5.1 Bionomik Nyamuk
A A nophnopheles seles s pp
5.1.1 Keberadaan Nyamuk
5.1.1 Keberadaan Nyamuk
A A nophnopheles seles s pp
Berdasarkan hasil survai di empat desa lokasi penelitian, spesies Berdasarkan hasil survai di empat desa lokasi penelitian, spesies nyamuk
nyamuk Anopheles Anopheles yang tertangkap hanya yang tertangkap hanya Anopheles Anopheles letifer letifer , Keberadaan, Keberadaan nyamuk
nyamuk Anopheles Anopheles spsp ditemukan di dua tempat penelitian yaitu Desa Keluru ditemukan di dua tempat penelitian yaitu Desa Keluru dan Desa Jujun. Diketahui hasil tangkapan nyamuk di Desa Jujun dengan dan Desa Jujun. Diketahui hasil tangkapan nyamuk di Desa Jujun dengan Jumlah 2 ekor nyamuk dan Desa Keluru dengan jumlah 1 ekor nyamuk, Jumlah 2 ekor nyamuk dan Desa Keluru dengan jumlah 1 ekor nyamuk, sedangkan di Desa Koto Dian dan Koto Agung tidak di temukan keberadaan sedangkan di Desa Koto Dian dan Koto Agung tidak di temukan keberadaan spesies nyamuk
spesies nyamuk Anopheles. Anopheles.
Menurut hasil penelitian di
Menurut hasil penelitian di Desa Keluru nyamukDesa Keluru nyamuk Anopheles Anopheles letifer letifer tertangkap dengan metode penangkapan umpan orang luar (UOL), tertangkap dengan metode penangkapan umpan orang luar (UOL), sedangkan di Desa Jujun nyamuk
sedangkan di Desa Jujun nyamuk An.letifer An.letifer juga tertangkap dengan metode juga tertangkap dengan metode penangkapan umpan orang luar (UOL) dan metode hinggap atau istirahat di penangkapan umpan orang luar (UOL) dan metode hinggap atau istirahat di Kandang (Kd). Kondisi kandang ternak tempat di temukannya nyamuk Kandang (Kd). Kondisi kandang ternak tempat di temukannya nyamuk Anopheles
Anopheles letifer letifer terdapat semak belukar dan persawahan, begitu juga terdapat semak belukar dan persawahan, begitu juga dengan rumah yang menjadi tempat penangkapan dikelilingi oleh dengan rumah yang menjadi tempat penangkapan dikelilingi oleh pohon-pohon yang teduh dan ada juga rumah yang bersebelahan dengan kebun. pohon yang teduh dan ada juga rumah yang bersebelahan dengan kebun. Menurut Santjaka Aris (2013:67), adanya berbagai tumbuhan yang besar dan Menurut Santjaka Aris (2013:67), adanya berbagai tumbuhan yang besar dan membentuk suatu kawasan perkebunan atau hutan akan berfungsi membentuk suatu kawasan perkebunan atau hutan akan berfungsi
menghalangi masuknya
menghalangi masuknya sinar matahari sinar matahari ke ke permukaan tanah, permukaan tanah, kondisi kondisi sepertiseperti ini yang sangat disenagi oleh nyamuk
ini yang sangat disenagi oleh nyamuk Anopheles Anopheles spsp untuk beristirahat, untuk beristirahat, dengan pencahayaan yang rendah dan kelembaban yang tinggi.
dengan pencahayaan yang rendah dan kelembaban yang tinggi. Adanya spesies
Adanya spesies Anopheles Anopheles letifer letifer di desa jujun dan desa keluru maka di desa jujun dan desa keluru maka dicurigai spesies
dicurigai spesies Anopheles Anopheles letifer letifer sebagai vektor malaria di wilayah survey. sebagai vektor malaria di wilayah survey. Hal ini karena spesies tersebut telah terbukti sebagai vektor malaria di Hal ini karena spesies tersebut telah terbukti sebagai vektor malaria di beberapa wilayah Indonesia, minsalnya
beberapa wilayah Indonesia, minsalnya Anopheles Anopheles letifer letifer merupakan salah merupakan salah satu vektor utama malaria di Daerah Sumatera Utara, Sumatera Selatan, satu vektor utama malaria di Daerah Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jambi, Riau, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Jambi, Riau, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur. (Depkes Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur. (Depkes RI,2007:8)
RI,2007:8)
Anopheles
Anopheles letifer letifer merupakan salah satu spesies yang berperan dalam merupakan salah satu spesies yang berperan dalam penularan penyakit malaria di Wilayah Kerja Puskesmas Jujun. Menurut penularan penyakit malaria di Wilayah Kerja Puskesmas Jujun. Menurut (Depkes RI, 2007:6)
(Depkes RI, 2007:6) Anopheles Anopheles letifer letifer diduga sebagai vektor malaria di diduga sebagai vektor malaria di wilayah Provinsi Jambi, sedangkan
wilayah Provinsi Jambi, sedangkan Anopheles Anopheles letifer letifer merupakan spesies merupakan spesies satu-satunya yang tertangkap di lokasi penelitian dengan metode umpan satu-satunya yang tertangkap di lokasi penelitian dengan metode umpan badan orang dan hinggap atau istirahat dikandang. Adapun Spesies badan orang dan hinggap atau istirahat dikandang. Adapun Spesies Anopheles
Anopheles yang di duga sebagai vektor malaria di Provinsi Jambi yaitu :yang di duga sebagai vektor malaria di Provinsi Jambi yaitu : An. An. letifer, An. negerrimus, An. sinensis, An. sundaicus, An. maculatus,
letifer, An. negerrimus, An. sinensis, An. sundaicus, An. maculatus, dan An.dan An. balabacensis
balabacensis. Demikian pula menurut Sembel D.T.(2009:97) yang. Demikian pula menurut Sembel D.T.(2009:97) yang menemukan 23 spesies
menemukan 23 spesies Anopheles Anopheles di Sulawesi Utara, tetapi hanya 9 spesiesdi Sulawesi Utara, tetapi hanya 9 spesies diantaranya yang di laporkan aktif menjadi vektor malaria yaitu
An.letifer, An.barbirostris, An.barbumbrosis v
An.letifer, An.barbirostris, An.barbumbrosis v anus, An.minimus, An.subpictus,anus, An.minimus, An.subpictus, An. kochi, An.maculatus
An. kochi, An.maculatus dandan An.aconitus. An.aconitus.
Oleh sebab itu ditemukannya spesies nyamuk
Oleh sebab itu ditemukannya spesies nyamuk Anopheles Anopheles berdasarkan berdasarkan lokasi penangkapan nyamuk dewasa pada malam hari di Desa Jujun dan lokasi penangkapan nyamuk dewasa pada malam hari di Desa Jujun dan Desa Keluru,
Desa Keluru, dengan dengan spesies yang spesies yang ditemukan yaituditemukan yaitu Anopheles Anopheles letifer,letifer, dapat dapat di duga bahwa
di duga bahwa Anopheles Anopheles letifer letifer menjadi vektor malaria di wilayah tersebut. menjadi vektor malaria di wilayah tersebut. Dengan demikian sangat perlu mengetahui lebih jelas mengenai bionomik Dengan demikian sangat perlu mengetahui lebih jelas mengenai bionomik dari nyamuk
dari nyamuk Anopheles Anopheles letifer letifer khususnya kebiasaan menggigit dan istirahat khususnya kebiasaan menggigit dan istirahat nyamuk.
nyamuk.
5.1.2 Aktifitas Menggigit Nyamuk
5.1.2 Aktifitas Menggigit Nyamuk
A A nophnopheles seles s pp
Nyamuk
Nyamuk anopheles spanopheles sp aktif mengigit pada malam hari dan mempunyaiaktif mengigit pada malam hari dan mempunyai fluktuasi pada jam-jam tertentu. Berdasarkan waktu menggigit beberapa jenis fluktuasi pada jam-jam tertentu. Berdasarkan waktu menggigit beberapa jenis nyamuk mempunyai aktifitas pada permulaan malam, sesudah matahari nyamuk mempunyai aktifitas pada permulaan malam, sesudah matahari terbenam sampai dengan matahari terbit. Perilaku ini bila diteliti lebih lanjut terbenam sampai dengan matahari terbit. Perilaku ini bila diteliti lebih lanjut ada yang menggigit mulai senja hingga tengah malam dan ada pula yang ada yang menggigit mulai senja hingga tengah malam dan ada pula yang mulai tengah malam hingga menjelang pagi. (Depkes RI, 2004:28)
mulai tengah malam hingga menjelang pagi. (Depkes RI, 2004:28) Nyamuk
Nyamuk Anopheles sp Anopheles sp dapat dibedakan berdasarkan tempat menggigit dapat dibedakan berdasarkan tempat menggigit ada yang
ada yang exophagic exophagic dan dan endophagic endophagic . Nyamuk. Nyamuk exophagic exophagic merupakan nyamuk merupakan nyamuk yang banyak mengigit di luar rumah, tetapi juga bisa menggigit ke dalam yang banyak mengigit di luar rumah, tetapi juga bisa menggigit ke dalam rumah namun frekuensinya kecil, sedangkan nyamuk
rumah namun frekuensinya kecil, sedangkan nyamuk endophagic endophagic merupakan merupakan nyamuk-nyamuk yang menggigit di dalam rumah, juga bisa mengigit keluar nyamuk-nyamuk yang menggigit di dalam rumah, juga bisa mengigit keluar rumah namun frekuensinya kecil. (Depkes RI, 2007:25)
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa nyamuk
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa nyamuk Anopheles Anopheles spsp didi daerah penelitian pada umumnya banyak menggigit orang di luar rumah daerah penelitian pada umumnya banyak menggigit orang di luar rumah dibandingkan dengan yang menggigit di dalam rumah atau bisa dikatakan dibandingkan dengan yang menggigit di dalam rumah atau bisa dikatakan spesies
spesies anopheles spanopheles sp di daerah penelitian lebih bersifat di daerah penelitian lebih bersifat exophagicexophagic didi bandingkan
bandingkan endophagic endophagic .. Nyamuk
Nyamuk Anopheles Anopheles letifer letifer merupakan spesies yang ditemukan paling merupakan spesies yang ditemukan paling dominan di lokasi penelitian. Berdasarkan aktifitas menggigit
dominan di lokasi penelitian. Berdasarkan aktifitas menggigit Anopheles Anopheles letifer
letifer lebih suka menggigit di luar rumah atau bersifat lebih suka menggigit di luar rumah atau bersifat exophagic,exophagic, hal ini hal ini terbukti dengan di temukan
terbukti dengan di temukan Anopheles Anopheles lettifer lettifer aktif menggigit aktif menggigit di di luar luar rumahrumah sepanjang
sepanjang malam. malam. Menurut Menurut Depkes Depkes RI, RI, (2007:13)(2007:13) Anopheles Anopheles letifer letifer lebih lebih suka mengigit di luar rumah dibandingkan di dalam rumah, hal ini dilihat dari suka mengigit di luar rumah dibandingkan di dalam rumah, hal ini dilihat dari ketertarikan nyamuk
ketertarikan nyamuk Anopheles letifer Anopheles letifer lebih menyukai menghisap darah anaklebih menyukai menghisap darah anak lembu di samping darah manusia.
lembu di samping darah manusia.
Pada dasarnya semua nyamuk
Pada dasarnya semua nyamuk Anopheles Anopheles spsp baik vektor maupun baik vektor maupun bukan vektor lebih menyukai darah binatang. Di daerah pedesaan yang bukan vektor lebih menyukai darah binatang. Di daerah pedesaan yang terdapat ternak, aktivitas nyamuk lebih banyak ditemukan di dalam kandang terdapat ternak, aktivitas nyamuk lebih banyak ditemukan di dalam kandang dan sekitarnya. Di daerah yang tidak ada ternak maka sebagian besar vektor dan sekitarnya. Di daerah yang tidak ada ternak maka sebagian besar vektor atau sebasar >75% tertangkap menggigit orang maupun hinggap di dalam atau sebasar >75% tertangkap menggigit orang maupun hinggap di dalam rumah, hanya sebagian kecil (25%) tertangkap di kandang dan sekitarnya. rumah, hanya sebagian kecil (25%) tertangkap di kandang dan sekitarnya. (Depkes RI, 2003:43)
(Depkes RI, 2003:43)
Dalam pelaksanaan penangkapan nyamuk peneliti hanya bisa Dalam pelaksanaan penangkapan nyamuk peneliti hanya bisa mengoleksi sedikit nyamuk, hal ini dikarenakan keterbatasan peneliti dalam mengoleksi sedikit nyamuk, hal ini dikarenakan keterbatasan peneliti dalam
waktu pengumpulan nyamuk yang hanya dilakukan selama 6 jam dan waktu pengumpulan nyamuk yang hanya dilakukan selama 6 jam dan beberapa kelemahan kolektor dalam menangkap nyamuk, misalnya kolektor beberapa kelemahan kolektor dalam menangkap nyamuk, misalnya kolektor memakai
memakai lotionlotion atau atau hand bady hand bady pada saat penangkapan berlangsung pada saat penangkapan berlangsung sehingga sulit untuk nyamuk hinggap dan menghisap darah hospesnya.
sehingga sulit untuk nyamuk hinggap dan menghisap darah hospesnya. Hasil penangkapan nyamuk
Hasil penangkapan nyamuk Anopheles Anopheles dewasa di lokasi penelitian dewasa di lokasi penelitian dengan menggunakan umpan orang selama 6 jam penangkapan dari jam 18. dengan menggunakan umpan orang selama 6 jam penangkapan dari jam 18.
00
00-24.-24. 0000 ditemukan sebagian besar aktifitas menggigitnya pada jam 21. ditemukan sebagian besar aktifitas menggigitnya pada jam 21. 0000 --22.
22.0000. Pada jam ini kebanyakan orang dalam kondisi tidur walaupun ada juga. Pada jam ini kebanyakan orang dalam kondisi tidur walaupun ada juga sebagian masyarakat yang masih melakukan aktifitas seperti kegiatan ronda sebagian masyarakat yang masih melakukan aktifitas seperti kegiatan ronda desa untuk keamanan, belajar, menonton acara televisi dan lain sebagainya. desa untuk keamanan, belajar, menonton acara televisi dan lain sebagainya. Kondisi ini jika dikaitkan dengan pengendalian nyamuk dewasa, agar Kondisi ini jika dikaitkan dengan pengendalian nyamuk dewasa, agar dapat terhindar dari gigitan nyamuk
dapat terhindar dari gigitan nyamuk Anopheles Anopheles spsp dan dapat mengurangi dan dapat mengurangi populasi dari nyamuk
populasi dari nyamuk Anopheles Anopheles spsp, disarankan menggunakan kelambu, disarankan menggunakan kelambu berisektisida, obat nyamuk atau
berisektisida, obat nyamuk atau reppelant reppelant pada saat tidur. Untuk masyarakat pada saat tidur. Untuk masyarakat yang masih melakukan aktifitas di luar rumah maupun di dalam rumah pada yang masih melakukan aktifitas di luar rumah maupun di dalam rumah pada jam
jam 21.21.0000-22.-22.0000 di sarankan dapat menggunakan di sarankan dapat menggunakan reppelantreppelant atauatau menggunakan pakaian dengan lengan panjang (baju dan celana) agar dapat menggunakan pakaian dengan lengan panjang (baju dan celana) agar dapat terhindar dari gigitan nyamuk
terhindar dari gigitan nyamuk Anopheles sp Anopheles sp.. 5.1.3 Kebiasaan Istirahat Nyamuk
5.1.3 Kebiasaan Istirahat Nyamuk
A nopheles Anopheles ss pp
Kebiasaan istirahat nyamuk
Kebiasaan istirahat nyamuk Anopheles Anopheles beristirahat di dalam rumahberistirahat di dalam rumah (endophilic)
(endophilic) dan ada juga yang beristirahat di luar rumah dan ada juga yang beristirahat di luar rumah (exophilic).(exophilic). (Soedarto, 2011:98) Setelah menggigit, selama menunggu waktu (Soedarto, 2011:98) Setelah menggigit, selama menunggu waktu
pematangan telur, nyamuk betina akan berkumpul di tempat-tempat dimana pematangan telur, nyamuk betina akan berkumpul di tempat-tempat dimana terdapat kondisi yang optimum bagi setiap jenis nyamuk beristirahat, setelah terdapat kondisi yang optimum bagi setiap jenis nyamuk beristirahat, setelah itu akan bertelur dan kemudian menggigit lagi. Biasanya nyamuk betina itu akan bertelur dan kemudian menggigit lagi. Biasanya nyamuk betina setelah
setelah mengigit mengigit orang orang atau atau hewan, hewan, nyamuk nyamuk tersebut tersebut akan akan beristirahatberistirahat selama 2-3 hari, pada bagian dalam rumah di tempat tempat yang gelap dan selama 2-3 hari, pada bagian dalam rumah di tempat tempat yang gelap dan lembab, sedangkan di luar rumah istirahat di semak-semak, kandang ternak, lembab, sedangkan di luar rumah istirahat di semak-semak, kandang ternak, gua, lubang yang lembab, dan tempat yang gelap. (Depkes RI, 2004:31)
gua, lubang yang lembab, dan tempat yang gelap. (Depkes RI, 2004:31) Keberadaan
Keberadaan Anopheles Anopheles spsp di Desa Keluru dan Desa Jujun, dengandi Desa Keluru dan Desa Jujun, dengan kondisi lingkungan yang tidak jauh berbeda sangat mendukung sebagai kondisi lingkungan yang tidak jauh berbeda sangat mendukung sebagai tempat hinggap atau istirahat nyamuk. Adanya persawahan, perbukitan tempat hinggap atau istirahat nyamuk. Adanya persawahan, perbukitan dengan pepohonan yang teduh, semak-semak dan berbagai kandang ternak dengan pepohonan yang teduh, semak-semak dan berbagai kandang ternak di sekitar pemukiman dapat membuktikan adanya vektor malaria yaitu di sekitar pemukiman dapat membuktikan adanya vektor malaria yaitu nyamuk
nyamuk Anopheles sp. Anopheles sp.
Hasil penangkapan nyamuk
Hasil penangkapan nyamuk Anopheles Anopheles spsp di lokasi penelitian dengan di lokasi penelitian dengan metode
metode resting collectionresting collection istirahat di dinding (Dd) dan sekitar kandang (Kd) istirahat di dinding (Dd) dan sekitar kandang (Kd) hanya di temukan satu spesies nyamuk yaitu
hanya di temukan satu spesies nyamuk yaitu Anopheles Anopheles letiferletifer sebanyaksebanyak 11 ekor nyamuk
ekor nyamuk.. NyamukNyamuk Anopheles Anopheles letiferletifer merupakan satu-satunya spesiesmerupakan satu-satunya spesies Anopheles
Anopheles yang tertangkap di lokasi penelitian dengan metode yang tertangkap di lokasi penelitian dengan metode restingresting collection
collection sekitar kandang ditemukan pada jam 22. sekitar kandang ditemukan pada jam 22.0000-23.-23.0000, sedangkan di, sedangkan di dinding rumah tidak ditemukan keberadaan spesies
dinding rumah tidak ditemukan keberadaan spesies Anopheles. Anopheles. Ini Ini menandakan bahwa
menandakan bahwa Anopheles Anopheles letifer letifer di daerah penelitian bersifat di daerah penelitian bersifat exophilic exophilic atau lebih cenderung beristirahat di luar rumah maupun di kandang hawan. atau lebih cenderung beristirahat di luar rumah maupun di kandang hawan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang di lakukan oleh Shinta, Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang di lakukan oleh Shinta, et.al.
et.al. (2012) yang hanya menemukan(2012) yang hanya menemukan Anopheles Anopheles sundaicussundaicus dan dan Anopheles Anopheles letifer
letifer luar rumah sekitar kandang ternak yang terdapat kubangan dan rawa-luar rumah sekitar kandang ternak yang terdapat kubangan dan rawa-rawa yang di tumbuhi pohon bakau di bagian tepinya.
rawa yang di tumbuhi pohon bakau di bagian tepinya. 5.1.4 Kepadatan Nyamuk
5.1.4 Kepadatan Nyamuk
A A nophnopheles seles s pp
Nyamuk
Nyamuk Anopheles Anopheles spsp dari 4 lokasi penangkapan selama 12 hari dari 4 lokasi penangkapan selama 12 hari penelitian hanya dapat terkumpul sebanyak 3 ekor nyamuk. Nyamuk penelitian hanya dapat terkumpul sebanyak 3 ekor nyamuk. Nyamuk Anopheles
Anopheles yang tertangkap dengan umpan orang yang tertangkap dengan umpan orang (Human biting collection)(Human biting collection) berjumlah 2 ekor nyamuk dan 1 ekor nyamuk tertangkap dengan metode berjumlah 2 ekor nyamuk dan 1 ekor nyamuk tertangkap dengan metode hinggap atau istirahat di kandang
hinggap atau istirahat di kandang (resting collection)(resting collection). Dari total nyamuk. Dari total nyamuk tersebut ditemukan 1 (satu) spesies nyamuk
tersebut ditemukan 1 (satu) spesies nyamuk Anopheles Anopheles yaitu yaitu Anopheles Anopheles letifer
letifer ..
Kondisi lingkungan Desa Jujun dan Desa Keluru tidak jauh berbeda Kondisi lingkungan Desa Jujun dan Desa Keluru tidak jauh berbeda dengan dua desa lainnya yaitu Desa Koto Dian dan Desa Koto Agung, hal ini dengan dua desa lainnya yaitu Desa Koto Dian dan Desa Koto Agung, hal ini dapat dilihat dengan dijumpainya kandang ternak, ladang-ladang, dapat dilihat dengan dijumpainya kandang ternak, ladang-ladang, persawahan, kubangan, dan sumber mata air di sekitar lokasi penelitian, persawahan, kubangan, dan sumber mata air di sekitar lokasi penelitian, yang dapat menjadi tempat perkembangbiakan dan tempat hinggap vektor yang dapat menjadi tempat perkembangbiakan dan tempat hinggap vektor malaria. Hasil penelitian membuktikan bahwa adanya vektor malaria nyamuk malaria. Hasil penelitian membuktikan bahwa adanya vektor malaria nyamuk Anopheles letifer
Anopheles letifer di lokasi penelitian khususnya Desa Jujun dan Desa Keluru. di lokasi penelitian khususnya Desa Jujun dan Desa Keluru. Oleh karena itu, wilayah ini sangat memungkinkan terjadinya kepadatan Oleh karena itu, wilayah ini sangat memungkinkan terjadinya kepadatan nyamuk
nyamuk Anopheles Anopheles spsp sebagai sebagai vektor vektor penularan penularan malaria. malaria. Menurut Menurut DepkesDepkes RI, (2007:34) Kepadatan nyamuk di pengaruhi oleh topografi daerah, adanya RI, (2007:34) Kepadatan nyamuk di pengaruhi oleh topografi daerah, adanya
sumber makanan nyamuk, tempat hinggap atau istirahat nyamuk dan tempat sumber makanan nyamuk, tempat hinggap atau istirahat nyamuk dan tempat perkembangbiakan nyamuk.
perkembangbiakan nyamuk. Anopheles letifer
Anopheles letifer di temukan pada dua lokasi penangkapan yaitu Desa di temukan pada dua lokasi penangkapan yaitu Desa Keluru dan Desa Jujun. Hasil penangkapan
Keluru dan Desa Jujun. Hasil penangkapan An.letifer An.letifer di lokasidi lokasi penelitianpenelitian dengan menggunakan metode istirahat di dinding dan sekitar kandang dengan menggunakan metode istirahat di dinding dan sekitar kandang (resting collection)
(resting collection) berbeda dengan menggunakan metode umpan badan berbeda dengan menggunakan metode umpan badan (Human biting collection)
(Human biting collection) karena untuk mengetahui informasi tentangkarena untuk mengetahui informasi tentang kepadatan nyamuk/
kepadatan nyamuk/Man Bitting RateMan Bitting Rate,, Anopheles Anopheles mana yang paling banyakmana yang paling banyak kontaknya dengan manusia atau nyamuk mana yang paling banyak mengigit kontaknya dengan manusia atau nyamuk mana yang paling banyak mengigit orang maka hasil tangkapan nyamuk dengan umpan orang
orang maka hasil tangkapan nyamuk dengan umpan orang (Human Biting(Human Biting collection)
collection) yang dapat dihitung dengan rumus yang dapat dihitung dengan rumus Man bitting rateMan bitting rate (MBR). (MBR). (Depkes RI,1985:81)
(Depkes RI,1985:81)
Hasil survei di empat lokasi penelitian Wilayah Kerja Puskesmas Hasil survei di empat lokasi penelitian Wilayah Kerja Puskesmas Jujun membuktikan bahwa, di lokasi penelitian ditemukan 2 ekor nyamuk Jujun membuktikan bahwa, di lokasi penelitian ditemukan 2 ekor nyamuk yang tertangkap dengan metode umpan badan
yang tertangkap dengan metode umpan badan (Human biting collection)(Human biting collection) dengan
dengan total total rata-rata (MBR=0,028). rata-rata (MBR=0,028). Desa Desa Jujun Jujun dan dan Desa Desa KeluruKeluru merupakan desa dengan kasus tertinggi dari desa lainnya, namun merupakan desa dengan kasus tertinggi dari desa lainnya, namun berdasarkan hasil hitungan kepadatan nyamuk menggunakan rumus MBR berdasarkan hasil hitungan kepadatan nyamuk menggunakan rumus MBR Desa Jujun memiliki kepadatan rendah dengan (MBR=0,014) di bawah, Desa Jujun memiliki kepadatan rendah dengan (MBR=0,014) di bawah, rata-rata begitu juga dengan Desa Keluru yang memiliki kepadatan rendah rata begitu juga dengan Desa Keluru yang memiliki kepadatan rendah dengan (MBR=0,014) di bawah rata-rata.
Rendahnya kepadatan nyamuk
Rendahnya kepadatan nyamuk Anopheles Anopheles letifer letifer di Desa Jujun dan di Desa Jujun dan Desa Keluru di mungkinkan karena kejadian malaria di Desa Jujun dan Desa Desa Keluru di mungkinkan karena kejadian malaria di Desa Jujun dan Desa Keluru tidak termasuk dalam kategori kasus malaria AMI
Keluru tidak termasuk dalam kategori kasus malaria AMI HighHigh, melainkan, melainkan memiliki ketegori kasus malaria AMI
memiliki ketegori kasus malaria AMI MediumMedium. Sehingga tingginya kasus. Sehingga tingginya kasus malaria di Desa Jujun dan Desa Keluru tidak diikuti dengan tinggi kepadatan