• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bioflokulan merupakan polimer esensial yang diproduksi oleh mikroorganisme pada masa pertumbuhannya Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bioflokulan

dengan aktivitas flokulasi tinggi melalui proses isolasi mikrob, produksi, dan optimasi

bioflokulan. Delapan isolat diperoleh dengan morfologi dan warna berbeda. Semua

isolat ditumbuhkan dalam media produksi bioflokulan selama 72 jam dan diuji aktivitas

flokulasinya terhadap suspensi kaolin.

Berdasarkan hasil diperoleh dua isolat dengan aktivitas flokulasi tinggi yaitu

isolat LA-2 sebesar 71.23% dan LA-7 sebesar 70.87%. Berdasarkan hasil, diperoleh

waktu optimum kedua isolat pada jam ke 36 dengan aktivitas flokulasi sebesar 64.04%

untuk LA-7 dan 67.25% untuk LA-2. Hasil karakterisasi memperlihatkan bahwa kedua

isolat tersebut optimum menggunakan AlCl

3

dengan aktivitas flokulasi 46.12% untuk

LA-2 dan 49.16% untuk LA-7. Kondisi optimum dari kedua isolat tersebut pada pH 6

dengan aktivitas flokulasi 55.05% untuk LA-2 dan 47.22% untuk LA-7. Suhu optimum

30

o

C dengan aktivitas flokulasi 54.24% untuk LA-2 dan 49.36% untuk LA-7. Hasil

pewarnaan Gram dan identifikasi kedua isolat diperoleh Gram negatif dengan bentuk

kokus untuk LA-2 dan basil untuk LA-7. Hasil identifikasi didapat jenis bakteri

Pseudomonas diminuta untuk LA-7 dan Flavobacterium sp. untuk LA-2.

13

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Isolasi bakteri dari lumpur aktif industri tekstil diperoleh delapan isolat dengan morfologi dan warna yang berbeda untuk setiap jenis bakteri. Diperoleh dua isolat dengan aktivitas flokulasi tinggi yaitu LA-2 dan LA-7 dengan persentase 71.23% untuk LA-2 dan 70.87% untuk LA-7. Kedua isolat potensial tersebut optimum memproduksi bioflokulannya pada jam ke 36 dengan kondisi optimum AlCl3 sebagai koagulan, pH

6, dan suhu 30 oC. Hasil pewarnaan Gram kedua isolat diperoleh Gram negatif dengan bentuk kokus untuk LA-2 dan basil untuk LA- 7. Hasil identifikasi diperoleh bakteri Pseudomonas diminuta untuk LA-7 dan Flavobacterium sp. untuk LA-2.

SARAN

Saran untuk penelitian lanjutan adalah perlu diadakannya pemurnian terhadap bioflokulan yang dihasilkan dari bakteri sehingga dapat diketahui jenis dari bioflokulan tersebut. Selain itu perlu dilakukan uji efektifitas dari kedua isolat yang didapat terhadap limbah industri tekstil.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2002. Metode pengujian koagulasi, flokulasi, filtrasi bertekanan. SNI19- 6784-2002 (PD M-37-2000-93).

Achyani. 1999. Pengaruh dosis bioflokulan bakteri Alcaligenes latus dan alum terhadap proses flokulasi limbah cair pabrik tapioka [tesis]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Ajeng T. 1999. Aplikasi bioflokulan Alcaligenes latus dan CaCl2 untuk

menangani limbah cair organik industri tapioka [tesis]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Belmonts WTA. 1996. Coagulation. http://www.geocities.com/CaveCanave ral/3000/juli/coag.htm. [April 2002].

Benefield et al. 1982. Process Chemistry for Water and Wastewater Treatment. New York:Printice Hall.

Cheremisinoff PN. 1987. Wastewater Treatment. London: Publishing.

Dermlim et al. 1999. Screening and characterization of biofloculant produced by isolated Klabsiella sp. J Appl Microbiol Biotechnol 52:698-703. Eckenfelder WW. 1989. Industrial Water

Pollution Control. Ed ke-2. Boston: McGraw-Hill.

Elida N. 2001. Optimasi proses koagulasi flokulasi pada limbah cair yang mengandung melanoidin. 2001. J Ilmu dasar 2 (1):61-67. http://www.unej.ac.id/ fakultas/mipa/vol2,no2/optimasi%20pros Farrah SR, Richard F. 1976. Isolation of exocelluler polymer from zoogloea strain MP6 and 106 and from activated sludge. Applied and Enviromental Mikrobiologi 32 (1): 33-37.

Jenkins D. 1993. Manual on the Cause & Control of Activated Sludge Bulking and Forming. Ed ke-2. London: Lewis Publisher.

Jie G et al. 2005. Characterization of a bioflocculant from a newly isolated Vagococcus sp. W31. J of Zheijiang University Science B 7: 186-192.

Kurane R et al. 1986. Screening for and characteristic of microbial flokulan. Agric. Biol. Chem 50: 2301-2307. --- 1986. Culture

condition for production of microbial flocculant by Rhodococcus erythropolis. Agric. Biol. Chem 50 (9): 2309-2313. Manahan SE. 1994. Environmental Chemistry.

Ed ke-6. London: Lewis Publisher. Melati S. 2005. Uji banding efektifitas dual

bioflokulan DYT-TAD dan dual flokulan TAD-KPE pada pengolahan limbah cair industri farmasi [skripsi]. Bandung: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Indonesia.

15

16

Lampiran 1 Strategi penelitian

Sampel

(Lumpur aktif)

Macam-macam Isolat

Isolat penghasil bioflokulan

Waktu optimum produksi bioflokulan

Isolat terkarakterisasi

Isolasi

Uji aktivitas flokulasi

Karakterisasi (pH, suhu dan kation)

Identifikasi

Isolat teridentifikasi

Optimasi waktu

produksi bioflokulan

17

Lampiran 2 Alur kerja penelitian

Isolasi Bakteri

Pengujian Aktivitas Flokulasi

Sampel

(Lumpur aktif dan tanah)

Pengenceran (8 -10)x

100µL

Ditumbuhkan

pada media NA

Inkubasi 16 jam, T 37

o

C

Isolat hasil inkubasi

1 ose

Media produksi

bioflokulan

Kultur

bioflokulan

80 mL suspensi kaolin (5.5 g/L) + 10 mL

koagulan 0.05 % + 1 mL kultur bioflokulan

+ air sampai volume 100 mL

diaduk

Diamkan 2 menit

5 mL supernatan

diukur pada ë 550 nm

Shaker 72 jam

diamati

18

Lanjutan alur keja penelitian

Optimasi produksi bioflokulan

Karakterisasi bioflokulan potensial

Bioflokulan

pH

(5-11)

Identifikasi Bakteri

Isolat potensial yang telah terkarakterisasi

Isolat potensial

bioflokulan

16 jam

Adaptasi pada 10 mL

media produksi

50 mL media produksi

bioflokulan

Diambil 1%

12 jam sekali

pH

Pertumbuhan

Aktivitas flokulasi

bakteri

CaCl

2

, MgSO

4

, AlCl

3

,

FeCl

3,

ZnSO

4

Suhu

(30 70)

diidentifikasi

Identifikasi bakteri

dilakukan di BALITVET

19

Lampiran 3 Foto hasil flokulasi kultur isolat LA-2 dan LA-7 terhadap suspensi

kaolin

Keterangan : 1. Kontrol : kaolin clay 80 mL, FeCl

3

0.05% 10 mL, sisa

akuades sampai volume total 100 mL

2. Sampel : kaolin clay 80 mL, FeCl

3

0.05% 10 mL

,

1 mL

kultur, sisa akuades sampai volume total 100 mL

Lampiran 4 Aktivitas flokulasi dari isolat potensial hasil karakterisasi terhadap

kation

Kode Isolat

Kation

(Koagulan)

OD

550

supernatan

Kontrol

Aktivitas

Flokulasi (%)

LA-2

ZnSO4

0.568

0.535

-

MgSO4

0.585

0.588

0.51

CaCl2

0.682

0.559

-

FeCl3

0.154

0.284

45.77

AlCL3

0.160

0.297

46.12

LA-7

ZnSO4

0.557

0.535

-

MgSO4

0.533

0.588

9.35

CaCl2

0.373

0.559

33.27

FeCl3

0.167

0.284

41.2

AlCL3

0.151

0.297

49.16

1

2

1

2

20

Lampiran 5 Aktivitas flokulasi dari isolat potensial hasil karakterisasi terhadap

pH

Kode Isolat

pH

Kaolin

OD

550

supernatan

Kontrol

Aktivitas

Flokulasi (%)

LA-2

4

0.352

0.381

7.61

5

0.311

0.400

22.25

6

0.178

0.396

55.05

7

0.133

0.198

32.83

8

0.150

0.115

-

9

0.110

0.094

-

10

0.070

0.036

-

LA-7

4

0.276

0.381

27.56

5

0.282

0.400

29.50

6

0.209

0.396

47.22

7

0.160

0.198

19.19

8

0.166

0.115

-

9

0.124

0.094

-

10

0.082

0.036

-

Lampiran 6 Aktivitas flokulasi dari isolat potensial hasil karakterisasi terhadap

suhu

Kode Isolat

Suhu

bioflokulan

OD

550

supernatan

Aktivitas

Flokulasi (%)

LA-2

30

0.178

54.24

40

0.219

43.70

50

0.282

27.51

60

0.261

32.90

70

0.294

24.42

LA-7

30

0.197

49.36

40

0.275

29.31

50

0.267

31.36

60

0.263

32.39

70

0.278

28.53

Kontrol

0.389 -

21

Lampiran 7 Foto hasil flokulasi isolat LA-2 dan LA-7 pada kondisi optimum

(koagulan (AlCl

3

), pH 6, dan suhu 30

o

C)

Isolat LA-2 Isolat LA-7

Keterangan : a.Suspensi kaolin

b.Suspensi kaolin + koagulan (AlCl

3

)

c.Suspensi kaolin + koagulan (AlCl

3

) + kultur bioflokulan

Lampiran 8 Hasil pengujian karakteristik biokimia isolat LA-2

Karakterisasi

Hasil

Motiliti

Negatif

Pigmentasi

Positif (kuning)

Macconkey Agar

Positif

Sitrat

Negatif

Glukosa

Negatif

Laktosa

Negatif

Sukrosa

Negatif

Xylosa

Negatif

Reduksi nitrat

Negatif

Indol

Positif

Gelatin

Positif

22

Lampiran 9 Hasil pengujian karakteristik biokimia isolat LA-7

Karakterisasi

Hasil

Media

Blood agar

Morfologi

Batang

Pewarnaan Gram

Negatif

Motilitas

Negatif

Uji sitrat

Positif

Laktosa

Positif

Maltosa

Negatif

Manitol

Negatif

Salicin

Negatif

Sukrosa

Negatif

Xylosa

Negatif

Dokumen terkait