• Tidak ada hasil yang ditemukan

Utilitas air limbah menurut analisa perkiraan limbah Dept PU, Dirjen Cipta Karya terdiri dari: 1. Perhitungan timbulan air limbah

Jumlah air limbah domestik (Q a.1 dom) = (70%-80%) x air bersih domestik dan jumlah air limbah non domestik (Q a.1 nondom) = (70%-80%) x air bersih non domestik.

2. Transportasi Lumpur Tinja

a. Jumlah penduduk yang menggunakan septic tank b. Jumlah timbulan lumpur tinja = 40-50 lt/orang/tahun c. Kapasitas truk tinja yang digunakan = 2 m3, 4 m2, 6 m2 d. Waktu operasi : 8 jam perhari dan 4 jam perhari e. Jarak jangkauan = 15 km

3. Proyeksi kebutuhan sarana dan prasarana pengelolaan air limbah a. Penentuan daerah pelayanan

 Tingkat kepadatan sedang : 50-300 jiwa/ha

 Tingkat kepadatan tinggi : > 300 jiwa/ha b. Penentuan sarana yang dibutuhkan

Di daerah kawasan yang menghasilkan beban pencemaran lebih kecil dari daya dukung lahan maka digunakan Onsite sistem, misal MCK untuk penghasilan rendah dan septic tank + sumur resapan untuk tempat umum serta instalasi pengolahan lumpur tinja. c. Di daerah atau kawasan yang menghasilkan beban pencemaran lebih besar dari daya

dukung lahan maka digunakan offsite sistem dan instalasi air limbah (IPAL). Lebih jelasnya mengenai standar pelayanan air limbah dapat dilihat pada Tabel 6.1

Tabel 4. 2 Standar Pelayanan Air Limbah

No Kategori Wilayah Jumlah Penduduk (jiwa) Target Pelayanan (%) Onsite sistem Offsite sistem

Sewer Interseptor Total 1. Kota besar dan Metro > 1 Juta 50 10 15 25

2. Kota sedang 100.000 – 1 juta 60 5 10 15

3. Kota kecil 25.000 – 100.000 70 - - -

4. Desa < 25.000 80 - - -

Sumber : Pedoman Perencanaan Air Bersih, Dept.PU, Dirjen. Cipta Karya B. Sub Bidang Persampahan

Pola pembuangan sampah yang ada di Kabupaten Gorontalo Utara dilaksanakan dengan sistem individual dan komunal yang sudah dilayani oleh sistem pengelolaan sampah umum, mulai dari pengumpulan, hingga pembuangan akhir, yang dikelola oleh Badan Lingkungan Hidup. Secara umum, sampah dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

 Sampah organik, yaitu jenis sampah yang dapat diproses oleh alam (dapat didaur ulang secara alami), misalnya makanan, daun-daunan dan lainnya

 Sampah non-organik, yaitu jenis sampah yang tidak bisa didaur-ulang secara alami, misalnya sampah plastik, besi, logam, porselin, dan lainnya.

Sedangkan untuk sumber sampah dapat berasal dari:

 Sampah non rumah tangga (non domestik) yang terbagi atas:

- sampah pasar dan pertokoan

- sampah jalan,

- sampah fasilitas umum/sosial (pendidikan, keseHatan, perkantoran, dsb)

- sampah kawasan industri (pabrik, kerajinan, dsb)

 Sumber sampah lainnya.

Perhitungan volume timbulan sampah didasarkan pada beberapa faktor, yaitu besarnya peningkatan tingkat pelayanan tiap tahun dan peningkatan jumlah penduduk. Dominasi komposisi sumber sampah untuk wilayah Kabupaten Gorontalo Utara diperkirakan tidak akan berubah terutama dalam waktu dekat, karena pola hidup masyarakat dalam mengurangi penggunaan barang yang mengHasilkan belum dapat dirubah dalam jangka pendek. Jadi dengan bertambahnya jumlah penduduk akan terjadi penambaHan volume sampah. Jumlah timbulan sampah total (domestik + non domestik) per orang/Hari diasumsikan sebesar 1,5 liter. Selanjutnya untuk mengetahui jumlah timbulan sampah perHarinya, maka dari jumlah timbulan sampah per liter/orang/Hari dikalikan dengan jumlah penduduk. Untuk mengetahui berat timbulan sampah maka volume sampah (m3/Hari) dikalikan dengan nilai densitas sampah (kg/m3).

Daerah pelayanan

Daerah pelayanan meliputi seluruh desa di Kabupaten Gorontalo Utara. Dengan sistem manajemen pengelolaan sampah, terutama untuk pengangkutan dari TPS menuju TPA yang dilakukan secara terintegrasi oleh Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Gorontalo Utara. Pada kawasan-kawasan perkotaan akan disediakan tempat pengelolaan sampah terpadu (TPST) meliputi Kecamatan Tomilito,Kwandang,Anggrek.

Kebutuhan Peralatan PersampaHan

Berdasarkan prediksi jumlah timbulan sampah Kabupaten Gorontalo Utara, maka dapat ditentukan jumlah kebutuhan peralatan persampahan yang Harus dimiliki oleh badan Lingkungan Hidup Kabupaten Gorontalo Utara.

AraHan Pengembangan

Berdasarkan Hasil prediksi dan permasalahan yang ada, maka araHan pengembangan prasarana persampaHan meliputi :

- Umur TPA yang terdapat di kecamatan Tomilito diperkirakan sampai Tahun 2031.

- Pengurangan masukan sampah ke TPA dengan konsep reduce-reuse-recycle di sekitar wilayah sumber sampah.

- Pengolahan dilaksanakan dengan teknologi ramah lingkungan sesuai dengan kaidah teknis.

- ReHabilitasi dan pengadaan sarana dan prasarana persampaHan, bergerak dan tidak bergerak.

- Mengembangkan kemitraan dengan swasta dan kerjasama dengan kabupaten sekitarnya yang berkaitan untuk pengelolaan sampah dan penyediaan TPA.

Tempat Pemrosesn Akhir Sampah (TPA)

Tempat pemrosesan akhir (TPA) di Kabupaten Gorontalo Utara yaitu Desa Molantadu, Kecamatan Tomilito Adapun koponen-komponen ruang TPA, adalah sebagai berikut;

 Zona Penyangga

o Zona penyangga sesuai dengan Pedoman Pengoperasian dan PemeliHaraan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) dengan sistem Sanitary Landfill dan Controlled Landfill dengan jarak 0-500 meter. Pemanfaatan lahannya ditentukan sebagai berikut :

- 0-100 meter : diHaruskan berupa sabuk hijau.

- 101-500 meter : pertanian non pangan dan hutan. o Ketentuan pemanfaatan ruang :

- Sabuk hijau dengan tanaman keras yang boleh dipadukan dengan tanaman perdu terutama tanaman yang dapat menyerap racun dengan ketentuan sebagai berikut : 1) jenis tanaman adalah tanaman tinggi dikombinasi dengan tanaman perdu yang mudah tumbuh dan rimbun terutanama tanaman yang dapat menyerap bau, 2) beberapa pohon adalah minimum 5 meter.

- Pemprosesan sampah utama.

- Instalasi pengolahan sampah menjadi energi, atau instalasi pembakaran bersama unit pengelolaan limbahnya.

- Kegiatan budidaya perumaHan tidak diperbolehkan pada zona penyangga. o Kriteria teknis :

- Tidak menggunakan air tanah setempat dalam kegiatan pengolahan sampah.

- Ketersediaan fasilitas parkir dan bongkar muat sampah terpilah yang akan di daur ulang di lokasi lain.

o Pengelolaan :

- Jalan masuk ke TPA : 1) dapat dilalui truk sampah dua arah dengan lebar badan jalan minimum 7 meter, 2) jalan kelas I dengan kemampuan memikul beban 10 ton dengan kecepatan 30 km/jam.

- Drainase permanen terpadu dengan jalan dan bila diperlukan didukung oleh drainase lokal tak permanen.

- Sabuk hijau yang dimaksudkan untuk zona penyangga adalah ruang dengan kumplan pohon dan bukan sekedar deretan pohon yang bila dimungkinkan mempunyai nilai ekonomi.

- Tanaman yang direkomendasikan adalah yang sesuai dengan kondisi alam setempat, termasuk iklim, rona fisik dan kondisi lapisan tanah.

 Zona Budi Daya Terbatas

o Zona budi daya terbatas untuk TPA baru dengan sistem pengurugan berlapis bersih tidak diperlukan.

o Zona budi daya terbatas untuk sistem pengurugan berlapis terkendali ditentukan sejauh 0-300 meter dari batas terluar zona inti. Pemanfaatan ruang adalah sebagai berikut :

- Rekreasi dan RTH.

- Industri terkait pengolahan sampah, pengolahan kompos, pendaurulangan sampah dan lain-lain.

- Pertanian non pangan.

- Permukiman di arah hulu TPA bersangkutan diperbolehkan dengan persyaratan tertentu untuk menghindari dampak pencemaran lindi pada daerah hilir TPA. Persyaratan tersebut termasuk sistem drainase yang baik, fasilitas pemilahan, pengemasan dan penyimpanan sementara.

o Kriteria Teknis

- Tersedia akses dan jaringan jalan yang baik.

- Tersedia jaringan drainase yang memadai.

- Tersedia sistem pembuangan limbah cair yang baik untuk fasilitas-fasilitas pengolahan sampah yang mengHasilkan limbah.

- Tersedia pasokan air dan tidak menggunakan air tanah setempat dalam proses produksi dan kegiatan penunjang lain di dalam kawasan.

- Tersedia parkir dan bongkar muatan sampah dan muat sampah terpilah yang akan di daur ulang di lokasi lain.

- Lebar jalan dan ruang terbuka memungkinkan manuver kendaraan pengangkut sampah dua arah, baik yang sedang bergerak maupun yang sedang bongkar muatan.

- Penggunaan lahan pada zona budidaya terbatas selain kepada ketentuan di atas ditentukan dengan melakukan kajian lingkungan sesuai dengan yag tersebut dalam ketentuan umum.

Pengelolaan PersampaHan

Sistem pengelolaan persampaHan di wilayah perencanan sebagai berikut

 Pengangkutan Sampah

AraHan pola pelayanan pengelolaan sampah yang akan dikembangkan di Kabupaten Gorontalo Utara adalah:

- Upaya reduksi dan pengolahan sampah dilaksanakan secara terpadu sejak di TPS - TPA sampah.

- Sampah rumah tangga dan Hasil penyapuan jalan akan diolah di TPA yang ada, dengan target tingkat pelayanan dan merupakan tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara.

 PewadaHan dan Pengelolaan di Sumber Timbulan Sampah

PewadaHan timbulan sampah bertujuan untuk memudahkan pengumpulan sampah, dengan batasan-batasan sebagai berikut :

- Volume wadah individual 60 liter dimana dapat menampung sampah rumah tangga selama 2 (dua) Hari dengan asumsi satu KK rata-rata terdiri atas 5 orang.

- Untuk domestik, wadah dapat berupa tong sampah yang terbuat dari baHan yang tidak korosif, konstruksi murah, mudah dirawat dan wadah tertutup. Wadah diletakkan di depan rumah untuk memudahkan pengumpulan sampah.

- Wadah untuk kawasan komersial dan fasilitas umum menggunakan bin container.

- Wadah komunal ditempatkan di lokasi yang mudah dijangkau namun tidak terlalu dekat dengan rumah

Pengelolaan diserahkan kepada RT setempat yang bertanggungjawab terHadap pengumpulan sampah dari sumber ke depo/TPS. Kecuali sumber yang mengHasilkan sampah 2,5 m3 atau lebih per Hari diwajibkan untuk mengumpulkan dan mengangkut sampah sendiri langsung ke lokasi pembuangan akhir (TPA).

 Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Sampah.

TPS yang direncanakan berupa landasan container dan Transfer Depo. Landasan kontainer digunakan untuk lokasi-lokasi dengan akumulasi timbulan sampah yang besar namun memungkinkan dibangunnya transfer depo. Transfer depo ini diletakkan di perkantoran, pertokoan, permukiman tidak teratur dan sebagainya. Pada landasan ini diletakkan Hauled containt untuk menampung timbulan sampah kemudian langsung diangkut dengan arm roll truck.

 Pengangkutan Sampah

- Pengelolaan kegiatan pengangkutan sampah adalah merupakan tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara yang bertugas mengelola sistem pengangkutan dari Depo/TPS sampai TPA.

- Pengangkutan dengan arm roll truck untuk mengangkut Hauled container .

- Sampah Harus tertutup selama pengangkutan sehingga tidak tercecer di jalan.

- Pengangkutan sebaiknya dilakukan pagi Hari atau malam Hari disaat aktivitas perkantoran, pendidikan dll tidak dilakukan.

 Tempat Pembuangan Akhir

TPA yang dioperasikan adalah TPA Molantadu memiliki kapasitas seluas …..Ha yang terletak di desa Molantadu kecamatan Tomilito.

Rencana sistem pengelolaan sampah di Kabupaten Gorontalo Utara dapat diliHat pada bagan berikut :

 Kegiatan Pengomposan

Adapun tujuan dari kegiatan komposting tersebut adalah :

 Mengolah sampah organik menjadi produk yang bermanfaat.

 Mendesiminasikan pengolahan kompos dan pemanfaatannya sebegai bentuk pemberdayaan komunitas dan pendidikan.

Kegiatan Pengomposan dilaksanakan di areal Komposting dalam kompleks TPA. TaHapan yang bisa dilalui dalam Proses pengolahan sampah organik menjadi kompos . AraHan kegiatan ini juga dapat dilakukan oleh masyarakat di sekitar lingkungan perumaHan, sehingga dapat mereduksi volume sampah rumah tangga yang dibuang ke tempat pengumpulan akhir (TPA) melalui berbagai kegiatan pemanfaatan dan pengolahan sampah dengan melaksanakan komposting tersebut.

Selain sistem pengelolaan seperti disebutkan di atas, yang perlu dilakukan adalah peningkatan peran serta masyarakat dan peran swasta untuk bekerjasama mensukseskan sistem pengelolaan persampaHan yang akan diterapkan dengan melakukan sosialisasi.

C. Sub Bidang Drainase

Tujuan dari rencana sistem pengembangan saluran drainase di Kabupaten Gorontalo Utara adalah mengalirkan air permukaan ke badan air penerima atau bendungan resapan buatan, dalam mencapai ruang hidup yang sehat dan produktif. Sistem drainase di Kabupaten Gorontalo Utara masih menggunakan sistem drainase gabungan, adalah sistem drainase yang mempunyai jaringan saluran pembuangan yang sama baik untuk air permukaan maupun air limbah yang diolah.

Penanganan pada sistem drainase di Kabupaten Gorontalo Utara adalah :

a. Saluran primer, melalui program kali bersih, normalisasi dan perawatan lainnya b. Saluran sekunder, saluran tersier dengan berbagai dimensi yang mengikuti sistem

jaringan jalan di 11 Kecamatan

Pembangunan sistem drainase harus dilakukan secara terpadu dengan pembangunan prasarana kota yang lain, yang mendukung rencana pengembangan wilayah sehingga sistem drainase ini dapat berfungsi secara optimal.

Sistem jaringan drainase di Kabupaten Gorontalo Utara terdiri atas:

a. Drainase sekunder tersebar di Kecamatan Kwandang, Tomilito, Ponelo Kepulauan, Gentuma Raya, Atinggola, Anggrek, Monano, Sumalata Timur, Sumalata, Biau dan Tolinggula.

b. Drainase tersier di daerah pemukiman yang rawan genangan air tersebar di Kecamatan Kwandang, Tomilito, Ponelo Kepulauan, Gentuma Raya, Atinggola, Anggrek, Monano, Sumalata Timur, Sumalata, Biau dan Tolinggula.

Perbaikan/pembangunan drainase diprioritaskan pada kawasan genangan air hujan. Sungai, kanal saluran irigasi, waduk dan bendungan sebagai badan air terbuka selain sebagai penerima air hujan juga berfungsi penerima buangan air drainase, maka diperlukan pematangan pada bibir sungai untuk menjaga kapasitas tampung air.

Tabel 4. 3 Persyaratan umum jaringan drainase :

Sarana Prasarana

Badan Penerima Air Sumber air di permukaan tanah (laut, sungai, danau)

Sumber air di bawah permukaan tanah Bangunan Pelengkap Gorong-gorong

Pertemuan saluran Bangunan terjunan Jembatan Street Inlet Pompa Pintu air Sumber : SNI 02-2406-1991

Standar / Juknis Drainase :

Drainase terletak berdampingan atau dibawah dari ruang pejalan kaki. Drainase berfungsi sebagai penampung dan jalur aliran air pada ruang pejalan kaki. Keberadaan drainase akan dapat mencegah terjadinya banjir dan genangan genangan air pada saat hujan. Dimensi minimal adalah lebar 50 centimeter dan tinggi 50 centimeter.

Gambar 4. 4 Standar Drainase

4

4..11..33..33 UUssuullaann PPrrooggrraammKKeeggiiaattaann

Berdasarlan analisis kondisi eksisting dan analisis kebutuhan didapatkan usulan program prioritas 2013-2017 sebagai berikut.

1,1 FASILITASI PENGUATAN KAPASITAS PEMERINTAH DAERAH DALAM BIDANG PENGEMBANGAN PLP

Bantek Pemb. PS. AL Penunjang RSH Kawasan Griya Amanah Permai

1,2 FASILITASI PENGUATAN KAPASITAS MASYARAKAT DAN DUNIA USAHA DALAM BIDANG PENGEMBANGAN PLP

2 INFRASTRUKTUR AIR LIMBAH

2,1 INFRASTRUKTUR AIR LIMBAH DENGAN SISTEM TERPUSAT SKALA KOTA Pembangunan IPAL Kumunal dikawasan perumahan pejabat

2,2 INFRASTRUKTUR AIR LIMBAH DENGAN SISTEM SETEMPAT DAN SISTEM KOMUNAL Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat Kec. Tolinggula

Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat Kec. Biawu Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat Kec. Sumalata Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat Kec. Sumalata Timur Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat Kec. Anggrek

Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat Kec. Kwandang Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat Kec. Tomilito Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat Kec. Gentuma Raya Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat Kec. Atinggola

Pembangunan PS Air limbah Penunjang RSH/Perum Bumi Permata Desa Titidu, Kab. Gorontalo Utara

PS Air Bersih Kompl. Yonif 222 Brigif Kostrad Desa Tolongio Gorut 3,1 Infrastruktur Drainase Perkotaan

Pembangunan Drainase Supervisi Drainase

Review Desain Pembangunan Drainase

3,2 INFRASTRUKTUR STASIUN ANTARA DAN TEMPAT PEMROSESAN AKHIR SAMPAH Rehabilitasi/Peningkatan/Pembangunan

Pengadaan Exavator Pengadaan Buldozer Pengadaan Stoomer Pengadaan Dumptruk Pengadaan ARM Roll

Pembangunan Rumah Jaga TPA

Perkuatan Tebing dan Drainase TPA Gorontalo Utara Pengadaan Container Sampah

Jembatang Timbang

Pembangunan Jalan Masuk KE TPA

Pembangunan RIOL Air Hujan Kawasan TPA RTH Kawasan TPA

Pintu Gerbang Masuk TPA Pengadaan Gerobak Sampah Pengadaan Tong Sampah Organik

4 INFRASTRUKTUR TEMPAT PENGOLAH SAMPAH TERPADU 3R 4,1 Infrastruktur Tempat Pengolah Sampah Terpadu/3R

Peningkatan/Pembangunan TPST/3R Pembangunan TPST 3R Kec. Biawu Pembangunan TPST 3R Kec. Sumalata Pembangunan TPST 3R Kec. Sumalata Timur Pembangunan TPST 3R Kec. Tolinggula Pembangunan TPST 3R Kec. Atinggola Pembangunan TPST 3R Kec. Kwandang Pembangunan TPST 3R Kec. Anggrek Pembangunan TPST 3R Kec. Gentuma

4.1.3.4 KKeelleemmbbaaggaaaann

Pelayanan drainase, persampahan dan air limbah perkotaan di Kabupaten Goronttalo Utara dikelola oleh Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Gorontalo Utara. Beberapa saluran pembuang irigasi yang berfungsi juga sebagai drainase dikoordinasikan dengan Bidang Pengairan. Selain itu juga pengembangan drainase di koordinasikan dengan instansi terkait seperti BAPPEDA, BLH, Dinas Kebersihan Kabupaten Gorontalo Utara serta pemerintah provinsi Gorontalo.

4

4..11..33..55 PPeemmbbiiyyaaaann AAPPBBDD

KEGIATAN TOTAL

Dokumen terkait