• Tidak ada hasil yang ditemukan

I. PENDAHULUAN

Pengelolaan kegiatan pembelajaran di madrasah meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi hasil pembelajaran. Rangkaian kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang bersifat komprehensif dan kausatif. Pengelolaan kegiatan pembelajaran yang baik akan berdampak pada kualitas hasil belajar yang pada akhirnya berdampak juga pada peningkatan kualitas lulusan.

Penilaian pembelajaran adalah proses pengumpulan dan pengolahan data/informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik terhadap Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang telah ditetapkan.

Penilaian pembelajaran meliputi penilaian proses dan hasil belajar.

Penilaian hasil belajar dapat dilakukan oleh pendidik dalam bentuk Penilaian Harian (PH), penilaian oleh satuan pendidikan dalam bentuk penilaian akhir semester (PAS), Penilaian Akhir Tahun (PAT) dan Ujian Madrasah (UM).

Tujuan penilaian adalah untuk mengetahui keberhasilan proses pembelajaran dan mengukur pencapaian kompetensi peserta didik dalam aspek sikap, aspek pengetahuan dan aspek keterampilan. Oleh karena itu guru harus memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam membuat alat evaluasi yang tepat sesuai dengan tuntutan kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik, baik dalam aspek sikap, aspek pengetahuan maupun aspek keterampilan. Agar guru madrasah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang baik dan memadai dalam membuat soal tes penilaian hasil belajar sesuai dengan tuntutan pembelajaran abad 21 dengan membiasakan anak berfikir tingkat tinggi, maka perlu diadakan bimbingan teknis penyusunan soal HOTS (higher order thinking skills) bagi guru madrasah. Terkait hal tersebut, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam menyusun petunjuk teknis penyelenggaraan bimbingan teknis penyusunan soal HOTS pada madrasah dan Petunjuk Teknis penyusunan soal HOTS di madrasah, sebagai pedoman bagi pengelola pembelajaran di madrasah dan pemangku kepentingan lainnya dalam menyelenggarakan kegiatan dimaksud.

II. TUJUAN

Kegiatan bimbingan teknis penyusunan soal HOTS ini bertujuan untuk memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan teknis bagi guru madrasah dalam menyusun kisi-kisi dan soal HOTS, sehingga guru dapat membuat alat evaluasi yang tepat untuk melakukan penilaian pembelajaran di madrasah.

Lampiran

Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 751 Tahun 2021

Tentang

Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Bimbingan Teknis Penyusunan Soal HOTS pada Madrasah

III. SASARAN

Sasaran kegiatan bimbingan teknis ini adalah guru kelas dan/atau guru pengampu mata pelajaran pada jenjang MI, MTs dan MA/MAK.

IV. DASAR HUKUM

Landasan hukum kegiatan bimbingan teknis ini adalah sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301;)

2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5670);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5105) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5157);

4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 53 Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;

5. Peraturan Menteri Agama Nomor 90 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Madrasah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 66 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Agama Nomor 90 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Madrasah;

6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;

7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah;

8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;

9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan;

10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;

11. Peraturan Menteri Agama Nomor 42 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama;

12. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 184 Tahun 2019 tentang Pedoman Implementasi Kurikulum di Madrasah;

13. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 183 Tahun 2019 tentang Kurikulum Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan

Bahasa Arab di Madrasah;

14. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 5161 Tahun 2018 tentang Penilaian Hasil Belajar pada Madrasah Ibtidaiyah;

15. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 5162 Tahun 2018 tentang Penilaian Hasil Belajar pada Madrasah Tsanawiyah;

16. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 3751 Tahun 2018 tentang Penilaian Hasil Belajar pada Madrasah Aliyah;

17. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 5161 Tahun 2018 tentang Penilaian Hasil Belajar pada Madrasah Ibtidaiyah;

18. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 5162 Tahun 2018 tentang Penilaian Hasil Belajar pada Madrasah Tsanawiyah;

19. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 3751 Tahun 2018 tentang Penilaian Hasil Belajar pada Madrasah Aliyah;

V. HASIL YANG DIHARAPKAN

Setelah mengikuti bimbingan teknis ini diharapkan peserta:

1. Memahami konsep penilaian hasil belajar;

2. Memahami karakteristik soal HOTS;

3. Terampil menyusun kisi-kisi soal HOTS, dan

4. Terampil menyusun soal HOTS untuk penilaian hasil belajar.

VI. MATERI BIMTEK

Materi Bimbingan Teknis Penyusunan Soal HOTS sebagai berikut:

No Materi Alokasi Waktu

Teori Praktik 1 Kebijakan Kementerian Agama dalam sistem

penyelenggaraan penilaian hasil belajar 2 2 Kebijakan Kementerian Agama tentang Penilaian

Autentik dan HOTS pada Madrasah 2 3 Petunjuk teknis penilaian hasil belajar pada

madrasah 2

4 Konsep dan karakteristik soal HOTS dalam

penilaian 2

5 Menyusun Kisi-kisi Soal Esensial dan HOTS 2 4

6 Menyusun Naskah Soal HOTS 2 6

7 Presentasi hasil 8

8 Pre dan post test 2

9 Rencana Tindak lanjut Desiminasi

Jumlah 12 20

Jumlah Total 12+20 = 32 JP

VII. PEMATERI

A. Pemateri Bimtek Tingkat Provinsi adalah:

1. Instruktur nasional yang telah mendapat pelatihan dari pusat (materi substansi).

B. Pemateri Bimtek Tingkat Kabupaten/Kota adalah:

1. Instruktur Nasional yang telah mendapat pelatihan dari pusat (materi substansi)

2. Instruktur Provinsi yang telah mendapat pelatihan dari pusat (materi substansi)

VIII. PESERTA

1. Peserta Bimtek tingkat provinsi adalah guru kelas dan/atau guru pengampu mata pelajaran pada jenjang MI, MTs dan MA perwakilan dari kab/kota yang memiliki kemampuan mendesiminasikan kepada guru pada madrasah lain.

2. Peserta Bimtek tingkat kab/kota adalah guru kelas dan/atau guru pengampu mata pelajaran pada jenjang MI, MTs dan MA perwakilan dari madrasah kab/kota setempat yang memiliki kemampuan

mendesiminasikan kepada guru lainnya.

IX. WAKTU, TEKNIK DAN TEMPAT

Pengaturan waktu dan tempat kegiatan diatur oleh panitia tingkat provinsi dan/atau kabupaten/kota sesuai kondisi dan kesiapan masing-masing. Teknik kegiatan dapat secara daring (dalam jaringan) jarak jauh, luring (luar jaringan) tatap muka, atau blended (campuran daring dan luring) disesuaikan kemampuan anggaran yang tersedia dan kondisi pandemi masing-masing wilayah.

X. ANGGARAN BIAYA

Anggaran biaya kegiatan Bimtek ini bersumber dari DIPA Kanwil Kementerian Agama Provinsi, DIPA Kementerian Agama Kabupaten/Kota dan/atau sumber lain yang sah.

Model pembiayaan dapat dibatasi pada sektor-sektor pembiayaan yang penting, dan disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

XI. PELAPORAN

Panitia kegiatan bimtek melaporakan hasil kegiatan secara berjenjang.

Panitia tingkat Kabupaten/Kota membuat laporan kepada Kanwil Kemenag Provinsi dan Panitia Kanwil Kemenag Provinsi membuat laporan kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Islam melalui Direktorat KSKK Madrasah.

XII. PENUTUP

Petunjuk teknis ini disusun sebagai acuan bagi seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) dalam menyelenggarakan kegiatan bimbingan teknis penyusunan soal HOTS pada madrasah baik tingkat provinsi dan kabupaten/kota, agar berjalan secara efektif dan efisien.

DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM,

TTD

MUHAMMAD ALI RAMDHANI

Dokumen terkait