• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

B. Hasil Analisis dan Pembahasan 1.Analisis Deskriptif

4) Suku Bunga Simpanan Berjangka 1 Bulan dengan Jumlah Deposito Mudharabah

penelitian yang dilakukan oleh Husni (2009:16) menyimpulkan variabel SWBI berhubungan positif dengan DPK. Hal ini bisa dijelaskan bahwa jika nilai SBIS meningkat maka nilai jumlah Deposito Mudharabah akan meningkat.

4) Suku Bunga Simpanan Berjangka 1 Bulan dengan Jumlah Deposito Mudharabah

Berdasarkan persamaan regresi diatas, Suku Bunga Simpanan Berjangka 1 Bulan (X3) = -2.707E9 maksudnya adalah jika setiap kenaikan 1% suku bunga simpanan berjangka 1 bulan

(X3) akan menyebabkan menurunnya jumlah deposito

mudharabah (Y) sebesar 27,07 Triliun. Dari hasil uji hipotesis menunjukan bahwa tingkat signifikansi variabel suku bunga simpanan berjangka 1 bulan α (0,000 < 0,05). Sedangkan nilai t

103

hitung X3 = -3,868 dan t tabel sebesar 1,671 (df (n – k) 60 – 4 = 56, α = 0,05), sehingga -t hitung < -t tabel (-3,183 < -1,671). Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel suku bunga simpanan berjangka 1 bulan berpengaruh terhadap jumlah deposito mudharabah. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Haron dan Norafifah (2000), Raditya (2007), Erik (2006), Delvin (2010), Ani dan Wasilah (2010) dan Widiastama (2006) menyimpulkan bahwa suku bunga deposito mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap deposito mudharabah. Hal ini menunjukkan bahwa sifat nasabah untuk mendepositokan dananya di bank adalah karena keuntungan semata.

Dilihat dari keuntungan yang menjanjikan oleh setiap bank, kalau pada bank konvensional sendiri dilihat dari tingkat suku bunga tersebut, jika tingkat suku bunga bank konvensional lebih tinggi dari bagi hasil, maka nasabah memilih untuk menyimpan danaya di bank konvensional atau risiko

displacement fund (pengalihan dana dari bank syariah ke bank konvensional). Terlihat dari penelitian ini dimana terbukti suku bunga berpengaruh negatif pada jumlah deposito mudharabah

104 5) Pengaruh Inflasi dengan Jumlah Deposito Mudharabah

Berdasarkan persamaan regresi diatas, inflasi (X4) =

-2.228E8maksudnya adalah jika setiap kenaikan 1% inflasi (X4) akan menyebabkan menurunnya jumlah deposito mudharabah

(Y) sebesar 2,23 Triliun. Hasil uji hipotesis menunjukan bahwa tingkat signifikansi variabel Inflasi α (0,007 < 0,05). Sedangkan nilai t hitung X4 = -3,868 dan t tabel sebesar 1,671 (df (n – k) 60 – 4 = 56, α = 0,05), sehingga t hitung < t tabel (2,806 < -1,671). Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel suku bunga simpanan berjangka 1 bulan berpengaruh terhadap jumlah deposito mudharabah. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Ani dan Wasilah (2010) yang menyimpulkan bahwa inflasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan jumlah deposito mudharabah berjangka 1 bulan. Hal ini dikarenakan pada saat terjadi inflasi masyarakat mampu mempertahankan tingkat konsumsinya dan melindunginya dari ketidak pastian atau fluktuatif di masa depan sehingga justru akan meningkatkan jumlah simpanannya di bank syariah.

105 BAB V

PENUTUP

A.Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap pengaruh jumlah bagi hasil deposito mudharabah, tingkat imbalan SBIS, suku bunga simpanan berjangka 1 bulan dan inflasi terhadap jumlah deposito mudharabah, menggunakan data time series oleh PT. Bank Syariah Mandiri pada tahun 2007-2011. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linear berganda, dari pembahasan yang telah diuraikan di atas berdasarkan data yang penulis peroleh dari penelitian sebagaimana yang telah dibahas dalam skripsi ini maka, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan analisis regresi berganda dengan menggunakan uji-F (secara simultan) dapat disimpulkan bahwa variabel jumlah bagi hasil deposito

mudharabah, tingkat imbalan SBIS, suku bunga simpanan berjangka 1 bulan dan inflasi berpengaruh signifikan terhadap jumlah deposito

mudharabah dengan probabilitas sebesar 0,000 dan F-hitung sebesar 33,529.

2. Berdasarkan analisis regresi berganda dengan menggunakan uji-t (secara parsial) dapat disimpulkan bahwa:

a) variabel jumlah bagi hasil deposito mudharabah berpengaruh signifikan terhadap jumlah deposito mudharabah. Dengan nilai signifikan α (0,000 < 0,05) dan t hitung > t tabel (8,378 > 1,671).

106

b) variabel tingkat imbalan SBIS berpengaruh signifikan terhadap jumlah deposito mudharabah. Dengan nilai signifikan α (0,037 < 0,05) dan t hitung > t tabel (2,140 > 1,671).

c) variabel suku bunga simpanan berjangka 1 bulan berpengaruh signifikan terhadap jumlah deposito mudharabah. Dengan nilai signifikan α (0,000 < 0,05) dan -t hitung < -t tabel (-3,868 < -1,671). d) variabel inflasi berpengaruh signifikan terhadap jumlah deposito

mudharabah. Dengan nilai signifikan α (0,007 < 0,05) dan -t hitung < -t tabel (-2,806 < -1,671).

3. Nilai RSquare atau nilai koefisien determinasi adalah sebesar 68,8% dari variabel dependen yaitu deposito mudharabah dapat dijelaskan oleh variabel independen yaitu jumlah bagi hasil deposito mudharabah, tingkat imbalan SBIS, suku bunga simpanan berjangka 1 bulan dan inflasi sedangkan sisanya yaitu sebesar 31,2% dijelaskan oleh faktor lain diluar variabel yang diteliti seperti Capital Adequacy Ratio, Financing to Deposit Ratio, Return On Asset, PDB, tingkat pengangguran, BI rate, kurs, ukuran bank dan lainnya.

B.IMPLIKASI

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka terdapat beberapa implikasi yang perlu memperoleh penekanan. Hasil penelitian ini merupakan informasi yang perlu dipertimbangkan oleh bank syariah, akademis dan nasabah. Peneliti menyarankan untuk diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

107

1. Bank Syariah

Dengan adanya temuan bahwa jumlah bagi hasil deposito

mudharabah, tingkat imbalan SBIS, suku bunga simpanan berjangka 1 bulan dan inflasi berpengaruh terhadap jumlah deposito mudharabah

dengan tingkat kontribusi yang berbeda-beda. Di kalangan praktisi perbankan syariah, masih sedikit kalangan yang memperhatikan instrumen internal yang justru mereka anggap kurang diperhatikan oleh para nasabah dalam menentukan pilihannya terhadap perbankan syariah. Tingkat imbalan SBIS memang tidak ditampilkan secara langsung ke muka masyarakat, akan tetapi laporan yang disediakan oleh Bank Indonesia dalam publikasinya sedikit banyak membawa pengaruh kepada masyarakat dalam menentukan pilihannya terhadap perbankan syariah. Performa perbankan syariah dapat diukur dari variabel tersebut, oleh karena itu bagi para praktisi diharapkan mampu untuk meningkatkan kinerja perbankannya secara positif dengan tujuan apabila dihitung dalam skala nasional, performa perbankan syariah secara keseluruhan pun akan menjadi positif dengan ukuran diatas. Hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk evaluasi perkembangan sistem perbankan syariah khususnya Bank Syariah Mandiri serta sebagai bahan awal kajian dalam menentukan metode kebijakan moneter sistem syariah

2. Bagi Nasabah

Dengan adanya temuan bahwa bahwa jumlah bagi hasil deposito

108

bulan dan inflasi berpengaruh terhadap jumlah deposito mudharabah

dengan tingkat kontribusi yang berbeda-beda. Variabel inflasi merupakan ukuran minat menabung nasabah, dengan menabung tentunya inflasi dapat ditekan secara bersama – sama. Akan tetapi dalam memilih jenis perbankan tentunya banyak faktor yang dipertimbangkan. Dalam perbankan syariah misalnya, nasabah melihat besarnya bagi hasil yang diberikan bank syariah tersebut selain itu nasabah juga masih terpengaruh oleh besarnya suku bunga yang diberikan bank konvensional sebagai pemicu mereka menyimpan uangnya dibank tersebut. Penelitian ini diharapkan menjadi informasi yang akan menambah wawasan dan pengetahuan bagi nasabah bank. Sehingga dapat dijadikan pedoman sebagai pengambilan keputusan dalam berinvestasi yang dapat memberikan tingkat keuntungan yang sesuai dengan harapan investor.

3. Bagi Akademisi

Penelitian ini akan menambah kepustakaan di bidang manajemen perbankan dan dapat dijadikan sebagai bahan bacaan untuk menambah wawasan pengetahuan, khususnya tentang jumlah deposito mudharabah. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya memperbanyak jumlah variabel dari faktor internal maupun eksternal bank, misalnya: Capital Adequacy Ratio,

Financing to Deposit Ratio, Return On Asset, PDB, tingkat pengangguran, BI rate, kurs, ukuran bank dan lainnya. Selain itu juga bisa dengan menambah instrumen pembiayaan bank syariah seperti pembiayaan bagi hasil, pembiayaan jual beli, pembiayaan sewa.

109

Dokumen terkait