Bounding attachment dapat dimulai pada saat persalinan memasuki kala IV,
dengan cara diadakan kontak antara ibu-ayah-anak yang berada dalam ikatan kasih sayang. Menurut Brazelton (1978), Bounding merupakan suatu ketertarikan mutual, pertama antar individu, misalnya orang tua dan anak pada saat pertama kali ketemu.
individu dengan individu yang lain. Menurut Nelson & May (1996), attachment
merupakan ikatan antara individu meliputi pencurahan perhatian serta adanya hubungan emosi dan fisik yang akrab.
Menurut Klaus, Kennel (1992), Bounding attachment bersifat unik, spesifik dan bertahan lama. Ikatan orang tua terhadap anaknya dapat terus berlanjut bahkan selamanya walau dipisah oleh jarak dan waktu dan tanda-tanda keberadaan secara fisik tidak terlihat.
Menurut Saxton dan Pelikan (1996), Bounding adalah suatu langkah untuk mengungkapkan perasaan afeksi (kasih sayang) oleh ibu kepada bayinya segera setelah lahir, sedangkan attachment adalah interaksi antara ibu dan bayi secara spesifik sepanjang waktu.
Jadi menurut Maternal Neonatal Health, Bounding attachment adalah kontak dini secara langsung antara ibu dan bayi setelah proses persalinan, dimulai pada saat persalinan kala III sampai dengan post partum ( Muslihatun 2010).
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi berhasil atau tidaknya proses Bounding Attachment
1) Kesehatan Emosional orang tua
Orang tua mengharapkan kehadiran sang anak dalam kehidupannya tentu akan memberikan respon emosi yang berbeda dengan orang tua yang tidak menginginkan kelahiran bayi tersebut.respon emosi yang positif dapat membantu terjadinya bounding attachment ini.
2). Tingkat kemampuan, komunikasi dan keterampilan untuk merawat anak.
Dalam berkomunikasi dan keterampilan merawat anak, oraang tua satu dengan orang tua yang lain tentu tidak sama tergantung dengan kemampuan yang dimiliki
masing-masing. Semakin cakap orang tua dalam merawat bayinya maka akan semakin mudah pula bounding attachment terwujud.
3). Dukungan sosial seperti keluarga, teman dan pasangan.
Dukungan keluarga, teman terutama dari pasangan merupakan faktor yang juga penting untuk diperhatikan karena dengan adanya dukungan dari orang-orang terdekat akan memberikan suatau semangat/ dengan dorongan positif yang kuat bagi ibu untuk memberikan kasih sayang penuh kepada bayinya.
4). Kedekatan antara Orang tua dan anak
Dengan menggunakan metode rooming in kedekatan antara kedua orang tua dan anak akan terjalin secara langsung dan menjadi cepatnya ikatan batin terwujud diantara keduanya.
5) Kesesuaian antara Orang tua dan anak ( keadaan anak, jenis kelamin)
Anak akan lebih mudah diterima oleh anggota keluarga yang lain ketika keadaan anak sehat/normal dan jenis kelamin sesuai dengan yang diharapkan.
c. Cara Untuk Melakukan Bounding Attachment
1). Sentuhan
Sentuhan, atau indra praba, dipakai secara ekstensif oleh orang tua dan pengasuh lain sebagai suatu sarana untuk mengenali bayi baru lahir dengan cara mengeksplorasi tubuh bayi dengan ujung jarinya. Penelitian telah menemukan suatu pola sentuhan yang hampir sama yakni suatu pengasuh memulai eksplorasi jari tangan kebagian kepala dan tungkai kaki.
Tidak lama kemudian pengasuh mamakai telapak tangannya untuk mengelus badan bayi dan akhirnya memeluk dengan tangannya ( Rubin, 1963; Kennel, 1982; Tulman, 1985). Gerakan ini dipakai untuk menenangkan bayi.
2) Kontak Mata
Ketika bayi baru lahir mampu secara fungsional mempertahankan kontak mata, orang tua dan bayi akan menggunakan lebih banyak waktu untuk saling memandang. Beberapa ibu mengatakan, dengan melakukan kontak mata mereka merasa lebih dekat dengan bayinya
3). Suara
Saling mendengar dan meresponi suara antara orang tua dan bayinya juga penting. Orang tua menunggu tangisan pertama bayinya dengan tegang, sedangnkan bayi akan menjadi tanang dan berpaling kearah orang tua mereka saat orang tua mereka berbicara dengan suara bernada tinggi.
4). Aroma
Perilaku lain yang terjalin antara orang tua dan bayinya ialah respon terhadap aroma/bau masing-masing. Ibu mengetahui bahwa setiap anak memiliki aroma yang unik (Porter, Cernoch, Perrly, 1983). Sementara itu bayi belajar dengan cepat untuk membedakan aroma susu ibunya (Stainto, 1985).
5). Gaya Bahasa
Bayi baru lahir bergerak-gerak sesuai dengna struktur pembicaraan orang dewasa. Bayi menggoyangkan tangan, mengangkat kepala, menendang-nendangkan kaki, seperti sedang berdansa mengikuti nada suara orang tuanya. Entrainment terjadi saat anak mulai berbicara. Irama ini berfungsi memberi umpan balik positif kepada orang tua dan menegakana suatu pola komunikasi efektif yang positif.
6) Rawat Gabung
Rawat gabung meruapakan salah satu cara yang dapat dilakukan agar anatara ibu dan bayi terjalin proses lekat (early infant mother bounding) akibat sentuhan badan antara ibu dan bayinya. Hal ini sangat mempengaruhi perkembangan sikologis bayi
selanjutnya. Karena kehangatan tubuh itu merupakan stimulasi mental yang mutlak dibutuhkanoleh bayi. Bayi yang merasa aman dan terlindung, merupakan dasar terbentuknya rasa percaya diri dikemudian hari.
7). Inisiasi Dini
Setelah bayi lahir dengan segera bayi ditempatkan diatas ibu. ia akan merangkak dan mencari puting susu ibunya dengan demikian dia melakukan reflek sucking.
d. Prinsip-prinsip dan upaya meningkatkan bounding attachment
1) Dilakukan segera (menit pertama jam pertama). 2) Sentuhan orang tua pertama kali.
3) Adanya ikatan yang baik dan sistematis berupa kedekatan orang tua dan anak. 4) Kesehatan emosional orang tua.
5) Terlibat memberikan hubungan dan proses persalinan. 6) Persiapan Post Natal Care sebelumnya.
7) Adaptasi.
8) Tingkat kemampuan, komunikasi, dan keterampilan untuk merawat anak. 9) Kontak sedini mungkin sehingga dapat membantu dalam memberi kehangatan
pada bayi, menurunkan rasa sakit ibu, serta memberi rasa nyaman. 10) Fasilitas untuk kontak lebih lama.
11) Penekanan pada hal-hal positif. 12) Perawat maternitas khusus (bidan)
13) Libatkan anggota keluarga lainnya atau dukungan sosial dari keluarga teman dan pasangan.
14) Informasi bertahap mengenai bounding attachment Dilakukan segera (menit pertama jam pertama).
e. Manfaat bounding attachment
1) Bayi merasa dicintai, diperhatikan, mempercayai,menumbuhkan sikap sosial. 2) Bayi merasa aman, berani mengadakan eksplorasi.
Namun menurut Klaus, kennel (1982) ada beberapa keuntungan fisiologis yang dapat diperoleh dari kontak dini
a) Kadar oksitosin dan prolaktin meningkat. b) Reflek mengisap dilakukan dini.
c) Pembentukan kekebalan aktif dimulai.
d) Mempercepat proses ikatan antara orang tua dan anak (Body warm (kehangatan tubuh); waktu pemberian kasih sayang; stimulasi hormonal).
3) Akan sangat berpengaruh positif pada pola prilaku dan kondisi psikologis bayi kelak
f. Hambatan bounding attacment
1) Kurangnya support sistem. 2) Ibu dengan resiko (ibu sakit).
3) Bayi dengan resiko (bayi prematur, bayi sakit, bayi dengan cacat fisik). 4) Kehadiran bayi yang tidak diinginkan.
g. Peran bidan dalam mendukung terjadinya bounding attachment
1). Membantu menciptakan terjadinya ikatan antara ibu dan bayi dalam jam pertama pasca kelahiran .
2). Memberikan dorongan pada ibu dan keluarga untuk memberikan respon positif tentang bayinya baik melalui sikap ucapan maupun tindakan.
3). Sewaktu pemeriksaan ANC bidan selalu mengingatkan ibu untuk menyentuh dan meraba perutnya yang semakin membesar.
5). Ketika dalam kondisi yang tidak memungkinkan untuk melaksanakan salah satu cara bounding attachment dalam beberapa saat setelah kelahiran hendaknya bidan tidak benar-benar memisahkan ibu dan bayi melainkan bidan mampu untuk mengundang rasa penasaran ibu untuk mengetahui keadaan bayi dan ingin segera memeluk bayinya. Pada kasus bayi atau ibu beresiko, ibu dapat tetap melakukanj bounding attachment ketika ibu memberi ASI bayinya atau ketika mengunjungi bayi di ruang perinatal.
h. Tahap-Tahap Bounding attachment
1) Perkenalan (acquintance), dengan melakukan kontak mata, menyentuh berbicara, dan mengeksplorasi segera setelah mengenal bayi nya.
2) Bounding (keterikatan)
3) Attachment, perasaan sayang yang mengikat individu dengan individu lain. Menurut Klaus, kenell (1982), bagian penting dari iktan ialah perkenalan
i. Elemen-elemen bounding attachment
1) Sentuhan
Sentuhan, atau indra praba, dipakai secara ekstensif oleh orang tua dan pengasuh lain sebagai suatu sarana untuk mengenali bayi baru lahir dengan cara mengeksplorasi tubuh bayi dengan ujung jarinya. Penelitian telah menemukan suatu pola sentuhan yang hampir sama yakni suatu pengasuh memulai eksplorasi jari tangan kebagian kepala dan tungkai kaki.
Tidak lama kemudian pengasuh mamakai telapak tangannya untuk mengelus badan bayi dan akhirnya memeluk dengan tangannya ( Rubin, 1963; Kennel, 1982; Tulman, 1985). Gerakan ini dipakai untuk menenangkan bayi.
2) Kontak mata
Ketika bayi baru lahir mampu secara fungsional mempertahankan kontak mata, orang tua dan bayi akan menggunakan lebih banyak waktu untuk saling memandang. Beberapa ibu mengatakan, dengan melakukan kontak mata mereka merasa lebih dekat dengan bayinya (Kennel,1982).
3) Suara
Saling mendengar dan meresponi suara antara orang tua dan bayinya juga penting. Orang tua menunggu tangisan pertama bayinya dengan tegang, sedangnkan bayi akan menjadi tanang dan berpaling kearah orang tua mereka saat orang tua mereka berbicara dengan suara bernada tinggi.
4) Aroma
Perilaku lain yang terjalin antara orang tua dan bayinya ialah respon terhadap aroma/bau masing-masing. Ibu mengetahui bahwa setiap anak memiliki aroma yang unik (Porter, Cernoch, Perrly, 1983). Sementara itu bayi belajar dengan cepat untuk membedakan aroma susu ibunya (Stainto, 1985).
5) Entrainment
Bayi baru lahir bergerak-gerak sesuai dengna struktur pembicaraan orang dewasa. Bayi menggoyangkan tangan, mengangkat kepala, menendang-nendangkan kaki, seperti sedang berdansa mengikuti nada suara orang tuanya. Entrainment terjadi saat anak mulai berbicara. Irama ini berfungsi memberi umpan balik positif kepada orang tua dan menegakana suatu pola komunikasi efektif yang positif.
6) Bioritme
Anak yang belum lahir atau baru lahir dapat dikatakan senada dengan ritme alamiah ibunya. Untuk itu, salah satu tugas bayi baru lahir ialah ritme personal
(Bioritme). Orang tua dapat membantu proses ini dengan memberi kasih sayang yang konsisten dan dengan memanfaatkan waktu saat bayi mengembangkan prilaku yang responsif. Hal ini dapat meningkatkan interaksi sosial dan kesempatan bayi untik belajar
j. Repon ayah dan keluarga
Sebagai ayah baru peran ayah tidak kurang rumitnya dibandingkan peran istri. Tentu sang ayah tidak mengadung sibayi selama sembilan bulan, tetapi harus membuat penyesuaian secara fisik dan emosi ketika watu persalina semakin dekat dan persiapan untuk bayi menjadi penting sekali. Disatu pihak ssang ayah mungkin merasa seolah-olah tidak ada hubungan dengan persalinan tetapi pada sisi lain adalah bayinya juga.
Ketika bayi akhirnya lahir, sang ayah mungkin merasa sangat lega dan juga gembira serta gugup. Suatu menyaksikan kelahiran bayinya perasaan komitmen dan cinta membanjir kepermukaan menghilangkan kekhawatiran bahwa sang ayah tidak akan pernah mempunyai keterikatan dengan bayinya. Sang ayah juga merasakan penghargaan yang besar dan cinta kepada istri lebih dari pada sebelumnya. Pada waktu yang sama, merenungkan tanggung jawab untuk merawat bayi ini selama dua puluh tahun kedepan dapat membuat sang ayah lemah.
Pendekatan terbaik adalah menjadi ayah seaktif mungkin, misalnya, saat isrinya melahirkan dirumahsakit, ayah mungkin ditempatkan didalam ruang rawat gabungsampai waktunya membawa bayi nya pulang kerumah. Ini akan membantu ayah merasa tidak seperti penonton tetapi lebih sebagai eserrta aktif.ayah akan mengenal bayinya dari permulaan juga memungkinkan ayah berbagi pengalaman emosional dengan istrinya.
Tidak ada alasan mengapa seorang ayah tidak mampu melaksanakan pekerjaan sehari-hari mengurus rumah tangga dan anak sebaik itu. Reaksi orang tua dan keluarga terhadap bayi yang baru lahir\, beda-beda hal ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, diantaranya reaksi emosi maupun pengalaman.masalah yang lain juga dapat berpengaruh, misalnya pada jumlah anak, keadaan ekonomi, dan lain-lain. Respon yang mereka perlihatkan pada bayi yang baru lahir ada yang pisitif dan ada juga yang negatif.
1) Respon positif
Respon positif dapat ditunjukan dengan:
a) Ayah dan keluarga menyambut kelahiran byinya dengan bahagia.
b) Ayah bertambah giat bekerja untuk memenuhi kebutuhan bayi dengan baik c) Ayah dan keluarga melibatkan diri dalam perawatan bayi.
d) Persasaan sayang terhadap ibu yang telah melahirkan bayi. 2) Respon negatif
a) Kelahiran bayi tidak diinginkan keluarga karena jenis kelamin yang tidak sesuai dengan keinginan.
b) Kurang berbahagia karena kegagalan KB (Keluarga berencana)
c) Perawatan ibu pada bayi yang berlebihan yang menyebabkan ayah kurang perhatian.
d) Faktor ekonomi mempengaruhi perasaan kurang senang atau kekhawatiran dalam membina keluarga karena kecemasan dalam biaya hidupnya.
e) Rasa malu baik bagi ibu dan keluarga karena anak lahir cacat
f) Anak yang dilahirkan merupakan hasil hubungan zina, sehingga menimbulkan rasa malu danaib bagi keluarganya.
k. Perilaku otang tua yang dapat mempengaruhi ikatan kasih sayang antara orang tua terhadap bayi baru lahir
1) Prilaku memfasilitasi
a) Menatap, mencari ciri khas anak, b) Kontak mata
c) Memberikan perhatian
d) Menganggaap anak sebagai individu yang unik e) Menganggap anak sebagai anggota keluarga f) Memberikan senyuman
g) Berbicara ataupun bernyanyi
h) Menunjukkan kebanggaan pada anak i) Mengajak anak pada acara keluarga
j) Memahami prilaku anak dan memenuhi kebutuhan anak k) Bereaksi positif terhadap prilaku anak.
2) Prilaku penghambat
a) Menjauh dari anak, tidak memperdulikan kehadirannya, menghindar, menolak untuk menyentuh anak.
b) Tidak menempatkan anak sebagai anggota keluarga yang lain, tidak memberikan nama pada anak.
c) Menganggap anak sebagai sesuatu yang tidak disukai. d) Tidak menggenggam jarinya.
e) Ter buru-buru dalam menyusui.
l. Respon orang tua terhadap bayinya dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu ;
1) Faktor internal
Yang termasuk faktor internal antara lain genetika, kebudayaan yang mereka praktekkan dan menginternalisasikan dalam diri mereka, moral dan nilai, kehamilan sebelumnya, pengalaman yang terkait, pengidentifikasikan diri mereka sendiri mereka sendiri sebagai orang tua, keinginan menjadi orang tua yang telah diimpikan dan efek pelatihan selama kehamilan.
2) Faktor eksternal
Yang termasuk faktor eksternal antara lain perhatian yang diterima selama kehamilan, melahirkan dan post partum, sikap dan prilaku pengunjung dan apakah bayi terpisah dari orang tua selama satu jam pertama dan hari-hari dalam kehidupannya.
m. Kondisi yang mempengaruhi sikap orang tua terhadap bayi
1) Kurang kasih sayang
2) Persaingan tugas sebagai orang tua
Orang tua yang sudah mempunyai pengalaman merawat anak-anaknya lebih yakin melaksanakan peran orang tua dari pada mereka yang tidak mempunyai pengalaman merawat anak-anak.
3) Pengalaman melahirkan
Sikap ibu pada bayi akan lebih menyenangkan kalau pengalaman melahirkan relative lebih mudah daripada pengalaman lahir yang lama, sukar dan disertai komplikasi fisik.
4) Kondisi fisik ibu setelah melahirkan
Semakin cepat kesehatan ibu pulih setelah melahirkan, semakin menyenangkan sikapnya terhadap bayi dan semakin yakin ia pada kemampuan untuk melaksanakan peran ibu secara memuaskan.
5) Cemas tentang biaya
6) Cacat atau kelainan pada bayi 7) Penyesuaian diri bayi pasca natal 8) Tangisan bayi
BAB III
KERANGKA KONSEP