• Tidak ada hasil yang ditemukan

NO CABOR SMP/SDRJT/KELAS SUB

Dalam dokumen DISPORAPAR PROV JATENG (Halaman 57-63)

JUMLAH SMP SMU/SDRJT/KELAS SUB JUMLAH SMU JML ATLET

APBD VII VIII IX X XI XII

11. Anggar 1 - 3 4 5 1 - 6 10

12. Judo 1 1 - 2 - 4 2 6 8

JUMLAH 41 89 130

Sumber : Dinpora Provinsi Jawa Tengah per Desember 2013

Dari data diatas dapat dilihat bahwa sampai dengan tahun 2014

jumlah PPLP yang dibiayai olehDaerah (PPLPD) berjumlah 12 cabang olahraga dengan jumlah atlet seluruhnya sebanyak 130

atlet pelajar, yang terdiri dari atlet pendidikan SMP sebanyak 41 atlet dan atlet pendidikan SMA sebanyak 89 atlet.

b)UPTD Museum Olahraga Jawa Tengah di Mrapen.

Api Abadi Mrapen adalah sebuah kompleks yang terletak di Desa Manggarmas Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan Provinsi Jawa Tengah. Kawasan ini terletak di tepi jalan raya Purwodadi - Semarang, berjarak 26 km dari kota Purwodadi. Kompleks Api Abadi Mrapen merupakan fenomena geologi alam berupa keluarnya gas alam dari dalam tanah yang tersulut api sehingga menciptakan api yang tidak pernah padam walaupun turun hujan sekalipun.

Dengan keistimewaannya tersebut, Api Abadi Mrapen seringkali dimanfaatkan untuk peristiwa besar khususnya pada acara olahraga yaitu dengan mengambil api dari kompleks Api Abadi Mrapen tersebut sebagai sumber obornya, misalnya pesta olahraga internasional Ganefo I tanggal 1 November 1963. Api abadi Mrapen juga digunakan untuk menyalakan obor Pekan Olahraga Nasional (PON) mulai PON X tahun 1981, POR PWI tahun 1983 dan HAORNAS. Api abadi dari Mrapen juga digunakan untuk obor upacara hari raya Waisak. Selain api abadi, di komplek tersebut

juga terdapat kolam dengan air mendidih yang konon dapat dipergunakan untuk mengobati penyakit kulit, serta batu bobot yang konon apabila seseorang dapat mengangkatnya maka yang bisa mengangkat batu tersebut dipercaya keinginannya akan terkabul. Dari potensi tersebut, pada tahun 2014 ini Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Tengah mulai melakukan penyusunan Detail Enginering Design (DED) untuk menjadikan kawasan Api Abadi Mrapen menjadi sebuah kawasan museum olahraga yang dikelola oleh Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Tengah dengan pelaksana nantinya akan dikelola oleh UPTD Museum Olahraga Jawa Tengah.

8)Perlunya Peningkatan Terhadap Jaminan kesejahteraan yang

diberikan kepada atlet dan pelatih berprestasi.

Banyak terjadi atlet dan mantan atlet berprestasi yang mengharumkan nama bangsa akhirnya mengalami kehidupan yang serba kekurangan secara ekonomi. Kondisi ini juga berpengaruh terhadap minat pemuda untuk sungguh-sungguh menekuni dunia olahraga. Hal tersebut juga menyebabkan masih ditemukan atlet Jawa Tengah yang memilih untuk pindah ke Provinsi Lain yang lebih besar dalam memberikan perhatian terhadap kesejahteraan hidup atlet.

9)Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Di Jateng Belum Memberikan

Kemudahan Bagi Atlet Berprestasi.

Perguruan Tinggi di Jawa Tengah secara umum belum memberikan kemudahan bagi atlet berprestasi untuk diterima di perguruan tinggi tersebut. Saat baru terdapat beberapa yang telah memberikan kemudahan dalam seleksi masuk mahasiswa baru yaitu

UNDIP dan UNNES di Semarang, UNS di Surakarta, dan UNSOED di Purwokerto, dengan kemudahan tersebut diharapkan ikut membantu siswa berprestasi tetap bertahan untuk melanjutkan kuliah di Jawa Tengah.

B. Peluang DINPORA

1)Adanya Dukungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah

terhadap Pembinaan Pemuda dan Olahraga.

Dukungan tersebut dapat secara jelas dilihat melalui kebijakan baru Gubernur Jawa Tengah yang mengusung Visi

”Menuju Jawa Tengah Sejahtera dan Berdikari Mboten

Korupsi Mboten Ngapusi” yang mampu memberikan peluang

untuk kemajuan Bidang Kepemudaan dan Keolahragaan di Provinsi Jawa Tengah. Beberapa kegiatan pembinaan pemuda yang berkaitan dengan kebijakan ini antara lain kegiatan Sarjana Penggerak Pembangunan di Perdesaan (SP-3), Keterampilan Pemuda dan Kewirausahaan Pemuda yang bertujuan agar nantinya pemuda dan masyarakat di Jawa Tengah mampu untuk menghasilkan lapangan pekerjaan sendiri.

2)Adanya dukungan dari stakeholder terkait di Jawa Tengah.

Dukungan stakeholder Dinpora telah terlihat dari

meningkatnya penyelenggaraan kegiatan di Provinsi Jawa Tengah yang dalam penyelenggaraanya mendapatkan bantuan dari stakeholder. Kegiatan tersebut diantaranya seperti Borobudur 10K dan kegiatan olahraga lain yang diselenggarakan sendiri oleh stakeholder terkait.

Adapun stakeholder dibidang kepemudaan yang menjadi mitra kerja Dinpora dalam memberdayakan dan mengembangkan

pemuda seperti pelatihan keterampilan, kegiatan kepramukaan, kegiatan sosial dalam bentuk donor darah yang kesemuanya rutin dilakukan oleh Stakeholder Dinpora Bidang Kepemudaan di Jawa Tengah.

Dalam rangka ikut berpartisipasi dalam pembangunan olahraga di Jawa Tengah, untuk kegiatan kejuaraan jenis olahraga tertentu yang diselenggarakan oleh masyarakat pada umumnya dapat memanfaatkan biaya dari sponsor karena tingkat perhatian masyarakat ataupun swasta juga sudah meningkat.

3)Adanya Program Nasional Kepemudaan Dan Keolahragaan.

Program nasional kepemudaan yang prioritas meliputi kegiatan Sarjana Penggerak Pembangunan di Perdesaan (SP-3), kegiatan Bhakti Pemuda Antar Provinsi (BPAP), kegiatan pelatihan dan pemantapan PASKIBRAKA, dan pemilihan pemuda pelopor. Adapun program nasional keolahragaan meliputi POPNAS yang pelaksanaannya pada tahun genap, Kejurnas antar Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP). Kegiatan kepemudaan dan keolahragaan tersebut selama ini sinkron dengan daerah Provinsi Jawa Tengah.

4)Jumlah dan Potensi generasi muda yang cukup besar serta

meningkatnya organisasi atau kelompok kepemudaan dan keolahragaan yang masih perlu untuk diberdayakan.

Pada Tahun 2010, jumlah pemuda di Jawa Tengah sebanyak 9,771 juta orang atau sebesar 29,94% dari seluruh jumlah penduduk Jawa Tengah yaitu 33.270.207 orang. Jumlah pemuda yang hampir seperempat dari jumlah total penduduk tersebutsecara kuantitas merupakan kelompok masyarakat potensial untuk diberdayakan dalam rangka berpartisipasi dalam pembangunan

nasional. Besarnya jumlah pemuda adalah sebuah isu strategis, maksudnya apabila dapat dikelola dengan baik akan mampu memberikan kontribusi bagi pembangunan bangsa dan peningkatan daya saing nasional secara keseluruhan. Sampai dengan Tahun 2012 ini, jumlah organisasi kepemudaan yang ada di Jawa Tengah yaitu sebanyak 2.963 Organisasi Kepemudaan tetapi dari jumlah tersebut

yang sudah dibina/difasilitasi melalui KNPI baru sejumlah 72 Organisasi Kepemudaan. Untuk Klub olahraga yang ada di Jawa

Tengah sebanyak 4.230 Klub dan yang sudah dibina baru sejumlah 120 Klub Olahraga.

5)Ilmu pengetahuan dan teknologi tentang keolahragaan yang

selalu berkembang.

Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi tentang keolahragaan ini juga menjadi tuntutan dan peluang yang harus segera dilakukan langkah-langkah strategisnya. Dengan memanfaatkan perkembangan tersebut, diharapkan Jawa Tengah mampu meraih prestasi tertinggi di tingkat nasional dan international.

6)Meningkatnya kesadaran dan kebutuhan masyarakat untuk

memiliki kehidupan yang sehat melalui olahraga.

Saat ini masyarakat khususnya di Jawa Tengah sudah mulai mengerti tentang pentingnya menjaga kesehatan. Hal tersebut merupakan sebuah modal awal yang sangat penting bagi kemajuan keolahragaan di Provinsi Jawa Tengah.

7)Meningkatnya antusiasme masyarakat terhadap berbagai

event olahraga baik secara nasional maupun internasional.

Keinginan untuk menjadikan prestasi olahraga jawa tengah lebih baik lagi dapat dilihat pada saat pelaksanaan Asean Paragames,

bagaimana masyarakat Solo ikut membantu kesuksesan acara tersebut. Ikut meramaikan, menjadi tuan rumah dan penonton yang

baik pada saat pelaksanaan kegiatan. Disamping itu, event

internasional seperti Borobudur 10K, Interhash yang juga merupakan event bertaraf internasional sangat diminati tidak hanya oleh masyarakat Jawa Tengah namun juga luar negeri.

8)Adanya peningkatan prasarana dan sarana kegiatan pemuda

dan olahraga melalui Youth and Sport Center.

Saat ini, Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Tengah sedang berusaha meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana prasarana bidang pemuda dan olahraga. Salah satu rencana yang dilakukan adalah menyatukan PPLP dan PPLPD di Provinsi Jawa Tengah ini untuk berada pada satu tempat pembinaan yang sama. Tidak hanya itu, Jawa Tengah juga ingin mempunyai sebuah pusat kegiatan pemuda. Oleh sebab itu, Dinpora sedang mengupayakan

pembangunan Sport Center di Gelanggang Olahraga Jatidiri,

BAB III

ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK

Dalam dokumen DISPORAPAR PROV JATENG (Halaman 57-63)

Dokumen terkait