• Tidak ada hasil yang ditemukan

Buta Warna

Dalam dokumen RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (Halaman 40-51)

PETUNJUK BELAJAR

K. B.2: HUKUM MENDEL

3. Buta Warna

Gen buta warna terpaut pada kromosom X dan bersifat resesif (c). Gen normal (C) bersifat dominan terhadap gen buta warna (c). Gen buta warna akan berpengaruh dan menyebabkan buta warna ketika tidak bersama dengan gen normal (C). Maka kemungkinan genotipe yang dapat terjadi sebagai berikut.

o XcY : pria buta warna o XCY : pria normal o XCXC : wanita normal

o XCXc : wanita pembawa sifat buta warna (karier) o XcXc : wanita buta warna

Jadi jika seorang pria buta warna menikah dengan wanita normal, kemungkinan keturunannya adalah sebagai berikut.

Hasilnya adalah XCXc yaitu wanita normal tetapi karier (membawa sifat) buta warna dan XCY yaitu pria dengan penglihatan normal. Coba kamu buat diagram perkawinan jika seorang pria buta warna menikah dengan wanita normal tetapi karier buta warna.

4. Hemofili

Hemofili ialah penya kit keturunan pada manusia yang menyebabkan darah sukar membeku ketika terjadi luka. Hal ini disebabkan karena tidak adanya faktor pembeku darah. Hemofili diwariskan melalui kromosom X

dengan gen bersifat resesif terhadap gen normal (H). Gen H dan gen h tersebut terpaut pada kromosom X, bukan kromosom Y. Hemofili akan muncul jika gen h tidak bersama gen H. Sehingga pria yang menderita hemofili akan memiliki kromosom seks dengan genotipe XhY. Wanita hemofili tidak dijumpai karena bersifat letal (mati dalam kandungan).

Genotipe yang mungkin terjadi ialah sebagai berikut.

o XHY : pria normal o XhY : pria hemofili o XHXH : wanita normal

o XHXh : wanita pembawa sifat hemofili (karier hemofili) o XhXh : wanita hemofili (bersifat letal/mati)

Jika seorang wanita normal karier menikah dengan pria normal, akan diperoleh keturunan sebagai berikut.

Fenotipe F1 adalah:

o XHXH : wanita normal

o XHXh : wanita karier hemofili o XHY : pria normal

o XhY : pria hemofili

Dari diagram di atas, tampak bahwa fenotipe yang dihasilkan adalah 75%

normal dan 25% hemofili. Yang berfenotipe normal (75%) terdiri dari satu orang wanita normal, satu orang pria normal, dan satu orang wanita normal karier.

5. Talasemia

Thalasemia merupakan kelainan genetik (penyakit genetik) yang disebabkan rendahnya kemampuan pembentukkan hemoglobin (terjadi karena gangguan salah satu rantai globin). Thalasemia menyebabkan kemampuan eritrosit dalam mengangkut oksigen rendah (anemia). Fenotif yang dihasilkan adalah:

o ThTh = penderita (Thalasemia mayor) = mati o Thth = normal heterozigot (Thalasemia minor) o thth = normal

6. Jari Lebih (Polidaktili)

Polidaktili ditentukan oleh gen

dominan P, sedang alelnya resesif p

menentukan jari normal. Penderita polidaktili mempunyai jari tangan atau jari kaki (atau jari tangan dan kaki) lebih dari 5.

Gambar 4. Bentuk sel eritrosit penderita thalasemia

Gambar 5. Hasil foto rontgen polidaktili

Colour blindness atau lebih tepat lagi Color Vision Deficiency atau CVD yang di katakan sebagai buta warna yakni suatu kondisi ketika sel-sel retina mata tidak mampu merespon warna sebagaimana mestinya. Hal ini menyebabkan gangguan persepsi wana pada daya penglihatan. Penderita buta warna biasanya mengalami kesulitn dalam memaknai warna merah, hijau, biru dan warna-warna turunan dari ketiga warna dasar tersebut.

Sel saraf di retina terdiri atas:

1. sel batang (rod) yan peka terhadap hitam dan putih

2. sel kerucut (cone) yang peka terhadap warna lainnya. Buta warna terjadi ketika reseptor cahaya di retina mengalami perubahan, terutama sel kerucut.

INFO SAINS

Gambar 6. Sel kerucut pada retina mata

Normalnya, sel kerucut (cone) di retina mata mempunyai spectrum terhadap tiga warna dasar, yaitu merah, hijau, dan biru. Orang yang sel-sel kerucutnya sensitive untuk ketiga waran tersebut dikatakan normal. Namun pada orang tertentu, mungkin hanya ada dua atau tidak ada sel kerucut yang sensitive terhadap warna-warna tersebut. Maka orang tersebut dikatakan sebagai penderita buta warna.

Adakah anda seorang colour blindness atau buta warna? Jangan risau, buta warna bukanlah anda seorang yang cacat. Beberapa kelebihan seorang yang buta warna yang tidak dimiliki orang normal ini akan membuat anda bangga. Tahukah anda apakah kelebihan seorang yang di katakan ''BUTA WARNA'' ini? Berikut adalah jawabannya:

1. Dapat melihat dan berjalan di waktu malam gelap.

2. Dapat lihat objek tersembunyi yang tak dapat dilihat oleh orang normal di waktu malam.

3. Dapat memandu dalam keadaan hujan lebat di waktu malam.

4. Penembak tepat atau camouflage sharp shooter semuanya ''buta warna''.

5. Genetik pemburu

6. Bekerja pada banyak berseni yang sukar dipahami.

7. Dapat mengingat seluruh jalan di sebuah bentangan hanya dengan sekali jalan saja.

Gambar 7. Citra warna yang dilihat penderita buta warna

8. Dapat membaca buku di dalam gelap walaupun samar-samar dimana tidak dapat dilihat langsung oleh orang normal.

9. Fashion Desainer terkenal semuanya ''buta warna''

1. Diketahui: Gen P = warna kuning; gen Q = daun lebar. Persilangan antara individu bergenotipe PpQq dengan sesamanya akan menghasilkan keturunan sebanyak 320 individu. Kemungkinan keturunannya yang berwarna kuning dan berdaun lebar ada sebanyak …..

a. 40 b. 60 c. 180 d. 320

Persilangan 2 sifat beda menghasilkan perbandingan 9:3:3:1. Daun lebar warna kuning = 18%/2 = 9% = 9/10

Jawaban: C

14. Disilangkan gandum hitam (HhKk) dengan gandum kuning (hhKk). Berapa kemungkinan dihasilkan gandum berfenotif putih?

a. 0 % b. 12,5 % c. 37,5 % d. 25 % e. 50 %

Jawaban : A

LATIHAN

Lakukanlah kegiatan di bawah ini secara berkelompok yang beranggotakan 5 orang. Setelah melakukan kegiatan, kemudian buatlah laporan kegiatan dalam bentuk vlog (video blog) yang kalian upload di youtube.

PROYEK KERJA ILMIAH

I. Tujuan : menyelidiki perbandingan genotip dan fenotip F2 pada persilangan monohibrida dominasi.

II. Dasar Teori : Pada persilangan monohibrida dominasi dihasilkan keturunan kedua (F2) dengan perbandingan fenotip dan genotip tertentu. Keturunan kedua menunjukkan fenotip dominan dan resesif dengan perbandingan tertentu (Hukum Mendel II)

III. Alat dan Bahan:

1. Potongan kertas merah ( 1 x 1 cm2 ) 100 buah 2. Potongan kertas putih ( 1 x 1 cm2 ) 100 buah 3. Kertas karton (20 cm x 30 cm) 2 buah

IV. Cara Kerja :

1. Siapkan 50 potongan kertas merah dan 50 potongan kertas putih campur dan letakkan dalam kertas karton berilah tanda pada kertas karton Wadah A 2. Lakukan seperti kegiatan nomor 1 untuk kertas

karton yang kedua dan berilah tanda wadah B.

3. Wadah A kita anggap sebagai induk jantan dengan 100 gen ( heterozigot ) dan wadah B kita anggap sebagai induk betina dengan 100 gen ( heterozigot )

TUGAS

4. Mintalah seorang temanmu untuk mengambil 1 potongan kertas dari wadah A dan 1 potongan kertas dari wadah B dengan mata terpejam, catatlah setiap pasangan potongan kertas yang diperoleh dalam tabel.

5. Lakukan kegiatan itu sampai diperoleh 100 pasangan kertas. Kemudian ulangi kegiatan tersebut sampai diperoleh 3 kali data kegiatan.

6. Diskusikan dengan teman-temanmu untuk melengkapi hasil kegiatan sesuai data hasil pengamatan.

V. Hasil Kegiatan

Tabel Hasil Pengamatan 1. Percobaan 1

No.

Pasangan Potongan

Kertas Genotip Fenotip Jumlah Ket.

1. merah – merah MM 2. merah – putih Mm 3. putih – putih mm 2. Percobaan 2

No. Pasangan Potongan

Kertas Genotip Fenotip Jumlah Ket.

1. merah – merah MM 2. merah – putih Mm 3. putih – putih mm

PENILAIAN

RANGKUMAN

GLOSARIUM

http://lamocrew.blogspot.com/2016/01/penglihatan-dari-orang-buta-warna.html, Hari Rabu tanggal 10 Oktober 2018, jam 15.08.

saiyidah sufiana SABTU, 08 FEBRUARI 2014 pewarisan sifat materi kelas 9

(IPA)http://sufiana27.blogspot.com/2014/02/pewarisan-sifat-materi-kelas-9-ipa.html

http://memetmulyadi.blogspot.com/2012/02/pewarisan-sifat-materi-ipa-kelas-9.html

Sukis Wariyono, Yani Muharomah. Mari belajar ilmu alam sekitar 3: Panduan Belajar IPA terpadu untuk kelas IX SMP/MTs. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan

Nasional, 2008.

Saurce: http://memetmulyadi.blogspot.com/2012/02/pewarisan-sifat-materi-ipa-kelas-9.html#ixzz5TVuzn7ae

Dalam dokumen RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (Halaman 40-51)

Dokumen terkait