• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.4 Big Picture Mapping (BPM)

Mapping tool ini digunakan untuk mengidentifikasi pemborosan dalam

value stream sistem produksi dengan memvisualisasikan aliran fisik dan aliran

informasi dari sistem produksi perusahaan. a. Aliran informasi

Aliran informasi ini dimulai dari adanya permintaan dari customer

maupun distributor akan kebutuhan plat baja jenis ABS-A dengan dimensi 12 x 1524 x 6096 mm. adapun aliran informasinya sebagai berikut :

- Dalam hal ini, ada 2 (dua) kemungkinan yang terjadi, yaitu customer

melakukan pemesanan langsung ataupun dengan perantara distributor yang tersebar di Indonesia.

- Customer ataupun distributor melakukan pemesanan plat baja dengan

menelepon perusahaan terlebih dahulu, dalam hal ini adalah departemen pemasaran plat baja untuk menyampaikan detail informasi plat baja yang akan dipesan, kemudian customer ataupun distributor tersebut juga mengirimkan contract review yang berisi detail informasi mengenai spesifikasi produk plat baja yang akan dipesan melalui fax ke departemen pemasaran plat baja untuk dievaluasi lebih lanjut.

- Setelah contract review dari customer ataupun distributor tersebut diterima oleh departemen pemasaran plat baja, kemudian depertemen pemasaran plat baja akan menerbitkan IOM (Inter office memorandum) dengan

melampirkan contract review dari customer ataupun distributor yang akan diberikan ke departemen PPIC, QC dan depertemen produksi guna memperoleh persetujuan (comment message) yang berisi, apakah jumlah, dimensi maupun jenis plat yang dipesan oleh customer ataupun distributor tersebut bisa diproduksi atau tidak. Kemudian contract review yang sudah berisi (dibubuhi) comment message dari masing-masing departemen tersebut di atas dikirimkan kembali ke departemen pemasaran plat baja untuk selanjutnya disampaikan ke customer ataupun distributor sebagai wacana.

- Apabila customer ataupun distributor tersebut sudah mengetahui dan memberikan persetujuan mengenai hasil dari comment message tadi, barulah dilakukan negosiasi harga yang mana pihak customer ataupun distributor akan menandatangani LC (letter of credits) dan menyetorkan sejumlah uang sebagai jaminan (60% dari jumlah total) di salah satu bank yang telah dipercaya. Disini, bank yang dipercaya tersebut bertindak sebagai penghubung antara customer ataupun distributor tersebut dengan perusahaan. Setelah ada konfirmasi dari pihak bank, barulah departemen pemasaran plat baja menyampaikan contract review dari customer ataupun distributor tersebut ke departemen PPIC, QC dan departemen produksi untuk dijabarkan manjadi rencana produksi plat baja.

- Setelah plat baja yang dipesan customer ataupun distributor tersebut jadi (telah diproduksi dan siap untuk dikirimkan), kemudian departemen pemasaran plat baja menyampaikan informasi tersebut kepada pihak bank selanjutnya akan diteruskan kepada customer ataupun distributor. Disini,

sambil menunggu pencairan LC (letter of credit) oleh pihak customer

ataupun distributor, maka plat sementara akan disimpan di dalam gudang. Umumnya pencairan LC (letter of credits) oleh pihak customer ataupun distributor memakan waktu sekitar 30-40 hari.

- Setelah LC (letter of credits) cair, artinya pihak customer ataupun distributor telah melunasi pembayaran sesuai dengan kesepakatan sebelumnya, maka pihak bank akan mendatangi perusahaan dan memeriksa apakah spesifikasi pesanan dari customer ataupun distributor tersebut sudah sesuai atau belum. Apabila sudah sesuai, maka plat dikatakan sudah ready untuk dikirimkan kepada customer ataupun distributor.

- Untuk memproduksi plat baja pesanan dari customer ataupun distributor, pastinya akan membutuhkan bahan baku, dalam hal ini adalah slab. Perusahaan melakukan pemesanan slab kepada supplier yang berada di luar negeri melalui departemen pembelian slab dengan mengakses melalui internet.

- Disini, pihak perusahaan mengirimkan detail informasi mengenai jenis, dimensi dan jumlah slab yang akan dipesan kepada supplier. Apabila pihak supplier setuju dan siap untuk memproduksi slab yang dipesan oleh perusahaan tersebut, maka dilakukanlah proses pembyaran awal yaitu dengan mentransfer sejumlah uang sebagai jaminan (60% dari jumlah total) melalui rekening bank yang ditunjuk oleh pihak supplier. Adapun pelunasan dari pembayaran tersebut dilakukan setelah slab sudah sampai di perusahaan.

- Pemesanan ini biasanya dilakukan oleh perusahaan 5 (lima) bulan sebelum digunakan untuk proses produksi. Hal ini mengingat rata-rata lama pembuatan dan pengiriman slab sendiri memakan waktu kurang lebih 2-3 bulan. Hal ini juga didasarkan atas pertimbangan adanya hambatan-hambatan yang mungkin saja terjadi selama slab menempuh perjalanan di laut dengan kapal (cuaca yang kurang mendukung, badai,dll).

b. Aliran fisik

Aliran fisik dimulai dari kebutuhan slab jenis MS (mild steel) yang diperlukan untuk memproduksi plat baja jenis ABS-A. Dalam hal ini slab

dipesan dari supplier yang berasal dari luar negeri. Adapun aliran fisiknya adalah sebagai berikut :

- Seluruh slab yang dipesan dari supplier akan tiba di pabrik secara acak

(random arrival). Jumlah rata-rata slab yang dipesan sebanyak 100000

ton/triwulan yang akan digunakan untuk persediaan produksi selama 3 bulan kedepan.

Jumlah slab jenis MS (mild steel) dan HS (hight strength) yang dipesan per triwulan :

Tabel 4.5 Jumlah pemesanan slab

Slab jenis MS (mild steel) Slab jenis HS (height strength) Jumlah

75000 ton 25000 ton 100000 ton

Tabel 4.6 Jumlah pemesanan slab jenis MS (mild steel)

Slab jenis MS (mild steel)

Berdimensi (200x1500x7500) mm Berdimensi (250x1550x8000) mm

30000 ton 45000 ton

- Setelah di area pabrik, slab yang dipesan tersebut tidak langsung dikirim ke gudang slab melainkan harus melalui inspeksi terlebih dahulu. Slab-slab tersebut akan ditimbang dicek / diperiksa spesifikasinya terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah spesifikasi slab

yang dipesan (berat, jenis, dimensi, dll) sudah sesuai atau tidak. Apabila spesifikasi slab tersebut dinyatakan tidak sesuai dengan pesanan (off spec), maka akan dikembalikan ke supplier. Sebaliknya, jika spesifikasi slab

tersebut dinyatakan sesuai dengan pesanan (on spec), maka langsung dikirim dan disimpan di gudang slab.

- 1 minggu sebelum proses cutting slab dimulai, slab harus sudah ready di area cutting slab. Apabila jadwal produksi sudah dimulai, maka slab baru akan diproses cutting slab. Adapun slab yang dipindahkan harus sesuai dengan informasi dari Departemen PPIC, yang berupa spesifikasi slab

(jumlah, jenis, dll) yang akan diproses terlebih dahulu. Adapun rata-rata permintaan plat baja jenis ABS-A dengan dimensi (12 x 1524 x 6096) mm adalah 4200 plat/bulan (3675 ton).

- Dalam hal ini, sebanyak 4500 ton slab berdimensi (200x1500x7500) mm digunakan untuk memproduksi plat baja jenis ABS-A (12x1524x6096) mm. Umumnya untuk membuat plat jenis ABS-A , slab dengan dimensi (200x1500x7500) mm akan dipotong-potong menjadi 7 potongan slab

yang berukuran (200x1500x950) mm. Dalam hal ini terdapat 2 unit gas

cutting slab dengan kecepatan potongan slab adalah 12 menit/potongan.

- Setelah slab tersebut dipotong-potong, barulah potongan-potongan slab

pengecekan untuk mengetahui kondisi dan ketepatan potongan. Proses

cutting slab harus dimulai 3 hari sebelum proses pre-reheating furnace

dilakukan.

- Kemudian sebanyak 36 potongan slab akan dipindahkan, diatur/disusun berjajar diatas 2 buah skid-pusher secara bergantian dengan menggunakan

crane sedemikian hingga jumlah potongan slab diatas skid-pusher 1 dan

skid-pusher 2 sama. Setelah semuanya (36 potongan slab) telah

dipindahkan dan didorong masuk kedalam dapur furnace, kemudian akan dimasak selama 16 jam. Inilah yang disebut sebagai proses pre-reheating

furnace yang biasa dilakukan 16 jam sebelum keseluruhan proses produksi

dimulai. Disinilah baru terjadi antrian potongan-potongan slab yang menunggu selama proses pre-reheating furnace berlangsung. Setelah keseluruhan proses produksi dimulai, maka akan dikeluarkanlah 1 potongan slab yang matang/siap proses dari skid-1. Adapun lama waktu pengeluaran antara potongan slab satu dengan yang lainnya dari dapur

furnace bergantung dari lamanya proses rolling mill. Artinya, 1 menit

sebelum proses rolling mill selesai, barulah 1 potongan slab matang/siap proses dari skid-2 dikeluarkan, demikian dan seterusnya.

- Kemudian potongan slab matang/siap proses yang dikeluarkan satu per satu melalui skid-1 dan skid-2 secara bergantian akan melalui proses

descaller, yaitu penyemprotan air betekanan ±140 bar ke seluruh

permukaan slab.

- Setelah slab tersebut dibersihkan dengan descaler, kemudian barulah proses rolling mill dilakukkan. Proses ini bertujuan untuk

menekan/memipihkan slab dengan arah memanjang sedemikian hingga membentuk plat. Pengerollan ini dilakukan secara bertahap, artinya slab

tersebut ditekan sedikit demi sedikit berulang-ulang kali sehingga mencapai ketebalan sesuai dengan pesanan, dimana untuk 1 kali jalan (pengerollan), jarak kedua roll turun sebesar kurang lebih 15 mm. adapun pengecekan ketebalan juga dilakukan unutuk memastikan bahwa ketebalan plat telah memenuhi spesifikasi plat. Pengecekan ini dilakukan setiap kali terjadi pergantian ketebalan plat yang diproduksi. Didalam mesin rolling mill ini juga dilengkapi alat penyemprot mirip descaler yang berfungsi untuk menghilangkan kerak atau kotoran yang masih menempel dipermukaan slab. Hal ini dimaksudkan agar selama proses rolling mill

berjalan tidak terdapat kerak atau kotoran yang dapat menyebabkan lubang atau cacat pada permukaan plat yang akan dihasilkan.

- Setelah melalui proses rolling mill, kemudian dilanjutkan ke proses hot

leveler. Proses ini bertujuan untuk meratakan permukaan plat hasil dari

proses rolling mill. Ddengan proses hot leveler ini, dharapkan permukaan plat yang dihasilkan betul-betul rata. Adapun pengecekan permukaan plat yang dilakukan di proses ini hanya untuk memastikan agar permukaan plat sudah sesuai dengan pesanan. Apabila permukaan plat masih bergelombang, maka akan dilakukan proses hot leveler beberapa kali lagi. - Dari hot leveller, kemudian plat dipotong-potong sesuai dengan pesanan

dengan mesin dividing shear. Adapun hasil potongannya tidak betul-betul lurus/rata karena fungsi utama dari mesin ini adalah hanyalah membagi

plat menjadi potongan-potongan saja. Dalam proses ini juga dilakukan penngecekan ketebalan akhir plat.

- Setelah plat dipotong-potong dengan mesin dividing shear, sebelum dilakukan inspeksi, sebanyak (2x10) plat harus disusun berjajar diatas

cooling bed terlebih dahulu untuk didinginkan selama ± 1 jam dengan

bantuan udara alami dan kipas angin. Hal ini dilakukan mengingat suhu plat masih tinggi (panas), dan sangat beresiko jika langsung dilakukan inspeksi.

- Setelah suhu plat turun (dingin), barulah dilakukan inspeksi secara menyeluruh terhadap plat tersebut untuk mengetahui mutu/kualitas plat, ada tidaknya goresan, cacat/reject, maupun ukuran/dimensi dari plat tersebut. Tujuan dari inspeksi adalah untuk dapat mengetahui apakah plat memenuhi kualifikasi yang diharapkan atau belum. Selama dilakukannya inspeksi yang berlangsung ± selama 5 menit/plat, dimana plat yang sudah dingin lainnya menunggu untuk diinspeksi berikutnya. Apabila ditemukan adanya plat bergelombang, terdapat scale/lubang-lubang pada permukaan plat, maka plat tersebut dapat dikategorikan sebagai produk cacat (reject) - Plat baja yang telah diinspeksi kemudian dirapikan sisi-sisinya dengan

mesin yang berbeda. Cropping shear machine digunakan untuk memotong bagian depan dan bagian belakang saja, sedangkan side shear machine

digunakan untuk memotong bagian sisi kiri dan sisi kanan plat baja tersebut sedemikian hingga terlihat lurus dan rapi.

- Setelah dirapikan, plat-plat tersebut kemudian diproses marking. Disini plat-plat tersebut akan dicat/paint brush dan ditandai berdasarkan

spesifikasi dan heat number plat. Dalam proses ini juga dilakukan pengecekan untuk mengetahui kesesuaian hasil marking dengan spesifikasi plat, sebelum dipindahkan ke gudang produk jadi.

- Adapun lama penyimpanan produk jadi (plat baja digudang selama ± 30 hari sebelum dikirimkan ke customer sambil menunggu selama 2 hari untuk mengetahui hasil laboratorium, yaitu hasil dari ultrasonic test (UT test) dan mechanical ttest spectro and metallography yang mana sampelnya diambil dari sisa proses dividing shear, cropping and side

shear sebelumnya. Hal ini dimaksudkan untuk menguji plat, kekuatan dan

sifat-sifat mekanik dari plat apakah sudah sesuai standart kualitas internasional yang telah ditetapkan.

4.1.5 Data Waktu Produksi

Waktu proses produksi plat baja jenis ABS-A (12x1524x6096)mm di PT.Gunawan Dianjaya Steel,Tbkakan diuraikan dalam tabel dibawah ini.

Tabel 4.7 Waktu Proses Produksi plat baja jenis ABS-A (12x1524x6096) mm di PT.Gunawan Dianjaya Steel,Tbk. Surabaya (per lembar)

No. Proses Waktu (menit)

1 Proses Cutting slab 12 menit 2 Proses Reheating furnace 8 menit

3 Proses Descaller 1 menit

4 Proses Rolling Mill 8 menit 5 Proses Hot leveller 8 menit 6 Proses Dividing shear 4 menit 7 Proses Cooling bed 60 menit 8 Proses Cropping & side shear 10 menit

9 Proses Marking 3 menit

Dokumen terkait