• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISA DATA

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 3.1.Letak Geografis

16. Bimbingan kesehatan tradisional kegiatannya yaitu :

• memberi penyuluhan dan pembinaan terhadap para pengobatan tradisional seperti dukun,tabib, since dan lain-lain.

Untuk lebih sederhananya melihat struktur organisasi yang ada dipuskesmas tersebut akan disajikan dalam gambar berikut ini :

Gambar 3.2

BAB IV PENYAJIAN DATA

4.1 Analisis Deskriptif

Penelitian ini dilakukan pada Puskemas Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal dengan mengambil responden sebanyak 48 orang karyawan Puskesmas. Penelitian ini berusaha untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh struktur organisasi terhadap efektivitas pelayanan kesehatan pada puskemas Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal. Berikut dijelaskan mengenai analisis deskriptif responden dan variabel.

4.1.1Karakteristik Responden

Berdasarkan kuesioner yang disebar dan dianalisis terhadap 48 orang responden, diketahui mengenai karakteristik responden yang terdiri dari jenis kelamin dan usia dari responden. Data tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini:

Tabel 4.1

Karakteristik Responden

Karakteristrik Frekuensi Persentase Jenis Kelamin Laki-Laki 27 56.3 Perempuan 21 43.8 Total 48 100.0 Usia 21-30 Tahun 24 50.0 31-40 Tahun 9 18.7 41-50 Tahun 6 12.6 >50 Tahun 9 18.7 Total 48 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan Data Penulis (Juli 2015)

Berdasarkan Tabel 4.1 di atas dapat disimpulkan bahwa karyawan Puskemas Kotanopan terbagi merata antara laki-laki dan perempuan, yakni laki-laki sebanyak 27 orang dan perempuan sebanyak 21 orang, sedangkan berdasarkan usia diketahui bahwa mayoritas responden berada pada golongan usia 21-30 tahun sebanyak 24 orang, disusul oleh responden yang berusia 31-40 tahun sebanyak 9 orang, >50 tahun sebanyak 9 orang, dan 6 orang berusia 41-50 tahun.

4.1.2Analisis Deskriptif Variabel

Setelah mengetahui bagaimana karakteristik respondennya, maka tahapan selanjutnya adalah mengetahui bagaimana analisis deskriptif variabel dari kuesioner yang disebar dan dianalisis. Hasil analisis deskriptif variabel dapat dikethui pada Tabel 4.2 dan 4.3 berikut:

Tabel 4.2

Analisis Deskriptif Variabel Struktur Organisasi (X) No Item STS TS KS S SS Jumlah F % F % F % F % F % F % 1 0 0 0 0 0 0 28 58.3 20 41.7 48 100.0 2 0 0 0 0 2 4.2 31 64.6 15 31.3 48 100.0 3 0 0 0 0 8 16.7 30 62.5 10 20.8 48 100.0 4 0 0 0 0 1 2.1 34 70.8 13 27.1 48 100.0 5 0 0 0 0 0 0 39 81.3 9 18.8 48 100.0 6 0 0 0 0 3 6.3 30 62.5 15 31.3 48 100.0 7 0 0 0 0 3 6.3 25 52.1 20 41.7 48 100.0 8 0 0 3 6.3 4 8.3 30 62.5 11 22.9 48 100.0 9 0 0 1 2.1 5 10.4 27 56.3 15 31.3 48 100.0 10 0 0 2 4.2 7 14.6 35 72.9 4 8.3 48 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan Data Penulis (Juli 2015)

Berdasarkan Tabel 4.2 di atas dapat diketahui bahwa:

1. Pada pernyataan butir pertama mengenai uraian pekerjaan (job description) mereka pada puskemas sudah sesuai dengan struktur organisasi di puskemas ini, 28 responden menyatakan setuju, dan 20 responden menyatakan sangat setuju.

2. Pada pernyataan butir kedua mengenai jabatan mereka sudah sesuai dengan pendidikan mereka, 31 responden menyatakan setuju, 15 responden sangat setuju, namun ada 3 responden menyatakan kurang setuju.

3. Pada pernyataan butir ketiga mengenai bidang-bidang yang ada dalam struktur organisasi di instansi ini sudah seuai dengan kondisi puskemas saat ini, 30 responden menyatakan setuju, 10 responden menyatakan sangat setuju, namun ada 8 responden menyatakan kurang setuju.

4. Pada pernyataan butir keempat mengenai responden mendapat kewenangan dalam menyelesaikan pekerjaan dari atasan langsung, 34 orang menyatakan setuju, 13 orang menyatakan sangat setuju, namun ada 1 orang menyatakan kurang setuju.

5. Pada pernyataan butir kelima mengenai responden melalaikan beberapa tugas yang telah diembankan atasan kepada mereka, 39 responden menyatakan setuju, dan 9 responden menyatakan sangat setuju.

6. Pada pernyataan butir keenam mengenai hubungan pimpinan dan pegawai pada puskemas berjalan dengan baik, 30 responden setuju, 15 responden sangat setuju, namun 3 responden menyatakan kurang setuju.

7. Pada pernyataan butir ketujuh mengenai responden menerima bimbingan langsung dari atasan atas pekerjaan yang dilaksanakan, 25 responden menyatakan setuju, 20 responden menyatakan sangat setuju, namun 3 responden menyatakan kurang setuju.

8. Pada pernyataan butir kedelapan mengenai pada puskemas ini, pimpinan selalu memberikan koordinasi dan memperhatikan kemampuan para bawahan, 30 responden menyatakan setuju, 11 responden menyatakan sangat setuju, namun ada 4 responden menyatakan kurang setuju, dan 3 responden menyatakan tidak setuju.

9. Pada pernyataan butir kesembilan mengenai pekerjaan respoden memiliki hubungan erat (terkait) dengan bagian lain, 27 responden menyatakan setuju, 15 responden menyatakan sangat setuju, namun 5 responden menyatakan kurang setuju, dan 1 responden tidak setuju. 10. Pada pernyataan butir kesepuluh mengenai responden pernah melakukan beberapa

tugas/perintah atasan dari bagian lain, 35 responden menyatakan setuju, 4 responden menyatakan sangat setuju, namun ada 7 responden yang kurang setuju, dan 2 responden tidak setuju.

Tabel 4.3

Analisis Deskriptif Variabel Efketivitas Pelayanan (Y) No

Item

STS TS KS S SS Jumlah

1 0 0 0 0 2 4.2 42 87.5 4 8.3 48 100.0 2 0 0 0 0 9 18.8 36 75.0 3 6.3 48 100.0 3 0 0 2 4.2 4 8.3 34 70.8 8 16.7 48 100.0 4 0 0 1 2.1 3 6.3 36 75.0 8 16.7 48 100.0 5 0 0 2 4.2 7 14.6 31 64.6 8 16.7 48 100.0 6 0 0 1 2.1 13 27.1 27 56.3 7 14.6 48 100.0 7 0 0 0 0 1 2.1 38 79.2 9 18.8 48 100.0 8 0 0 0 0 5 10.4 37 77.1 6 12.6 48 100.0 9 0 0 0 0 5 10.4 37 77.1 6 12.5 48 100.0 10 1 2.1 3 6.3 8 16.7 32 66.7 4 8.3 48 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan Data Penulis (Juli 2015)

Berdasarkan Tabel 4.3 di atas dapat diketahui bahwa:

1. Pada pernyataan butir pertama mengenai responden selalu mengerjakan pekerjaan tepat waktu, 42 responden menyatakan setuju, dan 4 responden menyatakan sangat setuju, namun ada 2 responden menyatakan kurang setuju.

2. Pada pernyataan butir kedua mengenai responden mampu menyelesaikan pekerjaan sebelum batas waktu yang ditentukan, 36 responden menyatakan setuju, 3 responden sangat setuju, namun ada 9 responden menyatakan kurang setuju.

3. Pada pernyataan butir ketiga mengenai responden berusaha meningkatkan pelayanan kesehatan, 34 responden menyatakan setuju, 8 responden menyatakan sangat setuju, namun ada 4 responden menyatakan kurang setuju, dan 2 responden menyatakan kurang setuju. 4. Pada pernyataan butir keempat mengenai responden rutin memberikan penyuluhan kesehatan

bagi masyarakat setempat, 36 orang menyatakan setuju, 8 orang menyatakan sangat setuju, namun ada 3 orang menyatakan kurang setuju, dan 1 orang tidak setuju.

5. Pada pernyataan butir kelima mengenai jadwal pelayanan di puskemas ini sudah teratur, 31 responden menyatakan setuju, dan 8 responden menyatakan sangat setuju, namun ada 7 responden menyatakan kurang setuju, dan 2 responden tidak setuju.

6. Pada pernyataan butir keenam mengenai respon petugas terhadap pelayanan sudah bersifat cepat dan tepat waktu, 27 responden setuju, 7 responden sangat setuju, namun 13 responden menyatakan kurang setuju, dan 1 responden menyatakan tidak setuju.

7. Pada pernyataan butir ketujuh mengenai responden melaksanakan prosedur pelayanan yang tidak berbelit-belit, 38 responden menyatakan setuju, 9 responden menyatakan sangat setuju, namun 1 responden menyatakan kurang setuju.

8. Pada pernyataan butir kedelapan mengenai keluhan dari masyarakat mengenai pelayanan kesehatan di puskemas, 37 responden menyatakan setuju, 6 responden menyatakan sangat setuju, namun ada 5 responden menyatakan kurang setuju.

9. Pada pernyataan butir kesembilan mengenai pelayanan kesehatan di puskemas ini dapat meningkatkan derajat kesehatan pasien, 37 responden menyatakan setuju, 6 responden menyatakan sangat setuju, namun 5 responden menyatakan kurang setuju.

10. Pada pernyataan butir kesepuluh mengenai puskemas dapat memberikan wawasan mengenai kesehtan kepada masyarakat setempat, 32 responden menyatakan setuju, 4 responden menyatakan sangat setuju, namun ada 8 responden yang kurang setuju, dan 3 responden tidak setuju, serta 1 responden sangat tidak setju..

BAB V ANALISA DATA 5.1Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan sebelum melakukan analisis regresi, agar dapat diperkirakan model regresi yang tidak bias dan efisien. Uji asumsi klasik terdiri dari uji normalitas dan uji heteroskedastisitas.

5.1.1Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan pendekatan grafik dan pendekatan Kolmogorov-Smirnov.

1. Pendekatan Grafik

Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik histogram dan grafik normal plot yang membandingkan antara dua observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal.

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Juli 2015)

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Juli 2015)

Gambar 5.2 Grafik Normal P-P Plot Uji Normalitas

Berdasarkan Gambar 4.1 dapat diketahui bahwa hubungan dari variabel Struktur Organisasi dan Efektivitas Pelayanan Kesehatan adalah berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh gambar histogram yang tidak terlihat menceng ke kiri maupun ke kanan. Sedangkan pada Gambar 4.2 data berdistribusi normal dapat dilihat pada scatterplot, terlihat titik-titik yang mengikuti garis diagonal.

2. Pendekatan Kolmogorov-Smirnov

Uji normalitas dengan grafik bisa saja terlihat berdistribusi normal, padahal secara statistik tidak berdistribusi normal. Berikut ini pengujian normalitas yang berdasarkan dengan uji statistik non-parametrik Kolmogrov-Smirnov (K-S) untuk memastikan apakah data benar berdistribusi normal.

Tabel 5.1

One-Sample Kolmogrov-Smirnov Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 48

Normal Parametersa,b Mean 0E-7 Std. Deviation 2.74942800 Most Extreme Differences Absolute .093 Positive .093 Negative -.054 Kolmogorov-Smirnov Z .645

Asymp. Sig. (2-tailed) .799

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Juli 2015

Berdasarkan Tabel 5.1 terlihat bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) adalah 0.799, dan diatas nilai signifikan (0.01), dengan kata lain variabel residual berdistribusi normal. Nilai

Kolmogrov-Smirnov Z yakni 0.645 lebih kecil dari 1.97 berarti tidak ada perbedaan antara distribusi teoritik dan

distribusi empirik atau dengan kata lain data dikatakan normal.

5.1.2Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

Dasar analisis adalah tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas, sedangkan jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Juli 2015)

Gambar 5.3 Grafik ScatterPlot Uji heteroskedastisitas

Berdasarkan Gambar 5.3 dapat terlihat dari grafik ScatterPlot yang disajikan, terlihat titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi efektivitas pelayanan kesehatan berdasarkan variabel struktur organisasi.

5.1.3Uji Analisis Regresi

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh suatu variabel independen (bebas) secara parsial (masing-masing) terhadap variabel terikat dan mengetahui variabel bebas mana yang berpengaruh paling dominan.Dengan kriteria pengambilan keputusan:

H0 diterima jika t-hitung < t-tabel pada α = 5% Ha diterima jika t-hitung > t-tabel pada α = 5%

Nilai Ttabeldapat dilihat pada α = 5% yang diperoleh dari n-k n = jumlah sampel yaitu 48 responden

k = jumlah variabel yang digunakan yaitu 2 maka nilai Ttabel 5% (46, 0.05) adalah 1.678

Hasil pengujian hipotesis secara parsial dapat dilihat pada Tabel 5.2 berikut:

Tabel 5.2

Hasil Uji Analisis Regresi

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 15.348 5.379 2.853 .006 STRUKTUR .582 .128 .556 4.538 .000

a. Dependent Variable: EFEKTIVITAS

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Juli 2015)

Berdasarkan Tabel 5.2 maka model persamaan substrukturnya sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + e

Y = 15.348 + 0.582X + e

Dengan demikian pengaruh setiap variabel secara parsial sebagai berikut: a. Variabel struktur organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas pelayanan

kesehatan. Hal ini terlihat dari nilai signifikan (0.000 > 0.05) dan nilai thitung(4.538)>

ttabel(1.678) artinya jika variabel struktur organisasi meningkat, maka pelayanan kesehatan

akan meningkat efektivitasnya. Hasil pengujian menunjukkan nilai thitung sebesar 4.741 yang

memiliki perbedaan besar dengan nilai ttabel yang artinya memiliki pengaruh kuat.

5.1.4Pengujian Koefisien Determinan

Pengujian koefisien determinan (R2) digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase

kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat.Koefisien determinan berkisar antara nol sampai satu (0 ≤ R 2 ≥ 1).Jika R2

semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y) adalah besar.Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dan demikian sebaliknya.

Tabel 5.3

Pengujian Koefisien Determinan (R2)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .556a .309 .294 2.77915

a. Predictors: (Constant), STRUKTUR b. Dependent Variable: EFEKTIVITAS

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Mei 2015)

Berdasarkan Tabel 5.3 dapat dilihat bahwa:

a. R=0.556 berarti hubungan variabel faktor struktur organisasi dengan efektivitas pelayanan kesehatan adalah cukup erat, yakni sebesar 55.6%

b. R Square sebesar 0.309 berarti 30.9% variabel efektivitas pelayanan kesehatan dipengaruhi

oleh struktur organisasi. Sedangkan sisanya sebesar 69.1% dapat dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

c. Standard Error of Estimate (standar deviasi) artinya menilai ukuran variasi dari nilai yang

diprediksi. Dalam penelitian ini standar deviasinya adalah 2.77915, yang mana semakin kecil standar deviasi berarti model semakin baik.

5.2Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas pelayanan kesehatan pada Puskemas KotaPinang Kabupaten Mandailing Natal. Hasil ini diperoleh dari uji-t yang menunjukkan angka 4.538 > t tabel 1.678, dan nilai signifikan 0.000 < 0.05. hasil penelitian ini menunjukkan bahwa apabila struktur organisasi puskemas ditingkatkan dan diperbaiki, dimulai dari pembagian tugas dan koordinasi, maka akan meningkatkan efektivitas pelayanan kesehatan pada masyarakat. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh Steers (1985:71) bahwa ada enam faktor dari struktur organisasi yang memengaruhi efektifitas organisasi yakni, tingkat desentralisasi, spesialisasi tugas, formalisasi, rentang kendali, ukuran organisasi, dan ukuran unit kerja. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Anam (2010) yang meneliti mengenai pengaruh struktur organisasi terhadap efektivitas pelayanan kesehatan pada Puskemas Lubuk Jambi menyatakan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara struktur organisasi dengan efektivitas pelayanan kesehatan.

BAB V PENUTUP 6.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 45 responden pada Puskemas Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal.

2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan dari struktur organisasi terhadap efektivitas pelayanan kesehatan pada Puskesmas Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal.

3. Berdasarkan uji koefisien determinan dapat disimpulkan bahwa 30.9% variabel efektivitas pelayanan kesehatan dapat dijelaskan oleh struktur organisasi.

4. Berdasarkan deskripsi jawaban responden diketahui bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa struktur organisasi di Puskemas Kotanopan sudah cukup baik.

5. Sebagian besar responden juga menyatakan bahwa pelayanan kesehatan di Puskemas Kotanopan sudah cukup baik walaupun ada beberapa kekurangan.

6.2Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dijelaskan sebelumnya, maka penulis dapat memberikan saran sebagai berikut:

1. Sebaiknya Puskemas Kotanopan lebih meningkatkan lagi pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan pasien tanpa memperdulikan latar belakang mereka.

2. Sebaiknya Puskesmas Kotanopan benar-benar menjalankan aktivitas pelayanan kesehatan dan sebagainya sesuai dengan struktur organisasi yang telah dibentuk.

3. Sebaiknya penelitian berikutnya lebih mendalami mengenai variabel dan menambah variabel lainnya yang dirasa penting untuk dicantumkan demi terciptanya penelitian yang lebih optimal.

Dokumen terkait