• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.2. Biaya Produksi Usahatani Tanaman Hias Bonsai

5.2.2. Biaya Variabel

5.2.2. Biaya Variabel

Biaya variabel adalah biaya yang besarnya berubah-ubah tergantung dari banyak sedikitnya output/produksi yang dihasilkan. Berikut ini diperlihatkan rincian biaya variabel rata-rata di daerah penelitian.

Tabel 7. Biaya Variabel Rata-rata Usahatani Tanaman Hias Bonsai Per Petani dan Per 50 Tanaman Selama 1 Musim Tanam (1 tahun) di Daerah Penelitian

No Uraian Per Petani

(Rp) Per 50 Tanaman (Rp) Biaya Variabel 1 Bibit/batang 4.433.333 5.500.000 2 Pupuk - Pupuk Kandang 20.283 26.738 - Pupuk Kompos 32.217 41.939 - Pupuk NPK 2.000 1.903 3 Obat-obatan - Antracol 51.467 55.439 - Matador 7.900 8.950 - Antonik 39.667 49.292 4 Pot Plastik 206.833 144.764 5 Kawat Aluminium 214.267 245.278 6 Tanah 25.917 34.047 7 Tenaga kerja 1.748.396 2.095.472

Total Biaya Variabel 6.782.280 8.203.822

Dari Tabel 7, dapat dilihat biaya variabel rata-rata yang dikeluarkan petani pada usahatani tanaman hias bonsai di daerah penelitian selama 1 musim tanam adalah sebesar Rp 6.782.280/petani dan Rp 8.203.822/50 tanaman. Adapun uraian dari Tabel 7 yaitu :

1. Bibit/batang

Bibit/Batang bonsai yang diperoleh di daerah penelitian berasal dari hutan yang diperoleh dari penjual bakalan bonsai dan berbentuk tegak lurus. Harga per batang bakalan bonsai ini bervariasi dilihat dari ukuran. Ukuran kecil berharga Rp 50.000/batang dan ukuran besar berharga Rp 200.000/batang. Tanaman bonsai ini dijual dengan harga Rp 250.000/tanaman dan Rp 1000.000/tanaman. Di daerah penelitian jumlah rata-rata bibit/batang yang digunakan per petani dan per 50 tanaman adalah sebanyak 54,66 dan 50 batang, dengan biaya bibit/batang bonsai rata-rata adalah sebesar Rp 4.433.333/petani dan Rp 5.500.000/50 tanaman.

2. Pupuk

Pupuk yang digunakan petani di daerah penelitian adalah pupuk kandang, pupuk kompos dan pupuk NPK. Pupuk yang paling banyak digunakan petani adalah pupuk kandang dan pupuk kompos karena kedua pupuk ini merupakan media tanam yang dapat memperbaiki unsur hara dalam tanah. Di daerah penelitian jumlah rata-rata pupuk kandang dan kompos yang digunakan per petani dan per 50 tanaman adalah sebanyak 3,53 dan 6,96 goni/petani dan 4,63 dan 9,15 goni/50 tanaman, dengan biaya pupuk kandang dan kompos rata-rata adalah sebesar Rp 20.283 dan Rp 32.217/petani dan Rp 26.738 dan Rp 41.939/50 tanaman.

Sedangkan pupuk yang paling sedikit digunakan adalah pupuk NPK karena pupuk ini hanya diberikan sekali pada saat daun tanaman bonsai telah rimbun/padat. Pupuk NPK ini berguna untuk merangsang pertumbuhan daun dan tetap mempertahankan warna daun. Di daerah penelitian jumlah rata-rata pupuk NPK yang digunakan per petani dan per 50 tanaman adalah sebanyak 0,20 kg/petani dan 0,19 kg/50 tanaman, dengan biaya pupuk NPK rata-rata adalah sebesar Rp 2.000/petani dan Rp 1.903/50 tanaman.

3. Obat-obatan

Obat-obatan merupakan pembasmi hama dan penyakit pada tanaman hias bonsai itu sendiri. Obat-obatan yang dipakai petani di daerah penelitian yaitu antracol, matador dan antonik. Antracol berguna untuk membasmi penyakit jamur dan kutu daun, matador berguna untuk membasmi hama kumbang penggerek batang dan antonik berguna untuk perangsang akar. Obat-obatan yang paling banyak digunakan di daerah penelitian adalah antracol karena penyakit jamur dan kutu daun paling banyak dijumpai pada tanaman hias bonsai. Di daerah penelitian jumlah rata-rata antracol yang digunakan per petani dan per 50 tanaman adalah sebanyak 1,76 botol/petani dan 1,89 botol/50 tanaman, dengan biaya antracol rata-rata adalah sebesar Rp 51.467/petani dan Rp 55.439/50 tanaman.

Obat-obatan yang paling sedikit digunakan adalah matador karena hama ini jarang terdapat di daerah penelitian tetapi petani tetap waspada karena penyakit ini juga akan muncul yang diakibatkan oleh kumbang penggerek batang. Di daerah penelitian jumlah rata-rata matador yang digunakan per petani dan per 50 tanaman

adalah sebanyak 0,46 botol/petani dan 0,53 botol/50 tanaman, dengan biaya matador rata-rata adalah sebesar Rp 7.900/petani dan Rp 8.950/50 tanaman. Sedangkan untuk antonik jumlah rata-rata yang digunakan per petani dan per 50 tanaman adalah sebanyak 1,13 botol/petani dan 1,40 botol/50 tanaman, dengan biaya antonik rata-rata adalah sebesar Rp 39.667/petani dan Rp 49.292/50 tanaman.

4. Pot Plastik, Kawat Aluminium dan Tanah

Di daerah penelitian untuk tanaman bonsai yang berukuran kecil dapat diletakkan di dalam pot plastik, sedangkan tanaman bonsai yang berukuran besar langsung ditanam di tanah dengan media tanam yang telah ditentukan. Di daerah penelitian jumlah rata-rata pot plastik yang digunakan per petani dan per 50 tanaman adalah sebanyak 3,56 lusin/petani dan 2,45/50 tanaman, dengan biaya pot plastik rata-rata adalah sebesar Rp 206.833/petani dan Rp 144.764/50 tanaman. Sedangkan untuk kawat aluminium jumlah rata-rata yang digunakan per petani dan per 50 tanaman adalah sebanyak 7,3 kg/petani dan 8,33 kg/50 tanaman, dengan biaya kawat aluminium rata-rata adalah sebesar Rp 214.267/petani dan Rp 245.278/50 tanaman. Sedangkan pada tanah jumlah rata-rata yang digunakan per petani dan per 50 tanaman adalah sebanyak 6,96 goni/petani dan 9,15 goni/50 tanaman, dengan biaya tanah rata-rata adalah sebesar Rp 25.917/petani dan Rp 34.047/50 tanaman.

5. Biaya Tenaga Kerja

Di daerah penelitian penggunaan tenaga kerja per petani dan per 50 tanaman per musim tanam pada usahatani ini yaitu dengan rata-rata 49,95 HKP dan 59,87 HKP. Nilai 1 HKP di daerah penelitian mencapai Rp 35.000,- dan nilai ini digunakan untuk menghitung nilai curahan tenaga kerja sebagai tenaga kerja dalam keluarga (TKDK) maupun tenaga kerja luar keluarga (TKLK). Adapun tenaga kerja yang paling banyak digunakan berasal dari tenaga kerja dalam keluarga (TKDK) karena perawatannya tidak terlalu sulit dan hanya saja membutuhkan tenaga kerja luar pada saat pengawatan dan pemahatan karena pada pengerjaan ini sangat sulit, sehingga membutuhkan skill maupun pengalaman. Umumnya kegiatan pengawatan dan pemahatan hanya membutuhkan 1 orang, dengan waktu 1-8 jam tergantung banyak sedikitnya tanaman.

Dengan demikian total biaya rata-rata yang dikeluarkan petani di daerah penelitian selama 1 musim tanam (1 tahun) adalah sebesar Rp 8.379.776/petani dan sebesar Rp 10.336.379/50 tanaman (Lampiran 9a dan 8b).

5.3. Produksi dan Penerimaan Usahatani Tanaman Hias Bonsai

Dokumen terkait