• Tidak ada hasil yang ditemukan

Budidaya Sayuran Dataran Rendah

VIII. TEKNIS BUDIDAYA

8.2. Budidaya Sayuran Dataran Rendah

Cabe merah (Capsicum annum) merupakan salah satu jenis sayuran penting yang bernilai ekonomis tinggi dan cocok untuk dikembangkan di daerah tropika seperti di Indonesia. Cabe sebagian

21

besar digunakan untuk konsumsi rumah tangga dan sebagiannya untuk ekspor dalam bentuk kering, saus, tepung dan lainnya. Komoditi tersebut banyak diusahakan di lahan kering baik dataran tinggi maupun dataran rendah. Cabe merah dapat dibudidayakan di dataran rendah maupun dataran tinggi, pada lahan sawah, pekarangan atau tegalan dengan ketinggian 0-1000 m dpl. Tanah yang baik untuk pertanaman cabe adalah yang berstruktur remah atau gembur, subur, banyak mengandung bahan organik, pH tanah antara 6-7.

Kandungan air tanah juga perlu diperhatikan. Tanaman cabe yang dibudidayakan di sawah sebaiknya ditanam pada akhir musim hujan, sedangkan di tegalan ditanam pada musim hujan. Beberapa varietas cabe non hibrida spesifik dataran rendah yang dihasilkan Badan Litbang Pertanian antara lain:

No Nama Varietas Potensi Hasil (ton/ha) Panjang diameter buah (cm/cm) Ketahanan terhadap penyakit Ketahanan terhadap hama Adaptasi

1 Tombak-1 (K) 19-22 13/1,5 Antraknos Lalat buah DT – DR 2 Tombak-2 (K) 11 9,8/1,3 Antraknos Lalat buah DT – DR 3 Cemeti-1 (K) 8,5 12/0,8 Antraknos Lalat buah DT – DR 4 Tampar-1 (K) 14,3 15,6/0,7 Layu + Antrknos - - 5 Tampar-2 (K) 15,5 13,2/1,3 Layu + Antrknos - - 6 Kriting Bkt

Tinggi 30 18/0,1 Antraknos busuk +

Batang - - 7 Laris (B) 12 14,5/0,9 Antraknos + busuk daun - DR – DT 8 Tanjung-1 (K) 18,5 10,9/1,2 - Tungau DR – DT 9 Tanjung-2 (B) 19,5 11,2/1,3 Antraknos - DR – DT 10 Lembang-1 (K) 19 11,2/1,3 Antraknos - DM – DT

22

Tahapan Budidaya

Penanganan Bibit Cabe di KBI BPTP Bengkulu

Persemaian

• Untuk memperoleh bibit yang baik umumnya dilakukan penyemaian benih di tempat persemaian, kemudian dilakukan penyapihan

(pembumbungan) sebelum ditanam di lapangan. • Tempat persemaian diberi naungan atap plastik transparan, dan

atap menghadap ke timur.

• Media persemaian terdiri dari campuran tanah, kompos, dan sekam (1:1:1), diayak sehingga mendapatkan struktur tanah yang halus dan masukkan dalam plastik persemaian ukuran 6 x 10 cm.

• Benih dimasukkan di tengah media persemaian kemudian ditutupi tipis tanah halus dan disiram. Lalu ditutupi lagi dengan daun pisang atau karung basah.

• Setelah benih berkecambah (7-8 hari) tutup daun pisang atau karung dibuka.

• Penyiraman dilakukan secukupnya tidak terlalu basah atau kering. • Setelah membentuk 2 helai daun (12-14 hari) bibit disemprot

dengan insektisida berbahan aktif fipronil 50 gr/l, dosis penyemprotan 0,5 ml per liter

• Persemaian juga disiangi dengan cara mencabut gulma yang tumbuh.

• Bibit yang tampak terserang hama atau penyakit dibuang dan dimusnahkan.

• Sebelum dipindah ke lapangan atau media tanam, dilakukan penguatan bibit dengan cara membiarkan bibit menerima langsung sinar matahari dan mengurangi penyiraman secara bertahap. Penguatan bibit dilakukan selama 7 hari.

• Bibit siap ditanam setelah berumur 3-4 minggu. Bibit tersebut sudah membentuk 4-6 helai daun, dan tinggi 5-10 cm.

23

Penyiapan Lahan Bedengan

• Untuk lahan pekarangan: lahan diolah sedalam 30-40 cm sampai gembur, dibuat bedengan dengan lebar 1-1,2 m, tinggi 30 cm, jarak antar bedeng 30 cm. Dibuat garitan-garitan atau lubang tanam dengan jarak tanam (50-60 cm) x (40-50 cm).

Polybag

Komposisi media tanam terdiri dari tanah : kompos : sekam dengan perbandingan 2:2:1. Penggunaan sekam bertujuan untuk memperbaiki drainase sehingga air tidak tergenang dalam polybag. Polybag yang dipakai berukuran 35 cm x 35 cm yang telah diberi lubang kemudian media diisi sebanyak ¾ dari volume polybag lalu disiram dan dibiarkan selama 5-7 hari agar media tanam lebih siap.

Penanaman

• Pemilihan waktu tanam yang tepat sangat penting, terutama berhubungan dengan ketersediaan air, curah hujan, temperatur, dan gangguan hama/penyakit.

• Pada penanaman polybag dapat ditanam dua bibit.

• Pada lahan bedengan waktu tanam yang baik pada awal musim hujan, Sebelum tanam, garitan-garitan yang telah disiapkan diberi pupuk kandang atau kompos, dengan cara dihamparkan pada garitan. Di atas pupuk kandang atau kompos diletakkan sebagian pupuk buatan, kemudian diaduk dengan tanah.

• Bedengan kemudian disiram dengan air sampai kapasitas lapang (lembab tapi tidak becek).

• Penanaman sebaiknya dilakukan pada sore hari, satu-dua tanaman per lubang.

Pemulsaan

ƒ Penggunaan mulsa pada budidaya cabe merupakan salah satu usaha untuk memberikan kondisi lingkungan pertumbuhan yang baik.

ƒ Mulsa dapat memelihara struktur tanah tetap gembur, memelihara kelembaban dan suhu tanah. Juga akan mengurangi pencucian hara, menekan gulma dan mengurangi erosi tanah.

ƒ Mulsa plastik hitam perak dapat digunakan untuk penanaman cabe, dipasang sebelum tanam cabe.

24

ƒ Penggunaan mulsa plastik hitam perak dapat meningkatkan hasil cabe, mengurangi kerusakan tanaman karena hama trips dan tungau, dan menunda insiden virus.

ƒ Penggunaan mulsa jerami setebal 5 cm (10 ton/ha) juga dapat meningkatkan hasil cabe, tetapi mulsa jerami sebaiknya digunakan pada musim kemarau, dipasang 2 minggu setelah tanam.

Pemeliharaan Tanaman

• Selain pupuk kandang/kompos, dapat ditambahkan pupuk kimia dalam jumlah terbatas misalnya NPK (10 gram) dilarutkan dalam 1 liter air. Pupuk dikocorkan sebanyak 1 gelas air mineral kecil (250 ml) per polybag/lubang tanam, diusahakan tidak terkena batang tanaman. Tanaman di pupuk 1 kali setiap 2 minggu.

• Selain pemupukan sebaiknya dilakukan pewiwilan, pengajiran dan pengikatan, penyiraman, penyiangan serta pengendalian hama dan penyakit.

• Pewiwilan dilakukan terhadap tunas samping yang muncul sebelum pembungaan agar tanaman tumbuh besar terlebih dahulu. Ajir ditancapkan dalam polybag disamping tanaman pada jarak 10 cm dari pangkal batang. Pengikatan dilakukan pada ajir membentuk angka “8“ sehingga tidak menghambat pertumbuhan batang. Pengikatan dilakukan pada ajir sebanyak tiga simpul setiap tanaman yaitu: dibawah cabang Y pada umur 10-15 hst, diatas cabang Y umur 30-40 hst dan pada waktu pembesaran buah 50-60 hst. • Penyiraman dilakukan setiap hari.

• Penyiangan dilakukan bersamaan dengan pemupukan yaitu setiap 2 minggu sekali dengan mencabut rumput/gulma di sekitar tanaman cabe.

• Hama yang dominan menyerang adalah kutu daun, thrips dan lalat buah sedangkan penyakit yang timbul diantaranya layu bakteri dan virus mozaik yang menyebabkan stagnasi dan kematian tanaman. Untuk mengendalikan hama lalat buah dapat digunakan perangkap yang telah diolesi oleh lem yang mengandung “eugenol“ untuk menarik lalat buah yang ditempatkan setiap sudut lokasi pertanaman cabe dalam polybag.

25

Panen

• Cabe merah dapat di panen pertama kali pada umur 70-75 hari setelah tanam untuk dataran rendah dengan interval panen 3-7 hari.

• Buah rusak yang disebabkan oleh lalat atau antraknosa segera dimusnahkan.

• Buah yang akan dijual segar dipanen matang. Buah yang dikirim untuk jarak jauh dipanen waktu buah matang hijau. Buah yang akan dikeringkan dipanen setelah matang penuh.

• Tempat penyimpanan harus kering, sejuk dan cukup sirkulasi udara.

26 Analisis Usaha tani cabe per hektar

Harga URAIAN Volume Satuan Total A Biaya Produksi 1 Benih (sachet) 18 85,000 1,530,000 Pupuk 10,618,478 Organik (kg) 10,000 500 5,000,000 Urea (kg) 500 1,960 980,000 TSP (kg) 250 2,400 600,000 Dolomit (kg) 2,500 500 1,250,000 2 KCl (kg) 250 4,600 1,150,000 Obat 4,637,500 insektisida (ml) 7,000 400 2,800,000 3 fungisida (ml) 5,250 350 1,837,500

Biaya variabel lain 9,475,000

Mulsa (gulung) 20 435,000 8,700,000

bambu 70 10,000 700,000

4

tali rafia (gulung) 5 15,000 75,000

Tenaga Kerja (HOK) 24,000,000

Olah Tanah 82 60,000 4,920,000 Tanam 35 60,000 2,100,000 Pemupukan 25 60,000 1,500,000 Penyemprotan 80 60,000 4,800,000 5 Panen 178 60,000 10,680,000 Total A 48,730,978 Nilai Produksi B - Produksi buah (kg) 26,000 10,000 260,000,000 Total B 42,675,000

C Nilai Pendapatan (B-A) 211,269,022

Nilai Efisiensi R/C 5.34 B/C 4.34 ROI 253% D BEP (RP/kg) 1874.3 Sumber: literature Keterangan: Populasi Tanaman = 20,000 Jarak Tanam (cm) = 60 x 70

Biaya Produksi (Rp/pohon) = 2,436.55

Produktivitas (kg/pohon) = 1.3

Penerimaan (Rp/pohon) = 13,000.00

Pendapatan (Rp/pohon) = 10,563.45

27

b. Tomat

Tomat (Solanum lycopersicum syn. Lycopersicum esculentum) adalah tumbuhan dari keluarga Solanaceae. Tomat merupakan tanaman semusim, dapat tumbuh setinggi 1 sampai 3 meter. Tanaman ini dapat diusahakan di dataran rendah maupun dataran tinggi. Persyaratan tumbuhnya: tanahnya gembur, porus dan subur, tanah liat yang sedikit mengandung pasir dan pH antara 5 – 6; curah hujan 750-1250 mm/tahun, serta kelembaban cukup.

Tahapan Budidaya

Persemaian

• Siapkan media tanam yang merupakan campuran tanah, pupuk kandang, dan sekam dengan perbandingan 1:1:1, ayak dengan saringan kasar.

• Masukkan dalam polybag plastik ukuran 6 X 10 cm.

• Selama dalam persemaian lakukan penyiraman setiap sore hari. • Masukkan benih satu per satu, tutup dengan karung basah selama 3

hari.

• Setelah benih berumur 8-10 hari di persemaian, pilih bibit yang baik, tegar dan sehat dan pindahkan dari rumah semai untuk mendapatkan sinar matahari langsung.

Tanam

• Siapkan bedengan lebar 120-160 cm untuk barisan ganda dan 40-50 cm untuk barisan tunggal, panjang disesuaikan kondisi lahan. • Buatlah parit selebar 20-30 cm diantara bedengan dengan

kedalaman 30 cm untuk pembuangan air.

• Campurkan kompos yang telah disiapkan, pada setiap lubang tanam yang disiapkan.

28

• Apabila menggunakan polybag, siapkan media tanam, tanah 2 bagian, kompos 2 bagian dan sekam 1 bagian dicampur merata. Isikan sampai ¾ bagian dan bibit ditanam.

• Apabila ditanam di bedengan, pindahkan bibit tanaman yang telah berumur 3 minggu dengan jarak tanam 60 X 60 cm dalam barisan.

Pemeliharaan

• Sebagai stimulant pertumbuhan, berikan tambahan pupuk NPK 1 gelas air mineral dilarutkan dalam 1 ember air. Siramkan 1 gelas air mineral larutan pupuk NPK di sekitar tanaman, lakukan hal yang sama setelah 2 minggu.

• Pada saat tanaman mulai berbunga dapat dipupuk dengan gandasil B sesuai anjuran dalam label.

• Apabila dijumpai jamur, atau terjadi serangan daun, lakukan penyemprotan dengan pestisida nabati (larutan daun sirsak) atau larutan Trico G sesuai anjuran dalam label, atau 1 genggam Trico G dan 1 genggam guladilarutkan dalam 1 liter air (1 ember kecil) dan siramkan di seputar tanaman.

• Lakukan penyiraman setiap hari.

Panen

• Tomat dapat di panen pertama kali pada umur 70-75 hari setelah tanam untuk dataran rendah dengan interval panen 3-7 hari.

• Buah rusak yang disebabkan oleh lalat atau antraknosa segera dimusnahkan.

• Buah yang akan dijual segar dipanen matang. Buah yang dikirim untuk jarak jauh dipanen waktu buah matang hijau. Buah yang akan dikeringkan dipanen setelah matang penuh.

• Tempat penyimpanan harus kering, sejuk dan cukup sirkulasi udara.

29 Analisis Rekomendasi Usahatani Tomat/ha

Harga URAIAN Volume Satuan Total A Biaya Produksi 1 Benih (gr) 220 17,500 3,850,000 Pupuk 5,501,000 Organik (kg) 9,000 500 4,500,000 Urea (kg) 220 1,200 264,000 TSP (kg) 50 1,600 80,000 2 Dolomit (kg) 438 1,500 657,000 Obat 431,250 Furadan (kg) 25.00 9,250.00 231,250.00 3 insektisida (ml) 200,000.0 Lain-lain 4,400,000 4 bambu 22,000 200 4,400,000

5 Tenaga Kerja (HOK) 9,843,750

Total biaya 24,026,000 Nilai Produksi 109,375,000 Produksi buah/daun (kg) 43,750 2,500 109,375,000 Nilai Pendapatan 85,349,000 Nilai Efisiensi R/C 4.55 B/C 3.55 ROI 355% BEP produksi 9,610.40 BEP harga 549 Keterangan: Jarak tanam (cm) = 60x70

Populasi per hektar (tanaman) = 23,810

Biaya produksi per polibag (Rp) = 2000

Produksi per polibag (Kg) = 1.84

Harga jual (Rp/kg) = 2500

Penerimaan per polibag (Rp) = 4,594

Pendapatan per polibag (Rp) = 2,594

BEP harga per polibag (Rp/kg) = 1,088

30

c. Kangkung

Kangkung (Ipomoea reptans) terdiri dari 2 jenis, yaitu kangkung darat dan Kangkung air yang tumbuh secara alami di sawah, rawa atau parit-parit. Kangkung air memiliki ciri berbunga putih kemerah-merahan, batang berwarna hijau dan berdaun besar, dan memiliki biji lebih sedikit daripada kangkung darat. Kangkung darat memiliki ciri bunga berwarna putih bersih, batang berwarna putih kehijau-hijauan, batang dan daun lebih kecil daripada kangkung air dan lebih banyak berbiji daripada kangkung air.

Ada beberapa varietas Kangkung antara lain Bangkok LP1, Serimpi, Large Leaf, Kangkung Grand, Kangkung Bisi, Kangkung Sutera, dan Kangkung Bisi.

Kangkung dapat tumbuh pada tanah lempung sampai lempung berpasir, gembur dan mengandung bahan organik, dengan pH tanah optimum 5,5 - 6,5. Kangkung dapat hidup dengan baik pada tanah dengan ketinggian 50 - 500 m di atas permukaan laut (dpl), lokasi terbuka, dan memperoleh sinar matahari langsung. Namun demikian kangkung juga bisa ditanam di tanah rawa yang drainase airnya tidak lancar.

Tahapan Budidaya

Penanaman Kangkung dalam Bedengan

Persiapan Lahan

Tanah dibersihkan dari gulma dan dicangkul sedalam ± 20 cm untuk membalik dan memecah agregat tanah. Buat bedengan dengan lebar 100 cm, tinggi 25-30 cm dan panjang menyesuaikan lahan. Dibedengan ditambahkan pupuk kandang/ kompos sebanyak 1 Kg/m2.

31

Penanaman

• Dibuat alur-alur melintang pada bedengan dengan menggunakan sebilah bambu atau kayu. Kedalaman alur 1,5 - 2 cm, jarak antar alur 10-15 cm.

• Tanam benih di alur yang sudah dibuat dengan cara menebar benih di lubang alur dengan kerapatan 1 – 2 biji per cm.

• Timbun alur penanaman dengan tanah tipis (0,5 cm). Pemeliharaan

• Periksa tanaman setiap hari.

• Setiap hari dilakukan penyiraman sebanyak 2 kali pada pagi dan sore hari.

• Perlu dilakukan penyiangan pada umur tanaman 7 HST.

• Sebagai tambahan, lakukan pemupukan dengan pupuk urea sebanyak 2 Kg/100 m2 pada umur tanaman 7 HST.

Panen

Panen dilakukan dengan mencabut batang kangkung hingga akar pada umur tanaman 20 - 30 HST. Lakukan panen pada sore hari, pada bedengan 10 m2 diperkirakan akan menghasilkan 16 kg setiap panen.

32 Analisis Rekomendasi Usahatani Kangkung

Harga URAIAN Volume Satuan Total A Biaya Produksi 1 Benih (kg) 40 35,000 1,400,000 Pupuk 5,840,000 Organik (kg) 10,000 500 4,800,000 SP-36 (kg) 100 2,000 200,000 Urea (kg) 100 1,800 180,000 2 KCl 100 6,600 660,000

Tenaga Kerja (HOK) 8,125,000

Olah Tanah 52 60,000 3,125,000 Tanam 26 30,000 780,000 Pemupukan 2 30,000 60,000 3 Panen 208 20,000 4,160,000 Total biaya 15,365,000 Nilai Produksi Produksi daun (kg) 20,000 2,000 40,000,000 Nilai Pendapatan 24,635,000 Nilai Efisiensi R/C 2.60 B/C 1.60 ROI 160% BEP (RP/kg) 768.3 BEP Produksi 7,682.5 Keterangan: Jarak tanam = 15 x 5 cm

Populasi per hektar = 1,333,333

Populasi per bedeng = 2,667

Biaya produksi per bedeng (ukuran 20 m2) = 30,730

Penerimaan per bedeng = 80,000

Pendapatan per bedeng = 49,270

Harga jual (Rp/kg) = 2,000

Produksi per bedeng (kg) = 40

BEP harga / bedeng = 768.25

33

d. Bayam

Bayam merupakan tanaman sayuran yang dikenal dengan nama ilmiah Amaranthus spp. Kata "amaranth" dalam bahasa Yunani berarti "everlasting" (abadi). Tanaman bayam dipromosikan sebagai bahan pangan sumber protein, terutama untuk negara-negara berkembang.

Jenis bayam budidaya dibedakan 2 macam yaitu: Bayam cabut dan Bayam Tahun. Bayam dapat tumbuh sepanjang tahun, dimana saja baik di dataran rendah, maupun di dataran tinggi. Pertumbuhan paling baik pada tanah subur dan banyak sinar matahari. Suhu yang paling baik 25oC - 35oC dan pH tanah antara 6-7. Waktu tanam terbaik pada awal musim hujan atau pada awal musim kemarau.

Varietas bayam yang banyak dibudidayakan dan mempunyai nilai komersil yang tinggi antara lain: Cummy, Green, Lake, Strayful, varietas bayam unggul ada 7 macam; Giti Hijau, Giti Merah, Maksi, Raja, Betawi, Skop dan Hijau. Sedangkan Varietas bayam cabut unggul adalah Cempaka 10 dan Cempaka 20.

Benih

• Bayam dikembangkan melalui biji.

• Biji bayam yang dijadikan benih harus cukup tua (± umur 3 bulan) biji dipanen pada waktu musim kemarau dan hanya dipilih tandan yang sudah tua.

• Tandan harus dijemur beberapa hari kemudian biji dirontokkan dan dipisahkan dari sisa-sisa tanaman.

• Benih yang baik untuk tanaman bayam adalah: berasal dari tanaman yang sehat, bebas Hama Penyakit, daya kecambah 80 %, dan memiliki kemurnian yang tinggi.

• Benih bayam yang tua dapat disimpan selama satu tahun. Benih bayam tidak memiliki masa Dormansi.

• Kebutuhan benih adalah sebanyak 5-10 Kg/ha atau 0.5-1 gr/m2. Tahapan Budidaya

Persiapan Lahan

• Lahan dicangkul sedalam 20-30 cm supaya gembur.

• Buat bedengan dengan arah membujur dari Barat ke Timur agar mendapatkan cahaya penuh, Lebar bedengan sebaiknya 100-150 cm dengan tinggi 25-30 cm sedangkan untuk panjang bedengan disesuaikan dengan kondisi lahan. Jarak antar bedengan 20-30 cm.

34

• Pemberian pupuk kandang dilakukan bersamaan dengan pengolahan tanah. Jumlah pupuk kandang 1 kg/m2.

Tanam

Penanaman atau penaburan benih bayam dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu;

• Ditabur langsung diatas bedengan. Sebelum benih disebar perlu dicampurkan dengan abu atau pasir kering dengan perbandingan 1 bagian benih: 10 bagian abu atau pasir kering dengan tujuan agar penaburan benih merata dan tidak bertumpuk-tumpuk.

• Ditebar pada larikan/barisan dengan jarak 10-15 cm pada garitan yang dibuat menurut baris sepanjang bedengan. Benih yang sudah ditabur segera ditutup tanah tipis secara merata kemudian disiram dengan menggunakan gembor penyiraman dilakukan setiap pagi dan sore hari kecuali hari hujan.

• Disemai terlebih dahulu. Keuntungannya tanaman dapat tumbuh dengan baik karena benih diperoleh secara seleksi untuk ditanam. Jarak tanam untuk bayam yang disemaikan adalah antara 60x50 cm atau 80x40 cm jarak tanam dapat disesuaikan dengan tingkat kesuburan tanah.

Pemeliharaan Tanaman • Penjarangan dan Penyulaman

Apabila saat menyebar benih secara langsung di lapangan tidak merata sehingga pertumbuhan jadi mengelompok maka perlu dilakukan penjarangan sekaligus panen perdana.

• Apabila tanaman bayam dihasilkan dari benih yang disemai maka dilakukan penyulaman jika ada yang mati/terserang penyakit.

• Penyiangan, dilakukan apabila tumbuh gulma atau rumput liar lainya. Penyiangan dilakukan bersamaan penggemburan tanah. • Penyiraman

Pada fase awal pertumbuhan, sebaiknya penyiraman dilakukan rutin dan intensif 1-2 kali sehari, terutama dimusim kemarau. Waktu yang paling baik untuk penyiraman tanaman bayam adalah pagi dan sore hari dengan menggunakan alat bantu Gembor agar siramannya merata. Untuk tanaman muda membutuhkan air 4 liter/m2/hari dan menjelang dewasa membutuhkan air sekitar 8 liter/m2/hari.

35

Penyiraman Tanaman Bayam

• Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)

Jenis hama yang sering menyerang tanaman bayam diantaranya; Ulat Daun, Kutu Daun, Penggorok Daun, Belalang dan Lalat yang dapat dikendalikan dengan pestisida nabati.

Panen

• Bayam cabut biasanya dipanen apabila tinggi tanaman kira-kira 15 – 20 cm yaitu pada umur 3 – 4 minggu setelah tanam.

• Tanaman dicabut dengan akarnya atau dipotong pangkalnya, tanaman yang masih kecil diberi kesempatan untuk tumbuh membesar, sehingga panen bayan identik dengan penjarangan. • Sedangkan bayam petik biasanya mulai dapat dipanen pada umur

36 Analisis Rekomendasi Usahatani Bayam per Hektar

Harga URAIAN Volume Satuan Total A Biaya Produksi 1 Benih (kg) 10 70,000 700,000 Pupuk 7,370,000 Kandang (kg) 10,000 500 5,000,000 Urea (kg) 250 1800 450,000 SP-36 (kg) 300 2000 600,000 2 KCl 200 6600 1,320,000

Tenaga Kerja (HOK) 5,980,000

Olah Tanah 104 30,000 3,120,000 Tanam 26 30,000 780,000 3 Panen 104 20,000 2,080,000 Total biaya 14,050,000 Nilai Produksi Produksi daun (kg) 20,750 2,000 41,500,000 Nilai Pendapatan 27,450,000 Nilai Efisiensi R/C 2.95 B/C 1.95 ROI 195% BEP (RP/kg) 677.1 BEP Produksi 7,025 Keterangan Jarak tanam = 10 x 20

Populasi per hektar = 500,000

Populasi per bedeng = 1,000

Biaya produksi per bedeng (ukuran 20 m2) = 28,100

Produksi per bedeng (kg) = 41.5

Harga jual (Rp/kg) = 2000

Penerimaan per bedeng = 83,000

Pendapatan per bedeng = 54,900

BEP harga / bedeng = 677

BEP produksi/ bedeng = 14.05

e. Terung

Terung merupakan sejenis tumbuhan yang dikenal sebagai sayur-sayuran dan ditanam untuk dimanfaatkan sebagai bahan makanan. Terung dikenal dengan nama ilmiah Solanum melongena L. adalah merupakan tanaman asli daerah tropis yang cukup dikenal di Indonesia. Sebagai salah satu sayuran pribumi, buah terung hampir selalu ditemukan di pasar tani atau pasar tradisional dengan harga yang relatif murah.

37

Tahapan Budidaya

Persemaian

• Untuk memperoleh bibit yang baik umumnya dilakukan penyemaian benih di tempat persemaian, kemudian dilakukan penyapihan

(pembumbungan) sebelum ditanam di lapangan. • Tempat persemaian diberi naungan atap plastik transparan, dan

atap menghadap ke timur.

• Media persemaian terdiri dari campuran tanah, kompos, dan sekam (1:1:1), diayak sehingga mendapatkan struktur tanah yang halus dan masukkan dalam plastik persemaian ukuran 6 x 10 cm.

• Benih dimasukkan di tengah media persemaian kemudian ditutupi tipis tanah halus dan disiram. Lalu ditutupi lagi dengan daun pisang atau karung basah.

• Setelah benih berkecambah (7-8 hari) tutup daun pisang atau karung dibuka.

• Penyiraman dilakukan secukupnya tidak terlalu basah atau kering. • Setelah membentuk 2 helai daun (12-14 hari) bibit disemprot

dengan insektisida berbahan aktif fipronil 50 gr/l, dosis penyemprotan 0,5 ml per liter.

• Persemaian juga disiangi dengan cara mencabut gulma yang tumbuh.

• Bibit yang tampak terserang hama atau penyakit dibuang dan dimusnahkan.

• Sebelum dipindah ke lapangan atau media tanam, dilakukan penguatan bibit dengan cara membiarkan bibit menerima langsung sinar matahari dan mengurangi penyiraman secara bertahap. Penguatan bibit dilakukan selama 7 hari.

• Bibit siap ditanam setelah berumur 3-4 minggu. Bibit tersebut sudah membentuk 4-6 helai daun, dan tinggi 5-10 cm.

Penyiapan Lahan Bedengan

• Untuk lahan pekarangan: lahan diolah sedalam 30-40 cm sampai gembur, dibuat bedengan dengan lebar 1-1,2 m, tinggi 30 cm, jarak antar bedeng 30 cm. Dibuat garitan-garitan atau lubang tanam dengan jarak tanam (50-60 cm) x (40-50 cm).

Polybag

• Komposisi media tanam terdiri dari tanah: kompos : sekam dengan perbandingan 2:2:1. Penggunaan sekam bertujuan untuk

38

memperbaiki drainase sehingga air tidak tergenang dalam polybag. Polybag yang dipakai berukuran 35 cm x 35 cm yang telah diberi lubang kemudian media diisi sebanyak ¾ dari volume polybag lalu disiram dan dibiarkan selama 5-7 hari agar media tanam lebih siap.

Penanaman

• Pemilihan waktu tanam yang tepat sangat penting, terutama berhubungan dengan ketersediaan air, curah hujan, temperatur, dan gangguan hama/penyakit.

• Pada penanaman polybag dapat ditanam dua bibit.

• Pada lahan bedengan waktu tanam yang baik pada awal musim hujan, Sebelum tanam, garitan-garitan yang telah disiapkan diberi pupuk kandang atau kompos, dengan cara dihamparkan pada garitan. Di atas pupuk kandang atau kompos diletakkan sebagian pupuk buatan, kemudian diaduk dengan tanah.

• Bedengan kemudian disiram dengan air sampai kapasitas lapang (lembab tapi tidak becek).

• Penanaman sebaiknya dilakukan pada sore hari, satu – dua tanaman per lubang.

Pemeliharaan Tanaman

• Pemupukan; selain pupuk kandang/kompos, dapat ditambahkan pupuk kimia dalam jumlah terbatas misalnya NPK (10 gram) dilarutkan dalam 1 liter air. Pupuk dikocorkan sebanyak 1 gelas air mineral kecil (250 ml) per polybag/lubang tanam, diusahakan tidak terkena batang tanaman. Tanaman di pupuk 1 kali setiap 2 minggu. • Selain pemupukan sebaiknya dilakukan pewiwilan, pengajiran dan

pengikatan, penyiraman, penyiangan serta pengendalian hama dan penyakit.

• Pewiwilan dilakukan terhadap tunas samping yang muncul sebelum pembungaan agar tanaman tumbuh besar terlebih dahulu. Ajir ditancapkan dalam polybag disamping tanaman pada jarak 10 cm dari pangkal batang. Pengikatan dilakukan pada ajir membentuk angka “8“ sehingga tidak menghambat pertumbuhan batang. Pengikatan dilakukan pada ajir sebanyak tiga simpul setiap tanaman yaitu: dibawah cabang Y pada umur 10-15 hst, diatas cabang Y umur 30-40 hst dan pada waktu pembesaran buah 50 – 60 hst. • Penyiraman dilakukan setiap hari.

39

• Penyiangan dilakukan bersamaan dengan pemupukan yaitu setiap 2 minggu sekali dengan mencabut rumput/gulma di sekitar tanaman terung.

Panen

Buah pertama dapat dipetik setelah umur 3-4 bulan tergantung dari jenis varietas:

- Ciri-ciri buah siap panen adalah ukurannya telah maksimum dan masih muda.

- Waktu yang paling tepat pagi atau sore hari.

- Cara panen buah dipetik bersama tangkainya dengan tangan atau alat yang tajam.

- Pemetikan buah berikutnya dilakukan rutin tiap 3-7 hari sekali dengan cara memilih buah yang sudah siap dipetik.

40 Analisis Rekomendasi Usahatani Terong Ungu/ha

Dokumen terkait