• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bidang Sosial

Dalam dokumen Makalah Kabinet Joko Widodo (Halaman 32-40)

Wakil menteri

4. Bidang Sosial

Dalam bidang sosial,Pemerintahan Jokowi-JK ini membuat langkah perdana dengan Kartu Indonesia Sehat. Langkah ini mengundang tanda tanya besar,sebab KIS yang di kampanyekan sebagai program unggulan Jokowi-JK pada masa Pilpres 2014 yang lalu ternyata berjalan tertatih-tatih karena 'berbenturan' dengan program kesehatan nasional dalam bentuk BPJS Kesehatan yang sudah dipayungi oleh Undang Undang. Kartu Indonesia Sehat disebut tertatih-tatih karena setelah diluncurkan di awal Pemerintahan Jokowi-JK sampai sekarang hampir kurang terdengar keberadaan & mekanisme operasionalnya pun tidak diketahui secara mendalam oleh rakyat Indonesia. Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan, Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) memiliki beberapa pekerjaan rumah terkait masalah sosial, di antaranya adalah kemiskinan.

5. Bidang Pertahanan

1. pembangunan pertahanan negara diselenggarakan agar negara dapat mewujudkan

keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI serta keselamatan segenap bangsa Indonesia.

2. menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim dan

mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan yang diarahkan pada pembangunan postur pertahanan negara, pengintegrasian sistem pertahanan negara, pembangunan, pembangunan kelembagaan, pembangunan industri pertahanan, pembangunaan berbasis teknologi, kerja sama internasional, pembangunan sumber daya manusia dan pemberdayaan wilayah pertahanan. pemberdayaan pertahanan negara dilaksanakan dengan melibatkan seluruh warga negara, pemanfaatan seluruh sumber daya nasionl daan seluruh wilayah negara yang dalam rangka menghadapi ancaman.

3. pengerahan kekuatan pertahanan negara dilaksanakan sesuai dengan ketentuan perundanng-undangan, terutama yang menyangkut tataran kewenangan dan tanggung jawab pengerahan.

4. pembangunan legislasi melalui percepatan proses pelaksanaan program legislasi nasional bidang pertahanan

5. pelaksanaa anggaran pertahanan negara secara tepat dan komprehensif terhadap semua kebutuhan pembangunan dan pemeliharaan kemampuan pertahanan negara

6. pengawasan sebagai fungsi manajemen diberdayakan secara sinergis dalam bentuk

pengawasann internal dan eksternal yang sudah melembaga sesuai dengan prosedur dan mekanisme serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB IV KESIMPULAN

Pemerintahan Jokowi – JK pada tahun pertamanya bekerja sudah cukup baik untuk perkembangan ekonomi hal ini terbukti dengan meningkatnya cadangan devisa negara, banyaknya para investor yang mulai masuk ke Indonesia, dan neraca perdagangan yang surplus. Selain itu pembangunan di berbagai sektor yang dilakukan oleh pemerintahan Jokowi – JK Sudah mulai terasa dan hal ini tentu akan membantu masyarakat untuk mengembangkan perkekonomian. Walaupun sudah banyak hal yang dicapai, pemerintah Indonesia juga masih punya banyak masalah yang belom dapat di atasi seperti: konflik, pengangguran, kemiskinan,dll. Tetapi untuk saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah berada di jalur yang tepat untuk kedepannya dan diharapkan juga Indonesia siap untuk menghadapi persaingan di MEA.

BAB V

SARAN DAN PENUTUP

1. Saran

Pertama, hendaknya pemerintahandikelola dengan sungguh-sungguh taat pada azas

Pemerintahan Presidensial sesuai UUD 1945. Artinya, Presiden adalah kepala pemerintahan yang mutlak mengandalkan keahlian dan kompetensi para anggota kabinetnya, dan mereka itu sepenuhnya bekerja dibawah kendali dan tanggung-jawab Presiden. Loyalitas tunggal mutlak diikuti apabila roda pemerintahan presidensial diharapkan berjalan sepenuhnya dengan efisien dan produktif. Dengan demikian jabatan Menteri terhindar dari "dagang sapi" yang bersifat transaksional dengan para politisi partai politik di DPR. Dari mana kekuatan Presiden menegakkan dan menjalankan pemerintahan seperti itu? Mandat untuk itu diperoleh langsung dari rakyat melui pilpres. Hasil pilpres yang lalu menunjukkan bahwa Presiden dan Wakil presiden terpilih yang sudah ditetapkan oleh KPU adalah Jokowi dan Jusuf Kalla.

Kedua, penentuan jumlah Menteri yang membidangi sektor-sektor pelayanan publik semestinya dikaji dengan cermat sesuai kebutuhan dan mengikuti sasaran pelayanan pemerintahan. Pada tahap awal perlu dikaji ulang sektor-sektor ekonomi yang perlu

ditetapkan sebagai bidang kerja Menteri dan jajarannya di Kementerian yang dipimpinnya. Ini berarti, posisi Menteri yang jumlahnya 34 orang berikut para Wakil Menteri perlu ditinjau ulang. Ada beberapa sektor perekonomian yang harus menjadi perhatian utama, yakni:

(i) Sektor perekonomian yang menjamin ketersediaan produk-produk pertanian dengan titik berat pada ketahanan pangan. Menteri yang membidangi sektor ini adalah Menteri Pertanian dan Ketahanan Pangan.

(ii) Sektor sumber-daya alam (sda) dengan titik berat pada proses peningkatan nilai tambah melalui pengolahan produk-produk tambang yang mengedepankan adanya keseimbangan kepentingan dalam negeri untuk mendukung sektor industri manufaktur dan kepentingan peningkatan ekspor.Sektor ini termasuk pengelolaan energi minyak dan gas bumi dan energi

(iii) Sektor ketenagakerjaan yang memfokuskan diri pada kebijakan pengembangan SDM untuk industri serta pengawasan dan perlindungan ketenaga-kerjaan. Menteri Tenaga Kerja ditugasi membidangi sektor ini.

(iv) Sektor Perumahan dan pengawasan lahan yang bertugas memfasilitasi pembangunan perumahan serta yang mengawasi penggunaan lahan untuk berbagai kepentingan. Badan Pertanahan Nasional masuk dalam lingkup sektor ini. Sertifikasi kepemilikan tanah haruslah menopang peningkatan nilai ekonomi dari tanah sesuai peruntukannya. Kerjasama lintas sektor dengan Pertanian dan Perindustrian mutlak dilakukan. Menteri Perumahan dan Pertanahan membidangi sektor ini.

(v) Sektor Perindustrian mengawal kegiatan perindustrian berupa kelangsungan kegiatan manufaktur mulai dari penyediaan bahan baku sampai barang jadi yang siap di lempar ke pasar baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Sektor ini ditopang oleh sektor

perdagangan yang memfasilitasi proses impor dan ekspor yang efisien dan produktif. Menteri yang membidangi adalah Mentgeri Perindustrian dan Perdagangan.

(vi) SektorJasa jasa keuangan yang mendukung semua sektor tersebut diatas dikelola oleh institusi keuangan dan perbankan yang sudah ada sehingga tidak memerlukan penanganan khusus dalam suatu Kementerian. Otoritas Jasa Keuangan dan lembaga-lembaga keuangan komersial dapat melaksanakannya.

(vii) Keuangan sektor publik dari segi perekonomian makro yang perlu ditangani oleh seorang Menteri terbatas pada fiskal, sedangkan aspek moneter ditangani oleh Bank sentral sesuai undang-undang yang berlaku sekarang. Menteri Keuangan bertugas mengelola

anggaran negara dan pendapatan negara dari pajak-pajak. Mengingat beban yang sangat berat pada pengelolaan penerimaan negara dari pajak, perlu dikaji lebih matang landasan hukum dan kebijakan yang berwawasan kepentingan para pelaku ekonomi dan masyarakat umum bagi upaya peningkatgan penerimaan pajak disamping lebih memberdayakan SDM

(viii) Koordinasi lintas sektor ditangani secara khusus dan bersifatg thematis seperti

perhubungan darat, laut dan udara serta pengembangan sistim logistik termasuk infrastruktur pendukung di pelabuhan-pelabuhan. Konsep tol laut yang ditawarkan oleh Jokowi untuk menjaga ketersediaan pasokan barang diseluruh Indonesia dengan menekan seminim mungkin disparitas harga masuk dalam lingkup tugas Menteri Perhubungan dan Kelautan. Aspek kelautan mensyaratkan koordinasi lintas sektor.

(ix) Presiden Jokowi memerlukan "think-tank" untuk mebantunya merencanakan secara matang program kegiatan dan perangkat kebijakan sektor-sektor perekonomian. Mutlak diperlukan Kementerianyangmenangani perencanaan dan evaluasi program kegiatan

termasuk pembiayaannya. Menteri Perencanaan dengan unit kerja BAPPENAS diberi tugas mengemban tanggungjawab ini.

(x) Industri Kreatif dan Pariwisata perlu lebih digalakkan karena ternyata Indonesia memiliki potensi yang sangat besar. Kementerian khusus perlu dilanjutkan untuk ini.

(xi)Kementerian yang mebidangi tugas tugas pemerintahan lainnya seperti Dalam Negeri, Luar Negeri dan Pertahanan tetap dipertahankan. Khusus menyangkut Kementerian Luar Negeri, diplomasi ekonomi lebih dititik beratkan ketimbang diplomasi politik atau harus ada keseimbangan diplomasi ekonomi dan diplomasi politik. Setiap diplomat yang bertugas di luar negeri mulai dari Duta besar sampai atase, hendaknya dikembangkan menjadi pemasar yang handal bagi produk Indonesia dalam rangka menopang "Indonesia incorporated".

(xii) Sektor pengembangan SDM melalui pendidikan dan kebudayaan ditgangani oleh Kementerian Pendidikan dan Budaya. Penangangan kebijakan pendidikan selama ini yang cenderung bongkar pasang tidak mendukung pembangunan pendidikan yang berkelanjutan. Menteri Pendidikan dan Budaya seyogyanya fokus pada peletakan landasan kebijakan dan hukum yang menjadikan SDM Indonesia mampu bersaing memasuki industri-industri yang bermain di pasar global.

(xiii) Secara khusus Presiden Jokowi harus dibantu oleh seorang Menteri yang mengawal kebhinnekaan Indonesia dalam bingkai persatuan. Tugas ini penting untuk membangun

memetakan eksistensi semua suku/etnis yang menjadi bagian dari bangsa Indonesia. Menjaga kesatuan dalam keberagaman asal usul etnis, budaya dan agama perlu pemetaan yang jelas untuk menangkal segala potensi perpecahan karena ideologi dan terutama karena agama. Dalam konteks ini menrut hemat saya keberadaan Kementerian Agama perlu direformasi agar kesan bahwa Kementerian ini hanya mengurusi kepentingan penduduk Indonedia yang beragama Islam dapat dihilangkan.

(xiv) Badan-badan yang mendukung ke-presidenan seperti Sekretariat Negara dan sekretariat Kabinet perlu disinkronkan dengan visi misi Jokowi Jk yang ditawarkan kepada rakyat Indonesia pada Pilpres yang lalu.

Ketiga, mengacu pada paparan sebelumnya, maka perampingan Kabinet Jokowi dapat dilakukan. Organisasi yang ramping lebih mudah dikelola dan proses kerjanyapun bisa dikawal lebih produktif dan efisien. Manajemen artinya "get things done by others". Fungsi utama dari seorang manajer, direktur bahkan pemimpin tertinggi (CEO) disuatu organisasi sesungguhnya memerintah atau mengkondisikan bahwa orang lain yangmelaksanakan tugas pekerjaan. Seorang Presiden dalam tata pemerintahan negara tidak berbeda. Dia berfungsi memerintah (to govern) orang lain untuk melakukan sesuatu tindakan. Disini mutlak diperlukan "trust" seorang Presiden kepada pembantunya, dan sebaliknya para pembantu (para menteri) bersikap "loyal" kepada Presiden karena sistim pemerintahan Indonesia adalah sistim Presidensial. Disisi lain, dalam rentang kendali kepemimpinan berjenjang mulai dari yang tertinggi sdampai eselon terbawah, hendaknya dihindari adanya atau seolah ada "matahari kembar". Kalau sampai terjadi dualisme kepemimpinan di tingkat manajemen manapun, maka roda pemerintahan akan terganggu yang berakibat pada terjadinya distorsi pelaksanaan kebijakan yang berujung pada inefisiensi yang bisa sangat membebani anggaran belanja pemerintahan.

Ke-empat, perlu dikembangkan sikap melayani ketimbang dilayani pada setiap tingkah laku dan tindakan para pejabat Pemerintahan. Di setiap "job description" seorang pejabat

2. Penutup

Sekian, semoga makalah yang saya buat dapat menjadi referensi kalian semua. Saya mengucapkan Selamat kepada Pak Jokowi dan Jusuf Kalla. Saya selaku rakyat sangat berkepentingan bahwa Pemerintahan Indonesia dibawah kepemimpinan Bapak berdua akan membawa Indonesia ke masa depan banggsa Indonesia yang lebih sejahtera lahir dan bathin. Sumbang saran ini saya sampaikan dengan harapan dapat bermanfaat sebagai pembanding. Saya berharap paling tidak Tim Transisi Jokowi-JK membaca artikel ini untuk memperkaya "exercise" yang sedang dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA 1. https://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi 2. https://id.wikipedia.org/wiki/Deputi_Bidang_Ekonomi 3. https://brainly.co.id/tugas/1319635 4. https://brainly.co.id/tugas/7888305 5. https://brainly.co.id/tugas/4672281 6. https://www.google.co.id/url? sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=13&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwi GtMHK9M7WAhUMi5QKHdVPA_AQFghdMAw&url=http%3A%2F %2Fwww.dw.com%2Fid%2Finilah-daftar-lengkap-kabinet-kerja-presiden-jokowi %2Fa-18022740&usg=AOvVaw0EX7PX_7Mn5bl3pUgWlJB5 7. https://id.wikipedia.org/wiki/Kabinet_Kerja 8. http://citraindonesia.com/ini-positif-dan-negatif-pemerintahan-jokowi/ 9. https://abdussofi16.wordpress.com/history/perekonomian-masa-jokowi/ 10.http://news.liputan6.com/read/2630652/5-gebrakan-jokowi-jk-di-bidang-hukum-selama-2-tahun-memerintah 11.http://www.ngelmu.id/6-evaluasi-jokowi-jk-di-polhuka/ 12. https://www.kompasiana.com/telomania/6-bulan-gebrakan-pemerintahan-jokowi_5537583d6ea8342e50da42d7

Dalam dokumen Makalah Kabinet Joko Widodo (Halaman 32-40)

Dokumen terkait