• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMP

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Kelas/Semester : 9/Ganjil

Materi Pokok : Pewarisan sifat pada makhluk hidup

Sub Materi Pokok : Hukum pewarisan sifat (persilangan monohibrid dan dihibrid)

Alokasi Waktu : 3 JP (3 x 40 Menit)

A. Kompetensi Inti (KI)

KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

KI 3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI 4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi,dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

Kompetensi Dasar (KD Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) Kompetensi Pengetahuan

3.3 Menerapkan konsep pewarisan sifat dalam pemuliaan dan kelangsungan makhluk hidup

3.3.1 Mengidentifikasi mekanisme pewarisan dalam persilangan monohibrid dan dihibrid.

3.3.2 Menentukan hasil persilangan Monohibrid sesuai hukum pewarisan sifat

3.3.3 Menentukan hasil persilangan Dihibrid sesuai hukum pewarisan sifat

Kompetensi Keterampilan

4.3 Menyajikan hasil penelusuran informasi dari berbagai sumber terkait tentang tanaman dan hewan hasil pemuliaan

4.3.1 Menyajikan laporan hasil penyelidikan tentang pewarisan sifat pada pada persilangan Monohibrid dan Dihibrid.

C. Tujuan Pembelajaran

3.3.1.1 Melalui kegiatan pengamatan dan percobaan serta studi literasi, peserta didik mampu mengidentifikasi mekanisme pewarisan dalam persilangan monohibrid dan dihibrid dengan teliti, disiplin, tepat dan benar.

3.3.2.1 Melalui kegiatan pengamatan dan percobaan serta studi literasi, peserta didik mampu menentukan hasil persilangan monohibrid sesuai hukum pewarisan sifat dengan teliti, disiplin, tepat dan benar.

3.3.3.1 Melalui kegiatan pengamatan dan percobaan serta studi literasi, peserta didik mampu menentukan hasil persilangan dihibrid sesuai hukum pewarisan sifat dengan teliti, disiplin, tepat dan benar.

4.3.1.1 Melalui kegiatan pengamatan dan percobaan, peserta didik mampu menyajikan laporan hasil penyelidikan tentang pewarisan sifat pada pada persilangan Monohibrid dan Dihibrid dengan sistematias, teliti dan tepat.

(2)

D. Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) 1. Religius

2. Nasionalisme 3. Kejujuran 4. Kedisiplinan E. Materi Pembelajaran

Dimensi Pengetahuan

Faktual Konseptual Prosedural Metakognitif

Setiap makhluk hidup mempunyai sifat-sifat tertentu yang menjadi ciri khasnya. Sifat-sifat tersebut akan diwariskan kepada keturunannya melalui materi genetik yaitu deoxyribonucleid acid (DNA) dan ribonucleic acid (RNA)

Mendel menyatakan suatu hukum yang berbunyi “pada waktu pembentukan gamet terjadi pemisahan alternatif gen atau variasi gen yang disebut juga alel secara bebas”. Hukum ini dikenal dengan Hukum I Mendel atau Hukum Pemisahan Bebas (Segregasi) Mendel.

Langkah-langkah menyusun percobaan tentang pewarisan sifat pada pada persilangan Monohibrid dan Dihibrid.

Menyadari konsep pewarisan sifat dalam pemuliaan dan kelangsungan makhluk hidup

F. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran 1. Pendekatan : Santifik

2. Model : Discovery Learning

3. Metode : Diskusi, tanya jawab, percobaan, dan presentasi G. Media dan Alat Pembelajaran

a) Media :

1. Slide Power Point materi persilangan monohibrid dan dihibrid 2. LKPD

b) Alat /Bahan : 1. LCD 2. Laptop

3. Kancing Genetika H. Sumber Belajar

1. Buku IPA Kelas IX

2. Modul Ajar Materi Pewarisan Sifat 3. Internet

I. Langkah-Langkah Pembelajaran

Tahap Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu Kegiatan Pendahuluan

Orientasi  Guru menyampaikan salam, peserta didik menjawab salam

 Peserta didik berdo’a dipimpin oleh peserta didik yang datang paling awal

 Guru mengecek kehadiran peserta didik

 Guru mengisi agenda kelas

 Guru mengecek kesiapan belajar, kerapihan dan menyanyikan yel-yel pembelajaran.

5 Menit

(3)

Tahap Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu Apersepsi, Motivasi

dan Pemberian Acuan

 Guru mengaitkan materi pembelajaran sebelumnya yaitu peranaan materi genetik dalam penentuan sifat dengan materi yang akan dibahas

 Guru menyampaikan materi pembelajaran

 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

 Guru menyampaikanm manfaat materi pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari

 Guru menyampaikan kontrak nilai

10 Menit

Kegiatan Inti Stimulus/Pemberian rangsangan

(Stimulation)

 Peserta didik mengamati gambar dan tayangan video yang ditampilkan guru tentang persilangan monohibrid (saintifik: mengamati)

 Peserta didik mengemukakan pendapatnya tentang gambar dan video yang ditampilkan serta menemukan masalah dari tayangan tersebut (Saintifik: 4C:

Critical thingking, Comunication)

60 Menit

Problem statmen (pertanyaan/identifikasi masalah)

 Peserta didik membuat pertanyaan terkait dengan gambar/tayangan yang ditampilkan tentang bagaimana cara menentukan persilangan monohibrid. (Saintifik:

Menanya, 4C: Critical thingking) Data collection

(pengumpulan data)

 Peserta didik mendapat LKPD berdasarkan kelompoknya.

 Peserta didik mencermati isi dan petunjuk apa yang dilakukan dan dikerjakan di LKPD

 Peserta didik melakukan kegiatan percobaan sesuai dengan LKPD (Saintifik: Mencoba, 4C: Creativity)

 Peserta didik dalam kelompok bekerjasama melakukan kegiatan sesuai prosedur kegiatan yang terdapat pada LKPD (4C: Collaboration)

 Peserta didik saling mendiskusikan hasil pengamatannya untuk menyusun laporan kelompok

 Guru membimbing peserta didik di setiap kelompok waktu praktek pengisian persilangan monohibrid Data Processing

(pengolahan data)

 Peserta didik mencatat data hasil percobaan dalam LKPD dengan memperhatikan disiplin waktu

 Peserta didik mengolah data yang diperoleh dengan menjawab pertanyaan pada LKPD dengan memperhatikan disiplin waktu

 Peserta didik saling berdiskusi dalam kelompoknya dalam menjawab pertanyaan- pertanyaan yang ada di LKPD (4C: Collaboration)

 Peserta didik menganalisis dan menjawab pertanyaan pada LKPD. (Saintifik: Menalar)

Verivication (Pembuktian)

 Peserta didik mempresentasikan hasil percobaan/penyelidikannya (Saintifik : Mengkomunikasikan) untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, kemampuan berpikir kritis dan mengungkapkan pendapat dengan sopan.

 Peserta didik saling berdiskusi dan Tanya jawab dengan guru dan peserta didik dari kelompok lainnya

 Guru memberikan penguatan konsep melalui tayangan PPT.

(4)

Tahap Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu Generalization

(Menarik kesimpulan)

 Peserta didik membuat kesimpulan dari hasil pengamatan dan percobaan yang dilakukan

 Peserta didik mengumpulkan LKPD Kegiatan Penutup

 Peserta didik dibimbing guru merefleksikan hasil pembelajaran

 Guru memberi tugas

 Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.

 Peserta didik dan guru menutup pembelajaran dengan berdoa dan memberikan salam.

10 Menit

J. Penilaian

1. Jenis/Teknik Penilaian dan Bentuk Instrumen

Jenis Penilaian TeknikPenilaian Instrumen Bentuk Instrumen Sikap Observasi Lembar Observasi Rubrik Penilaian Pengetahuan Tes tertulis Lembar Tes Tulis Uraian/Pilihan Ganda Keterampilan Tes praktik/Unjuk Kerja Lembar Pengamatan Rubrik Pengamatan 2. Instrumen Penilaian

Terlampir

3. Pembelajaran Remedial

Kegiatan pembelajaran remedial bisa dilakukan dalam berbagai bentuk tergantung hasil analisis penilaian, bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar minimal diberikan kegiatan pembelajaran remedial dengan bentuk remedial sebagai berikut :

1) Pembelajaran ulang, jika 50 % atau lebih peserta didik belum mencapai ketuntasan.

2) Pemanfaatan tutor sebaya, jika 11 - 49 % peserta didik belum mencapai ketuntasan.

3) Bimbingan perorangan, jika 1-10 % peserta didik belum mencapai ketuntasan.

Adapun materi yang disiapkan untuk pembelajaran remedial difokuskan pada materi persilangan dengan dua sifat beda ( dihibrida ).Berdasarkan hukum pemisahan bebas Mendel atau hukum segregasi, setiap gen dapat berpisah secara bebas, dan menghasilkan gamet (sel sperma dan sel ovum) dengan pasangan gen BK dan bk. Keturunan pertama semua bergenotip BbKk sehingga semua kacang kapri berbiji bulat dan berwana kuning. Selanjutnya Mendel melakukan persilangan kedua antar sesama keturuan pertama (BbKk >< BbKk). Apakah persilangan kedua akan menghasilkan keturunan yang sama dengan persilangan pertama? Jika gamet dari induk adalah BbKk makakemungkinan gamet yang muncul adalah BK, Bk, bK, dan bk. Sifat biji bulat dan berwana kuning merupakan sifat dominan, sehingga setiap genotip dengan bentuk BBKK, BBKk, BbKK, BbKk akan berbiji bulat dan berwarna kuning.

4. Pembelajaran Pengayaan

Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan dan/atau pendalaman materi (kompetensi) antara lain dalam bentuk tugas mengerjakan soal- soal dengan tingkat kesulitan lebih tinggi, meringkas buku-buku referensi dan mewawancarai narasumber.

Pangandaran, 20 Juni 2022 Pengawas Calon Fasilitator GP :

Muntohari, S.Pd., M.Kes.

NIP. 19640903 199802 1 002

(5)

1. Memahami Hukum I Mendel

2. Melakukan persilangan Monohibrid Dominan 3. Melakukan persilangan Monohibrid Intermediet

Tokoh yang sangat berjasa dalam menemukan hukum- hukum genetika adalah Gregor Johann Mendel (1882 – 1884 ) dari Austria yang sering disebut sebagai Bapak Genetika.

Mendel melakukan percobaan persilangan pada kacang ercis (Pisum sativum) dan bunga pukul empat ( Mirabillis jalapa ).

Monohibrida adalah persilangan antara 2 individu dengan satu sifat beda, contoh ercis berbunga merah disilangkan dengan ercis berbunga putih. Menurut Mendel dari hasil percobaannya diketahui bahwa dalam hibridasi (persilangan) ditemukan pola-pola hereditas tertentu antara lain :

1. Persilangan dengan dominasi penuh; dalam persilangan ini semua keturunan yang dihasilkan sifatnya sama dengan salah satu sifat induknya yang dominan. Contoh ; persilangan antara ercis berwarna merah dengan ercis berwarna putih dihasilkan keturunan ercis berwarna merah.

Nama Sekolah : ………

Nama siswa : ………

Tanggal : ………

Kelas : ………

Kompetensi Dasar : Menerapkan konsep pewarisan sifat dalam pemuliaan dan kelangsungan makhluk hidup.

Materi Pokok : Pewarisan Sifat

LKPD-1

IPA: HUKUM I MENDEL:

PERSILANGAN MONOHIBRID

TUJUAN:

Ringkasan Materi:

Gambar 1. Gorge Mendel

(6)

LKPD IPA KELAS IX SEMESTER GANJIL 2. Persilangan dengan sifat intermediet; keturunan yang dihasilkan tidak sama dengan induknya tetapi dihasilkan sifat baru yang merupakan gabungan dari sifat kedua induknya. Contoh; persilangan antara Mirabillis jalapa merah dengan Mirabillis jalapa putih ternyata menghasilkan keturunan yang semua bunganya berwarna merah muda (pink).

Langkah-langkah dalam membuat skema persilangan :

a. Tentukan induk jantan dan induk betinanya lengkap dengan fenotip dan genotipnya, kita sebut sebagai P1 ( parental1 ).

b. Dari genotip P1 kita dapat menentukan gamet yang terbentuk ( G1 ).

c. Persilangan antara gamet jantan dan gamet betina akan menghasilkan keturunan yang pertama ( filial 1 ) ditulis F1.

d. Bila keturunan pertama disilangkan sesamanya kita anggap sebagai induk yang kedua ( P2 ).

e. Tentukan gamet jantan dan gamet betinanya ( G2 ).

f. Dengan diagram papan catur kita dapat menentukan keturunan yang kedua ( F2 ).

g. Dari F2 yang dihasilkan kita dapat menentukan rasio genotip dan fenotipnya.

Dalam penentuan gamet kita mengikuti prinsip yang dikemukakan oleh Mendel yang dirumuskan dalam Hukum Mendel I tentang Pemisahan Gen yang sealel :

“Selama miosis terjadi pemisahan pasangan gen secara bebas sehingga setiap gamet memperoleh gen dari alelanya “

Contoh : alel Mm akan membentuk gamet M dan m.

1. Kancing genetika 2. LKS

1. Siapkan kancing genetik dengan menggunakan 2 warna merah dan putih.

2. Tiap 1 kancing mewakili 1 alel, kemudian pasangkan dengan alel lain untuk membentuk monohibrid dominan penuh untuk kelompok A, dan monohibrid intermediet untuk kelompok B.

Alat dan Bahan:

LANGKAH KERJA:

(7)

3. Amati dan catat hasil kegiatan dengan mengisi titik-titik pada bagian HASIL PERCOBAAN.

Kegiatan Kelompok A: Monohibrida Dominasi Penuh

Isilah titik-titik di bawah ini dengan berdiskusi dalam kelompok untuk menjawab permasalahan-permasalahan di bawah ini!

Ercis berbunga merah disilangkan dengan ercis berbunga putih, ternyata semua keturunan pertamanya berbunga merah. Apabila keturunan pertama ( F1 ) disilangkan sesamanya buatlah diagram persilangannya dan tentukan rasio fenotip dan genotip pada keturunan keduannya ( F2 )!

Note: merah ditentukan oleh gen dominan M dan putih ditentukan oleh gen resesif m.

P1 : MM >< …….

……. putih

G1 : M dan M ……. dan …….

F1 : Mm …….

P2 : Mm >< Mm ……. …….

G2 : M dan m M dan m F2 :

Gamet M M

M MM

merah

Mm

……...

m ……...

……...

……...

Putih Perbandingan Genotip pada F2:

MM : Mm : mm = ……... : ……... : ……...

Perbandingan fenotip pada F2:

merah : putih = ……... : ……...

HASIL KEGIATAN:

(8)

LKPD IPA KELAS IX SEMESTER GANJIL Kegiatan Kelompok B: Monohibrida Intermediet

Isilah titik-titik di bawah ini dengan berdiskusi dalam kelompok untuk menjawab permasalahan-permasalahan di bawah ini!

Bunga pukul empat berbunga merah (MM) disilangkan dengan Bunga pukul empat berbunga putih (mm), ternyata semua keturunan pertamanya berbunga merah muda (Mm). Apabila keturunan pertama (F1) disilangkan sesamanya buatlah diagram persilangannya dan tentukan rasio fenotip dan genotip pada keturunan keduannya (F2)!

Note: merah ditentukan oleh gen M dan putih ditentukan oleh gen m.

P1 : MM >< …….

……. putih

G1 : M dan M …….dan …….

F1 : Mm Merah muda

P2 : Mm >< Mm ……. …….

G2 : M dan m M dan m

F2 :

Gamet M M

M MM

merah

Mm

……...

m ……...

……...

……...

Putih Perbandingan Genotip pada F2:

MM : Mm : mm = ……... : ……... : ……...

(9)

Perbandingan fenotip pada F2:

merah : merahmuda : putih = ……: ……... : ……...

1. Apakah perbedaan persilangan monohibrid dominan penuh dengan intermediet?

________________________________________________________________

________________________________________________________________

________________________________________________________________

__________________________________________________________

______

2. Mangga berbuah besar dengan genotipe Bb disilangkan dengan mangga berbuah kecil yang bergenotipe bb.

Buah besar dominan terhadap buah kecil. Tentukan perbandingan genotipe F1 dan Fenotipe F1.

________________________________________________________________

________________________________________________________________

________________________________________________________________

________________________________________________________________

3. Sapi yang memiliki bulu merah dengan genotype Rr disilangkan dengan bulu putih dengan genotipe rr. Persilangannya menghasilkan individu intermediet.

Tentukan perbandingan genotipe F1 dan Feotipe F1.

________________________________________________________________

________________________________________________________________

________________________________________________________________

_______________________________________________________________

Pada kegiatan kelompok A persilangan monohibrida dominasi penuh dihasilkan keturunan kedua ( F2) dengan perbandingan :

Genotip = ……... : ……... : ……...

KESIMPULAN:

PERTANYAAN DISKUSI:

(10)

LKPD IPA KELAS IX SEMESTER GANJIL Fenotip = ……... : ……...

Pada kegiatan kelompok B persilangan monohibrida intermediet dihasilkan keturunan kedua ( F2 ) dengan perbandingan :

Genotip = ……... : ……... : ……...

Fenotip = ……... : ……... : ……...

Cat

Nama Sekolah : ………

Nama siswa : ………

LKPD-1

IPA: STRUKTUR MATERI GENETIKA

Nilai:

Catatan:

………

……….

Paraf guru:

…………..

(11)

1. Menjelaskan stuktur materi genetika 2. Memahami istilah hereditas

A. SEL, KROMOSOM DAN GEN

 Sifat atau ciri makhluk hidup ada yang dapat diturunkan dan ada pula yang tidak dapat diturunkan.

Pewarisan sifat dari induk kepada keturunannya disebut hereditas.

 Genetika adalah cabang dari Biologi yang mempelajari penurunan sifat pada organisme.

 Tubuh organisme tersusun atas satuan terkecil yang disebut sel. Pada inti sel terdapat faktor pembawa sifat keturunan ( materi genetis ) yaitu kromosom.

 Kromosom adalah benang- benang halus pada inti sel yang berfungsi membawa informasi genetis kepada keturunannya.

 Di dalam kromosom terdapat gen, yaitu substansi hereditas yang terdiri atas senyawa kimia tertentu, yang menentukan sifat individu. Setiap gen mengendalikan sifat tertentu dan tersusun berderet secara teratur pada benang- benang kromosom. Sifat yang dikendalikan gen misalnya ; warna bunga, bentuk daun, warna bulu, warna kulit dan lain-lain.

 Pada sel somatis dalam tubuh manusia kromosomnya bersifat diploid (berpasangan, ditulis 2n) dengan jumlah kromosom 23 pasang, sedangkan pada sel kelamin manusia kromosomnya bersifat haploid (tidak berpasangan, ditulis n) dengan jumlah kromosom 23 buah.

 Pewarisan sifat yang sesungguhnya adalah penurunan gen yang mengendalikan sifat itu sendiri dari induk kepada keturunannya dapat digambarkan dengan diagram sebagai berikut :

Tanggal : ………

Kelas : ………

Kompetensi Dasar :Menerapkan konsep pewarisan sifat dalam pemuliaan dan kelangsungan makhluk hidup.

Materi Pokok : Pewarisan Sifat

TUJUAN:

RINGKASAN MATERI:

Gambar 1. Struktur materi genetika

(12)

LKPD IPA KELAS IX SEMESTER GANJIL Induk jantan ( 2n

) >< Induk betina ( 2n )

Spermatozoid ( n

) Ovum ( n )

Zigot (2n )

Individu baru ( 2n )

Dari diagram di atas terlihat bahwa zigot yang terbentuk mengandung kromosom 50%

dari induk jantan (haploid) dan 50% dari induk betina (haploid) pada saat terjadi fertilisasi.

B. PENULISAN GEN DAN SIFAT BEDA

 Suatu gen mengendalikan satu sifat beda tertentu dan dilambangkan dengan 2 huruf. Misalnya :

a) Sifat warna merah bunga ditulis dengan kode genotif MM, artinya sifat fenotip merah pada bunga dikendalikan oleh genotip MM

b) Fenotip adalah sifat yang nampak pada makhluk hidup sebagai hasil interaksi pengaruh genotip dan lingkungan. Sedangkan genotip adalah susunan gen dalam kromosom yang mengendalikan sifat fenotip tertentu.

 Simbul genotip tidak hanya menggunakan huruf besar, tetapi juga menggunakan huruf kecil. Huruf besar digunakan untuk simbul sifat dominan dan huruf kecil digunakan untuk sifat resesif.

a) Misalnya MM untuk sifat merah dan mm untuk sifat putih, sifat merah akan mendominasi sifat putih sehingga kalau disilangkan antara bunga merah (MM) dengan bunga putih (mm) akan dihasilkan bunga merah dengan genotip Mm.

b) Dominan adalah sifat yang selalu muncul dalam persilangan dan menutupi sifat pasangannya. Resesif adalah sifat yang tidak muncul dalam persilangan karena tertutup oleh sifat dominan.

Genotip yang tersusun atas alela yang dominan saja (misalnya MM) atau resesif

saja (mm) disebut homozigot, sedangkan genotip yang tersusun atas alela yang dominan dan resesif (misalnya Mm) disebut heterozigot.

PERTANYAAN DISKUSI:

(13)

1. Gambarkan sebuah kromosom, kemudian tuliskan bagian-bagiannya!

2. Lengkapilah bagan di bawah ini!

Jenis kelamin Pria Wanita

Jumlah kromosom Jenis kromosom sex

3. Jelaskan bahwa gen merupakan substansi hereditas !

Jawab : ………

………

Gambar Kromoson.

………

….

………

….

………

….

………

….

………

….

(14)

LKPD IPA KELAS IX SEMESTER GANJIL 4. Diskripsikan letak gen dalam tubuh kita !

Jawab :

………

………

………

5. Jelaskan bahwa kromosom merupakan pembawa sifat pada individu!

Jawab : ………

………

6. Tanaman ercis berbatang tinggi (TT) disilangkan dengan tanaman ercis berbatang rendah ( tt ) ternyata semua keturunannya berbatang tinggi ( Tt ).

a) Sebutkan yang termasuk genotip dalam pernyataan di atas!

………

………...

b) Sebutkan yang termasuk fenotip dalam pernyataan di atas!

………

………

c) Ercis yang bersifat dominan adalah ………..

sedangkan yang bersifat resesif adalah ………

d) Genotip yang homozigot adalah ……….

sedangkan yang heterozigot adalah ………..

Nilai:

Catatan:

………

……….

KESIMPULAN:

………

………

………

………

…....

(15)

Nama Sekolah : ………

Nama siswa : ………

Tanggal : ………

Kelas : ………

Kompetensi Dasar : Menerapkan konsep pewarisan sifat dalam pemuliaan dan kelangsungan makhluk hidup.

Materi Pokok : Pewarisan Sifat

LKPD-2

IPA: HUKUM II MENDEL:

PERSILANGAN DIHIBRID

(16)

LKPD IPA KELAS IX SEMESTER GANJIL

1. Memahami Hukum II Mendel

2. Menentukan perbandingan fenotif dan genotip pada persilangan dihibrid.

Persilangan dihibrid adalah perkawinan yang menghasilkan pewarisan dua karakter yang berlainan. Hukum Mendel II atau Hukum Pemilihan Bebas Segregasi berbunyi:

Suatu pasangan gen tidak bergantung kepada segregasi pasangan gen lainnya, sehingga di dalam gamet-gamet yang terbentuk akan

terjadi pemilihan kombinasi gen-gen secara bebas.

Contoh persilangan dihibrid adalah persilangan galur murni Kedelai (Glicyne max) berbiji kuning halus dengan galur murni berbiji hijau keriput. Tanaman kacang kapri, yang satu punya sifat dominan Bulat kuning, yang lainnya punya sifat resesif keriput hijau. Keduanya mengadakan perkawinan. Maka, menurut hukum II Mendel, generasi kedua dari tanaman tersebut akan menghasilkan fenotif dengan perbandingan 9:3:3:1.

Isilah kotak kosong di bawah ini dengan berdiskusi dalam kelompok untuk menjawab permasalahan-permasalahan di bawah ini!

TUJUAN:

Ringkasan Materi:

PERTANYAAN DISKUSI:

(17)

1. Persilangan galur murni Kedelai (Glicyne max) berbiji kuning bulat dengan genotip BBKK dengan galur murni berbiji hijau keriput dengan genotif bbkk. Tanaman kacang kapri, yang satu punya sifat dominan Bulat kuning, yang lainnya punya sifat resesif keriput hijau. Hasil persilangan diperoleh kacang kapri kuning bulat dengan genotip BbKk. Kemudian sesamanya disilangkan. Tentukanlah perbandingan genotip dan fenotip nya!

………….

………….

………

….

…………

.

F1

………….

………….

…………. ………….

………….

…………

.

(18)

LKPD IPA KELAS IX SEMESTER GANJIL Perbandingan genotip pada F2:

BBKK : BBKk : BBkk : BbKK : BbKk : Bbkk : bbKK : bbKk : bbkk

=……... : ……... : ……... : ……... : ……... : ……... : ……... : …….. : …….

.

Perbandingan fenotip pada F2:

Bulat Kuning : Bulat hijau : Keriput Kuning : Keriput Hijau = ……... : ……... : ……... : ……...

(19)

Nilai:

Catatan:

………

……….

Paraf guru:

…………..

KESIMPULAN:

………

………

………

………

…....

(20)

LKPD IPA KELAS IX SEMESTER GANJIL

1. Memahami Hukum II Mendel

i. Tugas dikerjakan dalam kelompok

ii. Penyelesaian masalah dilakukan dengan melakukan wawancara (petunjuk B).

iii. Hasil wawancara diolah dengan melakukan studi pustaka (petunjuk C).

iv. Mengkomunikasikan hasil wawancara dengan membuat maket (petunjuk D).

v. Semua proses B-D akan dinilai berdasarkan rubrik yang tertera di bagian E.

Perolehan data sebagai bentuk pemecahan masalah dilakukan dengan cara melakukan wawancara ke petani atau peternak di sekitar rumah salah satu anggota kelompok.

Wawancara ini juga boleh dilakukan lebih dari satu narasumber sehingga dapat

Nama Sekolah : ………

Nama siswa : ………

Tanggal : ………

Kelas : ………

Kompetensi Dasar : Menerapkan konsep pewarisan sifat dalam pemuliaan dan kelangsungan makhluk hidup.

Materi Pokok : Pewarisan Sifat

LKPD-3

IPA: PEWARISAN SIFAT DALAM PEMULIAAN TANAMAN DAN HEWAN

TUJUAN:

PETUNJUK PENGERJAAN:

WAWANCARA:

(21)

PENGOLAHAN HASIL WAWANCARA:

PEMBUATAN MAKET:

memperkaya pengetahuanmu. Adapun langkah-langkah yang perlu kamu kembangkan dalam melakukan wawancara ialah:

1. Menentukan tanggal dan tempat wawancara 2. Menyusun daftar pertanyaan

3. Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan pada saat wawancara (contoh: alat tulis dan kamera)

4. Mencatat hasil wawancara

Setelah melakukan wawancara lakukanlah langkah-langkah berikut:

1. Menuliskan kembali hasil wawancara dengan lebih rapi

2. Melakukan studi pustaka terhadap hasil wawancara tentang varietas/ bibit yang digunakan oleh petani/ peternak.

3. Cocokkan hasil yang kamu dapatkan dari wawancara dengan studi pustaka yang kamu lakukan dan perkayalah informasi yang kamu dapatkan melalui studi pustaka tersebut.

Maket adalah suatu cara menampilkan informasi dengan lebih menarik. Tampilkanlah data hasil wawancara yang telah kamu olah beserta kelengkapan studi literaturnya dengan menyajikan informasi penting berikut:

1. Bibit yang digunakan 2. Alasan penggunaan bibit

3. Cara memperlakukan/ mengolah bibit 4. Contoh bibit

5. Pertanyaan untuk Pengunjung.

(22)

LKPD IPA KELAS IX SEMESTER GANJIL

RUBRIK PENILAIAN:

No. Indikator

Penilaian Rubrik Skor

1 Tampilan Maket  tampilan kreatif

 tampilan menarik

 tampilan rapi

 susunan/ tata letak proporsional

4: jika 4 rubrik terpenuhi 3: jika 3 rubrik terpenuhi 2: jika 2 rubrik terpenuhi 1: jika 1 rubrik terpenuhi 2 Kelengkapan

Informasi

 Menyajikan tanggal dan tempat kunjungan, serta bibit yang digunakan

 Menyajikan alasan

penggunaan bibit dan cara memperlakukan/ treatment bibit yang digunakan

 Menyajikan contoh real dari bibit yang dibahas

 Menyajikan hasil literature tentang bibit yang digunakan oleh peternak/ petani.

4: jika 4 rubrik terpenuhi 3: jika 3 rubrik terpenuhi 2: jika 2 rubrik terpenuhi 1: jika 1 rubrik terpenuhi

3 Layout dan design  Semua informasi pada infografik lengkap

 Semua informasi pada infografik fokus

 Semua informasi pada infografik dapat dengan mudah dilihat

 Semua informasi pada

infografik dapat diidentifikasi dengan jarak 3 m.

4: jika 4 rubrik terpenuhi 3: jika 3 rubrik terpenuhi 2: jika 2 rubrik terpenuhi 1: jika 1 rubrik terpenuhi

4 Waktu

Pengumpulan

 pengumpulan tugas tepat pada waktunya

 pengumpulan tugas mundur 1-2 hari dari waktu yang ditentukan

 pengumpulan tugas mundur 3-4 hari dari waktu yang ditentukan

 pengumpulan tugas mundur >

4 hari dari waktu yang ditentukan

4: jika 4 rubrik terpenuhi 3: jika 3 rubrik terpenuhi 2: jika 2 rubrik terpenuhi 1: jika 1 rubrik terpenuhi

(23)

Nilai:

Catatan:

………

……….

Paraf guru:

…………..

(24)

MUNTOHARI, S.Pd., M.Kes.

NIP. 196409031998021002 DISDIKPORA KAB. PANGANDARAN 2022

PEWARISAN SIFAT

MODUL IPA TERPADU

SMP/MTs KELAS IX

SEMESTER GANJIL

(25)

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kelancaran sehingga modul Pewarisan Sifat dapat terselesaikan. Media pembelajaran ini bertujuan agar siswa dapat belajar mandiri memahami konsep IPA Terpadu dengan lebih mudah.

Modul Pewarisan Sifat disusun berdasarkan kurikulum 2013 dengan penekanan diarahkan pada standar kompetensi lulusan yang berupa domain sikap, ketrampilan dan pengetahuan. Modul ini dilengkapi dengan uraian materi, tugas mandiri, latihan soal, rangkuman, dan kunci jawaban. Penulis berusaha menyusun modul sesuai dengan kebutuhan siswa dan guru agar tercipta pembelajaran yang mandiri dan efektif.

Penulis berharap semoga modul ini mampu memberikan nuansa dan cara belajar yang menarik dalam pembelajaran IPA Terpadu sehingga siswa mampu memahami materi dengan baik. Mohon kritik dan sarannya karena penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam penyusunan modul ini.

Pangandaran, 2022

Muntohari, S.Pd., M.Kes.

KATA PENGANTAR

(26)

KATA PENGANTAR………..………

DAFTAR ISI ……….……….

PENDAHULUAN ………..

PETUNJUK BELAJAR ……….

PETA KOMPETENSI ……….

MATERI PEMBELAJARAN ………

INFO SAINS ………

LATIHAN ………

TUGAS ………

PENILAIAN ………

RANGKUMAN ………..

GLOSARIUM ………..

DAFTAR PUSTAKA ………

DAFTAR ISI

(27)

Berbagai makhluk hidup baik manusia, tumbuhan dan hewan memiliki kesamaan dengan induknya masing-masing. Kesamaan ini diturunkan melalui pewarisan sifat. Pewarisan atau yang lebih dikenal dengan Hereditas merupakan suatu pewarisan dari induk pada keturunannya. Ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat disebut dengan Genetika. Pewarisan itu dapat ditentukan oleh Kromosom dan Gen.

Membahas tentang pewarisan sifat merupakan hal yang menarik untuk dipelajari. Banyak yang menjadi pertanyaan. Bagaimana terjadi proses pewarisan sifat terhadap keturunan yang dihasilkan? Bagaimana proses pewarisan bentuk fisik? Bagaiman seorang anak ada yang mirip sama dengan orang tuanya dan bahkan mirip dengan kakek dan neneknya? Pewarisan sifat itu dapat ditentukan oleh Kromosom dan Gen.

Ahli Genetika Gregor Mendel melakukan berbagai percobaan tentang penyilangan dengan berbagai jenis tanaman untuk dapat menyusun suatu hukum yang dikenal dengan Hukum mandel. Untuk lebih memahami materi pewarisan sifat, maka Anda perlu mempelajari modul ini dengan seksama dan sungguh-sungguh.

PENDAHULUAN

(28)

Agar siswa berhasil menguasai dan memahami materi dalam modul ini, lalu dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari, maka bacalah dengan cermat dan ikuti petunjuk berikut dengan baik, antara lain:

1. Bacalah doa terlebih dahulu sesuai dengan keyakinanmu, agar diberikan kemudahan dalam mempelajari materi ini.

2. Cermatilah Tujuan Pembelajaran dalam modul ini.

3. Bacalah materi ini dengan seksama, sehingga isi materi ini dapat dipahami dengan baik agar dapat mengkonsultasikannya apabila mendapat kesulitan.

4. Kerjakan latihan dan tugas yang sudah disediakan dengan sungguh- sungguh.

PETUNJUK BELAJAR

(29)

K.B.2: HUKUM MENDEL

Kompetensi Inti

Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

Kompetensi Dasar

Menerapkan konsep pewarisan sifat dalam pemuliaan dan kelangsungan makhluk hidup.

Indikator Pencapaian Kompetensi

A. Menjelaskan istilah-istilah dalam pewarisan sifat pada makhluk hidup.

B. Mengidentifikasi mekanisme pewarisan dalam persilangan monohibrid dan dihibrid.

C. Menentukan hasil persilangan Monohibrid dan Dihibrid sesuai hukum pewarisan sifat

Tujuan

Pembelajaran

A. Peserta didik dapat menjelaskan istilah-istilah dalam pewarisan sifat pada makhluk hidup dengan benar B. Peserta didik dapat mengdidentifikasi

mekanisme pewarisan dalam persilangan monohybrid dan dihibrid dengan benar.

C. Peserta didik dapat menentukan hasil persilangan monohybrid dan dihibrid dengan benar

(30)

Makhluk hidup yang ada di muka bumi ini sangat beragam. Setiap jenis makhluk hidup mempunyai sifat dan ciri tersendiri sehingga dapat membedakannya antara yang satu dengan yang lainnya. Sifat atau ciri yang dimiliki oleh setiap makhluk hidup ada yang dapat diturunkan dan ada pula yang tidak dapat diturunkan.

Dalam pewarisan sifat dari generasi ke generasi berikutnya mengikuti pola tertentu yang khas bagi setiap makhluk hidup. Pewarisan sifat dari induk kepada keturunannya disebut hereditas. Cabang

biologi yang khusus mempelajari tentang hereditas adalah genetika. Tokoh yang sangat berjasa dalam menemukan hukum-hukum genetika adalah Gregor Johann Mendel (1822 – 1884) dari Austria. Beliau lahir tanggal 22 Juli 1822. Karena jasanya itu beliau dijuluki sebagai Bapak Genetika.

Untuk membuktikan kebenaran teorinya, Mendel telah melakukan percobaan dengan membastarkan/menyilangkan tanaman-tanaman yang mempunyai sifat beda. Tanaman yang dipilih adalah tanaman kacang ercis (Pisum sativum). Alasannya tanaman tersebut mudah melakukan penyerbukan silang, mudah didapat, mudah hidup atau mudah dipelihara, berumur pendek atau cepat berbuah, dapat terjadi penyerbukan sendiri, dan terdapat jenis- jenis yang memiliki sifat yang mencolok. Sifat-sifat yang mencolok tersebut, misalnya: warna bunga (ungu atau putih), warna biji (kuning atau hijau), warna buah (hijau atau kuning), bentuk biji (bulat atau kisut), sifat kulit (halus atau kasar), letak bunga (di ujung batang atau di ketiak daun), serta ukuran batang (tinggi atau rendah).

Gambar 1. Gregor Johann Mendel

(31)

Beberapa kesimpulan penting tentang hasil percobaan Mendel sebagai berikut:

1. Hibrid (hasil persilangan antara dua individu dengan tanda beda) memiliki sifat yang mirip dengan induknya dan setiap hibrid mempunyai sifat yang sama dengan hibrid yang lain dari spesies yang sama.

2. Karakter atau sifat dari keturunan suatu hibrid selalu timbul kembali secara teratur dan inilah yang memberi petunjuk kepada Mendel bahwa tentu ada faktor-faktor tertentu yang mengambil peranan dalam pemindahan sifat dari satu generasi ke generasi berikutnya.

3. Mendel merasa bahwa ”faktor-faktor keturunan” itu mengikuti distribusi yang logis, maka suatu hukum atau pola akan dapat diketahui dengan cara mengadakan banyak persilangan dan menghitung bentuk-bentuk yang berbeda, seperti yang tampak dalam keturunan.

Gambar 2. Variasi sifat pada Pisum sativum.

(32)

1. TERMINOLOGI

Untuk memahami penelitian Mendel, kamu perlu mempelajari beberapa istilah yang terkait dalam pewarisan sifat. Istilah-istilah tersebut sebagai berikut:

a) P = singkatan dari kata Parental, yang berarti induk.

b) F = singkatan dari kata Filial, yang berarti keturunan. F1 berarti keturunan pertama, F2 berarti keturunan kedua, dan seterusnya.

c) Fenotipe = karakter (sifat) yang dapat kita amati (bentuk, ukuran, warna, golongan darah, dan sebagainya).

d) Genotipe = susunan genetik suatu individu (tidak dapat diamati).

e) Simbol untuk suatu gen (istilah pengganti untuk “faktor keturunan”) dikemukakan dengan sebuah huruf yang biasanya merupakan huruf pertama dari suatu sifat. Misalnya R = gen yang menyebabkan warna merah (rubra), sedangkan r = gen yang menyebabkan warna putih (alba).

Dalam hal ini merah dominan terhadap putih. Oleh karena itu, diberi simbol dengan huruf besar. Gen yang resesif diberi simbol dengan huruf kecil.

f) Genotipe suatu individu diberi simbol dengan huruf dobel, karena individu itu umumnya diploid. Misalnya: RR = genotipe untuk tanaman berbunga merah, sedangkan rr = genotipe untuk tanaman berbunga putih.

g) Homozigotik = sifat suatu individu yang genotipenya terdiri atas gen-gen yang sama dari tiap jenis gen (misalnya RR, rr, AA, AABB, aabb, dan sebagainya)

Heterozigotik = sifat suatu individu yang genotipenya terdiri atas gen-gen yang berlainan dari tiap jenis gen (misalnya Rr, Aa, AaBb, dan sebagainya).

h) Alel = anggota dari sepasang gen, misalnya: R = gen untuk warna bunga merah dan r = gen untuk warna bunga putih, T = gen untuk tanaman tinggi dan t = gen untuk tanaman rendah. R dan r satu sama lain merupakan alel, tetapi R dan t bukan alel.

(33)

2. HUKUM I MENDEL

Persilangan antara dua individu dengan satu sifat beda disebut persilangan monohibrid. Menurut Mendel dari hasil percobaannya diketahui bahwa dalam hibridasi (persilangan) ditemukan pola-pola hereditas tertentu antara lain:

a) Persilangan dengan dominasi penuh; dalam persilangan ini semua keturunan yang dihasilkan sifatnya sama dengan salah satu sifat induknya yang dominan. Contoh ; persilangan antara ercis berwarna merah (MM) dengan ercis berwarna putih (mm) dihasilkan keturunan (F1) ercis berwarna merah (Mm).

Apabila dilanjutkan dengan menyilangkan individu sesama (F1), akan menghasilkan keturunan (individu F2) dengan tiga macam genotipe dan dua macam fenotipe. Persilangan antara kacang ercis berbunga merah dominan dengan kacang ercis berwarna putih resesif dapat dibuat bagan sebagai berikut:

(34)

Pada persilangan dengan sesama F1 akan memperoleh F2 dengan tiga macam genotipe dengan perbandingan 25% MM: 50% Mm : 25% Mm atau 1 : 2 : 1 dan dua macam fenotipe dengan perbandingan 75% berbunga merah : 25% berbunga putih atau merah : putih = 3 : 1. Pada individu F2 ini, yang berfenotipe merah dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu 2/3 bergenotipe heterozigot (Mm) dan 1/3 homozigot dominan (MM).

b) Persilangan dengan sifat dominasi tidak penuh (kodominan) atau dikenal dengan persilangan intermediet; keturunan yang dihasilkan tidak sama dengan induknya tetapi dihasilkan sifat baru yang merupakan gabungan dari sifat kedua induknya. Contoh; persilangan antara Mirabillis jalapa merah (MM) dengan Mirabillis jalapa putih (mm) ternyata menghasilkan

(35)

keturunan F1 yang semua bunganya berfenotip berwarna merah muda dan bergenotip sejenis Mm. Persilangan antara tanaman bunga pukul empat berbunga merah dominan dengan bunga pukal empat berbunga putih resesif dapat dibuat bagan sebagai berikut.

Pada individu F2 dihasilkan tiga macam genotipe dengan perbandingan 25% MM : 50% Mm : 25% mm atau 1 : 2 : 1 dan 3 macam fenotipe dengan perbandingan 25% berbunga merah : 50% berbunga merah muda : 25%

berbunga putih atau merah : merah muda : putih = 1 : 2 : 1. Pada individu F2 ini yang berfenotipe merah dan putih selalu homozigot, yaitu MM dan mm.

Jika kita perhatikan kedua contoh persilangan di atas, pada saat pembentukan gamet terjadi pemisahan gen-gen yang sealel, sehingga setiap

(36)

gamet hanya menerima sebuah gen saja. Misalnya pada tanaman yang bergenotipe Mm, pada saat pembentukan gamet, gen M memisahkan diri dengan gen m, sehingga gamet yang terbentuk memiliki gen M atau gen m saja. Prinsip ini dirumuskan sebagai Hukum Mendel I (Hukum Pemisahan Gen yang Sealel) yang menyatakan bahwa “Selama meiosis, terjadi pemisahan pasangan gen secara bebas sehingga setiap gamet memperoleh satu gen dari alelnya.”

3. HUKUM II MENDEL

Persilangan antara dua individu dengan dua sifat beda disebut juga persilangan dihibrid. Pada persilangan tersebut Mendel menyilangkan tanaman ercis dengan biji yang mempunyai dua sifat beda, yaitu bentuk dan warna biji. Kedua sifat beda tersebut ditentukan oleh gen-gen sebagai berikut.

B = gen yang menentukan biji bulat.

b = gen yang menentukan biji keriput.

K = gen yang menentukan biji berwarna kuning.

k = gen yang menentukan biji berwarna hijau.

Jika tanaman kapri yang berbiji bulat kuning (BBKK) disilangkan dengan kapri yang berbiji keriput hijau (bbkk), semua tanaman F1 berbiji bulat kuning. Jika tanaman F1 dibiarkan mengadakan penyerbukan sendiri, F2 memperlihatkan 16 kombinasi yang terdiri atas empat macam fenotipe, yaitu tanaman berbiji bulat kuning, bulat hijau, keriput kuning, dan keriput hijau. Dalam percobaan ini Mendel mendapatkan 315 tananman berbiji bulat kuning, 100 tanaman berbiji bulat hijau, 101 tanaman berbiji keriput kuning, dan 32 tanaman keriput hijau. Angka-angka tersebut menujukkan suatu perbandingan fenotipe yang mendekati 9 : 3 : 3 : 1.

Pada saat pembentukan gamet (pembelahan meiosis) anggota dari sepasang gen memisah secara bebas (tidak saling memengaruhi). Oleh karena itu, pada persilangan dihibrid tersebut terjadi empat macam pengelompokan dari dua pasang gen, yaitu:

(37)

a. gen B mengelompok dengan gen K, terdapat dalam gamet BK;

b. gen B mengelompok dengan gen k, terdapat dalam gamet Bk;

c. gen b mengelompok dengan gen K, terdapat dalam gamet bK;

d. gen b mengelompok dengan gen k, terdapat dalam gamet bk;

Prinsip tersebut di atas dirumuskan sebagai Hukum Mendel II (Hukum Pengelompokkan Gen secara Bebas) yang berbunyi:

Suatu pasangan gen tidak bergantung kepada segregasi pasangan gen lainnya, sehingga di dalam gamet-gamet yang terbentuk akan terjadi pemilihan kombinasi

gen-gen secara bebas.

Menurut hukum tersebut dapat dinyatakan bahwa:

a) setiap gen dapat berpasangan secara bebas dengan gen lain membentuk alela,

b) keturunan pertama menunjukkan sifat fenotipe dominan,

c) keturunan kedua menunjukkan fenotipe dominan dan resesif dengan perbandingan tertentu, misalnya pada persilangan monohibrid 3 : 1 dan

pada persilangan dihibrid 9 : 3 : 3 : 1.

(38)

Untuk memperjelas pemahamanmu tentang persilangan dihibrid, perhatikan bagan persilangan antara kapri (ercis) biji bulat warna kuning dengan kapri biji keriput warna hijau yang menghasilkan F1 berupa kapri berbiji bulat warna kuning.

(39)

Perbandingan genotipe F2

= BBKK : BBKk : BkKK : BbKk : BBkk : Bbkk : bbKK : bbKk : bbkk

= 1 : 2 : 2 : 4 : 1 : 2 : 1 : 2 : 1

Perbandingan fenotipe F2

= bulat kuning : bulat hijau : keriput kuning : keriput hijau

= 9 : 3 : 3 : 1

4. PEWARISAN SIFAT KELAINAN PADA MANUSIA

Pada manusia telah diketahui cukup banyak sifat yang diturunkan, misalnya albino,

kemampuan merasakan rasa pahit atau tes phenyl thiocarbamida (PTC), mata biru, rambut ikal, ayan, dan kencing manis. Berikut ini beberapa contoh sifat dan penyakit keturunan pada manusia dan cara pewarisannya.

1. Albino

Penderita albino mempunyai gangguan pada pembentukan pigmen melanin, sehingga rambut dan kulitnya berwarna putih (bule). Penglihatan penderita albino juga sangat peka terhadap cahaya. Sifat albino dikendalikan oleh gen resesif a, sedangkan alelnya gen A menentukan sifat yang normal.

Jadi penderita albino mempunyai genotipe aa, sedangkan orang yang normal mempunyai fenotipe AA atau Aa.

2. Sifat Pengecap PTC

Suatu bahan kimia sintetis phenyl thiocarbamida (PTC) dapat digunakan untuk menyelidiki apakah orang dapat merasakan rasa pahit atau tidak.

Orang yang dapat mengecap rasa pahitnya PTC disebut pengecap (taster), Gambar 3. Anak dengan albino

(40)

sedang yang tidak merasakan pahitnya PTC disebut buta kecap (nontaster).

Kemampuan untuk merasakan rasa pahit ditentukan oleh gen dominan T, sehingga seorang pengecap dapat mempunyai genotipe TT atau Tt. Alelnya resesif t menyebabkan orang tidak merasakan pahitnya PTC. Jadi orang yang buta kecap memiliki genotipe tt.

3. Buta Warna

Gen buta warna terpaut pada kromosom X dan bersifat resesif (c). Gen normal (C) bersifat dominan terhadap gen buta warna (c). Gen buta warna akan berpengaruh dan menyebabkan buta warna ketika tidak bersama dengan gen normal (C). Maka kemungkinan genotipe yang dapat terjadi sebagai berikut.

o XcY : pria buta warna o XCY : pria normal o XCXC : wanita normal

o XCXc : wanita pembawa sifat buta warna (karier) o XcXc : wanita buta warna

Jadi jika seorang pria buta warna menikah dengan wanita normal, kemungkinan keturunannya adalah sebagai berikut.

Hasilnya adalah XCXc yaitu wanita normal tetapi karier (membawa sifat) buta warna dan XCY yaitu pria dengan penglihatan normal. Coba kamu buat diagram perkawinan jika seorang pria buta warna menikah dengan wanita normal tetapi karier buta warna.

4. Hemofili

Hemofili ialah penya kit keturunan pada manusia yang menyebabkan darah sukar membeku ketika terjadi luka. Hal ini disebabkan karena tidak adanya faktor pembeku darah. Hemofili diwariskan melalui kromosom X

(41)

dengan gen bersifat resesif terhadap gen normal (H). Gen H dan gen h tersebut terpaut pada kromosom X, bukan kromosom Y. Hemofili akan muncul jika gen h tidak bersama gen H. Sehingga pria yang menderita hemofili akan memiliki kromosom seks dengan genotipe XhY. Wanita hemofili tidak dijumpai karena bersifat letal (mati dalam kandungan).

Genotipe yang mungkin terjadi ialah sebagai berikut.

o XHY : pria normal o XhY : pria hemofili o XHXH : wanita normal

o XHXh : wanita pembawa sifat hemofili (karier hemofili) o XhXh : wanita hemofili (bersifat letal/mati)

Jika seorang wanita normal karier menikah dengan pria normal, akan diperoleh keturunan sebagai berikut.

Fenotipe F1 adalah:

o XHXH : wanita normal

o XHXh : wanita karier hemofili o XHY : pria normal

o XhY : pria hemofili

Dari diagram di atas, tampak bahwa fenotipe yang dihasilkan adalah 75%

normal dan 25% hemofili. Yang berfenotipe normal (75%) terdiri dari satu orang wanita normal, satu orang pria normal, dan satu orang wanita normal karier.

5. Talasemia

(42)

Thalasemia merupakan kelainan genetik (penyakit genetik) yang disebabkan rendahnya kemampuan pembentukkan hemoglobin (terjadi karena gangguan salah satu rantai globin). Thalasemia menyebabkan kemampuan eritrosit dalam mengangkut oksigen rendah (anemia). Fenotif yang dihasilkan adalah:

o ThTh = penderita (Thalasemia mayor) = mati o Thth = normal heterozigot (Thalasemia minor) o thth = normal

6. Jari Lebih (Polidaktili)

Polidaktili ditentukan oleh gen

dominan P, sedang alelnya resesif p

menentukan jari normal. Penderita polidaktili mempunyai jari tangan atau jari kaki (atau jari tangan dan kaki) lebih dari 5.

Gambar 4. Bentuk sel eritrosit penderita thalasemia

Gambar 5. Hasil foto rontgen polidaktili

(43)

Colour blindness atau lebih tepat lagi Color Vision Deficiency atau CVD yang di katakan sebagai buta warna yakni suatu kondisi ketika sel-sel retina mata tidak mampu merespon warna sebagaimana mestinya. Hal ini menyebabkan gangguan persepsi wana pada daya penglihatan. Penderita buta warna biasanya mengalami kesulitn dalam memaknai warna merah, hijau, biru dan warna-warna turunan dari ketiga warna dasar tersebut.

Sel saraf di retina terdiri atas:

1. sel batang (rod) yan peka terhadap hitam dan putih

2. sel kerucut (cone) yang peka terhadap warna lainnya. Buta warna terjadi ketika reseptor cahaya di retina mengalami perubahan, terutama sel kerucut.

INFO SAINS

Gambar 6. Sel kerucut pada retina mata

(44)

Normalnya, sel kerucut (cone) di retina mata mempunyai spectrum terhadap tiga warna dasar, yaitu merah, hijau, dan biru. Orang yang sel-sel kerucutnya sensitive untuk ketiga waran tersebut dikatakan normal. Namun pada orang tertentu, mungkin hanya ada dua atau tidak ada sel kerucut yang sensitive terhadap warna-warna tersebut. Maka orang tersebut dikatakan sebagai penderita buta warna.

Adakah anda seorang colour blindness atau buta warna? Jangan risau, buta warna bukanlah anda seorang yang cacat. Beberapa kelebihan seorang yang buta warna yang tidak dimiliki orang normal ini akan membuat anda bangga. Tahukah anda apakah kelebihan seorang yang di katakan ''BUTA WARNA'' ini? Berikut adalah jawabannya:

1. Dapat melihat dan berjalan di waktu malam gelap.

2. Dapat lihat objek tersembunyi yang tak dapat dilihat oleh orang normal di waktu malam.

3. Dapat memandu dalam keadaan hujan lebat di waktu malam.

4. Penembak tepat atau camouflage sharp shooter semuanya ''buta warna''.

5. Genetik pemburu

6. Bekerja pada banyak berseni yang sukar dipahami.

7. Dapat mengingat seluruh jalan di sebuah bentangan hanya dengan sekali jalan saja.

Gambar 7. Citra warna yang dilihat penderita buta warna

(45)

8. Dapat membaca buku di dalam gelap walaupun samar-samar dimana tidak dapat dilihat langsung oleh orang normal.

9. Fashion Desainer terkenal semuanya ''buta warna''

1. Diketahui: Gen P = warna kuning; gen Q = daun lebar. Persilangan antara individu bergenotipe PpQq dengan sesamanya akan menghasilkan keturunan sebanyak 320 individu. Kemungkinan keturunannya yang berwarna kuning dan berdaun lebar ada sebanyak …..

a. 40 b. 60 c. 180 d. 320

Persilangan 2 sifat beda menghasilkan perbandingan 9:3:3:1. Daun lebar warna kuning = 18%/2 = 9% = 9/10

Jawaban: C

14. Disilangkan gandum hitam (HhKk) dengan gandum kuning (hhKk). Berapa kemungkinan dihasilkan gandum berfenotif putih?

a. 0 % b. 12,5 % c. 37,5 % d. 25 % e. 50 %

Jawaban : A

LATIHAN

(46)

Lakukanlah kegiatan di bawah ini secara berkelompok yang beranggotakan 5 orang. Setelah melakukan kegiatan, kemudian buatlah laporan kegiatan dalam bentuk vlog (video blog) yang kalian upload di youtube.

PROYEK KERJA ILMIAH

I. Tujuan : menyelidiki perbandingan genotip dan fenotip F2 pada persilangan monohibrida dominasi.

II. Dasar Teori : Pada persilangan monohibrida dominasi dihasilkan keturunan kedua (F2) dengan perbandingan fenotip dan genotip tertentu. Keturunan kedua menunjukkan fenotip dominan dan resesif dengan perbandingan tertentu (Hukum Mendel II)

III. Alat dan Bahan:

1. Potongan kertas merah ( 1 x 1 cm2 ) 100 buah 2. Potongan kertas putih ( 1 x 1 cm2 ) 100 buah 3. Kertas karton (20 cm x 30 cm) 2 buah

IV. Cara Kerja :

1. Siapkan 50 potongan kertas merah dan 50 potongan kertas putih campur dan letakkan dalam kertas karton berilah tanda pada kertas karton Wadah A 2. Lakukan seperti kegiatan nomor 1 untuk kertas

karton yang kedua dan berilah tanda wadah B.

3. Wadah A kita anggap sebagai induk jantan dengan 100 gen ( heterozigot ) dan wadah B kita anggap sebagai induk betina dengan 100 gen ( heterozigot )

TUGAS

(47)

4. Mintalah seorang temanmu untuk mengambil 1 potongan kertas dari wadah A dan 1 potongan kertas dari wadah B dengan mata terpejam, catatlah setiap pasangan potongan kertas yang diperoleh dalam tabel.

5. Lakukan kegiatan itu sampai diperoleh 100 pasangan kertas. Kemudian ulangi kegiatan tersebut sampai diperoleh 3 kali data kegiatan.

6. Diskusikan dengan teman-temanmu untuk melengkapi hasil kegiatan sesuai data hasil pengamatan.

V. Hasil Kegiatan

Tabel Hasil Pengamatan 1. Percobaan 1

No.

Pasangan Potongan

Kertas Genotip Fenotip Jumlah Ket.

1. merah – merah MM 2. merah – putih Mm 3. putih – putih mm 2. Percobaan 2

No. Pasangan Potongan

Kertas Genotip Fenotip Jumlah Ket.

1. merah – merah MM 2. merah – putih Mm 3. putih – putih mm

(48)

PENILAIAN

(49)

RANGKUMAN

(50)

GLOSARIUM

(51)

http://lamocrew.blogspot.com/2016/01/penglihatan-dari-orang-buta-warna.html, Hari Rabu tanggal 10 Oktober 2018, jam 15.08.

saiyidah sufiana SABTU, 08 FEBRUARI 2014 pewarisan sifat materi kelas 9

(IPA)http://sufiana27.blogspot.com/2014/02/pewarisan-sifat-materi-kelas-9-ipa.html

http://memetmulyadi.blogspot.com/2012/02/pewarisan-sifat-materi-ipa-kelas-9.html

Sukis Wariyono, Yani Muharomah. Mari belajar ilmu alam sekitar 3: Panduan Belajar IPA terpadu untuk kelas IX SMP/MTs. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan

Nasional, 2008.

Saurce: http://memetmulyadi.blogspot.com/2012/02/pewarisan-sifat-materi-ipa-kelas-9.html#ixzz5TVuzn7ae

DAFTAR PUSTAKA

(52)

INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP PEDOMAN OBSERVASI PENILAIAN SIKAP Petunjuk :

Lembar observasi diisi oleh Guru untuk menilai sikap peserta didik. Berilah tanda cek (√) atau poin pada kolom skor sesuai sikap disiplin yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut:

Ya = apabila peserta didik menunjukan perbuatan sesuai aspek pengamatan Tidak = apabila peserta didik tidak menunjukan perbuatan sesuai aspek pengamatan Nama Peserta Didik : ……….

Kelas : ………

Tanggal Pengamatan : ……….

Materi Pokok : ……….

LEMBAR OBSERVASI

Asfek yang diamati Skor Jumlah

Skor Nilai

1 2 3 4 5

Rasa Ingin Tahu Disiplin

Santun Kerjasama

Pedoman Penilaian

=

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑥 100 20

Rubrik Penilaian Observasi

No Asfek yang dinilai Indikator Rubrik

1 Rasa Ingin Tahu Aktif bertanya terhadap hal-hal yang belum dipahami

5 = Jika memenuhi 5 indikator 4 = Jika memenuhi 4 indikator 3 = Jika memenuhi 3 indikator 2 = Jika memenuhi 2 indikator 1 = Jika memenuhi 1 indikator Terlibat aktif dalam diskusi

Perhatian pada objek yang diamati Mendiskusikan pembelajaran yang terjadi

Antusias mencari jawaban

2 Disiplin Hadir dalam kegiatan pembelajaran 5 = Jika memenuhi 5 indikator 4 = Jika memenuhi 4 indikator 3 = Jika memenuhi 3 indikator 2 = Jika memenuhi 2 indikator 1 = Jika memenuhi 1 indikator Patuh pada tata tertib/aturan bersama

Mengikuti kaidah berbahasa tulis yang baik dan benar

Mengerjakan/mengumpulkan tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan Tepat waktu dalam mengikuti pembelajaran

3 Santun Menghormati guru 5 = Jika memenuhi 5 indikator

4 = Jika memenuhi 4 indikator 3 = Jika memenuhi 3 indikator 2 = Jika memenuhi 2 indikator 1 = Jika memenuhi 1 indikator Tidak berkata kasar dan kotor

Tidak menyela pembicaraan pada waktu yang tidak tepat

Bersikap 3 S (salam, senyum, sapa) Meminta ijin ketika akan masuk dan kelauar ruangan serta pada saat mau menyampaikan pendapatnya

4 Kerjasama Menghargai pendapat orang lain dalam kerja kelompok

5 = Jika memenuhi 5 indikator 4 = Jika memenuhi 4 indikator

(53)

No Asfek yang dinilai Indikator Rubrik Mampu mengerjakan tugas kelompok

dengan baik

3 = Jika memenuhi 3 indikator 2 = Jika memenuhi 2 indikator 1 = Jika memenuhi 1 indikator Kompak dalam menyelesaikan

permasalahan di dalam kelompok Menghargai pekerjaan teman satu kelompok

Bersedia menerima tanggung jawab

(54)

INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN

LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN KETERAMPILAN-UNJUK KERJA/PRAKTIK Topik : Pewarisan Sifat (Persilangan Monohibrid dan Dihibrid)

No Nama Peserta Didik Persiapan Percobaan Pelaksanaan Percobaan Kegiatan Akhir Percobaan Jumlah Skor 1

2 3 dst

No Keterampilan yang dinilai Skor Rubrik

1 Persiapan Percobaan (menyiapkan alat dan bahan)

30 - Alat-alat tertata rapih sesuai dengan keperluan

- Rangkaian/susunan alat percobaan tersusun dengan benar dan tepat - Bahan tersedia ditempat yang sudah ditentukan

20 Ada 2 asfek yang tersedia 10 Ada 1 asfek yang tersedia

2 Pelaksanaan Percobaan 40 - Menggunakan alat dengan tepat sesuai dengan LKPD - Menambahkan bahan tepat sesuai dengan LKPD - Mengamati hasil percobaan dengan tepat

30 Ada 2 asfek yang tersedia 20 Ada 1 asfek yang tersedia 3

Kegiatan Akhir Percobaan 30 - Membuang sampah ke tempatnya

- Membersihkan alat dan meja praktikum dengan baik - Mengembalikan alat ke tempat semula

20 Ada 2 asfek yang tersedia 10 Ada 1 asfek yang tersedia

(55)

INSTRUMEN PENILAIAN LAPORAN PRAKTIKUM Mata Pelajaran : IPA

Kelas/Semester : 9 / Ganjil

Topik/Subtopik : Pewarisan Sifat (Persilangan monohybrid dan dihibrid)

Penilaian Penyusunan Laporan Praktikum

Nama Peserta didik : ………

Kelas : ………

No Nama Siswa

Aspek yang dinilai

Catatan / Nilai Kebenaran

Konsep

Kelengkapan

gagasan Sistematika Tata

Bahasa 1

2 3 4

Rubrik Penilaian Laporan Praktikum

No Komponen Skor

1 Kebenaran Konsep Skor 25 jika seluruh konsep bidang studi pada laporan benar Skor 15 jika sebagian konsep bidang studi pada laporan benar Skor 5 jika semua konsep bidang studi pada laporan salah

(56)

2 Kelengkapan gagasan

Skor 25 jika kelengkapan gagasan sesuai konsep

Skor 15 jika kelengkapan gagasan kurang sesuai konsep Skor 5 jika kelengkapan gagasan tidak sesuai konsep

3 Sistematika Skor 25 jika sistematika laporan sesuai aturan yang disepakati Skor 15 jika sistematika laporan kuang sesuai aturan yang disepakati

Skor 5 jika sistematika laporan tidak sesuai aturan yang disepakati

4 Tatabahasa Skor 25 jika tatabahasa laporan sesuai aturan

Skor 15 jika tatabahasa laporan kuang sesuai aturan Skor 5 jika tatabahasa laporan tidak sesuai aturan

Skor maksimal = jumlah komponen yang dinilai x 25 = 4 x 25 = 100 Nilai = Jumlah Skor x 4 Skor Maksimal

(57)

INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN

1. PENILAIAN UNJUK KERJA (PRESENTASI)

Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : 9/1

Topik/Subtopik : Pewarisan Sifat (Persilangan monohybrid dan dihibrid) No

Absen Nama Peserta Didik Sistematika Presentasi

Penggunaan Bahasa

Kejelasan

Kemampuan Menanggapi Pertanyaan

Jumlah Skor

Nilai KELOMPOK

Pedoman penilaian = Skor perolehan x100

16

RUBRIK PENILAIAN UNJUK KERJA (PRESENTASI)

No Aspek yang Dinilai Indikator Skor

1 Sistematika presentasi Materi presentasi disajikan secara runtut dan sistematis

4 Materi presentasi disajikan secara runtut tetapi kurang sistematis

3 Materi presentasi disajikan secara kurang runtut dan tidak sistematis

2 Materi presentasi disajikan secara tidak runtut dan tidak sistematis

1

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Program yang berjudul KRUSIYUR TABLENG “Krupuk Nasi Sayur Tanpa Bleng” Sebagai Camilan Lezat dan Bergizi merupakan inovasi pembuatan kerupuk yang berbahan dasar nasi

(iv) Jika dua buah segitiga memiliki sisi sisi yang bersesuaian sama panjang, maka kedua seitiga itu kongruen.. Dari pernyataan di atas yang benar

Berdasarkan pengujian sistem telah dilakukan pada beberapa smartphone berbasis android dapat dikatakan bahwa game Mathematic Maze dapat berjalan dengan baik pada perangkat

masih menggunakan sistem manual, hal ini dapat dilihat dari pemenuhan kebutuhan laporan dan pengolahan nilai siswa. Dengan adanya sistem informasi baru yang ditawarkan diharapkan

Data yang digunakan adalah data sekunder yaitu upah minimum kabupaten, rasio pengangguran, rasio angkatan kerja, persentase penduduk miskin, rasio dokter, produk

Faktor Lain Yang Mempengaruhi Rendahnya Hasil Belajar Matematika Yaitu Penyampaian Dari Guru Yang Monoton Artinya Belum Menggunakan Metode Yang Kurang Tepat Atau Tidak Sesuai

Analisis Pembangkit Listrik Tenaga Mikrhidro (PLTMH) pada Daerah Aliran Sungai Ongkak Mongondow di Desa Muntoi Kabupaten Bolaang Mongondow.. 2011, Evaluasi

Berikut diberikan contoh kasus pegawai tetap mulai bekerja pada tahun berjalan pertama pada situasi pegawai yang kewajiban pajak subjektifnya sebagai Subjek Pajak dalam negeri