• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENGARUH IRIGASI DAN MEKANISASI PERTANIAN TERHADAP

4.3 Pengaruh Mekanisasi Pertanian Terhadap Petani di Desa Sipoldas

4.3.2 Bidang Sosial

Manusia adalah mahluk Tuhan yang paling tinggi derajatnya dimuka bumi bila dibandingkan dengan mahluk lain ciptaan-Nya. Dalam kehidupannya sehari-hari manusia tersebut harus bermasyarakat. Dalam melakukan aktifitas masyarakat tersebut, manusia selalu dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya. Dalam lingkungan masyarakat tersebut selalu ada yang harus dihargai atau dihormati. Selama dalam masyarakat ada selalu yang harus dihargai atau dihormati, maka selama itu pula selalu ada bibit yang menumbuhkan pelapisan dalam masyarakat itu sendiri.

Selama dalam suatu masyarakat ada sesuatu yang dihargai dan setiap masyarakat pasti mempunyai sesuatu yang dihargainya, maka hal itu akan menjadi bibit yang dapat menumbuhkan adanya sistem yang berlapis-lapis dalam masyarakat itu. Barang sesuatu yang dihargai di dalam masyarakat itu mungkin berupa uang atau benda-benda yang bernilai

ekonomis, mungkin juga berupa tanah, kekuasaan, ilmu pengetahuan, kesalahan dalam agama atau mungkin juga keturunan dari keluarga terhormat.26

Tingkatan di bawah orang kaya adalah golongan menengah. Mereka ini adalah orang-orang yang mempunyai kehidupan perekonomiannya yang cukup lumayan. Dan biasanya

Secara umum masuknya mekanisasi pertanian di Desa Sipoldas jika di lihat dari sudut pandang ekonomi memang sangat menguntungkan. Akan tetapi perubahan juga terjadi pada sistem sosial masyarakat yang cenderung pada peleburan kesetiakawanan sosial.

Apabila kita selusuri ekonomi masyarakat Indonesia sekarang ini, maka akan kita lihat dengan jelas bahwa stratifikasi sosial itu ada. Hal itu dapat kita lihat ada masyarakat kaya, menengah, dan masyarakat miskin. Keberadaan keadaan ini sudah ada sejak zaman dahulukala. Stratifikasi sosial membedakan penduduk atau masyarakat kedalam kelas-kelas atau tingkatan. Dengan adanya kelas-kelas ini berarti adanya kelas yang tertingi dan kelas yang terrendah. Dan yang menjadi inti dari lapisan sosial ini adalah tidak adanya keseimbangan antara hak dan kewajiban serta tanggung jawab nilai-nilai sosial dan pengaruhnya di antara masyarakat.

Desa Sipoldas adalah tempat masyarakat untuk melakukan aktivitasnya sehari-hari masyarakat yang berdiam dan beraktivitas di desa ini juga mempunyai sesuatu yang dihargai dan dihormati sehingga dalam masyarakat ini juga ada yang disebut lapisan sosial. Dalam kehidupan sehari-hari lapisan tertinggi di Desa Sipoldas adalah kelompok yang kehidupan perekonomiannya cukup baik. Mereka ini lazim disebut sebagai orang kaya. Dan biasanya mereka memperoleh kekayaannya dari hasil-hasil tanah mereka yang cukup luas. Penduduk yang termasuk dalam golongan ini sangat dihormati oleh masyarakat kebanyakan.

26

tanah areal pertaniannya tidak seluas dengan tingkat orang kaya tadi. Para pegawai negeri masuk ke dalam kelompok ini, dalam kelompok ini biasanya orang yang memiliki pendidikan.

Tingkatan lainnya adalah tingkatan yang kehidupan keluarganya pas-pasan, para golongan ini biasanya tidak memiliki tanah untuk areal pertanian. Untuk membutuhi kehidupan mereka sehari-hari mereka bekerja sebagai buruh tani di lahan pertanian yang membutuhkan tenaga kerja. Selain itu ada juga yang bekerja sebagai tukang bangunan dan lain sebagainya. Jadi mereka ini hidup dengan mengandalkan tenaganya semata tanpa banyak mempergunakan akal dan pikiran. Sesuai dengan pekerjaannya, maka tingkat pendidikan mereka juga termasuk cukup rendah.

Bila ditelusuri lebih mendalam, lapisan sosial yang ada di Desa Sipoldas dapat diperhatikan dalam kehidupan sehari-hari, dalam cara berpakaian dan berbicara sudah dapat di golongkan tingkat sosialnya. Tetapi ada sebagian masyarakat itu tidak nampak bahwa tingkat sosialnya tinggi karena dari cara berpakaian dan cara berbicaranya cukup sederhana. Golongan ini biasanya adalah orang-orang tua yang mempunyai lahan pertanian yang luas yang merupakan harta warisan orang tuanya terdahulu.

Dalam kehidupan adat-istiadat tingkatan pengetahuan adat atau pimpinan adat sangat tinggi. Mereka ini biasanya sebagai tempat bertanya bagi masyarakat tentang adat-istiadat, karena mereka ini dianggap mengetahui tentang seluk-beluk adat-istiadat, sesuai dengan tingkatan mereka maka suara mereka sangan menentukan dalam kehidupan adat-istiadat. Dalam kehidupan sehari-hari pengetua adat ini sangat dihormati oleh masyarakat. Selain karena pengetua adat umur mereka juga sudah lanjut. Dan masyarakat sangat menghormati orang-orang tua yang sudah lanjut usia.

Sesuai dengan kedudukannya sebagai pengetua adat, yang dianggap mengetahui seluk-beluk adat-istiadat, maka dalam setiap acara adat mereka ini bertugas sebagai penasehat. Karena tanpa penasehat masyarakat sangat takut membuat kesalahan dalam acara adat. Kesalahan dalam melaksanakan adat-istiadat sangat fatal akibatnya. Apabila hal itu terjadi, maka yang melaksanakan acara adat tersebut akan disubut tidak tahu adat. Agar hal tersebut tidak pernah terjadi, maka sebelum acara adat dilangsungkan, maka mereka biasanya minta nasehat dan petunjuk mengenai acara tersebut.

Di Desa Sipoldas mayoritas penduduknya adalah suku Batak Toba. Dalam masyarakat Batak kedudukan marga sangat penting, baik itu dalam kehidupan adat-istiadat maupun dalam kehidupan sehari-hari. Marga dari istri adalah marga yang dihormati, mereka ini lazim disebut sebagai hula-hula. Hula-hula ini biasanya memberikan berkat kepada pihak borunya. Tanpa kehadiran pihak hula-hula dalam satu adat-istiadat rasanya pesta tersebut kurang lengkap.

Kepada pihak boru, pihak hula-hula juga harus sayang karena mereka inilah yang bekerja dalam setiap acara adat yang dilakukan oleh pihak hula-hula. Supaya pekerjaan tersebut berjalan dengan baik,maka pihak boru harus disayangi agar hatinya senang dan mereka dapat megerjakan pekerjaannya dengan baik dan tidak memalukan. Selain harus sayang kepada pihak borunya, pihak hula-hula tersebut harus membina persaudaraan dengan teman atau saudara semarga.karena mereka inilah yang menjadi temannya dalam merundingkan sesuatu yang berkaitan dengan pekerjaan adat. Apabila hubungan kita baik dengan teman atau saudara semarga, maka mereka akan setia setiap saat untuk membantu setiap pekerjaan yang akan dilakukan. Pihak keluarga yang semarga dengan hula-hula disebut sebagai dongan.

Dari uraian di atas maka dapat kita ambil satu kesimpulan bahwa diantara ketiga pihak tersebut harus ada kerja sama yang baik dalam setiap pekerjaan adat. Kerja sama tersebut demi terwujudnya hasil yang diinginkan. Tanpa kerjasama yang baik maka hasilnya tidak akan baik. Hasil yang tidak baik tidak pernah diharapkan dalam setiap acara adat-istiadat.

Dokumen terkait