• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

B. Bimbingan Belajar

Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada individu dalam menentukan pilihan hidup mereka. Sifat bimbingan ini menunjuk pada tujuan yang hendak dicapai dalam memberikan layanan bimbingan secara klasikal maupun individu. Keitika seseorang sedang mengalami kebingungan dengan permasalahan yang dihadapi dalam mata pelajaran di sekolah, mereka bisa mencari seorang guru pembimbing seperti tentor di lembaga bimbel maupun tentor privat.

1. Pengertian Bimbingan Belajar

Menurut kamus Bahasa Inggris, bimbingan atau ”guidance” berasal dari kata asal guide yang diartikan sebagai menunjukkan jalan, memimpin, menuntut, memberikan petunjuk, mengatur, mengarahkan, dan memberikan nasehat.

Untuk memperoleh pemahaman tentang bimbingan, akan

dikemukakan beberapa definisi bimbingan oleh beberapa ahli (Hamalik, 2009 : 193).

a. Harold Alberty: Bimbingan di sekolah merupakan aspek program pendidikan yang berkenaan dengan bantuan terhadap para siswa agar dapat menyesuaikan diri dengan situasi yang dihadapinya dan untuk merencanakan masa depannya sesuai dengan minat, kemampuan, dan kebutuhan sosialnya.

b. Chrisholm: Bimbingan ialah penolong individu agar dapat mengenal dirinya dan supaya individu itu dapat mengenal serta dapat memecahkan masalah-masalah yang dihadapi di dalam kehidupannya. c. Stikes & Dorcy: Bimbingan adalah suatu proses untuk menolong

individu dan kelompok supaya individu itu dapat menyesuaikan diri dan memecahkan masalah-masalahnya.

d. Stoops: Bimbingan adalah suatu proses yang terus-menerus untuk membantu perkembangan individu dalam rangka mengembangkan kemampuannya secara maksimal untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya, baik bagi dirinya maupun bagi masyarakat.

Dari keempat definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa bimbingan merupakan suatu proses memberi bantuan kepada individu agar individu itu dapat mengenal dirinya dan dapat memecahkan masalah-masalah hidupnya sendiri sehingga ia dapat menikmati hidup dengan bahagia.

Bimbingan belajar yang dimaksud di sini adalah suatu kegiatan yang bermaksud untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang dialami oleh siswa yang berkaitan dengan proses belajarnya di sekolah maupun belajar mandirinya. Misalnya kesulitan siswa dalam memahami materi yang diajarkan di sekolah, kesulitan untuk belajar bersama dengan siswa yang lain di dalam kelas, maupun kesulitan-kesulitan lainnya yang dialami di sekolah. Sehingga siswa membutuhkan bimbingan belajar yang lebih lagi di luar jam sekolah.

2. Tujuan Bimbingan Belajar

Belajar merupakan inti dari kegiatan pengajaran di sekolah, maka sebagai orangtua dan guru wajib membimbing siswa agar tercapai prestasi belajarnya.

Menurut Abu Ahmad dan Widodo Supriyono (2013:111)

mengungkapkan bahwa tujuan bimbingan belajar secara umum adalah membantu murid-murid agar mendapat penyesuaian yang baik di dalam situasi belajar, sehingga siswa setiap murid dapat belajar dengan efisien sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya, dan mencapai perkembangan yang optimal. Hal ini senada dengan Skinner yang dikutip dari Hamalik (2009:195) bimbingan belajar bertujuan untuk menolong setiap individu dalam membuat pilihan dan menentukan sikap yang sesuai dengan kemampuan, minat, dan kesempatan yang ada dan sejalan dengan nilai-nilai sosialnya.

Tujuan bimbingan belajar dapat dirinci sebagai berikut.

a. Mencarikan cara-cara belajar yang efisien dan efektif bagi seorang anak atau sekelompok anak.

b. Menunjukkan cara-cara mempelajari sesuai dan menggunakan buku pelajaran.

c. Membuat tugas sekolah dan mempersiapkan diri dalam ulangan dan ujian.

d. Memiliki suatu bidang studi sesuai dengan bakat, minat, kecerdasan, cita-cita, dan kondisi fisiknya.

e. Menunjukkan cara-cara menghadapi kesulitan dalam bidang studi tertentu.

f. Memilih pelajaran tambahan baik yang berhubungan dengan pelajaran di sekolah maupun untuk pengembangan bakat dan kariernya di masa depan.

Dalam bimbingan belajar diharapkan siswa-siswa bisa melakukan penyesuaian yang baik dalam situasi belajar seoptimal mungkin sesuai potensi-potensi, bakat, dan kemampuan yang padanya.

Berdasarkan atas tujuan bimbingan belajar seperti yang telah dirinci di atas maka dapat disimpulkan bahwa pelayanan bimbingan belajar adalah untuk membentuk siswa-siswa yang mengalami masalah di dalam memasuki proses belajar dan situasi belajar yang dihadapinya.

3. Bentuk-Bentuk Bimbingan Belajar

Bentuk-bentuk bimbingan belajar ini berdasarkan pada jumlah orang dalam satu kelas yang mengikuti bimbingan belajar. Dalam hal ini, bentuk-bentuk bimbingan belajar dikelompokkan dalam dua macam, yaitu bimbingan belajar yang diselenggarakan di Lembaga Bimbel dan bimbingan belajar privat.

a. Bimbingan belajar yang dilaksanakan di Lembaga Bimbel

Bimbingan belajar yang dilaksanakan di Lembaga Bimbel saat ini juga banyak diminati oleh siswa. Siswa yang memilih bimbingan belajar model ini bisa karena ikut-ikutan teman-temannya di sekolah

maupun di lingkungan rumah atau juga karena orangtuanya lebih mempercayakan lembaga bimbel yang diikuti oleh anaknya tersebut. Bimbingan belajar model ini siswa yang mendatangi lembaga bimbel di mana kemudian mereka tergabung di dalamnya. Biasanya di satu kelas terdapat 10-20 siswa. Bimbingan belajar ini biasa juga disebut bimbingan belajar klasikal. Bimbingan belajar ini mirip dengan proses pembelajaran di kelas. Hal ini dikarenakan satu tentor mendampingi banyak siswa. Namun yang membedakannya antara kelas bimbingan belajar klasikal dengan kelas di sekolah adalah di lembaga bimbel siswa akan mendapatkan lebih banyak latihan soal dan jenis-jenis soal yang diberikan juga lebih bervariasi.

Pada tahun 2016, Sistem Informasi Eksekutif Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (2016), mencatat ada 23 lembaga bimbingan belajar atau sering disebut bimbel yang terdaftar di provinsi ini. Jumlah ini tersebar di 3 kabupaten dan 1 kota. Primagama, Neutron, Ganesha Operation merupakan contoh lembaga bimbel yang terdaftar di DI Yogyakarta. b. Bimbingan belajar privat

Bimbingan belajar privat saat ini juga diminati oleh siswa. Biasanya bimbingan belajar privat ini dilakukan dengan mengundang tentor untuk datang ke rumah siswa. Bimbingan belajar privat akan membantu memecahkan masalah siswa secara individu. Masih banyak

siswa yang berminat dengan bimbingan belajar privat ini karena beberapa alasan, yaitu:

1) Siswa tidak perlu bepergian untuk mendapatkan bimbingan belajar, sehingga akan menghemat tenaga dan menghemat waktu.

2) Orangtua siswa bisa mengawasi langsung proses bimbingan belajar anaknya.

3) Siswa bisa lebih berkonsentrasi dan fokus dalam belajar karena tidak ada teman lain yang akan mengganggu proses bimbingan belajar.

Dalam proses bimbingan belajar privat ini, biasanya akan lebih bebas dan leluasa untuk bertanya mengenai materi yang belum dipahaminya dan guru juga dapat menjelaskan sampai siswa benar-benar paham. Disisi lain, orangtua akan lebih mudah memantau perkembangan siswanya dalam belajar. Selain itu, proses belajar mengajar juga akan lebih terarah karena tidak ada pihak lain yang mengganggu proses belajar sehingga kebutuhan siswa mengenai kesulitan belajar atau kesulitan memahami materi akan terselesaikan dan mentor juga telah berhasil membantu siswa dalam menyelesaikan permasalahannya tersebut.

Berdasarkan kedua bentuk bimbingan belajar yang telah diuraikan tersebut, maka tampak bahwa tidak tidak terdapat banyak perbedaan. Sehingga akan didapatkan persamaan-persamaan dari kedua bentuk bimbingan belajar di atas, yaitu:

1) Materi yang diajarkan cenderung sama karena materi yang diajarkan tergantung pada siswa.

2) Lama waktu bimbingan belajar sama, antara 90 – 120 menit dalam satu kali pertemuan.

3) Pada intinya, bimbingan belajar yang diberikan sama karena sama-sama melayani siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar. 4) Model pembelajaran yang dilaksanakan di Lembaga Bimbel

ataupun di bimbel privat biasanya tidak berbeda jauh.

Dokumen terkait