• Tidak ada hasil yang ditemukan

BINATANG YANG MENAKUTKAN

Dalam dokumen PENDAHULUAN, MAKSUD DAN TUJUAN (Halaman 44-197)

Yang dahsyat adalah kerajaan Romawi – Daniel 7:7 kerajaan ini sangat kuat, bergigi besar dari besi. Ia melahap dan meremukkan sisanya diinjak-injaknya dengan kakinya. Ia berbeda dengan segala binatang yang terdahulu lagipula bertanduk sepuluh. Simbol besi yang nampak pada Binatang ini menunjukkan kekuatan dan kekejaman kepada para penantangnya yang tergambar jelas pada sebutan bahwa dia akan meremukkan dan menginjak- injak akan semua yang menentangnya. Di zamannya penduduk taklukkan dijadikan budak dan diperjualbelikan bahkan diadu dengan binatang-binatang buas. Benar, Roma sangat kejam kepada rakyatnya apalagi terhadap musuh-musuhnya dan yang menentangnya.

Sepuluh tanduk yang ada pada binatang ini adalah sepuluh kerajaan hasil dari pecahan Roma akibat gempuran yang tak hentinya dari suku-suku Jerman dan Babar. Sepuluh kerajaan itu sudah kita ketahui dari pasal sebelumnya. Bedanya pada sepuluh tanduk ini tiba-tiba muncul satu tanduk diantaranya dan merobohkan tiga tanduk sebelumnya. Kelebihan dari tanduk ini adalah dia mempunyai mata seperti manusia dan mulut yang menyombong serta mengucapkan perkataan-perkataan yang menentang yang Maha Tinggi; menganiaya orang-orang kudus milik yang Maha Tinggi;

mengubah waktu dan hukum dan melakukan itu semua selama satu masa, dua masa dan setengah masa. Daniel 7:8, 25.

Bagian ini kita tidak akan membahas lagi tentang sepuluh kerajaan tetapi kita langsung akan melihat siapakah yang dilambangkan dengan tanduk kecil itu.

Ingat ciri-ciri dari tanduk kecil itu. Mengingat ciri-cirinya maka mudahlah kita mengindentifikasi siapakah tanduk kecil dalam penafsiran Nubuatan dikaitkan dengan sejarah.

Ciri-Ciri Tanduk Kecil itu adalah :

1. Daniel 7:8 meruntuhkan tiga tanduk sebelumnya

2. Daniel 7:8 mempunyai mata seperti manusia

3. Daniel 7:8 mempunyai mulut yang menyombong

Daniel 7:8 berbicara melawan yang Maha Tinggi

4. Daniel 7:25 Menganiaya orang-orang Kudus milik yang Maha Tinggi

5. Melakukannya untuk satu masa, dua masa dan setengah masa.

Melihat ciri-ciri diatas maka kita akan mencari tahu kekuasaan apakah yang muncul dan kemudian meruntuhkan tiga tanduk (Kerajaan). Sejarah membuktikan bahwa Kekuasaan yang muncul dan yang meruntuhkan tiga kerajaan adalah kekuasaan Roma Kepausan. Dikala kerajaan Roma Sipil berkuasa para Paus tidak mempunyai kuasa sekuler. Tetapi ketika Roma terbagi menjadi sepuluh kerajaan maka

gereja Roma Katolik mengalamai kebebasan dan tidak dibawah tekanan pemerintah Roma khususnya dalam soal agama.

Pada saat ini gereja mulai terlibat dengan urusan-urusan sekuler. Gereja mulai mencampuri masalah sipil pemerintahan. Akibatnya jika ada kekuasaan baik agama dan sipil yang coba melawan semua perintahnya atau kehendaknya dianggap menentangnya harus ditaklukkan. Hal itu dibuktikannya dengan menaklukkan tiga kerajaan yang dilambangkan oleh tiga tanduk yang tercabut yang merupakan penganut faham Arianisme yang bagi gereja Roma Katolik dianggap sebagai saingan yang besar. Tiga kerajaan itu adalah Heruli, Vandals dan Ostrogoth.

Tiga kerajaan itu secara berturut-turut ditaklukkan oleh kekuasaan tanduk kecil atau kepausan yaitu :

1. Tahun 489 TM, Odoacer, Jenderal yang mengepalai suku Heruli dipaksa menyerah dan kemuidan dibunuh oleh Theodoric, kepala pasukan Ostrogoth atas anjuran dari Kaisar Zeno dari Kerajaan Romawi Timur. Pada tahun itu saja kekuasaan Heruli dimusnahkan.

2. Tahun 534 TM atas perintah Kaiusar Justianus dari Romawi Barat mengutus jenderalnya yang terkenal yaitu Belisarius menumpas Bangsa Vandal, dibawah pimpinan Geneseric.

3. Kaisar Justianus mengirim pasukannya lagi ke Roma yang diduduki oleh bangsa Ostrogoth dan pada Tahun 538 TM pasukan Justianus (Justinian) membuat bangsa Ostrogoth harus meninggakan

wilayah Roma. Penarikan diri bangsa Ostrogoth dari Roma tahun 538 TM ini merupakan akhir dari kekuasaan Ostrogoth sebagai bangsa.

Demikianlah berakhirnya kekuasaan dari tiga tanduk- tiga kerajaan.

Dengan keberhasilan itu Kaisar Justianus makin berjaya. Dialah yang mempersatukan kembali Italia dan Romawi Barat dengan Romawi Timur. Lebih hebat lagi bagi dimasa pemerintahannyalah Paus mendapatkan pengakuan yang lebih kuat. Newfoundlandi Code of Justinian, buku I, judul 1, dinyatakan bahwa kedudukan bishop Roma sebagai “Kepala seluruh gereja suci” dan sebagai “Kepala semua Imam Suci Tuhan.” Justianus juga mengatakan bahwa kegiatan-kegiatan Paus adalah juga sebagai korektor para bida’ah.

Oleh Kaisar Justianus, Paus Vigilius yang naik tahta tahun 538 TM menggantikan Paus Silverius dianggap sebagai tokoh pemersatu Gereja Timur dan Barat.

Dari saat inilah Paus mulai menjadi Negarawan dan agamawan, bahkan sering menjadi kepala pemerintahan. Hal itu bisa terjadi karena para Paus adalah orang-orang yang punya kecerdasan dan wawasan luas seperti yang digambarkan oleh mata pada tanduk kecil dan tidak seperti bangsa Barbar yang buta huruf itu. (U. Aritonang, Tafsir Nubuatan Buku Daniel, hal 135-140.

Dengan melihat fakta sejarah tadi maka jelaslah kekuasaan tanduk kecil itu adalah Gereja Kepausan atau Gereja Katolik. Berikut kita akan melihat apa benar bahwa

Gereja inilah yang menyombongkan diri dan berkata-kata menentang Allah atau yang Mahatinggi menganiaya orang-orang kudus Tuhan serta mengubah masa dan waktu. A. Daniel 7:25 Tanduk Kecil itu mempunyai

mulut yang menyombongkan dan berbicara melawan yang Maha tinggi.

Berikut ini beberapa pernyataan yang membuktikan bahwa memang Pauslah yang mengatakan hal-hal yang menyombongkan dirinya dan melawan yang mahatinggi yang kami kutip dari tafsiran nubuat buku Daniel oleh U. Aritonang hal 149-150 sebagai berikut :

1. Paus begitu agung martabatnya dan begitu ditinggikan sehingga ia bukan seorang manusia biasa, tetapi seolah-olah Tuhan dan wakil Tuhan.

2. Paus dimahkotai dengan mahkota rangkap tiga, sebagai raja Sorga dan dunia serta daerah-daerah di bawah bumi.

3. Paus seolah-olah Tuhan didunia, satu satunya yang berdaulat atas orang-orang yang setia kepada Kristus, kepala segala Raja, yang mempunyai kekuasaan penuh dan kepadanya dipercayakan Tuhan yang Maha Kuasa pengarahan bukan saja atas kerajaan dunia tetapi juga kerajaan Sorga.

4. Paus begitu hebat otoritas dan kuasanya sehingga ia dapat

mengobah, menerangkan, atau malah menafsirkan hukum-hukum Ilahi.

5. Apa saja yang Tuhan sendiri dan Penebus lakukan, itu juga yang wakilnya (Paus) lakukan, asal saja tidak bertentangan dengan Iman. Selanjutnya beberapa pernyataan tambahan tentang kesombongan dan hal-hal yang menghujat yang mahatinggi yang merupakan kumpulan dari beberapa sumber berikut :

1. Paus adalah Allah yang lain di dunia ini. Oleh Christopher Marcellus dalam pidatonya di Rapat keempat dalam komperensi kelima lanteran d labbe dan cossart, sacrasancte Councilia, Volume XIV. Col. 109

2. Paus adalah Tuhan Allah oleh Paus John XXII

3. Kami memegang kekuasaan Allah yang Maha Tinggi diatas dunia ini. Oleh Paus Leo XIII.

4. Wakil dari penjelmaan Anak Allah…. Oleh Cardinal Manning – The Tempral Power of The Vicar of Christ, halaman 46, 47, 244 5. Semua nama didalam Injil yang

menunjukkan Kristus dapat digunakan oleh Paus juga. Oleh Bellarmine, on The Authority of the Counsils (1619) Buku 2, pasal 17; jilid II, hal . 266.

6. Putusan Paus tidak boleh dirobah dan dikoreksi oleh siapapun dan hanya Paus yang boleh mengoreksi … oleh Paus Gregori, Dictator of Hildebrand.

7. Paus adalah Gembala, adalah tabib, adalah Pemimpin, adalah petani, dan

terakhir engkau adalah Allah yang lain di dunia. Oleh Christopher Marcellus, Sesi keempat dari konferensi Lateran kelima. Clark Adam dalam Bukunya “Komentar untuk Perjanjian Lama, “ Jilid IV halaman 596 tentang Daniel 7:25 menyatakan tentang hujatan-hujatan para Paus yang sombong :

1. “Mengaku dapat mengampuni dosa.

2. Mengaku dapat membuka dan menutup Sorga.

3. Menyatakan lebih tinggi daripada raja-raja di dunia.

4. Mendahului Tuhan dalam masalah melepaskan semua bangsa daripada sumpah setia terhadap raja-rajanya.

5. Menentang Tuhan apabila mereka memberikan Indulgance (surat tanda pembayaran dosa).” Dikutip dari Buku Daniel And Revelation, 1944, halaman 130 oleh Uriah Smith.

B. Daniel 7:25 Menganiayakan orang-orang Kudus Milik yang Mahatinggi.

U. Aritonang dalam bukunya Tafsiran Buku Daniel Halaman 151-162 mengutip dari pernyataan beberapa orang yang telah menulis tentang penganiayaan itu menyatakan :

1. Pada tahun 1208 Paus Innocent III. Mengeluarkan pengumuman untuk memberantas kaum Waldensi pimpinan Peter Waldo di Italia dan Kaum

Albigensi di Prancis Selatan, pada saat mana kira-kira sejuta orang terbunuh. 2. Kutipan berikut berasal dari The

Catholic Encyclopedia.

a. Di dalam Bull (Dekrit) “Ad Exstripanda” Paus Innocent IV berkata; “Apabila mereka yang dihukum kedapatan bersalah karena klinik / kepercayaan yang bertentangan dengan doktrin gereja. Katolik yang syah), telah diserahkan kepada penguasa sipil oleh bishop atau wakilnya, atau oleh inkuisi (Pengadilan agama Katolik), maka hakim kepala kota harus menangkap mereka dengan segera, dan dalam tempo paling lama lima hari, harus melaksanakkan hukuman yang telah ditentukan untuk menghukum mereka, tidak diragukan juga mengenai peraturan-peraturan mana yang dimaksudkan, tetapi bagian-bagian yang memerintahkan pembakaran kaum bidah yang tidak mau bertobat jelas disisipkan dalam dekrit-dekrit Paus” (lihat 3 dan 4 yang dipetik dari Foxe’s christian Mertyrs of the World, hal. 237, 403, 251, 563.

b. Bull (dekrit)’ Ad Exstirpanda ini selanjutnya menjadi dokumen Inkuisisi Fundamental, yang dibaharui dan dipaksakan oleh beberapa orang Paus, Antara

lain: Alexander IV (1254-61), Clement IV (1265-1268), Nicolas IV (1288-1292), Bonafacius VIII (1294 –1303). Jadi penguasa-penguasa sipil diperintahkan oleh para

Paus, dengan ancaman

pengucilan, untuk melaksanakan hukuman menurut undang-undang yang berlaku kepada para bidaah Newfoundlandi tiang-tiang pembukuan.

c. John Huss dari Bohemia dan Jerome dari Praque (Praha sekarang) dijatuhi hukuman mati Newfoundlandi pembakaran karena dituduh sebagai bidaah yang tidak mau bertobat… Demikian juga sir John Oldcastle digantung dan dibakar hidup-hidup tapa belas kasihan.

d. Menurut catatan statistik dari Albert Barnes yang dihimpun : 1) Kira-kira 150.000 orang

ditumpas Newfoundlandi inkuisisi dalam jangka waktu 30 tahun.

2) Sejak Charles V dari Prancis mengeluarkan dekrit untuk membasmi kaum protestan hingga perdamaian yang dicapai di Chateu, Cambreses pada tahun 1559, kira-kira 50.000 orang yang digantung, dipancung dan dibakar hidup-hidup karena alasan menentang doktrin yang berlaku.

Oleh W.E. K Lecky juga menguatkan bahwa tanduk kecil – gereja Katoliklah yang berperang dan menganiaya orang-orang kudus.

1) Bahwa gereja Roma telah menumpahkan lebih banyak darah orang-orang yang tidak bersalah daripada lembaga-lembaga lain yang pernah muncul ditengah-tengah masyarakat umat manusia, tidak akan diragukan oleh kaum Protestan yang mempunyai pengetahuan sejarah yang lengkap (W.E. K. Lecky, History on the Rise and Influence of the spirit of Rationalism in Europe, jilid 2 hal 33, 370.

Uriah Smith dalam Buku Daniel and Revelation, 1944, halaman 135 menulis :

1) Kira-kira tiga juta orang Kristen yang dibunuh pada tiga abad pertama oleh Roma Kafir. Roma Kafir dapat membunuh bayi-bayi, tetapi ibu-ibunya dibiarkan hidup tetapi kepausan Romawi membunuh baik bayi maupun ibu-ibunya, tidak ada umur, kelamin, atau persyaratan lain yang dapat membebaskan dari amukan kepausan.

U. Aritonang dalam buku Tafsir Nubuat Buku Daniel hal. 162

mengatakan bahwa “Banyak Kaum Katolik menyangkal yang gerejanya membunuh banyak orang Kristen, tetapi Kardinal Bellarmine yang lahir di Tuscany pada tahun 1541, menentangnya habis-habisan.

C. Daniel 7:25 Ia berusaha mengobah waktu dan Hukum.

Mari kita lihat pernyataan-pernyataan dari para penulis yang berlatar belakang Katolik berikut ini yang dikutip dari Buku Penuntun Alat Peraga Baru oleh Frank Breaden. Hal 168 – 172 berikut ini :

1. Tanya : Bagaimana anda membuktikan bahwa gereja itu

memiliki Kuasa untuk

menentukan hari-hari besar dan hari suci?

Jawab : Dengan mengganti hari Sabat menjadi hari Minggu, yang juga dibiarkan oleh gereja Protestan, oleh karena itu, mereka sendiri bertentangan dengan cara memelihara hari Minggu dengan teliti dan melanggar hari-hari besar lain yang diperintahkan oleh gereja itu sendiri.” (An Abridgement of Christian Doctrin, hal 58, Hery Tubersille, Ny, Kennedy, Pernyataan tahun 1833).

2. “Pemeliharaan hari Sabat seperti ini “dimana semua kebaktian

dilakukan bukan saja tidak berdasarkan Alkitab tetapi juga bertentangan dengan suratnya, yang memerintahkan perhentian pada hari Sabtu, yaitu hari Sabtu. “Adalah gereja Katolik, yang dengan Kuasa Yesus Kristus, yang mengganti hari perhentian itu menjadi hari Minggu sebagai peringatan kebangkitan Tuhan kita. Jadi, pemeliharaan hari Minggu oleh gereja Protestan adalah sebagai penghormatan mereka pada kuasa gereja itu. (Plain Talk About the Protestanism of Today,” hal 213, Monsigner Segur, Thomas B. Noonam & C0. Boston, 1868.

Istilah “Sabat” yang dimaksudkan oleh Monsigner Segur adalah hari “Minggu”. Jadi Ia menggunakan istilah populernya tetapi tidak menurut Alkitab. 3. Gereja Katolik untuk selama leibh

dari seribu tahun sebelum protestan lahir, dengan kekuatan tugas ilahinya, telah mengubah hari itu dari hari Sabtu menjadi hari Minggu. Dunia protestan pada waktu baru lahir merasa bahwa hari Sabat Kristiani masih terlalu keras diterobos, karena itu mereka terima saja yang artinya menerima kuasa gereja itu untuk mengubah hari itu selama tiga ratus tahun lebih. Hari Sabat

Kristiani pada dewasa ini adalah turunan gereja Katolik yang diakui sebagai pasangan Roh Kudus tanpa perlawanan dari pihak dunia protestan.” (The Catholic Mrrior, 23 September 1893, dikutip dari Seri terakhir dari empat seri berjudul “Hari Sabat Kristiani.” The Catholic Mirror adalah organ resmi Kardinal Gibbons, Bastimore, Maryland, USA)… “Sekarang, kekuasaan apa yang ada pada mereka untuk melakukan ini ? Tidak ada kecuali kata-kata yang tidak tertulis, atau tradisi gereja katolik.” (End of Religious Cartroversy, hal, 89, John Mrror, P. J. Kenney, NY. Y 1897).

4. Tanya apakah pemeliharaan hari Minggu sebagai hari perhentian sudah diatur dalam Alkitab? Jawab: Tentu tidak; namun semua Protestan menganggap bahwa pemeliharaan hari Minggu itu perlu untuk keselamatan untuk berkata kita pelihara hari Minggu karena Kristus bangkit dari kematian pada hari itu, sama dengan berkata kita melakukan itu tanpa kepastian Kitab Suci; dan bisa saja kita katakan untuk berhenti pada hari Kamis karena Kristus naik ke Sorga pada hari itu, dan berhenti dari pekerjaan

Penyelamatan.” (The

160, Stephen keenam Burns & dates, London, terbitan tahun 1896).

5. “Anda bisa membaca Alkitab mulai dari Kejadian hingga Wahyu dan anda tidak akan menemukan satu kalimat yang mengizinkan penyucian hari Minggu. Firman Allah menekankan pemeliharaan hari Sabtu sebagai hari perbaktian agama, suatu hari yang kami (umat Katolik) tidak pernah kuduskan (The faith of our Father, James Cardinal Gibbonsm hal, 89, James Murphy Company, Ny. Y. 1917).

6. Sering gereja Protestan menertawakan kekuasaan tradisi gereja, dan menyatakan bahwa mereka hanya mengikuti petunjuk Alkitab; namun mereka juga telah dipimpin dan diarahkan oleh kebiasaan gereja yang lama, tidak didasarkan atas Alkitab, tetapi hanya bergantung pada tradisi gereja saja. Suatu contoh yang sangat mencolok mengenai ini adalah sebagai berikut : Perintah

7. Apakah ada kekuasaan Alkitab untuk mengubah hari Sabat dari hari ketujuh kepada hari pertama dari minggu itu? Siapa yang memberi wewenang kepada Paus untuk mengubah hukum Allah? Jika hanya Alkitablah sebagai petunjuk bagi umat Kristen, maka

umat Masehi Advent hari Ketujuhlah yang benar dalam pemeliharaan hari Sabat bersama-sama dengan bangsa Yahudi. Tidakkah aneh melihat bahwa mereka yang mengaku Alkitablah satu-satunya jadi guru mereka harus mengikuti tradisi Gereja itu? (The Question Box Answers, hlm 179, Bertrand L. Coway, kata pengantar oleh Cardinal gibbons. The Paulist Press, New York, 1923).

8. Tanya: Yang manakah hari Sabtu itu ?

Jawab: Hari Sabtu adalah hari Sabat.

Tanya: Mengapa kita

memelihara hari Minggu dan bukan hari Sabtu?

Jawab: Kita memelihara hari Minggu gantinya hari Sabtu karena gereja Katolik pada Konsili Laodekia (Tahun 336 TM) telah memindahkan kekudusan hari Sabtu itu ke hari Minggu” (The Convert’s Catechism of Cattholicd Doctrine, hlm 50, Peter Geiermann, London, tahun 1934. Disahkan oleh Vatikan pada tanggal 25 Januari 1910).

“Hari Sabat bangsa Yahudi adalah hari Sabtu; kita umat Kristen memelihara hari Minggu. Gereja, dengan kuasa yang diberikan padanya oleh Tuhan,

telah mengubah pemeliharaan hari Sabtu menjadi Minggu.

9. “Sepatah kata mengenai hari Minggu. Allah berfirman : Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat! Hari Sabat ialah hari Sabtu, bukan hari Minggu; kalau begitu mengapa kita menyucikan hari Minggu dan bukan hari Sabtu? Gereja telah mengubah pemeliharaan hari Sabtu itu kepada pemeliharaan hari Minggu. Protestan yang berkata bahwa mereka kembali kepada Alkitab dan hanya Alkitab, dan bahwa mereka tidak menerima apa pun selain dari apa yang dikatakan Alkitab, adalah orang yang bingung dengan memelihara hari Minggu sedangkan Allah berkata dengan jelas : Kuduskanlah hari Sabat. Kata hari Minggu tidak terdapat dalam Alkitab, karena itu dan tanpa disadari, mereka menurut kekuasaan gereja Katolik (The Catechism Simple Explained, hlm 89, H. Caon Caffera, Burns Otas I Washbourned Ltd. London, tahun 1938).

10. “Satu kebiasaan kita lakukan, yang dipelihara umat Protestan, dan tidak satu kata pun terdapat dalam Alkitab yang menjelaskan hal itu – yaitu menguduskan hari Minggu.”

Alkitab menyuruh kita untuk menguduskan hari Sabtu. Perubahan itu terjadi karena tradisi Kristiani sejak zaman rasul-rasul. Tetapi tidak ada seorang pun dari rasul-rasul itu yang berkata sepatah kata pun tentang perubahan itu pada waktu mereka menulis buku Perjanjian Baru itu.” (Commentary on the Catechim, hlm 88, W. Fean, ”Magellan” Office, Redemption Fathers, Ballarat, Vic, Dicetak di Australia, 1959. Kata Pengantar dari yang mulia, Kardinal Gilroy). D. Daniel 7:25 “…. Dan mereka akan diserahkan ke dalam tangannya (Tanduk kecil) selama satu masa dan dua mada dan setengah masa.

Dalam perhitungan waktu dimana kekuasaan tanduk kecil atau kekuasaan gereja Roma Katolik melakukan perkara-perkara yang disebutkan dalam bagian A, B dan C menggunakan istilah masa. Masa didalam Daniel 7:25 adalah merujuk kepada waktu yang berarti Tahun dan bukan jam, hari, minggu ataupun bulan. Pengertian ini sesuai dengan kata dari Bahasa Babilon yaitu iddan yang berarti tahun dalam bahasa nubuatan menurut Gesenius (Joachim of Floris, Concordantia, buku 2, Pasal 16, hal. 12 b) yang dikutip oleh Uriah Smith dalam buku Daniel and Revelation, 1944. Hal. 143-144, dan penglihatan Daniel ini

terjadi di Babilon di tahun pertama pemerintahan raja Belsyazar.

Jika demikian maka pengertian satu masa, dua masa dan setengah masa diatas adalah sama artinya dengan satu tahun, dua tahun dan setengah tahun yang jumlahnya adalah tiga setengah tahun atau 42 bulan menurut buku Wahyu pasa 13:5 dan 1260 hari dalam buku Wahyu 12:6.

Dalam perhitungan Nubuatan maka satu hari sama dengan satu tahun menurut buku Yehezkiel 4:6” Aku menentukan bagimu satu hari untuk satu tahun.”

Kalau demikian maka waktu nubuatan untuk tiga setengah masa atau tahun adalah sama dengan 42 bulan atau 1260 hari adalah berarti 1260 tahun.

Sebelum kita lanjut dengan masalah 1260 tahun kekuasaan tanduk kecil atau Roma Katolik maka perlu diketahui dalam perhitungan waktu nubuatan dalam buku Daniel dan Wahyu adalah buku yang penuh dengan penggunaan lambang atau simbol sehingga penafsirannya haruslah tetap melihat kepada apa arti lambang itu dalam bahasa Nubuatan termasuk juga dalam menafsirkan pengertian waktunya. Berbeda dengan perhitungan waktu penciptaan dalam kitab Kejadian pasal 1 sampai dengan pasal 2:1-3 serta hari Tuhan dalam kitab 2 Petrus pasal 3. Perhitungan waktu penciptaan adalah perhitungan waktu yang literal atau menurut arti kata yang sebenarnya. Dan bukan simbol atau lambang sedangkan waktu yang dibicarakan dalam

2 Petrus pasal 3 adalah merupakan gambaran tentang panjang Sabar Tuhan yang tidak ada

kaitannya dengan waktu nubuatan 2 Petrus 3:15 “ Anggaplah kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat…”

Dengan demikan kita tidak akan keliru dalam menafsirkan tentang waktu nubuatan, waktu penciptaan dan waktu panjang sabar Tuhan.

Masa atau waktu yang dibicarakan dalam Daniel 7:25; Wahyu 12:6: Wahyu 13:5 adalah waktu nubuatan yang harus ditafsirkan secara lambang maka hasilnya adalah waktu yang sudah disebutkan diatas selama 1260 tahun.

Apakah benar bahwa gereja Roma Katolik sudah melaksanakan kekuasaannya menganiaya orang kudus yang mahatinggi ?

Sejarah membuktikan kebenaran fakta diatas. Gereja Roma Katolik telah melaksanakan hal itu sejak saat gereja itu mendapat pengakuan secara resmi lewat pernyataan dari Kaisar Justianus seperti yang sudah kita pelajari. Kekuasaan gereja ini mulai pada Tahun 538 TM saat mana bangsa Ostrogoth penentang terakhir Gereja itu dihancurkan. Kekuasaan gereja ini bertahan sampai pada saat jenderal Barthier dari Prancis menangkap Paus Pius ke VI pada tahun 1798 TM dan dibawa ke Perancis serta mati dipenjara di Valencia tanggal 29 Pebruari 1799 TM, sebagai tahanan. Apabila kita menghitung antara waktu dari 538 s/d 1798 TM maka hasilnya adalah 1260 Tahun. Selama itulah Gereja menjalankan kuasanya mengejar, mengaiaya orang yang setia kepada Tuhan seperti orang-orang Waldesni, Albigensi, Lolard termasuk para reformator seperti Zwingli, John Huss, Calvin, dllnya yang harus mati dibakar hidup-hidup kecuali Marthin Luther yang selamat oleh karena

disembuyikan oleh teman-temannya ditempat yang aman dari tangan-tangan para penganiaya Gereja Roma Katolik. Siapapun tidak dapat menyangkal

Dalam dokumen PENDAHULUAN, MAKSUD DAN TUJUAN (Halaman 44-197)

Dokumen terkait