• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1.2. Bidang Usaha Perusahaan

PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco Medan bergerak di bidang usaha manufaktur. Perusahaan ini memproduksi furnitur yang meliputi tempat tidur seperti springbed , peralatan kantor seperti kursi kantor, meja, lemari arsip, dan juga memproduksi perabotan rumah tangga yang terbuat dari bahan plastik. Fokus usaha perusahaan ini adalah pada pembuatan spring bed dengan merek Big Land, sedangkan untuk produk furniture lainnya diberi merek Bigpanel, dan untuk produk – produk yang terbuat dari plastik diberi merek Napolly Top.

Bahan – bahan baku yang digunakan untuk memproduksi furnitur sangat berkualitas karena sebagian diperoleh dari bahan berkualitas dari dalam dan luar negeri. Terutama bahan pembuatan Springbed diperoleh dari Switzerland yang telah terbukti sejak tahun 1877 di dunia furnitur internasional.

Springbed yang diproduksi siap dipasarkan kepada konsumen langsung maupun kepada distribusor besar dengan daerah pemasaran wilayah pulau sumatera dan fokus daerah sumatera utara dan sekitarnya.

4.1.3. Visi dan Misi Perusahaan

Misi PT. Cahaya Kawi Ultra Polyntraco

1. Unggul berkarya dan Puas bekerjasama menghasilkan produk terbaik

2. Mengelolah usaha dengan baik untuk meningkatkan nilai perusahaan secara profesional dengan berpegang teguh pada nilai – nilai etika bisnis dan senantiasa berpedoman pada tata kelola perusahaan yang sehat

Visi PT. Cahaya Kawi Ultra Polyntraco adalah :

Menjadi Perusahaan penyedia perlengkapan kantor , perabot rumah tangga dan furnitur yang profesional dan etikal, terkemuka di Indonesia, serta mampu bersaing di pasar global. Dengan berbekal pengalaman yang luas, perusahaan melihat ke depan untuk mengantisipasi dan sekaligus memanfaatkan peluang – peluang bisnis yang akan muncul. Oleh karena itu, manajemen melakukan revisioning pada visi dan misi untuk mentransformasikan PT. Cahaya Kawi Ultra Polyntraco dari sekedar perusahaan penyedia furnitur, perabot rumah tangga, dan peralatan kantor lokal menjadi perusahaan penyedia furnitur perabot rumah tangga, dan peralatan kantor yang terkemuka di Indonesia dan bertaraf internasional dengan menggunakan teknologi informasi yang mutakhir.

Dengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip pengelolaan usaha yang sehat dan Undang-Undang Perseroan Terbatas, dalam melaksanakan misi tersebut

PT. Cahaya Kawi Ultra Polyntraco mencanangkan visi untuk menjadi perusahaan penyedia furnitur, perabot rumah tangga, dan peralatan kantor yang profesional dan etikal.

4.1.4. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur Organisasi perusahaan adalah suatu rangkaian hubungan antara individu dengan individu lainnya dalam perusahaan. Dengan adanya struktur organisasi maka pembagian tugas dan tanggungjawab dari masing – masing pegawai dapat dengan jelas

dan tegas. Sehingga diharapkan setiap satuan – satuan organisasi dapat bekerja bersama – sama secara harmonis.

Struktur organisasi penting mengingat pembentukan struktur organisasi yang akan membantu melaksanakan pembagian tugas dan yanggungjawab yang jelas dan tegas antara suatu bagian dengan bagian lainnya, baik manajemen atas maupun manajemen tingkat bawah. Struktur organisasi yang baik harus mampu berfungsi sebagai alat pengatur maupun pengawas usaha pelaksanaan pencapaian tujuan perusahaan, sehingga usaha – usaha yang dilakukan dapat berjalan efisien dan efektif. Pengelolaan kegiatan perusahaan dilakukan oleh Direksi dan Para Pemegang Saham. Para Pemegang Saham berfungsi pula sebagai pengawas atas jalannya manajemen perusahaan. Untuk mendekatkan diri kepada para pelanggan, PT. Cahaya Buana Group membuka kantor-kantor cabang di seluruh Indonesia, yang sebagian besar berada di kota-kota utama yang merupakan pelanggan yang tetap dari PT. Cahaya Buana Group itu sendiri. Dimana untuk kantor cabang Medan diberi nama PT. Cahaya Kawi Ultra Polyntraco.

Struktur organisasi harus sederhana dari sudut pandang ekonomis dan harus flexibel sehingga bila ada perluasan tidak mengganggu secara serius susunan – susunan bagian yang telah ada. Struktur tersebut juga harus memungkinkan pekerjaan semua bagian terintegrasi dan terkoordinasi dengan baik, Susunan Direksi dan Pembagian tugas serta tanggungjawab dari setiap departemen pada PT. Cahaya Kawi Ultra Polyntraco adalah sebagai berikut :

1. Susunan Pengurus Perusahaan

a. Direktur Utama : Muliono

b. Factory Manager ( Manager Pabrik) : Hendry Sucihadi c. Kepala Produksi / Ware House : M.Amat

d. Kepala Pemasaran / Marketing : Haeril e. Kepala Finance dan Accounting : Jenniwatty f. Kepala Pembelian dan Pengadaan : Sabarita g. Kepala Personalia :nZulchairil

2. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab a. Direktur Utama

1. Memimpin Perusahaan dalam mengambil keputusan dan menetapkan langkah–langkah dalam melaksanakan kebijakan dan sasaran perusahaan. 2. Mengkordinasikan para manajer/kepala bidang dalam perusahaan agar

tercapai pelaksanaan operasional secara teratur, terarah, terkendali dan terpadu.

3. Menyetujui dan menandatangani surat–surat penting yang berkenaan dengan keputusan penting dalam perusahaan.

b. Factory Manager

1. Membantu memberikan saran dan pemikiran kepada Direktur Utama dalam melaksanakan fungsi–fungsi manajemen perusahaan di bidang secretariat,

aspek legal (Corporate Law) dan kepatuhan (Compliance), aspek manajemen hubungan investor, aspek komunikasi perusahaan (Corporate Communication), hubungan masyarakat.

2. Mengkordinasikan para manajer/kepala bidang dalam perusahaan agar tercapai pelaksanaan operasional secara teratur, terarah, terkendali dan terpadu

3. Menggunakan sumber daya di bagian Produksi sebaik mungkin sesuai dengan kegiatan dan anggaran yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

c. Kepala Produksi / Ware House

1. Melaksanakan rencana kerja operasional pabrik agar berjalan dengan lancar dan memenuhi target.

2. Melakukan pembinaan sumber daya manusia di lingkungan pabrik.

3. Menggunakan sumber daya di bagian Produksi sebaik mungkin sesuai dengan kegiatan dan anggaran yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

4. Bertanggungjawab atas seluruh kelangsungan dan pemeliharaan mesin – mesin yang dioperasikan.

1. Membantu dan memberikan saran serta pemikiran kepada direksi dalam melaksanakan fungsi–fungsi manajemen di bidang sumber pemasaran. 2. Mengambil keputusan yang berhubungan dengan tugas utama pemasaran

yang tidak menyimpang dari kebijakan perusahaan.

3. Melakukan penilaian serta mengusulkan promosi, mutasi, pengiriman pelatihan intern, maupun ekstern dan tindakan disiplin bagi jajaran di bagian pemasaran.

4. Menggunakan sumber daya dibagian pemasaran sesuai dengan kegiatan dan anggaran yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

5. Bertanggungjawab atas seluruh kegiatan pemasaran perusahaan dan pelayanan pelanggan.

6. Meningkatkan kuantitas penjualan melalui strategi pemasaran.

e. Kepala Bagian Keuangan (Finance and Accounting)

1. Membantu dan memberikan saran serta pemikiran kepada direksi dalam melaksanakan fungsi – fungsi manajemen di bidang keuangan.

2. Mengambil keputusan yang berhubungan dengan tugas utama pemasaran yang tidak menyimpang dari kebijakan perusahaan.

3. Bertanggungjawab atas semua aktivitas keuangan perusahaan, terhadap pengelolaan keuangan.

4. Menggunakan sumber daya dibagian keuangan sesuai dengan kegiatan dan anggaran yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

5. Membuat kebijakan mengenai efisiensi perusahaan.

6. Menandatangani surat – surat yang berkaitan dengan keuangan perusahaan.

f. Kepala Bagian Pembelian

1. Melakukan pemilihan atas suplier, mengawasi efektivitas dan efisiensi pembelian.

2. Menggunakan sumber daya dibagian pembelian sesuai dengan kegiatan dan anggaran yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

3. Melaporkan setiap pembelian kepada direktur, serta mengeluarkan Purchasing Order (PO).

g. Kepala Bagian Sumber Daya Manusia

1. Membantu dan memberikan saran serta pemikiran kepada direksi dalam melaksanakan fungsi – fungsi manajemen di bidang sumber daya manusia.

2. Menggunakan sumber daya dibagian pemasaran sesuai dengan kegiatan dan anggaran yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

3. Melakukan evaluasi kinerja karyawan serta melakukan perbaikan sumber daya manusia.

4. Mengkordinir, membina serta mengendalikan pengelolaan unit usaha yang ada di dalam grupnya untuk mencapai kinerja masing – masing karyawan secara efektif dan efisien.

5. Bertanggungjawab atas seluruh kegiatan administrasi guna menunjang kontinuitas operasional perusahaan.

4.2. Deskriptif Variabel Penelitian

Berdasarkan hasil pengolahan data maka akan dilakukan analisis dengan tujuan untuk menjawab seluruh permasalahan dalam penelitian ini. Sebelum peneliti sampai pada tahap analisis model maka peneliti akan membahas secara deskriptif nilai variabel bebas (Working Capital Turnover, Receivables Turnover, Inventory Turnover, Current Ratio, Debt to Equity Ratio dan Debt to Assets Ratio) dan variabel terikat (Rentabilitas Ekonomi). Rasio-rasio tersebut dihitung pada periode tahun 2005-2010. Hasil perhitungan tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.1 sebagai berikut:

Tabel 4.1

Deskriptif Rasio Modal Kerja, Utang dan Rentabilitas Ekonomi PT. CAHAYA KAWI POLYINTRACO

Tahun 2005-2010

Sumber: Laporan Keuangan PT. Cahaya Kawi Polyintraco

4.2.1. Variabel Working Capital Turnover

Working capital turnover menggambarkan jumlah rupiah penjualan neto yang diperoleh bagi setiap rupiah modal kerja. Modal kerja PT. Cahaya Kawi Polyintraco meliputi kas & bank, piutang, persediaan, uang muka, dan biaya yang dibayar dimuka. Tabel 4.1 menunjukkan bahwa working capital turnover

PT. Cahaya Kawi Polyntraco mengalami fluktuasi dari tahun 2005 sampai tahun 2010.

Rasio 2005 2006 2007 2008 2009 2010

Working Capital Turnover 24,55 x 14,65 x 1,65 x 15,10 x 16.37 x 17.82 x Receivables Turnover 6,09 x 6,09 x 5,92 x 5,42 x 0,38 x 0,40 x Inventory Turnover 4,84 x 3,92 x 5,58 x 3,97 x 0,48 x 0,37 x Current Ratio 2,72 x 1,08 x 0,03 x 1,11 x 1,13 x 1,16 x Debt to Equity Ratio 0,57% 2,56% (2,46%) 2,41% 3,26% 3,00% Debt to Assets Ratio 0,32% 0,71% 168,35% 0,71% 0,77% 0,75% Rentabilitas Ekonomi 0,41% 0,01% (1,01%) 0,02% 0,03% 0,04%

Secara deskriptif, pergerakan working capital turnover PT. Cahaya Kawi Polyintracodari tahun 2005-2010 Tahun2,008.002,009.002,010.00 2,007.00 2,006.00 2,005.00

Working Capital Turnover

25.0020.0015.00

10.005.000.00

Sumber : Laporan Keuangan PT. Cahaya Kawi Polyintraco

Gambar 4.1 : Fluktuasi Working Capital Turnover Periode Tahun 2005-2010

Periode tahun 2005-2006 working capital turnover mengalami penurunan yang disebabkan oleh turunnya penjualan neto dan meningkatnya jumlah modal kerja (khususnya piutang dan kas & bank). Periode tahun 2006-2010 working capital turnover mengalami penurunan yang disebabkan oleh turunnya penjualan neto dan meningkatnya jumlah modal kerja (khususnya piutang dan kas & bank)Pada periode tahun 2007-2010, working capital turnover mengalami peningkatan yang disebabkan oleh peningkatan penjualan neto dan adanya penurunan jumlah modal kerja (khususnya kas & bank dan piutang).

Polyintraco sebesar 24,55 x dalam setahunnya. Nilai terendah pada rasio ini berada pada tahun 2007 yaitu sebesar 1.65 x.

4.2.2. Variabel Receivables Turnover

Perputaran piutang menghitung berapa besar kemampuan perusahaan mendapatkan pelunasan piutangnya. Semakin tinggi nilainya semakin cepat piutang dapat tertagih seiring juga dengan peningkatan penjualan perusahaan.

Receivables turnover PT. Cahaya Kawi Polyintraco periode tahun 2005-2010 mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun. Besar kecilnya receivables turnover dipengaruhi oleh penjualan neto dan jumlah rata-rata piutang. Piutang PT. Cahaya Kawi Polyintraco terdiri dari piutang dagang, piutang dan piutang lain-lain.

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa pada periode tahun 2005-2010 receivables turnover mengalami penurunan yang disebabkan oleh turunnya penjualan neto dan meningkatnya piutang.

Nilai tertinggi dari receivables turnover berada pada tahun 2005 dan 2006 yaitu sebesar 6,09 x yang berarti bahwa kemampuan dari dana yang tertanam pada PT. Cahaya Kawi Polyintraco pada tahun 2005 dan 2006 adalah sebanyak 6,09 x dalam satu tahun. Nilai terendah pada rasio ini berada pada tahun 2009 yaitu sebesar 0,38 x. Untuk lebih jelasnya mengenai pergerakan dari receivables turnover, berikut disajikan fluktuasi receivables turnover:

Receivables Turnover

6.00

4.002.00

Sumber : Laporan Keuangan PT. Cahaya Kawi Polyintraco

Gambar 4.2 : Fluktuasi Receivables Turnover Periode Tahun 2005-2010

4.2.3. Variabel Inventory Turnover

Inventory turnover menggambarkan kecepatan perputaran persediaan sehingga semakin besar rasio ini akan semakin baik. Tabel 4.1 menunjukkan bahwa inventory turnover PT. Cahaya Kawi Polyntraco mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun. Besar kecilnya inventory turnover dipengaruhi oleh harga pokok penjualan dan jumlah rata-rata persediaan. Persediaan PT. Cahaya Kawi Polyntraco terdiri dari persediaan bahan baku, persediaan barang setengah jadi, persediaan barang jadi dan persediaan lain-lain.

Periode tahun 2005-2010 inventory turnover mengalami penurunan yang disebabkan oleh menurunnya jumlah harga pokok penjualan yang cukup besar walaupun jumlah persediaan juga menurun. Pada periode tahun 2005-2006 mengalami penurunan yang disebabkan oleh peningkatan jumlah persediaan yang lebih besar dari

peningkatan harga pokok penjualan. Pada periode tahun 2006-2007 inventory turnover meningkat yang disebabkan oleh peningkatan harga pokok penjualan. Penurunan inventory turnover terjadi pada periode tahun 2007-2010 disebabkan oleh peningkatan jumlah persediaan yang lebih besar dari peningkatan harga pokok penjualan.

Nilai tertinggi pada rasio ini berada pada tahun 2007 yaitu sebesar 5,58 x. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat perputaran persediaan pada PT. Cahaya Kawi Polyintraco sebesar 5,58 x dalam setahunnya. Nilai terendah pada rasio ini berada pada tahun 2010 yaitu sebesar 0,37x.

Secara deskriptif, pergerakan inventory turnover PT. Cahaya Kawi Polyintraco dari tahun 2005-2010 dapat dilihat sebagai berikut:

Tahun 2,010.00 2,009.00 2,008.00 2,007.00 2,006.00 2,005.00 Inventory Turnover 6.005.004.003.002.001.000.00

Sumber : Laporan Keuangan PT. Cahaya Kawi Polyintraco Gambar 4.3 : Fluktuasi Inventory Turnover Periode Tahun 2005-2010

Current ratio pada PT. Cahaya Kawi Polyntraco mengalami perubahan dari tahun ke tahun dimana berdasarkan Tabel 4.1, nilai tertinggi dari current ratio perusahaan berada pada tahun 2005 yaitu sebesar 2,72 x yang berarti bahwa setiap utang lancar Rp. 1,- dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp. 2,72. Sedangkan nilai terendah berada pada tahun 2007 yaitu sebesar 0.03 x.

Current ratio digunakan untuk mengukur likuiditas perusahaan dalam jangka pendek, karena rasio ini menunjukkan sampai mana tuntutan-tuntutan kewajiban jangka pendek ditutup oleh aktiva yang dapat dikonversikan kedalam uang tunai dalam jangka waktu tertentu. Berdasarkan laporan keuangan PT. Cahaya Kawi Polyintraco, current ratio perusahaan cukup baik. Hal ini ditandai dengan sanggupnya perusahaan untuk membayar utang yang harus dipenuhi dengan aktiva lancarnya.

Current ratio ditentukan oleh jumlah aktiva lancar dan jumlah kewajiban lancar. Aktiva lancar PT. Cahaya Kawi Polyintraco terdiri dari kas & bank, piutang, persediaan, uang muka, dan biaya yang dibayar dimuka. Kewajiban lancar terdiri dari utang bank, utang dagang, utang pajak, dan utang lain-lain.

Pergerakan current ratio PT. Cahaya Kawi Polyintraco dari tahun 2005-2010 dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Current Ratio

3.00 2.00 1.000.00

Sumber : Laporan Keuangan PT. Cahaya Kawi Polyintraco Gambar 4.4 : Fluktuasi Current Ratio Periode Tahun 2005-2010

Current ratio pada PT. Cahaya Kawi Polyintraco mengalami perubahan dari tahun ke tahun. Hal ini dapat dilihat pada periode tahun 2005-2007 current ratio mengalami mengalami penurunan yang disebabkan oleh peningkatan jumlah kewajiban lancar yang lebih besar yaitu utang usaha dan utang yang masih harus di bayar dari peningkatan aktiva lancar . Pada periode tahun 2007-2010 current ratio mengalami peningkatan yang disebabkan oleh penurunan jumlah kewajiban lancar yang cukup besar khususnya utang pajak dan utang lain-lain walaupun jumlah aktiva lancar menurun.

4.2.5. Variabel Debt to Equity Ratio

memenuhi seluruh kewajibannya. Peningkatan utang pada gilirannya akan mempengaruhi besar kecilnya laba bersih yang tersedia bagi para pemilik perusahaan, karena kewajiban untuk membayar utang lebih diutamakan daripada pembagian dividen. Besar kecilnya debt to equity ratio ditentukan oleh jumlah utang dan ekuitas. Utang PT. Cahaya Kawi Polyintraco terdiri dari utang bank, utang dagang, utang pajak, utang yang masih harus dibayar dan utang lain-lain.

Tabel 4.1 menunjukkan debt to equity ratio PT. Cahaya Kawi Polyintraco mengalami perubahan dari tahun ke tahun. Pada periode tahun 2005-2006 debt to equity ratio mengalami peningkatan yang disebabkan oleh peningkatan jumlah utang yaitu utang usaha dan utang yang masih harus di bayar.. Pada periode tahun 2006-2007 debt to equity ratio mengalami penurunan yang disebabkan oleh penurunan jumlah utang khususnya utang pajak dan utang lain-lain. Pada periode tahun 2008-2009 debt to equity ratio mengalami peningkatan yang disebabkan oleh peningkatan jumlah utang yaitu utang dagang dan utang yang masih harus di bayar. Pada periode tahun 2009-2010 debt to equity mengalami penurunan yang disebabkan oleh penurunan jumlah utang khususnya utang pajak dan utang lain-lain.

Secara deskriptif, pergerakan debt to to equity ratio PT. Cahaya Kawi Polyintraco dari tahun 2005-2010 dapat dilihat sebagai berikut:

Tahun2,008.002,009.002,010.00

2,007.00 2,006.00 2,005.00

Debt to Equality Ratio

4.003.002.001.000.00-1.00-2.00-3.00

Sumber : Laporan Keuangan PT. Cahaya Kawi Polyintraco

Gambar 4.5 : Fluktuasi Debt to Equty Ratio Periode Tahun 2005-2010

Nilai tertinggi dari debt to equity ratio perusahaan berada pada tahun 2009 yaitu sebesar 3,26% yang berarti bahwa perusahaan lebih besar dibiayai oleh utang daripada ekuitas. Sedangkan nilai terendah berada pada tahun 2007 yaitu sebesar -2.46%.

4.2.6. Variabel Debt to Total Assets Ratio

Dokumen terkait