METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif (hubungan) yang bertujuan untuk mengetahui hubungan variabel bebas (independn), yaitu rasio modal kerja dan rasio leverage dengan variabel terikat (dependen), yaitu rentabilitas ekonomi.
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada PT. Cahaya Kawi Polyntraco yang berlokasi di Jl.Sidodadi No.17 Kelurahan Deli Tua Kecamatan Deli Tua Medan. Waktu penelitian dilakukan dari bulan Oktober 2011 sampai dengan Desember 2011.
3.3. Batasan Penelitian
Batasan operasional berguna agar penelitian ini fokus dalam menganalisa dan membahas permasalahan. Batasan operasional penelitian ini yaitu:
a. Penelitian ini terbatas untuk menganalisis hubungan rasio modal kerja, leverage dan rentabilitas ekonomi.
b. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio modal kerja terdiri dari working capital turnover, receivables turnover, inventory turnover,dan
current ratio. Rasio leverage terdiri dari variabel debt to equity ratio dan debt to total asset ratio. Rasio rentabilitas terdiri dari rentabilitas ekonomi.
c. Data laporan keuangan yang digunakan adalah laporan keuangan tahunan PT. Cahaya Kawi Polyntraco, periode 2005 sampai dengan 2010.
3.4. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Working Capital Turnover (X 1)
Rasio ini dapat digunakan untuk menguji efisiensi penggunaan modal kerja yakni rasio antara penjualan dengan modal kerja. Working capital turnover ini menunjukkan jumlah rupiah penjualan neto yang diperoleh bagi setiap rupiah modal kerja (Djarwanto, 2004:159).
Working Capital Turnover =
g Capital Net Workin
Sales
b. Receivables Turnover (X2)
Rasio ini menggambarkan kualitas piutang perusahaan dan kesuksesan perusahaan dalam penagihan piutang yang dimiliki. Dimana rasio ini juga dapat dijadikan dasar untuk pemberian kebijakan kredit yang dapat meningkatkan jumlah penjualan dengan memperhitungkan kerugian piutang tak tertagih dan semakin tinggi
perputaran piutang maka semakin cepat piutang dapat tertagih (Darsono dan Ashari, 2005:59). Receivables Turnover = ceivables Average Net Sales Re c. Inventory Turnover (X3)
Rasio ini berfungsi untuk mengukur sampai seberapa jauh efisiensi perusahaan dalam mengelola dan menjual persediaannya. Rasio ini menggambarkan kecepatan perputaran persediaan sehingga semakin besar rasio ini akan semakin baik (Syamsuddin, 2004:49). Inventory Turnover = ventory Average In ods Sold Cost of Go d. Current Ratio (X4)
Current ratio digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas perusahaan. Current ratio digunakan untuk menghitung kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar yang tersedia.
Rumus yang digunakan adalah (Brigham & Houston, 2006:131):
Current Ratio =
abilities Current Li
sets Current As
e. Debt to Equity Ratio (X5)
Rasio ini adalah perbandingan total hutang yang dimiliki perusahaan dengan modal sendiri (ekuitas). Rasio ini dihitung dengan rumus sebagai berikut (Van Horne, 2005:209):
Debt to Equity Ratio =
Equity Debt Total
f. Debt to Total Asset Ratio (X6)
Rasio ini menekankan pada peran penting pendanaan utang bagi perusahaan dengan menunjukkan persentase aktiva perusahaan yang didukung oleh pendanaan utang (Van Horne, 2005:209).
Rasio ini dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Debt to Total Asset Ratio =
ts Total Asse
Total Debt
g. Rentabilitas ekonomi (Y), merupakan perbandingan antara laba usaha dengan total modal yang dipergunakan untuk menghasilkan laba tersebut dan dinyatakan dalam persentase (Riyanto, 2001:36). Rentabilitas Ekonomi = Operasi Modal Operasi Laba 3.5. Jenis Data
Data yang digunakan oleh penulis adalah data sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan oleh peneliti dari dokumen – dokumen perusahaan, yaitu Neraca dan Laporan Laba Rugi PT. Cahaya Kawi Polyintraco periode 2005 sampai dengan 2010.
Data sekunder yang dibutuhkan oleh peneliti yaitu: a. Gambaran Umum PT. Cahaya Kawi Polyntraco. b. Struktur Organisasi PT. Cahaya Kawi Polyntraco.
c. Laporan Keuangan PT. Cahaya Kawi Polyntraco periode tahun 2005-2010. d. Literatur ilmiah yang berkaitan dengan penelitian ini.
3.6. Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan peneliti dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut:
a. Metode Wawancara
Teknik wawancara dilakukan dengan melakukan wawancara langsung dengan pihak yang berwenang dalam memberikan informasi atau data yang diperlukan dalam penelitian ini.
b. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi yang dilakukan adalah berupa pengumpulan data tentang gambaran umum, struktur organisasi, laporan keuangan PT. Cahaya Kawi Polyintraco dan literatur ilmiah yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan.
3.7. Analisis Data
Metode analisis deskriptif merupakan metode untuk mengetahui keadaan perusahaan melalui pengumpulan, penyusunan, dan penganalisaan sebagai gambaran umum dari permasalahan yang dihadapi.
b. Metode Analisis Korelasi Pearson
Data ke dua variabel adalah data ratio, oleh karena itu teknik statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah Korelasi Pearson (Sugiyono, 2008:155). Analisis korelasi ini digunakan untuk melihat keeratan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat, dengan menggunakan rumus berikut (Suharyadi dan Purwanto, 2004:461):
r =
( )
[
∑ ∑
−∑ ∑ ∑
][
∑
−]
− 2 2 2 2 ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( Y Y n X X n Y X XY n Dimana:r : Nilai koefisien korelasi
∑X : Jumlah pengamatan variabel X ∑Y : Jumlah pengamatan variabel Y
∑XY : Jumlah hasil perkalian variabel X dan Y (∑X²) : Jumlah kuadrat dari pengamatan variabel X
(∑X) ² : Jumlah kuadrat dari jumlah pengamatan variabel X (∑Y²) : Jumlah kuadrat dari pengamatan variabel Y
n : Jumlah pasangan pengamatan Y dan X
Pengujian dilakukan dengan menggunakan alat bantu program SPSS 13.0 for Windows untuk menghitung koefisien Korelasi Pearson. Koefisien korelasi mempunyai nilai antara -1 sampai 1. Nilai r = -1 yang disebut dengan linier sempurna negatif terjadi apabila titik contoh atau kombinasi terletak tepat pada suatu garis lurus yang mempunyai kemiringan negatif. Nilai r = 1 disebut dengan linier sempurna positif, dan hal ini terjadi apabila semua titik contoh terletak tepat pada satu garis lurus dengan kemiringan positif. Nilai koefisien korelasi yang mendekati -1 atau 1 menyatakan bahwa hubungan kedua variabel adalah kuat atau korelasi kedua variabel tinggi. Akan tetapi apabila nilai koefisien korelasi mendekati 0, hubungan antara kedua variabel sangat lemah atau mungkin tidak ada sama sekali.
c. Uji Statistik t
Pengujian ini dilakukan untuk menguji signifikansi dari koefisien korelasi yang diperoleh. Pengujian signifikansi menggunakan rumus sebagai berikut (Suharyadi dan Purwanto, 2004:466):
t = r 2 1 2 r n −− Dimana: t : Nilai thitung
r : Nilai koefisien korelasi n : Jumlah data pengamatan
Bentuk pengujian: 0
: i =
o b
H , artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel bebas (working capital turnover, receivables turnover, inventory turnover, current ratio, debt to equity ratio dan debt to total asset ratio) dengan variabel terikat (rentabilitas ekonomi).
0 :
1 bi ≠
H , artinya terdapat hubungan yang signifikan antara variabel bebas (working capital turnover, receivables turnover, inventory turnover, current ratio, debt to equity ratio dan debt to total asset ratio) dengan variabel terikat (rentabilitas ekonomi).
Selanjutnya akan dilakukan uji signifikan dengan membandingkan tingkat signifikan α (alpha) 5 % dan derajat kebebasan (n-2) dengan
hitung
t yang diperoleh. Jika thitung>ttabel berarti H ditolak atau terdapat 0 hubungan yang nyata (signifikan) b terhadap rentabilitas ekonomi dan i sebaliknya.
Dapat disimpulkan sebagai berikut:
0
H diterima jika -ttabel≤thitung≤ttabel
1
BAB IV