• Tidak ada hasil yang ditemukan

Akan kubakar tikus-tikus liar dikolong jembatan Akanku cincang-cincang dan kubuang ke neraka jahanam

Akanku injak-injak anjing-anjing bajingan Akanku robek perut buaya bangsat

Dan biarkan belatung-belatung itu memakan bangkainya Dunia diisi oleh binatang yang berwujud manusia

27

Perenungan

Bagaimanakah caranya tersenyum? Dan bagaimanakah caranya tertawa?

Aku sudah lupa

Aku hanya ingat saat-saat aku menangis Saat mata meneteskan air mata Saat bulan tertutup langit hitam Saat bintang tak sanggup berpijar

Itulah yang kuingat Dimanakah bahagia itu?

Apakah disurga? Bagaimana aku bisa kesana? Aku sudah bosan hidup didunia

Namun, apakah aku pantas mengharapkan surga? Aku terlalu banyak memikul dosa

Lalu aku harus bagaimana? Menyembah Tuhan sepajang masa kah? Ataukah menunggu malaikat pencabut nyawa?

28

Cinta Sejati

Aku tidak percaya dengan cinta Katanya cinta itu buta

Tapi wanita bisa membedakan miskin dan kaya Katanya cinta itu tak harus memiliki Tapi manusia selalu menangis saat cintanya pergi

Aku yang terlara oleh cinta Cinta yang terlihat suci Namun selalu melukai hati

Adakah cinta sejati?

Mungkin aku harus bertanya pada orang yang terluka Cinta sejati hanyalah bagi orang yang telah mengikat janji abadi

29

Kenyataan Hidup

Kapankah semua kehancuran hidup ini akan berakhir Tapi aku percaya setiap kehancuran akan ada penciptaan

Tapi apakah penciptaan itu membaikan Ah aku tak percaya, itu hanyalah kisah angin lalu

Sekarang menangis pun aku tak mampu Sudah terlalu banyak air mata yang kucurahkan

Habis sudah kutumpahkan semua kesedihan Tapi aku masih percaya dengan harapan

Tapi tidak untuk sekarang Biarkan aku meratapi kenyataan Bahwa hidup tidak seindah istana surga

30

Berhenti berhayal

Aku ingin menyelam kedasar lautan

Menyingap semua kehidupan ikan dan pesona karang Sambil berharap kutemukan permata atau berlian

Aku ingin menyelam lebih dalam Biar kugenggam pasir putih yang menawan

Dan kusimpan sebagai kenangan Tapi lupakan, aku masih hidup dalam hayalan

Aku harus menepi kedaratan Dan memulai hidup dalam kenyataan

31

Aku adalah Kamu

Aku bernafas dengan paru-parumu Jangan pernah kau tinggalkan aku

Aku melihat dengan matamu Jangan pernah kau lupakan aku Aku mendengar dengan telingamu

Jangan pernah kau lukai hatiku Aku berbicara dengan mulutmu Jangan pernah kau menjauh dariku Ragaku sudah tak berfungsi lagi tanpamu Jiwaku sudah hampa tanpa kehadiranmu

Hatiku sudah kau isi dengan kasihmu Cintaku hanya satu, hanya untukmu

32

Cinta Dalam Hati Sudah cukup aku menatapnya

Tak perlu aku menyentuhnya Sudah cukup aku tersenyum padanya

Tak perlu aku menyapanya Sudah cukup aku merindukanya Tak perlu aku bertemu dengannya

Sudah cukup aku mencintainya Tak perlu aku memilikinya Sudah cukup aku mengenangnya

Tak perlu aku bersamanya Cintaku tak ada dihatinya Cintaku ada didalam hatiku

33

Ibu

Aku pernah mendengar kebaiknya Kebaikan yang tak pernah ada duanya Malaikat selalu yang menjaga dalam rahim semesta Malaikat yang selalu bersamaku saat suka dan duka Malaikat yang selalu menerangiku disaat gelap gulita Malaikat yang selalu melindungiku dari kejamnya dunia

Malaikat yang selalu memelukku saat dingin menyapa Malaikat yang selalu disisiku untuk selamanya

34

Manusia Tanah

Tanah liar tak berharga berubah menjadi manusia Diberi nyawa tak terlihat oleh mata

Mengalir darah dalam raganya Hidup bermandikan lumpur dosa Tak perlulah membesarkan kepala Tulang hanya tanah, badan hanya tanah, Tangan Tuhan membentuknya dengan sempurna

Mata Tuhan mengawasinya

35

Gangamlah Impian

Tanganmu hampa memegang udara kau tak mampu mengenggam Kau hanya bisa membiarkannya terbang

Agar kau bisa bernafas dengannya Kau hanya bisa memgengam bayangan

Yang selalu sembunyi dibelakang

Tugasmu adalah memindahkan bayanganmu kedepan Agar kau lebih siap menghadapi kehidupan

Teruslah kau kumpulkan udara-udara yang lepas dalam gengaman Teruslah kau berlari meraih impian

Gengam erat dan jangan pernah kau lepaskan Sampai impian dalam gengaman tangan

36

Cinta

Cinta, Kapankah kau akan datang Buatlah aku kasmaran Cinta, merasuklah kedalam badan

Sentuhlah hatiku yang kesepian Cinta, berikanlah kasihmu dengan pelukan

Gengam erat jangan kau lepaskan Cinta, sampai kapankah aku akan sendirian

Hidup hampa tanpa pasangan

Cinta, aku mohon sambutlah aku dengan senyuman Karena aku yang akan datang

Menjemputmu dengan penuh kasih sayang Merajut cinta berdua dalam keabadian

37

Aku adalah Masa Depan Hari berganti seperti biasa Siang berganti malam begitu seterusnya

Semuanya sama tak ada yang berbeda

Hanya senandung jangkrik yang senantiasa menghibur semesta Tapi tidak untukku, hari adalah sejarah bagiku

Jejak yang akan dikenang sepanjang masa Semua gelombang lautan akan kulawan

Bukan hanya berdiri tegap melihat hutan-hutan yang menjadi suram Bukan dihempaskan angin hingga merapuhkan tulang

Bukan menyerah dengan keadaan Bukan dan bukan

Aku bukan masa kelam Aku adalah masa depan

38

Indonesia dalam fatarmorgana

Lautanmu adalah pesona kehidupan Tanahmu adalah hamparan emas permata

Langitmu membiru dilangit biru Terbentang luas hijauan pepohonan

Binatang hidup berkeliaran

Indonesia dizaman sekarang

Lautanmu dipenuhi sampah kehidupan Tanahmu mengeluarkan gas kematian Langitmu yang biru tetutup langit hitam Terbentang luas tanah lampang tanpa tumbuhan

Binatang hidup berkeliaran dikandang

Indonesia dimasa depan

Lautanmu menutup sebagian daratan Tanahmu tengelam didasar lautan

Langitmu hitam kelam Terbentang luas bencana alam Binatang hidup dalam kenangan

39

Kalam

Kala Kalam datang

Mengajarkan petunjuk kehidupan Menuntun manusia dari lembah hitam

Sebelum Kalam datang Manusia bagai binatang Menerkam dan memangsa teman

Pelajarilah kalam

Kau akan menemukan luasnya ciptaan Tuhan Merenungkan tentang semesta alam Menemukan surga yang pernah kau bayangkan

Hafalkan Kalam Dengan hati yang terdalam Niscaya kau akan merasakan kedamaian

40

Pesan dari manusia binatang Aku bukan malaikat

Aku hanya ingin mengingatkan agar kau selamat Dari dunia dan akhirat

Dari iblis dan setan yang terlaknat Dari manusia-manusia bangsat Dari penjahat-penjahat keparat

Aku bukan tuhan Aku hanya manusia binatang

Tapi kau harus ingat

Mutiara yang keluar dari mulut binatang Tetap saja mutiara keindahan

Yang harus kau simpan Didalam hati yang terdalam

41

Pengertian Cinta Aku bukan bicara tentang cinta Aku bicara tentang keutuhan cinta Tentang pengertian yang sebenarnya Bukan hanya kisah tentang pria dan wanita

Tapi cinta dari manusia dengan semesta Cinta dari manusia dengan seisi dunia Cinta dari manusia dengan Sang Pencipta

Jangan kau sempitkan pengertian cinta Tapi luaskanlah cinta

Kau akan merasakan keindahan cinta Bukan nafsu manusia

42

Ingatlah Tuhan

Hidup itu penuh dengan aturan Maka siapkanlah sayap untuk terbang Jika tidak kau akan mati tengelam didasar lautan

Kau tak perlu menceritakan Kau hanya perlu melakukan

Sesuai kata hati yang pernah kau dengarkan Teruslah kau berjalan

Jangan lupa kau bawa Kalam

Disana kau akan temukan aturan kehidupan Yang memberikan penerangan Disaat kau tersesat didalam hutan

Berdoalah kepada Tuhan Semoga mendapatkan kemudahan

43

Ingat Berbagi

Kau mencari kekayaan ataukah kebahagiaan? Kau pasti ingin kaya dan bahagia

Semua manusia sama saja

Mereka mengharapkan kehidupan yang sempurna Tapi lupa bahwa tubuhnya penuh lumpur dosa

Apakah dia pantas bahagia? Semua manusia sama saja Mereka mengharapkan kepuasaan Tapi lupa tentang pelajaran dari Tuhan

Bahwa hidup haruslah berbagi Walau hanya sebiji sawi

44

Penyesalan

Tuhan, kenapa kau tusuk aku dengan ribuan pedang Hingga menusuk hati yang paling dalam

Tuhan kenapa kau begitu kejam Bukankah Kau Maha Penyayang Tuhan, aku semestinya Kau sadarkan

Sebelum aku jatuh ke lembah hitam Sehingga aku tidak merasakan siksaan

Hidup dalam neraka jahanan Aku bukan menyalahkan Kau, Tuhan

Aku hanya meratapi penyesalan Aku yang sempat melupakan Tentang keberadaanMu, Tuhan

45

Tak akan kau lihat kesempurnaan Kau hanya akan melihat kelemahan

Tapi cobalah kau renungkan Semoga puisi ini menjadi pelajaran

Bagi kau penerus kehidupan

SALAM DARI SEMESTA ALAM Dar Almady

Dokumen terkait