan komponen nilai tersebut, maka dapat dihitung nilai absolut sebagai berikut :

3. Indeks Prestasi per Semester (IPS) dihitung dengan formula sebagai berikut :

𝐼𝑃𝑆 = βˆ‘π‘›π‘–=1(𝐾𝑖π‘₯𝐡𝑁𝐻𝑖)

βˆ‘π‘›π‘–=1𝐾𝑖

𝐾𝑖 = sks matakuliah yang ke i

𝐡𝑁𝐻𝑖 = bobot nilai huruf matakuliah ke i

Contoh : Jika pada suatu semester, seorang mahasiswa menempuh 6 matakuliah (18 sks), maka IPS yang bersangkutan adalah sebagai berikut :

Mata

Kuliah Sks Nilai Matakuliah Jumlah Nilai (sks x bobot) Huruf Bobot

AA 3 A 4 3 X 4 = 12

AB 3 B+ 3,33 3 X 3,33 = 9,99

AC 3 C 2 3 X 2 = 6

AD 3 D 1 3 X 1 = 3

AE 3 C+ 2,33 3 X 2,33 = 6,99

AF 3 E 0 3 X 0 = 0

18 - - 37,98

Jumlah sks yang ditempuh = 18

Jumlah nilai = 37,98

NA = (0,10 x P) + (0,20 x TS) + (0,30 x UTS) + (0,40 x UAS)

37,98

IPS = --- = 2,11 18

17

BAB III

SISTEM PERKULIAHAN

Pasal 7.

Tata Cara Perkuliahan

1. Setiap mahasiswa yang mengikuti perkuliahan sudah tercatat sebagai mahasiswa PS-MM FEB UNTAN.

2. Setiap mengikuti perkuliahan, mahasiswa harus menandatangani Daftar Hadir Mahasiswa (DHM).

3. Mahasiswa wajib memenuhi kehadiran tatap muka perkuliahan minimal sebanyak 75 % dari keseluruhan tatap muka.

4. Setiap mahasiswa wajib memenuhi semua komponen nilai akhir yaitu partisipasi kelas, tugas, UTS dan UAS.

5. Setiap mahasiswa harus mengikuti seluruh perkuliahan dengan penuh kesungguhan. Mahasiswa yang berhalangan mengikuti perkuliahan tatap muka wajib mengajukan izin tidak mengikuti perkuliahan tatap muka sesuai ketentuan yang berlaku.

6. Selama mengikuti perkuliahan setiap mahasiswa berpakaian rapi dan sopan, tidak diperkenankan memakai sandal dan kaos oblong. Untuk mahasiswa wanita diharuskan berpakaian formal (tidak terbuat dari bahan kaos).

7. Mahasiswa dilarang merokok, dilarang makan dan minum di dalam ruangan kelas serta dilarang menulis pada fasilitas umum milik PS-MM FEB UNTAN kecuali pada papan tulis.

8. Dilarang merusak, memindahkan atau mengambil aset PS-MM FEB UNTAN/Negara serta menggunakannya untuk kepentingan pribadi.

9. Menjaga ketenangan dan kebersihan penyelenggaraan perkuliahan.

10. Segala kritik dan saran/usulan mengenai perkuliahan dapat disampaikan kepada Ketua PS-MM FEB UNTAN melalui ketua kelas maupun kontak saran yang telah disediakan.

11. Demi kelancaran, ketertiban dan peningkatan kualitas PS-MM FEB UNTAN, tata tertib ini harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.

12. Hal-hal yang belum tercatat dalam tata tertib ini akan ditentukan kemudian.

Pasal 8.

Metode Perkuliahan

Teknik penyampaian perkuliahan dilakukan dengan metode ceramah, diskusi, tanya jawab, dinamika kelompok, pemecahan masalah, dan sebagainya. Penyampaian materi disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perluasan dan pendalaman materi antara lain dapat dilakukan melalui tugas perkuliahan, dan penulisan Tesis.

18 Pasal 9.

Materi Kuliah

Materi kuliah berpedoman pada silabus yang telah ditentukan yang dimuat dalam Pedoman Akademik. Rencana Perkuliahan Semester (RPS) atau kontrak perkuliahan yang antara lain berisi tujuan, ruang lingkup materi kuliah, daftar referensi serta rencana pembelajaran wajib disampaikan oleh dosen kepada mahasiswa pada kuliah pertama.

Pasal 10.

Beban Studi PS-MM FEB UNTAN

Beban studi/belajar yang harus dicapai untuk mendapatkan gelar Magister adalah 48 sks dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sekurang-kurangnya 3,00 dan masa studi paling lama 4 tahun atau 8 semester.

Pasal 11.

Pengambilan Matakuliah, Beban Studi dan Kelas

1. Matakuliah dan beban studi yang berlaku di PS-MM FEB UNTAN adalah bersifat paket dan diberlakukan setiap semester.

2. Jumlah sks yang diambil mulai semester I, II dan III sudah ditentukan disetiap semesternya (paket) dalam kurikulum yang sudah ditetapkan di PS-MM FEB UNTAN.

3. Apabila mahasiswa ingin memperbaiki nilai matakuliah yang sudah diikuti pada semester sebelumnya, mahasiswa wajib mengisi LIRS matakuliah tambahan yang akan diikutinya.

4. Mahasiswa wajib mengikuti perkuliahan sesuai dengan kelas pada semester yang diambil, kecuali untuk matakuliah mengulang (matakuliah di semester lain).

Pasal 12.

Ketentuan Mahasiswa Pindahan

1. PS-MM FEB UNTAN menerima mahasiswa pindahan dari Program Pascasarjana institusi internal UNTAN dan institusi lain dengan akreditasi minimal B.

2. Tidak berstatus droup-out dari institusi asal, yang diperkuat oleh surat keterangan pindah atau tidak berstatus droup-out.

3. Matakuliah dan sks yang diambil di Perguruan Tinggi di luar UNTAN dapat diakui dan diperhitungkan dalam hasil studi mahasiswa.

4. Menyetujui penyetaraan yang ditetapkan oleh PS-MM FEB UNTAN terhadap beban studi atau matakuliah yang sudah diikuti oleh calon mahasiswa di perguruan tinggi asal.

5. Khusus untuk matakuliah Metode Penelitian, walaupun sudah ditempuh di institusi sebelumnya, calon mahasiswa wajib untuk menempuh matakuliah tersebut di PS-MM FEB Untan.

19

BAB IV

PENYELENGGARAAN UJIAN MATAKULIAH

Pasal 13.

Ujian Mata Kuliah

1. Ujian matakuliah secara terjadwal, tertulis dan kolektif dilaksanakan masing-masing satu kali pada pertengahan semester (ujian tengah semester/UTS) dan pada akhir semester (ujian akhir semester/UAS).

2. Ujian mata kuliah dapat dilaksanakan apabila kehadiran dosen mengajar memenuhi 90 % dari total kehadiran.

3. Apabila evaluasi dilakukan oleh dosen pengajar bukan dengan cara ujian terjadwal, tapi dengan presentasi, tugas makalah, atau alat evaluasi lainnya, maka pelaksanaannya paling lama 1 (satu) minggu setelah tanggal ujian yang terjadwal paling akhir.

4. Ujian susulan dilaksanakan dengan jadwal dan tempat yang telah ditentukan oleh Bagian Akademik PS-MM FEB UNTAN.

5. Ujian susulan hanya dapat dilaksanakan jika:

a. Mahasiswa tidak dapat mengikuti ujian dengan alasan sakit atau hal penting yang tidak dapat dihindari dengan seiizin ketua Program Studi.

b. Mendapat persetujuan dari dosen pengampu mata kuliah yang bersangkutan.

c. Nilai maksimal untuk ujian susulan adalah B+.

4. Kelulusan dari setiap mata kuliah ditentukan atas partisipasi kelas, tugas, nilai Ujian Tengah Semester (UTS) dan nilai Ujian Akhir Semester (UAS), kecuali apabila ditentukan lain oleh dosen pada Rencana Pembelajaran Semester (RPS) mata kuliah yang bersangkutan.

Pasal 14.

Persyaratan Peserta Ujian Mata Kuliah 1. Tidak terkena sanksi akademik.

2. Mahasiswa yang dapat mengikuti UTS dan UAS adalah mahasiswa yang telah mengikuti sekurang-kurangnya 75% kegiatan perkuliahan yang diselenggarakan pada semester yang bersangkutan.

3. Bagi mahasiswa yang tidak dapat mengikuti UTS dan UAS sesuai jadwal yang telah ditetapkan, dapat diperkenankan mengikuti ujian susulan jika mahasiswa tersebut berhalangan hadir karena alasan sebagai berikut:

20

a. Rawat inap di rumah sakit dengan melampirkan Surat Keterangan dirawat yang dikeluarkan oleh Rumah Sakit dan Surat Keterangan Dokter yang merawat.

b. Kematian keluarga inti yang dibuktikan dengan surat keterangan meninggal dari kelurahan dan fotocopy kartu keluarga.

c. Melahirkan yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Bersalin.

d. Kondisi force majeur (luar biasa) yang dianggap bukan kelalaian dan kesalahan mahasiswa.

e. Alasan lain yang telah mendapatkan persetujuan Ketua PS-MM FEB UNTAN.

4. Mahasiswa yang akan mengikuti ujian susulan karena suatu alasan di poin 3, harus segera melaporkan kepada Bagian Akademik paling lambat 1 (satu) minggu setelah ujian mata ajaran bersangkutan dengan ketentuan tingkat kehadiran perkuliahan minimal 75%. Apabila mahasiswa tidak hadir pada saat ujian susulan dilaksanakan, maka mahasiswa yang bersangkutan akan kehilangan haknya untuk mengikuti ujian.

Pasal 15.

Tata Tertib Pelaksanaan Ujian Matakuliah

1. Peserta wajib hadir 10 menit sebelum ujian mata kuliah dilaksanakan.

2. Menunjukkan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) dan Kartu Ujian kepada pengawas ujian.

3. Peserta diharuskan menandatangani daftar hadir ujian.

4. Peserta harus membawa sendiri semua perangkat alat tulis dan tidak diperkenankan meminjam dari dan atau meminjamkan kepada sesama peserta pada saat ujian berlangsung.

5. Peserta tidak diperkenankan membawa buku, catatan, kertas dan sebagainya dalam bentuk apapun ke dalam ruang ujian, yang dapat digunakan untuk membantu penyelesaian soal ujian, kecuali ujiannya bersifat open book.

6. Bagi ujian yang sifatnya Open Book hanya yang boleh dibuka adalah buku catatan, hard copy atau printout bukan laptop atau handphone kecuali dengan instruksi dari dosen pengampu mata kuliah.

7. Apabila ada soal yang bersifat berhitung hanya boleh menggunakan alat bantu kalkulator dan tidak boleh menggunakan handphone.

8. Selama ujian berlangsung, peserta ujian dilarang :

a. Mengganggu ketenangan dan kelancaran penyelenggaan ujian, baik berupa tingkah laku, suara, gerak-gerik, dan lain-lain.

b. Bekerja sama, meminta bantuan atau membantu sesama peserta ujian dalam bentuk dan cara apapun, yang bertujuan untuk menyelesaikan soal ujian.

c. Meninggalkan ruang ujian, kecuali seijin pengawas.

21

d. Makan, minum, dan merokok dalam ruang ujian.

e. Mengaktifkan handphone dan alat komunikasi lainnya selama ujian dilaksanakan.

9. Pengawas diberikan wewenang dan tanggung jawab penuh selama ujian berlangsung untuk memberikan teguran atau peringatan kepada peserta, mengeluarkan peserta yang melanggar tata tertib, mencatatnya dalam lembar berita acara ujian.

10. Peserta harus berpakaian rapi dan sopan.

11. Peserta yang telah duduk di ruang ujian dan telah menerima lembar soal ujian dianggap telah mengikuti ujian.

12. Peserta yang telah menyelesaikan ujian sebelum waktunya, dapat meninggalkan ruangan paling cepat 30 menit berjalan.

13. Mahasiswa wajib mengumpulkan kembali soal ujian dan hasil pekerjaan dengan jumlah halaman yang lengkap (kecuali ada ketentuan lain).

14. Peserta yang terlambat diperkenankan mengikuti ujian selama belum ada peserta yang keluar dan tidak diberikan perpanjangan waktu.

15. Semua peserta ujian wajib menjaga ketertiban dan keamanan pelaksanaan ujian.

Pasal 16.

Sanksi Pelanggaran Tata Tertib Ujian Matakuliah

1. Pengawas berhak memeriksa kelengkapan persyaratan peserta ujian untuk mengikuti ujian. Apabila tidak memenuhi syarat, pengawas berhak mengeluarkan peserta ujian dari ruang ujian.

2. Pengawas berkewajiban memperingatkan peserta ujian yang menunjukkan tanda-tanda melanggar tata tertib ujian.

3. Pengawas berkewajiban mencatat nama peserta ujian dan bentuk pelanggaran dalam Berita Acara Pelaksanaan (BAP) Ujian.

4. Kertas jawaban ujian yang diambil pengawas sebagai bukti pelanggaran diserahkan kepada sekretariat PS-MM FEB UNTAN dan tidak kepada dosen pengampu mata kuliah.

5. Ketua PS-MM FEB UNTAN berhak memberikan sanksi akademik maupun administrasi kepada peserta ujian yang melanggar tata tertib ujian sesuai dengan beratnya pelanggaran.

6. Sanksi bagi mahasiswa yang melanggar tata tertib ujian dapat berupa : a. Namanya diumumkan di papan pengumuman PS-MM FEB

UNTAN.

b. Hasil ujian mata kuliah yang bersangkutan dinyatakan tidak lulus dengan nilai E.

7. Sanksi lebih lanjut untuk pelanggaran tata tertib ujian mengacu pada ketentuan yang berlaku.

22 Pasal 17.

Pengumuman Nilai Ujian Matakuliah

1. Pada saat selesai ujian mata kuliah, bagian akademik menyampaikan berkas lembar jawaban mahasiswa dan surat permohonan publikasi nilai kepada dosen pengampu mata kuliah.

2. Nilai diumumkan selambat-lambatnya 14 hari setelah UAS mata kuliah yang bersangkutan.

3. Nilai yang telah dipublikasikan dalam jaringan SIAKAD tidak dapat diralat ataupun diubah, kecuali dengan persetujuan Ketua PS-MM FEB UNTAN.

4. Apabila dalam batas waktu yang ditentukan dosen tidak mempublikasikan nilainya, maka pengelola akan membuat surat permintaan nilai kedua untuk dipublikasikan paling lambat 7 hari.

5. Apabila batas waktu yang telah ditetapkan dalam poin 4 (empat) nilainya tidak dipublikasi, maka sesuai dengan hasil keputusan pengelola akan diambil kebijakan memberikan nilai B+.

6. Dosen yang nilai mata kuliahnya sudah dipublikasikan oleh pengelola (B+) karena terlambat melakukan publikasi nilai, berkewajiban mengeluarkan nilai mata kuliah yang diampu, nilai yang diakui adalah nilai terbaik dibandingkan nilai yang telah dipublikasikan sebelumnya oleh pengelola.

Pasal 18.

Memperbaiki Indeks Prestasi

1. Mahasiswa diperkenankan memperbaiki nilai matakuliah, dengan memprogramkan kembali matakuliah tersebut sepanjang batas waktu studinya masih memungkinkan, dengan mengikuti seluruh kegiatan perkuliahan sesuai ketentuan.

2. Apabila mahasiswa memprogramkan kembali mata kuliah tersebut maka mahasiswa diwajibkan untuk mengisi LIRS dengan persetujuan pengelola.

3. Nilai matakuliah yang diakui dalam transkrip nilai adalah nilai yang terbaik.

23

BAB V

EVALUASI KEBERHASILAN STUDI

Pasal 19.

Evaluasi Keberhasilan Studi

1. Evaluasi keberhasilan studi adalah evaluasi kegiatan akademik mahasiswa dalam kurun waktu tertentu.

2. Evaluasi keberhasilan studi pada PS MM FEB UNTAN dilaksanakan pada setiap akhir semester, mulai dari semester I sampai batas akhir masa studi (8 semester).

3. Mahasiswa dinyatakan selesai studi jika telah lulus ujian tesis dan komprehensif dengan masa studi paling lama 8 Semester.

4. Mahasiswa akan mendapatkan surat peringatan sebagai hasil evaluasi studi apabila indeks prestasi akademik yang bersangkutan memperlihatkan gejala tidak memenuhi persyaratan yang ditentukan.

5. Mahasiswa yang tidak memenuhi persyaratan akan diusulkan pemberhentian status mahasiswanya oleh Dekan kepada Rektor yang selanjutnya akan menerbitkan surat keterangan pernah kuliah, pengunduran diri atau putus kuliah (drop out) jika telah melebihi ketentuan masa studi.

BAB VI TESIS

Pasal 20.

Penyusunan Proposal Tesis

Pada akhir studi mahasiswa diwajibkan membuat proposal tesis dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Mahasiswa dapat mengajukan proposal atau usulan penelitian setelah mengikuti ujian semester II (telah menyelesaikan sebanyak 32 SKS), dengan melampirkan rekapitulasi transkrip akademik semester 1 dan 2 serta telah lulus mata kuliah metode penelitian dengan nilai minimal B.

2. Proposal/usulan tesis dapat diajukan kepada bagian akademik PS-MM FEB UNTAN setelah disetujui dan ditandatangani oleh Dosen Pembimbing Akademik (Dosen PA). Bagian akademik melakukan pemeriksaan kesamaan judul proposal yang diajukan, jika terjadi kesamaan maka mahasiswa diharuskan mengganti judul yang lain.

3. Judul yang dipilih harus sesuai dengan minat konsentrasi bidang ilmu yang dipilih mahasiswa.

4. Proposal tesis yang diajukan mahasiswa harus diseminarkan dihadapan tim seminar proposal tesis.

24

5. Tim dosen seminar proposal tesis ditentukan oleh pengelola yaitu dosen pada PS-MM FEB UNTAN yang sesuai dengan kompetensi dan minat konsentrasi bidang ilmu yang dipilih oleh mahasiswa.

6. Penunjukan tim dosen seminar proposal tesis merupakan hak mutlak Ketua PS-MM FEB UNTAN

7. Tim dosen penguji seminar proposal tesis berjumlah 4 (empat) orang.

8. Seminar proposal tesis dapat dilaksanakan jika dihadiri oleh minimal 3 (tiga) orang dosen, yang terdiri dari dosen PA dan dua (2) orang dosen penguji.

9. Jika tidak terpenuhi ketentuan point 8 tersebut, maka seminar proposal tesis tidak bisa dilaksanakan atau segera dijadwalkan ulang.

10. Apabila pada seminar proposal tesis yang kedua juga tidak terpenuhi ketentuan point 8, maka Ketua PS-MM FEB UNTAN berhak mengganti anggota tim yang berhalangan dan berlaku sampai pelaksanaan ujian tesis.

11. Setelah proposal tesis disetujui oleh tim seminar proposal tesis, akan ditetapkan dosen pembimbing I dan pembimbing II oleh Ketua PS-MM FEB UNTAN melalui Surat Keputusan Dekan.

12. Format penulisan proposal tesis dapat dilihat pada buku pedoman penulisan tesis.

13. Kriteria kelulusan seminar proposal yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :

a. Diterima

b. Diperbaiki dan tidak diseminarkan lagi c. Diperbaiki dan diseminarkan kembali d. Ditolak

Pasal 21 Penulisan Tesis

1. Setelah melaksanakan seminar proposal tesis dan dinyatakan lulus, mahasiswa harus berkomunikasi dengan dosen pembimbing tesis yang telah ditunjuk, untuk meminta kesediaan menjadi pembimbing penulisan tesis.

2. Penunjukan tim dosen pembimbing tesis merupakan hak mutlak Ketua PS-MM FEB UNTAN dengan syarat:

a. Dosen PA secara otomatis menjadi dosen pembimbing I.

b. Dosen pembimbing II adalah dosen yang berkualifikasi pendidikan S3 dengan jabatan akademik minimal Asisten Ahli.

c. Kesesuaian bidang keahlian dosen dengan minat konsentrasi bidang ilmu mahasiswa.

d. Distribusi mahasiswa bimbingan penulisan tesis sebagai Pembimbing I dengan ketentuan maksimal 6 mahasiswa per

25

semester (sesuai pedoman operasional penilaian angka kredit kenaikan jabatan akademik / pangkat dosen tahun 2019).

2. Mahasiswa yang telah menerima kartu penulisan tesis, harus berkonsultasi dengan dosen pembimbing. Konsultasi pertama harus dilakukan paling lama 1 (satu) bulan sesudah menerima kartu penulisan tesis, apabila lebih dari 1 (satu) bulan mahasiswa tidak berkonsultasi maka mahasiswa diwajibkan seminar ulang.

3. Proses bimbingan tesis berlangsung paling cepat 2 (dua) bulan dan 8 kali proses bimbingan terhitung sejak konsultasi pertama dengan dosen pembimbing dan diakhiri dengan persetujuan untuk pelaksanaan ujian tesis yang dibuktikan dengan tanda tangan pembimbing I dan II pada halaman kartu penulisan tesis.

4. Format penulisan tesis dapat dilihat pada buku pedoman penulisan tesis PS MM FEB UNTAN.

Pasal 22.

Persyaratan Ujian Tesis

Untuk menempuh ujian tesis harus memenuhi pesyaratan sebagai berikut :

1. Telah lulus seluruh mata kuliah program studi yang ditempuh sebanyak 32 SKS dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) sekurang kurangnya 3,00.

Nilai mata kuliah minat konsentrasi bidang ilmu minimal B dan nilai mata kuliah non konsentrasi minimal C kecuali mata kuliah hukum dan etika dalam bisnis minimal B.

2. Telah menyelesaikan seluruh kewajiban keuangan dengan menunjukkan slip pembayaran asli dan menyampaikan fotocopy slip pembayaran dari bank seluruh semester dalam berkas pendaftaran ujian tesis.

3. Tesis telah disetujui oleh Pembimbing I dan II .

3. Tesis telah disetujui oleh Pembimbing I dan II .

Dokumen terkait