• Tidak ada hasil yang ditemukan

Biaya tak terduga Rp

Dalam dokumen BAHASA DAN SASTRA INDONESIA KLS XI (Halaman 30-34)

b) Pemasukan : 1. Iuran sisa Rp ……… 2. Sumbangan/donatur Rp ……… Jumlah Rp ……….. Saldo Rp ………….. Banjarsari, 30 Mei 2008

Mengetahui : Ketua Panitia Kepala SMA Negeri 1 Banjarsari

………. ………. E. Apresiasi Sastra :

Naskah Cerpen

Cerita pendek (cerpen) sering dimuat di majalah atau surat kabar. Cerpen ialah cerita yang menjurus, artinya tidak diperbolehkan ada cerita sampingan yang biasa disebut digresi. Dalam cerpen konsentrasi berpusat pada satu peristiwa saja, yaitu peristiwa yang menimbulkan cerita itu sendiri. Bedanya dengan novel terletak pada ada tidaknya perubahan nasib pelaku (novel ada perubahan nasib pelaku, sedangkan cerpen tidak).

Dalam sebuah cerpen, tentu mempunyai tema dan alur cerita. Cerpen juga mengutarakan hal-hal yang menarik dan mengesankan. Setelah membaca sebuah cerpen, kita bisa menemukan hal-hal yang terjadi dengan aneh, istimewa, bahkan tidak kita duga. Dengan demikian, anak akan mempunyai kemampuan untuk mengungkapkan kembali hal-hal teresebut secara lisan dengan cara berbicara.

Untuk lebih jelasnya, cerpen menghasilkan sebuah episode atau fragmen kehidupan dalam narasi (berupa penuturan atau penceritaan), mengandung dialog dan konflik antar tokoh yang

membutuhkan plot dan setting. Meski pendek, cerpen memiliki satu kesatuan cerita, sehingga sudah selesai.

Ada tiga cirri utama cerpen, yaitu : 1. Ceritanya menjurus tanpa digresi.

2. Konsentrasi cerita berpusat pada satu peristiwa. 3. Tidak perlu ada perubahan nasib pelaku.

Untuk mengungkapkan isi cerita, tentu harus kita baca cerita itu baik-baik, kemudin kita catat beberapa hal yang penting yang perlu diingat, antara lain :

1. Siapam pelaku cerita itu. 2. Peristiwa apa yang dilukiskan. 3. Di mana terjadinya.

4. Urutan peristiwa.

5. Bagaimana akhir ceritanya. Hikayat

Hikayat adalah karya sastra lama berisi cerita, baik sejarah maupun cerita roman fiktif. Cerita hikyat ini biasanya bercerita tentang raja-raja. Pada jaman dahulu hikayat ini biasanya dibaca untuk pelipur lara, yaitu berfungsi untuk menghibur rakyat yang memang belum mengenal sarana hiburan lain yang lebih modern. Selain itu, juga untuk membangkitkan semangat juang, atau sekedar meramaikan pesta. Ada juga yang mengetengahkan khazanah nilai kehidupan, utamanya nilai-nilai moral dan pendidikan.

Hikayat Malin Kundang Anak Durhaka misalnya, memberi teladan kepada kita agar menjadi anak yang berbakti kepada orang tuanya, jangan malah tidak mengakui dan menyia-nyiakan, bertindak kasar, tidak tahu diri. Sikap seperti itu sangat tercela dan justru mengundang petaka, membuat hati sang ibu terluka, sehingga akhirnya terlontar kutukan. Akibatnya sangat fatal, terkutuklah Malin Kundang menjadi batu.

Contoh teks hikayat : HIKAYAT SI MISKIN

Ini hikayat orang dahulu kala. Sekali peristiwa Allah Subhanahu Wata’ala menunjukkan kekayaannya kepada hamba-Nya. Maka adalah seorang miskin laki-bini berjalan mencari rezekinya berkeliling negeri Antah Berantah. Adapun nama raja di dalam negeri itu Maharaja Indra Dewa namanya, terlalu amat besar kerajaanya baginda itu. Beberapa raja di tanh dewa itu takluk kepada baginda dan mengantar upeti kepada baginda pada tiap-tiap tahun.

Hatta, maka pada suatu hari baginda sedang ramai dihadap oleh segala raja-raja menteri hulubalang rakyat sekalian ada di penghadapan. Maka Si Miskin itu pun sampailah ke penghadapan itu. Setelah dilihat oleh orang banyak, Si Miskin laki-bini dengan rupa kainnya seperti dimamah anjing rupanya, maka orang banyak itu pun ramailah ia tertawa seraya

mengambil kayu dan batu. Maka dilemparinyalah akan Si Miskin itu tubuhnya habis bengkak- bengkak dan berdarah. Maka orang pun gemparlah. Maka titah baginda “Apa yang gempar di luar itu ?” Sembah segala raja-raja itu, “Ya, Tuanku Syah Alam, orang melempari Si Miskin, tuanku. Maka titah baginda, “Suruh usir jauh-jauh.” Maka diusir oranglah Si Miskin itu hingga sampailah ke tepi hutan. Maka orang banyak itu pun kembalilah, Maka hari pun malamlah. Maka baginda pun berangkatlah masuk dalam istana itu. Maka segala raja-raja dan menteri hulubalang rakyat sekalian itu pun masing-masing pulang ke rumahnya.

Beberapa ciri bahasa sastra lama adalah sebagai berikut : 1. Hampir tiap kalimat dimulai dengan kata maka.

2. Sering digunakan kata pengantar seperti hatta, arkian, dan syahdan di depan kalimat. 3. Penggunaan kata sering berlebihan.

4. Bentuk pun diikuti-lah banyak digunakan. UJI KOMPETENSI

A. Beri tanda silang (X) pda huruf a, b, c, d, atau e di depan jawaban yang paling tepat ! 1. Berikut ini adalah langkah-langkah dalam memberikan sambutan, kecuali …. a. memilih bahan

b. mengumpulkan bahan c. membuat outline d. menghafal teks e. latihan oral

2. Penggunaan kalimat yang baik sebagai penutup sambutan, ialah ….

a. Demikian para hadirin smbutan saya, atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih. b. Demikian sambutan saya, atas perhatiannya saya ucapkan banyak terima kasih. c. Saya cukupkan sekian sambutan saya semoga bermanfaat bagi kita semua. d. Demikian sambutan saya, semoga bermanfaat.

3. Pernyataan-pernyataan berikut merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam berpidato, kecuali ….

a. menganalisis pendengar dan situasi yang akan dihadapi sebelum menyampaikan materi. b. menguasai materi dengan baik.

c. menggunakan metode yang tepat sesuai pandangan dari forumnya. d. banyak tersenyum agar menarik.

e. pandangan menyebar ke seluruh pendengar.

4. Apabila kita mendengarkan sebuah berita, maka hal yang sebaiknya kita lakukan adalah …. a. santai

b. terburu-buru c. konsentrasi d. bersenda gurau

e. berbicara dengan teman

5. Hal-hal berikut ini perlu diperhatikan oleh seseorang yang sedang membacakan teks sambutan, yaitu ….

a. tidak perlu berkomunikasi dengan pendengar. b. kata sapaan yang digunakan boleh apa saja. c. usahakan suara tidak monoton.

d. perhatian selalu tertuju pada teks bacaan. e. suara sebaiknya selalu datar.

B. Jawablah pertanyaan di bawah ini ! 1. Sebutkan pokok-pokok isi sambutan ! Jawab :

……… ………

……… ……….

1. Apa yang dimaksud dengan hikayat ?

Dalam dokumen BAHASA DAN SASTRA INDONESIA KLS XI (Halaman 30-34)

Dokumen terkait