• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

B. Biaya

1) Pengertian biaya

Pada umumnya perusahaan menetapkan harga sesuai dengan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang tersebut. Perusahaan diharapkan dapat menutup ongkos produksi dan menatapkan harga yang tepat sehingga biaya-biaya yang dikeluarkan untuk biaya produksi dapat tertutup. Biaya adalah pengorbanan ekonomi yang diukur dengan satuan uang yang telah terjadi / kemungkinan akan terjadi untuk waktu tertentu (Mulyadi, 1990:11-44).

Dalam praktek, istilah biaya (cost) digunakan dalam dua arti yaitu dalam kontek harga perolehan atau harga pokok dalam pengertian beban (expenses) (Mulyadi, 1990:19). Adapun konsep dari costdan biaya adalah sebagai berikut:

a. Harga perolehan adalah harga pokok (cost)

Jumlah yang dapat diukur dalam satuan uang dalam bentuk yang dibayarkan / nilai aktiva yang diserahkan / dikorbankan sebagai hutang yang timbul serta tambahan kemudahan dalam pemilihan barang dan jasa yang diperlukan perusahaan baik masa lalu / masa datang.

b. Biaya (expenses)

Harga yang diperoleh / dikorbankan dalam rangka memperoleh penghasilan yang dipakai sebagai pengukuran penghasilan.

2) Pengolongan Biaya

Biaya dapat digolongkan menjadi 5 yaitu:

a) Penggolongan biaya menurut objek pengeluaran

Dasar yang dipakai dalam biaya menurut objek pengeluaran adalah nama objek pengeluarannya. Contoh nama objek adalah bensin disebut biaya bensin.

b) Penggolongan biaya menurut fungsi pokok dalam perusahaan

Dalam proses operasional perusahaan mempunyai 3 fungsi yaitu produksi, pemasaran, administrasi dan umum. Maka perusahaan manufaktur mengelompokkan biaya menjadi 3 kelompok yaitu:

1. Biaya Produksi

Biaya yang terjadi untuk mengelola bahan baku menjadi bahan jadi. Sedangkan menurut Supriyono (1987:19) biaya produksi adalah biaya yang berhubungan dengan fugsi produksi atau kegiatan pengelolaan bahan baku menjadi produk selesai. Menurut objek pengeluaran biaya produksi dibagi menjadi 3, yaitu:

a) Biaya bahan baku

Barang yang dikonsumsi oleh perusahaan terdiri dari bahan dan barang bukan bahan.Bahan adalah barang yang akan diolah menjadi produk selesai. Sedangkan barang yang bukan bahan adalah barang yang dikonsumsi oleh perusahaan tapi tidak termasuk dalam produk selesai misalnya (supplies) yang

dapat dipakai di pabrik maupun non pabrik suku cadang yang digunakan untuk perbaikan mesin. Sedangkan bahan dapat digolongkan menjadi 2 yaitu bahan baku dan bahan penolong. Bahan baku adalah bahan yang diolah menjadi bagian produk selesai yang pemakaianya dapat diidentifikasi atau diikuti jejaknya atau bagian integral dari produk tertentu (Supriyono, 1987:19). Sedangkan bahan penolong adalah bahan yang akan diolah menjadi produk jadi tapi pemakainya tidak dapat diikuti jejaknya atau manfaatnya pada produk selesai (Supriyono, 1987:19). Biaya bahan baku adalah biaya produksi yang dikeluarkan untuk memperoleh bahan yang membentuk bagian menyeluruh produk jadi (bahan dasar / bahan pokok awal sebuah produk sebelum diolah menjadi bahan jadi) (Mulyadi, 2005:275-276). Sedangkan menurut Supriyono (1987:20) biaya bahan baku adalah harga perolehan dari bahan baku yang dipakai dalam pengelolaan produk. Biaya bahan penolong adalah harga perolehan bahan penolong yang dipakai dalam pengolahan produk. (Supriyono, 1987:20)

b) Biaya tenaga kerja adalah biaya produksi yang dikeluarkan untuk mengubah bahan baku menjadi produk jadi yang merupakan usaha fisik dan mental yang dikeluarkan karyawan untuk mengolah produk. (Mulyadi, 2005:319-320). Sedangkan

menurut Supriyono (1987:20-21) biaya tenaga kerja adalah semua balas jasa yang dilakukan perusahaan kepada semua karyawan. Biaya tenaga kerja di pabrik digolongkan menjadi 2 yaitu biaya tenaga kerja langsung dan biaya tenaga kerja tidak langsung. Biaya tenaga kerja langsung adalah balas jasa yang diberikan kepada karyawan pabrik yang manfaatnya dapat diidentifikasi atau diikiti jejaknya pada produk tertentu yang dihasilkan perusahaan sedangkan biaya tenaga kerja tidak langsung adalah balas jasa yang diberikan kepada karyawan pabrik, tapi manfaatnya tidak dapat diidentifikasi atau jejaknya tidak dapat diikuti pada produk yang dihasilkan perusahaan (Supriyono: 1987, hal 20-21).

c) Biaya overhead pabrik adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Contoh biaya bahan tak langsung biaya listrik, sewa tempat pabrik (gudang), pajak gedung pabrik. Biaya overhead pabrik dibagi dapat dibagi 3 kelompok berdasarkan karakteristinya yaitu (James A.C, et al. , 1986:127-128)

i) Biaya overhead variabel adalah biaya variabel yang berubah-ubah sebanding dengan unit yang diproduksi. Contoh biaya bahan tidak langsung dan biaya buruh tidak langsung.

ii) Biaya overhead tetap adalah biaya overhead yang konstan dalam tingkat hasil tertentu. Contoh sewa gedung pabrik dan pajak real estate.

iii) Biaya overhead semi variabel adalah biaya yang tidak semuanya tetap dan tidak juga semua variabel tetapi mempunyai karakteristik keduanya. Contoh biaya listrik penerangan.

2. Biaya Pemasaran

Biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk. Contoh biaya pemasaran: biaya angkut, biaya asuransi, biaya gaji bagian pemasaran (Mulyadi, 2005:14). Sedangkan menurut Supriyono (1987:21) biaya pemasaran adalah biaya dalam rangka penjualan produk selesai sampai pengumpulan piutang menjadi kas. Biaya ini meliputi biaya melaksanakan fungsi penjualan, fungsi pengudangan, fungsi pengepakan dan pengiriman, fungsi adpertensi, fungsi pemberian kredit dan pengumpulan piutang, fungsi pembuatan faktur atau administrasi penjualan.

3. Biaya Administrasi dan Umum

Biaya-biaya untuk mengkoordinasi kegiatan produksi dan pemasaran produk dalam perusahaan. Misalnya biaya telepon, biaya gaji direksi, biaya pemegang saham (Mulyadi, 2005:14). Sedangkan menurut Supriyono (1987:21) biaya administrasi dan umum yaitu semua biaya

yang berfungsi administrasi dan umum. Biaya ini terjadi dalam rangka penentuan kebijakan, pengarahan, dan pengawasan kegiatan secara keseluruhan.

c) Penggolongan biaya menurut biaya dengan sesuatu yang dibiayai

Penggolongan ini terjadi jika perusahaan mengelola bahan baku menjadi produk jadi bukan jasa. Sedangkan perusahaan yang menghasilkan produk jadi jasa maka biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk tersebut dinamakan penyertaan. Dalam hubunganya dengan produk, biaya dibagi menjadi 2 golongan yaitu:

1) Biaya langsung

Biaya yang terjadi karena ada suatu yang dibiayai meliputi biaya bahan baku dan tenaga kerja.

2) Biaya tidak langsung

Biaya yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Contohnya biaya overhead pabrik.

d) Penggolongan biaya menurut perilakunya dalam hubungannya dengan perubahan kegiatan.

1) Biaya Variabel

Biaya yang jumlah total berubah sebanding dengan volume kegiatan. Contoh: biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung.

Biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya semi variabel mengandung unsur biaya tetap dan unsur biaya variabel.

3) Biaya Tetap

Biaya yang jumlah nilainya tetap dalam volume kegiatan produksi / tidak produksi kegiatan operasional perusahaan. Contoh: biaya gaji direksi, biaya direktur produksi.

e) Penggolongan biaya atas jangka manfaatnya 1) Pengeluaran Modal

Biaya-biaya yang dinikmati oleh lebih dari satu periode akutansi. 2) Pengeluaran Pendapatan

Biaya-biaya yang bermanfaat di dalam periode akutansai dimana biaya tersebut terjadi.

Dokumen terkait