• Tidak ada hasil yang ditemukan

c. Tata Cara Penegahan Sarana Pengangkut Laut

Pengertian Penegahan

Penegahan adalah tindakan administratif untuk menunda pengeluaran, pemuatan, dan pengangkutan barang impor atau ekspor sampai dipenuhinya kewajiban pabean. Pejabat Bea dan Cukai berwenang melakukan penegahan terhadap :

a. Barang impor yang berada di Kawasan Pabean yang oleh pemiliknya akan dikeluarkan ke peredaran bebas tanpa memenuhi kewajiban pabean,

b. Barang impor yang keluar dari Kawasan Pabean yang berdasarkan petunjuk yang cukup belum memenuhi sebagian atau seluruh kewajiban pabeannya, c. Barang ekspor yang berdasarkan petunjuk yang cukup belum memenuhi

sebagian atau seluruh kewajiban pabeannya,

d. Sarana pengangkut yang memuat barang yang belum dipenuhi kewajiban pabeannya,

DTSS DTSS DTSS

DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut LautPatroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut LautPatroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut LautPatroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut 22 Penegahan tidak dapat dilakukan terhadap:

a. Paket atau barang yang disegel oleh Penegak Hukum lain atau Dinas Pos, b. Barang yang berdasarkan hasil pemeriksaan ulang atas Pemberitahuan atau

Dokumen Pelengkap Pabean menunjukkan adanya kekurangan pembayaran Bea Masuk,

c. Sarana pengangkut yang disegel oleh Penegak Hukum lain atau Dinas Pos, d. Sarana pengangkut milik Negara atau Negara Asing.

Barang dan/atau sarana pengangkut yang ditegah oleh Pejabat Bea dan Cukai dikuasai negara dan disimpan di Tempat Penimbunan Pabean. Pemilik barang dan/atau sarana pengangkut yang ditegah oleh Pejabat Bea dan Cukai, dapat mengajukan keberatan secara tertulis kepada Menteri dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya surat bukti penegahan, dengan ketentuan menyebutkan alasan-alasan keberatan, dan melampirkan bukti-bukti yang menguatkan keberatan.

Barang dan/atau sarana pengangkut yang ditegah diselesaikan dengan cara sebagai berikut:

1. diserahkan kembali kepada pemiliknya, dalam hal telah memenuhi kewajiban pabean:

a. penegahan barang dan/atau sarana pengangkut yang dilakukan tanpa surat perintah penegahan karena alasan mendesak dan perlu, tidak mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal,

b. keberatan yang diajukan oleh pemilik barang dan/atau sarana pengangkut diterima oleh Menteri,

c. keberatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 tidak mendapat putusan Menteri setelah lewat waktu 90 (sembilan puluh) hari sejak diterimanya permohonan keberatan,

d. tidak diperlukan untuk bukti di pengadilan, setelah diserahkan uang pengganti yang besarnya tidak melebihi harga barang dan/atau sarana pengangkut yang ditegah.

2. dimusnahkan karena barang tersebut busuk,

3. dilelang, karena sifatnya tidak tahan lama, merusak, berbahaya, atau pengurusannya memerlukan biaya tinggi, sepanjang bukan merupakan barang yang dilarang atau dibatasi,

DTSS DTSS DTSS

DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut LautPatroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut LautPatroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut LautPatroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut 23 4. diserahkan kepada penyidik sebagai bukti dalam proses penyidikan, 5. dalam hal menyangkut barang yang dilarang atau dibatasi, menjadi milik

negara.

Persiapan Penegahan Sarana Pengangkut Laut

1. Sebelum menyandarkan kapal patroli ke SP yang akan ditegah, Komandan Patroli/Nakhoda BC harus mempertimbangkan keadaan cuaca, kondisi kapal, keselamatan kapal dan ABK BC, serta posisi SP yang akan ditegah.

2. Komandan Patroli berkoordinasi dengan Nakhoda BC menunjuk dan memberikan arahan kepada :

a. Paling sedikit 1 (satu) orang tugas pemeriksa untuk memeriksa kapal. b. Paling sedikit 1 (satu) orang petugas pengamanan bersenjata api untuk

mengamankan petugas pemeriksa selama melakukan pemeriksaan.

c. Paling sedikit 2 (dua) orang petugas pengamanan bersenjata api untuk berjaga-jaga di geladak kapal patroli.

d. Petugas pemeriksa wajib mengenakan baju pelampung (life jacket) dan membawa perlengkapan pemeriksaan seperti peralatan tulis menulis, peralatan kerja (tang, obeng, alat pemotong, alat ukur, senter, kamera, dan sebagainya), peralatan komunikasi, serta peralatan penyegelan.

e. Petugas pengamanan wajib mengenakan baju pelampung (life jacket), peralatan komunikasi, dan selalu dalam keadaan siaga dengan senjata api. 3. Komandan patroli dan Nakhoda BC bertanggung jawab terhadap kelancaran,

ketertiban, dan keamanan proses pemeriksaan, kelancaran lalu lintas kapal-kapal lainnya, serta selalu siaga menghadapi berbagai kemungkinan yang dapat terjadi.

Langkah-langkah Penegahan

1. Komandan Patroli memerintahkan Pembantu Kopat untuk melakukan pengamanan terhadap Sarana Pengangkut dan dokumen-dokumen yang ada di Sarana Pengangkut yang dapat dijadikan sebagai barang bukti dalam proses penyelidikan dan penyidikan, serta Nahkoda kapal membuat Surat Pernyataan Penyerahan Manifest dan Dokumen Kapal. Apabila diperlukan,

DTSS DTSS DTSS

DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut LautPatroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut LautPatroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut LautPatroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut 24 Komandan Patroli berkoordinasi dengan Nakhoda BC memerintahkan kepada ABK kapal patroli untuk membantu pelaksanaan tugas. Nakhoda BC dan ABK kapal patroli diutamakan bersiaga di Kapal Patroli dengan tetap memperhatikan tugasnya di kapal patroli.

2. Terhadap penegahan tersebut wajib dibuatkan Berita Acara yang ditandatangani oleh Komandan Patroli, meliputi sekurang-kurangnya:

a. Laporan Kejadian

b. Berita Acara Pemeriksaan c. Laporan Penindakan d. Surat Bukti Penindakan

e. Berita Acara Serah Terima Sarana Pengangkut / Barang

3. Apabila pada saat penegahan terjadi kejadian-kejadian penting, maka Komandan Patroli menginformasikan kepada Pusdalops (Kepala Bidang Penindakan dan Sarana Operasi, Kepala Seksi Penindakan atau pejabat lain yang ditunjuk).

4. Komandan Patroli menempatkan minimal 2 (dua) orang ABK Kapal Patroli yang dilengkapi dengan senjata api di Sarana Pengangkut yang ditegah dalam rangka pengamanan selama proses penarikan ke Kantor Terdekat atau Kantor Lain sesuai arahan Pusdalops (Misalnya Kantor Wilayah DJBC Khusus Kepulauan Riau) dan dalam perjalanan tersebut Komandan Patroli atau Nahkoda selalu melakukan komunikasi dengan ABK Kapal Patroli yang ditunjuk tersebut.

5. Sesampainya di pangkalan/dermaga Kantor Bea Cukai terdekat/Kantor Tujuan (Misal Kantor Wilayah DJBC Khusus Kepulauan Riau), Komandan Patroli menyerahkan hasil tangkapan kapal patroli dan laporan penangkapan kepada Kepala Seksi Penindakan dan/atau Kepala Bidang Penindakan dan Sarana Operasi.

6. Dalam hal tangkapan hasil patroli diserahkan ke KPPBC terdekat, Komandan Patroli menyerahkan laporan penangkapan, berkas penindakan, tersangka, dan barang bukti kepada Kepala Seksi P2 KPPBC terdekat tersebut.

7. Komandan Patroli melaporkan penyerahan hasil tangkapan ke KPPBC terdekat kepada Kepala Seksi Penindakan.

DTSS DTSS DTSS

DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut LautPatroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut LautPatroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut LautPatroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut 25 Nah setelah Anda belajar secara lengkap kegiatan belajar pertama, bila materi tersebut diringkas terlihat sebagaimana gambar 1.1 dibawah ini.

Gambar 1.5

Alur penindakan sarana pengangkut

1.2 Latihan

Agar Anda dapat lebih memahami materi pada kegiatan belajar 1, coba kerjakan latihan-latihan berikut ini.

1. Apa alasan dilakukannya pemeriksaan sarana pengangkut? 2. Apa dasar hukum pemeriksaan sarana pengangkut?

3. Apa yang dimaksudkan penindakan di bidang kepabeanan dan cukai?

4. Sebutkan dokumen apa saja yang dapat dijadikan bahan utama dalam melakukan pemeriksaan sarana pengangkut yang datang dari luar daerah pabean !

5. Jelaskan perbedaan antara penahanan dengan penegahan? Jelaskan pendapat saudara !

1.3 Rangkuman

1. Setiap sarana pengangkut yang datang dari luar daerah pabean yang berpotensi dijadikan alat untuk melakukan pelanggaran merupakan obyek pemeriksaan sarana pengangkut.

2. Pemeriksaan didahului dengan penghentian sarana pengangkut yang akan diperiksa. Penegahan dilakukan pejabat bilamana diduga atau dicurigai, atau berdasarkan informasi telah/akan dillakukan pelanggaran terhadap ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

DTSS DTSS DTSS

DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut LautPatroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut LautPatroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut LautPatroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut 26 1.4 Tes Formatif

Untuk menguji hasil belajar pada kegiatan belajar 1, kerjakan tes formatif berikut dengan memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang benar.

1. Yang tidak termasuk ruang lingkup penindakan adalah … a. Pengejaran sarana pengangkut

b. Penghentian dan pemeriksaan terhadap sarana pengangkut; c. Penegahan terhadap barang dan sarana pengangkut

d. Penguncian, penyegelan, dan/atau pelekatan tanda pengaman yang diperlukan terhadap barang maupun sarana pengangkut

2. Tujuan penghentian kapal adalah … a. untuk dilakukan penyegelan

b. untuk dilakukan pemeriksaan kapal c. untuk dilakukan pendeligeran d. untuk dilakukan penegahan

3. Dalam keadaan mendesak dan berdasarkan petunjuk yang cukup bahwa sarana pengangkut dan/atau barang di atasnya belum dipenuhi/ diselesaikan kewajiban pabeannya, maka penghentian sarana pengangkut…

a. harus berdasarkan izin tertulis dari Penanggung Jawab Operasi b. menggunakan Surat Perintah

c. dapat dilakukan tanpa Surat Perintah d. sebaiknya menggunakan Surat Perintah

4. Yang benar dari pernyataan-pernyataan dibawah ini adalah …

a. Penghentian sarana pengangkut didahului dengan memberikan tembakan peringatan ke atas sebanyak 3 (tiga) kali.

b. Penghentian sarana pengangkut didahului dengan melepaskan tembakan peluru tajam didepan haluan sarana pengangkut.

c. Penghentian sarana pengangkut didahului dengan melepaskan tembakan peluru tajam kearah ruang kemudi.

d. Penghentian sarana pengangkut didahului dengan memberikan isyarat berupa sirene atau lampu sorot.

DTSS DTSS DTSS

DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut LautPatroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut LautPatroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut LautPatroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut 27 5. Yang tidak termasuk isyarat perintah penghentian sarana pengangkut

adalah…

a. memberikan tembakan peringatan keatas atau didepan haluan.

b. membunyikan alat bunyi yang ada di kapal patroli seperti klakson dan sirene.

c. memberikan tanda dengan lampu sorot (aldis).

d. mengibarkan bendera semboyan huruf L.

6. Dalam hal hasil pemeriksaan tidak terdapat pelanggaran, manakah dari pernyataan dibawah ini yang tepat…

a. kapal diizinkan untuk melanjutkan perjalanan dan Surat Pernyataan pemeriksaan tidak perlu dibuat.

b. kapal diizinkan untuk melanjutkan perjalanan dan Surat Pernyataan pemeriksaan harus tetap dibuat.

c. kapal tidak diizinkan untuk melanjutkan perjalanan dan Surat Pernyataan pemeriksaan harus dibuat.

d. kapal tidak diizinkan untuk melanjutkan perjalanan dan Surat Pernyataan pemeriksaan tidak perlu dibuat.

7. Langkah pertama dalam pelaksanaan bootzoeking adalah … a. melakukan pemeriksaan surat-surat kapal

b. melakukan pemeriksaan pada tempat-tempat yang rawan terjadinya penyimpangan

c. menemui nahkoda dan menunjukkan Surat Tugas untuk pemeriksaan kapal

d. melakukan penegahan atas pelanggaran yang terjadi

8. Yang tidak termasuk surat-surat yang diperiksa pada saat bootzoeking adalah…

a. Pas Kapal b. Manifes

c. Store list d. Packing List

9. Kegiatan operasi dapat dihentikan bilamana terdapat kondisi-kondisi berikut kecuali...

a. Persediaan logistik menipis

DTSS DTSS DTSS

DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut LautPatroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut LautPatroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut LautPatroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut 28 c. ada perintah/persetujuan atasan

d. target operasi tercapai

10. Patroli laut dikatakan gagal apabila ... a. tingkat penyelundupan berkurang

b. kapal patroli tidak dapat melakukan penegahan sarana pengangkut yang menjadi target operasi

c. informasi operasi diketahui seluruh petugas operasi

d. kapal patroli menegah sarana pengangkut dengan jumlah barang yang tidak terlalu banyak

11. Yang tidak termasuk kategori patroli laut dikatakan berhasil adalah ...

a. Menegah jenis komoditi yang sangat berpengaruh dalam kegiatan sosial ekonomi masyarakat

b. adanya tangkapan hasil patroli laut

c. informasi operasi diketahui pihak eksternal d. kerugian negara berhasil diamankan

12. Barang dan/atau sarana pengangkut yang ditegah oleh Pejabat Bea dan Cukai dikuasai negara dan disimpan di …

a. Tempat Penimbunan

b. Tempat Penimbunan Sementara c. Tempat Penimbunan Berikat d. Tempat Penimbunan Pabean

13. Penegahan dilakukan dengan cara paling sedikit … a. 1 (satu) orang petugas untuk memeriksa kapal b. 2 (dua) orang petugas untuk memeriksa kapal.

c. 2 (dua) orang petugas pengamanan bersenjata api untuk mengamankan petugas pemeriksa selama melakukan pemeriksaan.

d. 1 (satu) orang petugas pengamanan bersenjata api untuk berjaga-jaga di geladak kapal patroli.

14. Yang tidak termasuk dalam pertimbangan Komandan Patroli ketika menyandarkan kapal untuk melakukan penegahan adalah …

DTSS DTSS DTSS

DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut LautPatroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut LautPatroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut LautPatroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut 29 a. cuaca

b. banyaknya muatan pada sarana pengangkut c. kondisi kapal

d. keselamatan kapal dan ABK kapal patroli

15. Yang benar dari pernyataan dibawah ini adalah …

a. Komandan Patroli tidak perlu menempatkan ABK Kapal Patroli yang dilengkapi dengan senjata api di sarana pengangkut yang ditegah

b. Komandan Patroli menempatkan minimal 1 (satu) orang ABK Kapal Patroli yang dilengkapi dengan senjata api di sarana pengangkut yang ditegah c. Komandan Patroli menempatkan minimal 2 (dua) orang ABK Kapal Patroli

yang dilengkapi dengan senjata api di sarana pengangkut yang ditegah d. Komandan Patroli menempatkan minimal 3 (tiga) orang ABK Kapal Patroli

DTSS DTSS DTSS

DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut LautPatroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut LautPatroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut LautPatroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut 30 1.5 Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Coba cocokkan hasil jawaban Anda dengan kunci jawaban yang telah disediakan. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus untuk mengetahui tingkat pemahaman Anda terhadap materi pada kegiatan belajar ini. Perhatikan dan cocokan hasil jawaban Anda dengan kualifikasi hasil belajar yang telah terinci sebagaimana rumus dibawah ini.

TP = Jumlah Jawaban Yang Benar X 100% Jumlah keseluruhan Soal

Apabila tingkat pemahaman (TP) Anda dalam memahami materi yang sudah dipelajari mencapai:

91 % s.d 100 % : Sangat Baik 81 % s.d. 90,00 % : Baik

71 % s.d. 80,99 % : Cukup 61 % s.d. 70,99 % : Kurang

0 % s.d. 60 % : Sangat Kurang

Bila hasil perhitungan Anda telah mencapai 81 % atau lebih, maka Anda telah menguasai materi kegiatan belajar 1 ini dengan baik. Untuk selanjutnya Anda dapat melanjutkan kegiatan belajar berikutnya.

DTSS DTSS DTSS

DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut LautPatroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut LautPatroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut LautPatroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut 31

Dokumen terkait