• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bidang Urusan Pendidikan a) Angka Partisipasi Sekolah

Dalam dokumen RKPD Provinsi Riau 2016 (BUKU 1) (Halaman 100-113)

2014 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan

Sumber: Bappeda Provinsi Riau (Data Annual Provinsi Riau Tahun 2014)

1) Bidang Urusan Pendidikan a) Angka Partisipasi Sekolah

Pelaksanaan wajib belajar sembilan tahun di Provinsi Riau telah meningkat secara signifikan. Pada tahun 2010, Angka Partisipasi Sekolah (APS) umur 7 – 12 tahun sebesar 98,50%, meningkat menjadi 98,80% pada tahun 2013. Pada tahun 2014

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Riau Tahun 2016 II - 71

diprediksi meningkat menjadi 98,88%. Selama periode 2010 – 2014, rata-rata pertumbuhan APS umur 7- 12 tahun Provinsi Riau meningkat sebesar 0,08% per tahun. Pencapaian APS umur 7 – 12 tahun di Provinsi Riau tahun 2013 yaitu sebesar 98,80% relatif lebih tinggi dibandingkan APS 7 – 12 tahun Indonesia (98,42%). Bila APS 7 – 12 tahun Provinsi Riau tahun 2013 ini dibandingkan dengan APS umur 7 – 12 tahun Sumatera Barat (98,81%), Sumatera Utara (99,03) dan Jambi (98,81%) sedikit lebih rendah namun dibanding Kepulauan Riau (98,63%) sedikit lebih tinggi.

Dalam RPJMD Provinsi Riau tahun 2014 – 2019, pada tahun 2014 APS umur 6

– 12 tahun ditargetkan meningkat menjadi 99,04%. Pada tahun 2014, realisasi APS umur 5 – 12 tahun di prediksi sebesar 98,88%, sehingga realisasi kinerja indikator APS umur 6 – 12 tahun hampir mencapai target yang ditetapkan yaitu sebesar 99,84%.

APS umur 13 – 15 tahun pada tahun 2010 sebesar 91,70% meningkat menjadi

92,00% tahun 2013 dan diprediksi meningkat menjadi 92,08% pada tahun 2014. Selama periode 2010 – 2014, rata-rata pertumbuhan APS umur 13 – 15 tahun meningkat sebesar 0,08% per tahun. Pencapaian APS umur 13 – 15 tahun Provinsi Riau tahun 2013 lebih tinggi dibanding APS umur 13 – 15 tahun Indonesia tahun 2013 yaitu 90,81%. Bila dibandingkan dengan APS umur 13 – 15 tahun dengan provinsi tetangga, APS umur 13 – 15 tahun Provinsi Riau lebih rendah dibanding Provinsi Sumatera Utara (92,11%), Sumatera Barat (92,20%), Kepulauan Riau (96,67%). Namun APS umur 13

– 15 tahun Provinsi Riau sedikit lebih tinggi dibanding Provinsi Jambi (91,96%).

Dalam RPJMD Provinsi Riau tahun 2014 – 2019, pada tahun 2014 APS umur 13

– 15 tahun ditargetkan meningkat menjadi 93,30%. Pada tahun 2014, realisasi APS umur 13 – 15 tahun di prediksi sebesar 92,08%, sehingga realisasi kinerja indikator APS umur 13 – 15 tahun relatif sesuai target yang ditetapkan yaitu sebesar 98,62%.

APS umur 16 – 18 tahun pada tahun 2010 sebesar 63,50% meningkat menjadi

65,00% tahun 2013 dan diprediksi meningkat menjadi 66,00% pada tahun 2014. Selama periode 2010 – 2014, rata-rata pertumbuhan APS umur 16 – 18 tahun meningkat sebesar 0,59% per tahun. Pencapaian APS umur 16 – 18 tahun Provinsi Riau tahun 2013 lebih tinggi dibanding APS umur 13 – 15 tahun Indonesia tahun 2013 yaitu 63,84%. Bila dibandingkan dengan APS umur 16 – 18 tahun dengan provinsi tetangga, APS umur 16 – 18 tahun Provinsi Riau lebih rendah dibanding Provinsi Sumatera Utara

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Riau Tahun 2016 II - 72

(70,24%), Sumatera Barat (74,10%), Kepulauan Riau (73,66%). Namun APS umur 13

– 15 tahun Provinsi Riau sedikit lebih tinggi dibanding Provinsi Jambi (63,97%).

Dalam RPJMD Provinsi Riau tahun 2014 – 2019, pada tahun 2014 APS umur 16

– 18 tahun ditargetkan meningkat menjadi 66,01%. Pada tahun 2014, realisasi APS umur 16 – 18 tahun di prediksi sebesar 65,38%, sehingga realisasi kinerja indikator APS umur 12 – 15 tahun realtif sesuai target yang ditetapkan yaitu sebesar 99,05%.

Gambar 2.42.

Perkembangan Angka Partisipasi Sekolah (APS) Tahun 2010 – 2014 di Provinsi Riau

Sumber: Bappeda Provinsi Riau (Data Annual Provinsi Riau Tahun 2014) Keterangan: Tahun 2014 adalah angka prediksi

b) Rasio Ketersediaan Sekolah dan Penduduk Usia Sekolah

Selama periode 2010 – 2014, jumlah sekolah setingkat SD meningkat lebih tinggi dibanding pertambahan penduduk umur 7 – 12 tahun sehingga rasio jumlah penduduk umur 7 – 12 tahun terhadap jumlah sekolah memiliki tren berfluktuatif menurun. Pada tahun 2010, rasio jumlah penduduk umur 7 – 12 tahun terhadap jumlah sekolah setingkat SD sebesar 272, menurun menjadi 226 pada tahun 2013 dan diprediksi pada tahun 2014 masih sebesar 226 penduduk umur 7 – 12 tahun untuk setiap sekolah setingkat SD. Selama periode ini rata-rata pertumbuhan rasio jumlah penduduk usia 7 – 12 tahun terhadap jumlah sekolah menurun sebesar -3,64% per tahun.

Dalam RPJMD Provinsi Riau tahun 2014 – 2019, pada tahun 2014 rasio jumlah penduduk usia 7 – 12 tahun terhadap jumlah sekolah setingkat SD ditargetkan sebesar

2010 2011 2012 2013 2014 7 - 12 Tahun 98,50 98,60 98,70 98,80 98,88 13 - 15 Tahun 91,70 91,80 91,90 92,00 92,08 16 - 18 Tahun 63,50 64,00 64,50 65,00 65,38 - 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 120,00 A P S ( % ) Kinerja Indikator APS 7 – 12 Tahun, APS 13 – 15 Tahun dan APS 16 – 18 Tahun Provinsi Riau

Tahun 2014 Relatif Sesuai Target RPJMD Provinsi Riau 2014 – 2019

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Riau Tahun 2016 II - 73

211,58. Pada tahun 2014, realisasi rasio jumlah penduduk umur 7 – 12 tahun terhadap jumlah sekolah setingkat SD di prediksi sebesar 226, sehingga realisasi kinerja indikator rasio jumlah penduduk usia 7 – 12 tahun terhadap jumlah sekolah setingkat SD belum mencapai target yang ditetapkan yaitu sebesar 93,62%. Kondisi ini perlu tindakan penanganan yang lebih serius dan segera, mengingat masih sulitnya masyarakat untuk memasukkan anak sekolah. Peningkatan jumlah sekolah perlu didukung juga dengan peningkatan kualitas dan pemerataan.

Gambar 2.43.

Rasio Penduduk Usia Sekolah Tehadap Ketersediaan Sekolah Tahun 2010 – 2014 Di Provinsi Riau

Sumber: Bappeda Provinsi Riau (Data Annual Provinsi Riau Tahun 2014) dan BPS (2014) Keterangan: Tahun 2014 adalah angka prediksi

Kondisi yang sebaliknya pada rasio jumlah penduduk usia 13 – 15 tahun terhadap jumlah sekolah setingkat SLTP. Rasio jumlah penduduk umur 13 – 15 tahun terhadap jumlah gedung sekolah setingkatpada tahun 2010 menjadi 200 pada tahun 2013 dan diprediksi masih sebesar 200 pada tahun 2014. Pada periode 2010 – 2014, rata-rata pertumbuhan rasio jumlah penduduk usia 13 – 15 tahun terhadap jumlah sekolah setingkat SLTP menurun sebesar 5,96% per tahun.

0 50 100 150 200 250 300 2010 2011 2012 2013 2014 Penduduk 7-12 Th/Sekolah SD 272 215 239 226 226 Penduduk 13-15/Sekolah SLTP 272 215 239 200 200 R a s io (J um la h P e ndu duk M e nur ut U m ur / Jum la h S e k ol a h) Kinerja Indikator Rasio Jumlah Penduduk Umur 7 - 12 Tahun Thd Jumlah Sekolah SD Dan Rasio Jumlah Penduduk Umur 13 – 16 Tahun Thd Jumlah Sekolah SLTP Provinsi Riau Tahun

2014 Belum Mencapai Target RPJMD Provinsi Riau 2014 – 2019

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Riau Tahun 2016 II - 74

Dalam RPJMD Provinsi Riau tahun 2014 – 2019, pada tahun 2014 rasio jumlah penduduk usia 12 – 15 tahun terhadap jumlah sekolah setingkat SLTP ditargetkan sebesar 239,40. Pada tahun 2014, realisasi rasio jumlah penduduk umur 12 – 15 tahun terhadap jumlah sekolah setingkat SLTP di prediksi sebesar 200, sehingga realisasi kinerja indikator rasio jumlah penduduk usia 13 – 15 tahun terhadap jumlah sekolah setingkat SLTP melampaui target yang ditetapkan yaitu sebesar 119,70%.

Rasio jumlah penduduk usia 7 – 12 tahun terhadap jumlah sekolah tingkat SD menurut Kabupaten/Kota tahun 2013 ditunjukkan pada Gambar. Rasio yang lebih tinggi dibanding Provinsi Riau adalah Kota Pekanbaru (377), Kota Dumai (362) Kabupaten Siak (286), Kabupaten Rokan Hulu (276) dan Kabupaten Rokan Hilir (230). Kelima Kota/Kabupaten inilah yang menjadi prioritas dalam kegiatan pembangunan sekolah setingkat SD atau penambahan ruang kelas.

Gambar 2.44.

Rasio Jumlah Penduduk Usia Sekolah Terhadap Jumlah Sekolah Menurut Jenjang Pendidikan Tahun 2013 Menurut Kabupaten/Kota Se Provinsi Riau

Sumber : Bappeda dan BPS Provinsi Riau (Data dan Informasi Pembangunan Provinsi Riau tahun 2014)

Kuanta n Singing i Indragi ri Hulu Indragi ri Hilir Pelala wan Siak Kampa r Rokan Hulu Bengka lis Rokan Hilir Kep. Meran ti Pekanb aru Dumai Provins i Riau Penduduk 7 - 12 Th/Sekolah SD 165 195 181 205 286 205 276 200 230 136 377 362 226 Penduduk 13 - 15 Th/Sekolah SLTP 168 250 129 146 202 203 209 204 192 131 305 299 200

Penduduk Usia 16 - 18 Th/Sekolah SLTP 157 147 100 48 178 185 194 209 137 138 261 245 170

- 50 100 150 200 250 300 350 400 R as io (J u m la h P e n d u d u k M en u ru t U m u r/ Ju m la h S e ko la h )

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Riau Tahun 2016 II - 75

Rasio jumlah penduduk umur 13 – 15 tahun terhadap jumlah sekolah setingkat SLTP yang lebih tinggi dibanding Provinsi Riau adalah Kota Pekanbaru (305), Kota Dumai (299), Indragiri Hulu (250), Rokan Hulu (204), (Kampar (203) dan Siak (202). Kelima Kota/Kabupaten inilah yang menjadi prioritas dalam kegiatan pembangunan sekolah setingkat SLTP atau penambahan ruang kelas.

c) Rasio Antara Jumlah Murid dan Guru

Rasio antara jumlah murid SD terhadap jumlah guru SD mengalami peningkatan pada tingkat SD. Pada tahun 2010, jumlah murid SD terhadap jumlah guru SD sebesar 14,58, meningkat menjadi 15,14 pada tahun 2013 dan diperkirakan menjadi 15,15 pada tahun 2014. Meski tren rasio jumlah murid terhadap jumlah guru meningkat tetapi rasionya masih jauh di bawah rasio ideal yaitu sebesar 32. Permasalahan yang menyangkut guru bukanlah masalah jumlah guru melainkan distribusinya yang tidak merata, dimana guru banyak terkosentrasi diperkotaan dan relatif kurang di wilayah

pedesaaan atau wilayah-wilayah terpencil. Oleh karena itu, upaya

penyebaran/pemerataan guru diwilayah terpencil/terisolir perlu dilakukan agar kualitas pendidikan lebih merata.

Dalam RPJMD Provinsi Riau tahun 2014 – 2019, pada tahun 2014 rasio jumlah murid SD terhadap jumlah guru SD ditargetkan sebesar 20,79. Pada tahun 2014, realisasi rasio jumlah murid SD terhadap jumlah guru SD diprediksi sebesar 15,15, sehingga realisasi kinerja indikator rasio jumlah murid SD terhadap jumlah guru SD belum mencapai target yang ditetapkan yaitu sebesar 72,87%.

Rasio jumlah murid SLTP terhadap jumlah guru SLTP terus mengalami penurunan yaitu dari 11,73 pada tahun 2010 menjadi 9,96 pada tahun 2013 dan menjadi 10,00 pada tahun 2014. Rasio antara jumlah murid SLTP terhadap jumlah guru SLTP masih jauh dari ideal yaitu 36 yang artinya jumlah guru SLTP relatif berlebih. Permasalahan relatif sama yaitu masalah distribusi guru yang tidak merata, dimana guru banyak terkosentrasi diperkotaan dan relatif kurang di wilayah pedesaaan atau wilayah- wilayah terpencil. Oleh karena itu, upaya penyebaran/pemerataan guru SLTP diwilayah terpencil/terisolir perlu dilakukan agar kualitas pendidikan lebih merata dan pencapaian wajib belajar 9 tahun dapat segera dicapai.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Riau Tahun 2016 II - 76

Dalam RPJMD Provinsi Riau tahun 2014 – 2019, pada tahun 2014 rasio jumlah murid SLTP terhadap jumlah guru SLTP ditargetkan sebesar 15,82. Pada tahun 2014, realisasi rasio jumlah murid SLTP terhadap jumlah guru SLTP diprediksi sebesar 10,00 sehingga realisasi kinerja indikator rasio jumlah murid SLTP terhadap jumlah guru SLTP belum mencapai target yang ditetapkan yaitu sebesar 63,21%.

Gambar 2.45.

Rasio Jumlah Murid Terhadap Jumlah Guru Menurut Jenjang Pendidikan Tahun 2010 - 2014 di Provinsi Riau

Sumber : Bappeda dan BPS Provinsi Riau (Data dan Informasi Pembangunan Provinsi Riau tahun 2014)

Keterangan: Tahun 2014 adalah angka prediksi

Rasio jumlah murid SLTA terhadap jumlah guru SLTA memiliki tren berfluktuatif meningkat. Pada tahun 2010, rasio jumlah murid SLTA terhadap jumlah guru SLTA sebesar 11,67 meningkat menjadi 13,84 pada tahun 2013 dan diprediksi menjadi 14,00 pada tahun 2014. Rasio antara jumlah murid SLTA terhadap jumlah guru SLTA masih jauh dari ideal yaitu 36 yang artinya jumlah guru SLTA relatif berlebih. Permasalahannya relatif sama yaitu masalah distribusi guru yang tidak merata, dimana guru banyak terkosentrasi diperkotaan dan relatif kurang di wilayah pedesaaan atau wilayah-wilayah terpencil. Oleh karena itu, upaya penyebaran/pemerataan guru SLTA diwilayah terpencil/terisolir perlu dilakukan agar kualitas pendidikan lebih.

2010 2011 2012 2013 2014

Murid SD/Jumlah Guru SD 14,58 16,58 18,83 15,14 15,15

Murid SLTP/Jumlah Guru SLTP 11,73 13,49 13,60 9,96 10,00

Murid SLTA/Jumlah Guru SLTA 11,67 10,23 12,17 13,84 14,00

- 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 12,00 14,00 16,00 18,00 20,00 R a s io (J um la h M ur id/ G ur u) Kinerja Indikator Rasio Jumlah Murid SD Terhadap Jumlah

Murid SD, Rasio Jumlah Murid SLTP

Terhadap Jumlah Guru SLTP dan Jumlah Murid SLTA

terhadap Jumlah Guru SLTA Provinsi

Riau Tahun 2014 Belum Mencapai Target RPJMD Provinsi Riau 2014 –

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Riau Tahun 2016 II - 77

Dalam RPJMD Provinsi Riau tahun 2014 – 2019, pada tahun 2014 rasio jumlah murid SLTA terhadap jumlah guru SLTA ditargetkan sebesar 15,22. Pada tahun 2014, realisasi rasio jumlah murid SLTA terhadap jumlah guru SLTA diprediksi sebesar 14,00 sehingga realisasi kinerja indikator rasio jumlah murid SLTA terhadap jumlah guru SLTA belum mencapai target yang ditetapkan yaitu sebesar 91,98%.

Pada tahun 2013, rasio jumlah murid SD terhadap guru SD menurut Kabupaten/Kota yang lebih besar dari rasio Provinsi Riau adalah Kabupaten Siak (30), Kampar (20), Rokan Hulu (20), Pekanbaru (19), Indragiri Hilir (17) dan Kepulauan Meranti (17). Secara umum, rasio jumlah murid SD terhadap jumlah guru SD Kabupaten/Kota yang lebih besar dari Provinsi Riau masih melebihi standar yaitu sebesar 32.

Gambar 2.46.

Rasio Jumlah Murid Terhadap Jumlah Guru Menurut Jenjang Pendidikan Tahun 2013 Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Riau

Sumber : Bappeda dan BPS Provinsi Riau (Data dan Informasi Pembangunan Provinsi Riau tahun 2014)

Rasio jumlah murid SLTP terhadap jumlah guru SLTP yang lebih besar dibanding Provinsi Riau adalah Kabupaten Indragiri Hilir (17), Kota Dumai (17), Siak (14), Kampar (14), Rokan Hulu (14), Pekanbaru (13), Indragiri Hulu (12) dan Pelalawan (12). Rasio jumlah murid SLTP terhadap jumlah guru SLTP yang terdapat di semua Kabupaten/Kota di Provinsi Riau masih melebihi standar yaitu sebesar 36.

Kuantan Singingi Indragiri Hulu Indragiri Hilir Pelalaw an Siak Kampar Rokan Hulu Bengkali s Rokan Hilir Kep. Meranti Pekanba ru Dumai Provinsi Riau Murid Sd/Guru SD 14 12 17 15 30 20 20 10 9 17 19 14 15 Murid SLTP/Guru SLTP 9 12 17 12 14 14 14 3 11 8 13 17 10

Murid SLTA/Guru SLTA 12 17 9 6 50 19 19 24 16 11 11 11 14

- 10 20 30 40 50 60 R as io (J u m la h M u ri d /J u m la h Gu ru )

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Riau Tahun 2016 II - 78

Rasio jumlah murid SLTA terhadap jumlah guru SLTA yang lebih besar dibanding Provinsi Riau adalah Kabupaten Siak (50), Bengkalis (24), Rokan Hulu (19), Kampar (19), Indragiri Hulu (17) dan Rokan Hilir (16). Rasio jumlah murid SLTA terhadap jumlah guru SLTA di Kabupaten Siak telah melampau standar 36, sehingga perlu mendapat perhatian serius.

d) Rasio Murid Terhadap Kelas

Selama periode 2010 – 2014, rasio antara jumlah murid SD terhadap jumlah kelas SD memiliki tren berfluktuatif menurun. Pada tahun 2010, rasio jumlah murid SD terhadap jumlah kelas SD sebesar 39,43 murid per kelas, di atas standar 32 murid per kelas. Pada tahun 2013, rasionya menurun menjadi 25,64 murid per kelas dan pada tahun 2014 diprediksi menjadi 26 murid per kelas sehingga melebihi standar. Selama periode ini, rata-rata pertumbuhan rasio murid SD per kelas menurun sebesar -7,99% per tahun.

Dalam RPJMD Provinsi Riau tahun 2014 – 2019, rasio murid SD per kelas di Provinsi Riau tahun 2014 ditargetkan sebesar 32,90 murid per kelas. Pada tahun 2014, realisasi rasio murid SD per kelas diprediksi sebesar 26,00 murid, sehingga realisasi kinerja indikator rasio jumlah murid SD terhadap jumlah guru SD melampaui target yang ditetapkan yaitu sebesar 126,54%.

Selama periode 2010 – 2014, rasio antara jumlah murid SLTP terhadap jumlah kelas di SLTP memiliki tren berfluktuatif meningkat. Pada tahun 2010, rasio jumlah murid SLTP terhadap jumlah kelas di SLTP sebesar 31,16 murid per kelas. Pada tahun 2013, rasionya meningkat menjadi 31,81 murid per kelas dan pada tahun 2014 diprediksi menjadi 32 murid per kelas. Selama periode 2010 – 2014 ini, rata-rata jumlah murid SLTP per kelas masih di bawah standar yang ditetapkan yaitu 35 murid per kelas. Selama periode ini, rata-rata pertumbuhan rasio murid SLTP per kelas meningkat sebesar 0,53% per tahun.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Riau Tahun 2016 II - 79

Gambar 2.47.

Rasio Jumlah Murid Terhadap Jumlah Kelas Menurut Jenjang Pendidikan Tahun 2010 - 2014 di Provinsi Riau

Sumber : Bappeda dan BPS Provinsi Riau (Data dan Informasi Pembangunan Provinsi Riau tahun 2014)

Keterangan: Tahun 2014 adalah angka prediksi

Dalam RPJMD Provinsi Riau tahun 2014 – 2019, rasio murid SLTP per kelas

di Provinsi Riau tahun 2014 ditargetkan sebesar 22,59 murid per kelas. Pada tahun 2014, realisasi rasio murid per kelas diprediksi sebesar 32 murid SLTP per kelas, sehingga realisasi kinerja indikator rasio jumlah murid SLTP terhadap jumlah guru SLTP melampaui target yang ditetapkan yaitu sebesar 143,56%.

Selama periode 2010 – 2014, rasio antara jumlah murid SLTA terhadap jumlah kelas di SLTA memiliki tren berfluktuatif meningkat. Pada tahun 2010, rasio jumlah murid SLTA terhadap jumlah kelas di SLTA sebesar 34,07 murid per kelas. Pada tahun 2013, rasionya meningkat menjadi 37,72 murid per kelas dan pada tahun 2014 diprediksi menjadi 38 murid per kelas dimana jumlah murid SLTA per kelas ini telah melewati standar yaitu 36 murid per kelas. Selama periode ini, rata-rata pertumbuhan rasio murid SLTA per kelas meningkat sebesar 2,21% per tahun.

Dalam RPJMD Provinsi Riau tahun 2014 – 2019, rasio murid SLTA per kelas

di Provinsi Riau tahun 2014 ditargetkan sebesar 35,87 murid per kelas. Pada tahun 2014, realisasi rasio murid per kelas diprediksi sebesar 38 murid SLTA per kelas, sehingga

2010 2011 2012 2013 2014

Murid SD/Kelas SD 39,43 32,95 34,44 25,64 26,00

Murid SLTP/Kelas SLTP 31,16 26,41 23,72 31,81 32,00

Murid SLTA/Kelas SLTA 34,07 32,06 36,240 37,72 38,00

- 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 30,00 35,00 40,00 45,00 R a s io (J um la h M ur id / Jum la h K e la s ) Kinerja Indikator Rasio Jumlah Murid SD Per Kelas dan Rasio

Jumlah Murid SLTP per Kelas Provinsi Riau Tahun 2014 Melampaui Target RPJMD Provinsi Riau 2014 – 2019 Kinerja Indikator Rasio Jumlah Murid SLTA Per

Kelas Provinsi Riau Tahun 2014 Belum Mencapai Target RPJMD Provinsi Riau 2014 – 2019

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Riau Tahun 2016 II - 80

realisasi kinerja indikator rasio jumlah murid SLTA terhadap jumlah guru SLTA belum mencapai target yang ditetapkan yaitu sebesar 94,39%.

Pada tahun 2013, jumlah murid SD per kelas yang melebihi standar (32 murid/kelas) hanya dijumpai di Kabupaten Siak (37,14 murid per kelas). Jumlah murid SD per kelas di Kabupaten/Kota lainnya masih belum melebihi standar dengan kisaran 15,48 – 32,99 murid per kelas. Jumlah murid SLTP per kelas yang melebihi standar (36 murid per kelas) juga dijumpai di Kabupaten Siak (38,17 murid per kelas). Jumlah murid per kelas di Kabupaten/Kota lainnya belum melebihi standar yang ditetapkan dengan kisaran 26,39 – 33,98 murid per kelas. Jumlah murid SLTA per kelas yang melebihi standar (36 murid per kelas) dijumpai di Kabupaten Siak (46,66 murid per kelas), Rokan Hilir (42,51 murid per kelas), Pekanbaru (38,14 murid per kelas) dan Bengkalis (35,07 murid per kelas).

Gambar 2.48.

Rasio Jumlah Murid Terhadap Jumlah Kelas Menurut Jenjang Pendidikan Tahun 2013 Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Riau

Sumber : Bappeda dan BPS Provinsi Riau (Data dan Informasi Pembangunan Provinsi Riau tahun 2014)

Kuanta n Singingi Indragir i Hulu Indragir i Hilir Pelalaw an Siak Kampar Rokan Hulu Bengkal is Rokan Hilir Kep. Merant i Pekanb aru Dumai Provins i Riau Murid SD/Kelas 23,70 26,31 15,48 25,01 37,14 24,07 24,07 27,15 27,92 - 32,99 27,63 25,64 Murid SLTP/Kelas 26,39 32,08 31,45 23,94 38,17 27,71 27,83 32,58 34,30 - 33,98 30,21 31,81

Murid SLTA Per Kelas 30,30 45,96 44,74 15,08 46,66 29,23 29,23 35,07 42,51 - 38,14 30,96 36,38

- 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 30,00 35,00 40,00 45,00 50,00 R as io ( Ju m la h M u ri d /Ke la s)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Riau Tahun 2016 II - 81 e) Rasio Guru Terhadap Kelas

Selama periode 2010 – 2014, rasio antara jumlah guru SD terhadap jumlah kelas SD memiliki tren berfluktuatif menurun. Pada tahun 2010, rasio jumlah guru SD terhadap jumlah kelas SD sebesar 2,70 guru per kelas, di atas standar 1,00 guru per kelas. Pada tahun 2013, rasionya menurun menjadi 1,65 guru per kelas dan pada tahun 2014 diprediksi menjadi 1,60 guru per kelas. Rasio 1,60 guru per kelas masih melebihi standar. Selama periode ini, rata-rata pertumbuhan rasio murid SD per kelas menurun sebesar -9,94% per tahun.

Dalam RPJMD Provinsi Riau tahun 2014 – 2019, rasio guru SD per kelas ditargetkan sebesar 1,62 guru per kelas. Pada tahun 2014, realisasi rasio murid per kelas diprediksi sebesar 1,60 guru SD per kelas, sehingga realisasi kinerja indikator rasio jumlah guru SLTP terhadap jumlah kelas relatif sesuai target yang ditetapkan yaitu sebesar 101,25%.

Selama periode 2010 – 2014, rasio antara jumlah guru SLTP terhadap jumlah kelas di SLTP memiliki tren berfluktuatif meningkat. Pada tahun 2010, jumlah guru SLTP terhadap jumlah kelas SLTP sebesar 2,65 guru per kelas, di atas standar 1,00 guru per kelas. Pada tahun 2013, rasionya meningkat menjadi 2,28 guru per kelas dan pada tahun 2014 diprediksi menjadi 2,28 guru per kelas. Rasio 2,28 guru per kelas masih melebihi standar. Selama periode ini, rata-rata pertumbuhan rasio murid SD per kelas menurun sebesar -2,96% per tahun.

Dalam RPJMD Provinsi Riau tahun 2014 – 2019, rasio guru SLTP per kelas di Provinsi Riau tahun 2014 ditargetkan sebesar 1,25 guru per kelas. Pada tahun 2014, realisasi rasio murid per kelas diprediksi sebesar 2,28 guru SLTP per kelas, sehingga realisasi kinerja indikator rasio jumlah guru SLTP terhadap jumlah kelas belum mencapai target yang ditetapkan yaitu sebesar 54,82%.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Riau Tahun 2016 II - 82

Gambar 2.49.

Rasio Jumlah Guru Terhadap Jumlah Kelas Menurut Jenjang Pendidikan Tahun 2010 - 2014 di Provinsi Riau

Sumber : Bappeda dan BPS Provinsi Riau (Data dan Informasi Pembangunan Provinsi Riau tahun 2014)

Keterangan: Tahun 2014 adalah angka prediksi

Selama periode 2010 – 2014, rasio antara jumlah guru SLTA terhadap jumlah kelas di SLTA memiliki tren berfluktuatif menurun. Pada tahun 2010, jumlah guru SLTA per kelas sebesar 2,93 guru per kelas, di atas standar 1,00 guru per kelas. Pada tahun 2013, rasionya menurun menjadi 2,41 guru per kelas dan pada tahun 2014 diprediksi masih 2,41 guru per kelas. Rasio 2,41 guru per kelas masih melebihi standar. Selama periode ini, rata-rata pertumbuhan rasio murid SD per kelas menurun sebesar - 3,83% per tahun.

Dalam RPJMD Provinsi Riau tahun 2014 – 2019, rasio guru SLTA per kelas di Provinsi Riau tahun 2014 ditargetkan sebesar 2,25 guru per kelas. Pada tahun 2014, realisasi rasio murid per kelas diprediksi sebesar 2,41 guru SLTA per kelas, sehingga realisasi kinerja indikator rasio jumlah guru SLTA terhadap jumlah kelas melampaui target yang ditetapkan yaitu sebesar 107,11%.

2010 2011 2012 2013 2014

Guru SD/Kelas SD 2,7 1,99 1,83 1,65 1,60

Guru SLTP/Kelas SLTP 2,65 1,96 1,74 2,28 2,28 Guru SLTA/Kelas SLTA 2,93 1,14 2,99 2,41 2,41

0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 R a s io (J u m la h G u r u / Ju m la h K e la s )

Kinerja Indikator Rasio Jumlah Guru SD Per

Kelas Provinsi Riau Tahun 2014 Relatif Sesuai Target RPJMD

Provinsi Riau 2014 – 2019. Kinerja Indikator Rasio

Jumlah Guru SLTP Per Kelas Provinsi Riau Tahun 2014 Belum Mencapai Target RPJMD Provinsi Riau 2014 –

2019. Kinerja Indikator Rasio

Jumlah Guru SLTA Per Kelas Provinsi Riau Tahun 2014 Melampaui Target RPJMD Provinsi Riau

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Riau Tahun 2016 II - 83

Gambar 2.50.

Rasio Jumlah Guru Terhadap Jumlah Kelas Menurut Jenjang Pendidikan Tahun 2013 Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Riau

Sumber : Bappeda dan BPS Provinsi Riau (Data dan Informasi Pembangunan Provinsi Riau tahun 2014)

Rasio guru SD per kelas yang relatif mendekati standar adalah Kabupaten Indragiri Hilir (0,89 guru per kelas), Kampar (1,19 guru per kelas) dan Rokan Hulu (1,19 guru per kelas). Kabupaten/kota lainnya relatif jauh melebihi standar 1 guru per kelas. Rasio guru SLTP per kelas semuanya jauh di atas standar. Rasio jumlah guru SLTA kabupaten Siak (0,93 guru per kelas) relatif mendekati standar. Kabupaten/kota lainnya jauh di atas standar.

Dalam dokumen RKPD Provinsi Riau 2016 (BUKU 1) (Halaman 100-113)

Dokumen terkait