• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendahuluan

Produksi ikan di PPN Ternate pada periode tahun 2007 sampai tahun 2011 meningkat sangat signifikan dengan rata-rata 11,44% per tahun, yaitu dari 4.484 ton pada tahun 2007 menjadi 6.767 pada tahun 2011. Produksi hasil tangkapan yang didaratkan di PPN Ternate sebagian besar didapatkan dari kapal dengan alat tangkap purse seine, pole and line, dan hand line. Ikan yang tertangkap didominasi oleh ikan jenis cakalang, tongkol, dan tuna. Produksi hasil tangkapan ikan tuna dan cakalang di PPN Ternate pada periode tahun 2007 sampai tahun 2011 dapat dilihat pada Tabel 3.1 beikut.

19

Tabel 3.1 Produksi ikan tuna dan cakalang di PPN Ternate Tahun 2007-2011

Tahun Produksi (ton) Ikan di PPN Ternate

Cakalang Tuna 2007 524 101 2008 853 213 2009 964 365 2010 943,2 280,8 2011 2287,4 436,2

Sumber: Laporan statistik PPN Ternate (2011)

Di PPN Ternate dalam memanfaatkan potensi sumberdaya tuna dan cakalang terdapat dua alat tangkap yang menjadikan kedua sumberdaya ikan ini sebagai target penangkapan yaitu pancing ulur (hand line) dan huhate (pole and line). Pancing ulur (hand line) yang ada di PPN Ternate terbagi menjadi 2 sistem penangkapan, yaitu pancing ulur (hand line) dengan armada yang berkapasitas 3 GT dan pancing ulur (hand line) yang menggunakan sistem perahu katir (pumboat). Jumlah pancing ulur (hand line) yang ada di PPN Ternate mengalami peningkatan pada periode tahun 2007 sampai tahun 2011, sementara untuk huhate (pole and line) justru mengalami penurunan (Tabel 3.2)

Interaksi antara hand line, pumpboat dan pole and line dapat memberikan pengaruh positif terhadap pemanfaatan tuna dan cakalang di PPN Ternate. Hal ini dikarenakan ketiga unit penangkapan ini memiliki ikan hasil tangkapan yang sama yaitu tuna. Revitalisasi tuna yang dilakukan PPN Ternate menjadikan ikan ini sebagai fokus pengelolaan dalam rangka peningkatan produksi dan nilai produksinya tanpa mengabaikan sumberdaya cakalang yang memiliki potensi yang besar pula di perairan Maluku Utara

Tabel 3.2 Perkembangan pancing ulur (hand line) dan huhate (pole and line) di PPN Ternate periode tahun 2007-2011

Tahun Jenis Alat Tangkap

Hand Line Pole and Line

2007 23 74

2008 24 78

2009 35 50

2010 50 52

2011 62 50

Sumber: Laporan statistik PPN Ternate (2011). .

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini antara lain:

1. Menghitung produktiviatas usaha penangkapan tuna dan cakalang di PPN Ternate dan pendapatan yang diperoleh

20

Metode Penelitian

Penelitian dilakukan di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Ternate Provinsi Maluku Utara. Studi pendahuluan dilakukan selama 1 bulan pada bulan September 2012. Pengumpulan data di lokasi penelitian dilakukan selama 2 bulan, yakni pada bulan Januari sampai Februari 2013.

Interaksi antara usaha penangkapan tuna dan cakalang dengan menggunakan pancing ulur (hand line), perahu katir (pumpboat) dan huhate (pole and line) dapat dilihat dengan membandingan produktivitas dari setiap jenis unit penangkapan sehingga mendapatkan alat tangkap yang paling produktif. Produktivitas unit penangkapan ikan tuna dan cakalang pada penelitian ini akan dihitung berdasarkan jumlah trip penangkapan dan pendapatan dari operasi penangkapan hand line, pumpboat, dan pole and line. Hal ini berarti produktivitas (CPUE) masing-masing unit penangkapan tuna dan cakalang diperoleh dengan menghitung jumlah rata-rata hasil tangkapan ikan per kapal dalam 1 bulan/tahun dibagi dengan jumlah rata-rata trip penangkapan dan pendapatan yang diperoleh kapal yang bersangkutan selama kurun waktu 4 tahun dari tahun 2009 sampai tahun 2012. Produktivitas berdasarkan pendapatan digunakan model Gordon Schaefer. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada rumus dibawah ini.

1) Produktivitas (CPUE) = Kg/Trip/unit 2) Produktivitas (CPUE) = Rp/trip/unit, dimana, TR = p . C Keterangan :

TR : total revenue (penerimaan total) (Rp) p : harga rata-rata ikan per kg (Rp/Kg) C : jumlah produksi ikan (kg)

Perhutungan produktivitas unit penangkapan tuna dan cakalang yang ada di PPN Ternate dilakukan terhadap kapal sampel dari masing-masing unit penangkapan, dalam hal ini hand line, pumpboat), dan pole and line. Adapun jumlah kapal sampel masing-masing unit penangkapan antara lain 20 hand line, 20 pumpboat, dan 20 pole and line. Sedangkan untuk perhitungan produktivitas (CPUE) per pendapatan total (TR) usaha penangkapan ikan mengasumsikan bahwa harga ikan per kg (p) dan biaya penangkapan per unit upaya tangkapap adalah konstan.

Pola interaksi antara usaha penangkapan hand line, pumpboat, dan pole and line dilihat secara deskriptif dan pengujian statistik korelasi. Analisis deskriptif dilakukan terhadap produktivitas time series dari hand line, pumpboat, dan pole and line. Uji korelasi dilakukan untuk memperkuat analisis deskriptif sebelumnya mengenai ada tidaknya interaksi yang terjadi. Pengujian korelasi menggunakan alat bantu software SPSS dengan nilai probabilitas atau signifikansi pada taraf 90%. Azwar (1999) dalam Wibowo (2012) mengemukakan jika suatu item memiliki nilai capaian kofisien korelasi minimal 0,30 dianggap memiliki daya

21

pembeda yang cukup memuaskan atau dianggap valid. Interval koefisien korelasi dan hubungan yang dihasilkan dapat dilihat pada Tabel 3.3 (Sarwono 2006).

Tabel 3.3 Interval koefisien korelasi dan hubungan antar variabel

Interval Koefisien Korelasi Tingkat Hubungan

0

Tidak ada korelasi antara kedua variabel

>0-0.25 Korelasi sangat lemah

>0.25_0.5 Korelasi cukup

>0.5-0.75 Korelasi kuat >0.75-0.99 Korelasi sangat kuat

1 Korelasi sempurna

Hasil

Produktivitas Pancing Ulur (hand line) dan Huhate (pole and line)

Pancing ulur (hand line) yang ada di PPN Ternate memiliki produktivitas yang besar dalam menangkap tuna, karena hanya mempunyai satu ikan target yaitu tuna. Kapal penangkapan pancing ulur bervariasi mulai dari 3 GT sampai 30 GT. Di PPN Ternate jumlah alat tangkap pancing ulur dari tahun ke tahun periode tahun 2007 sampai tahun 2011 semakin bertambah (Tabel 3.2). Terdapat 2 jenis metode penangkapan dengan pancing ulur di PPN Ternate, yaitu penangkapan tuna dengan armada hand line berukuran 3 GT dan menggunakan sistem perahu katir (pumpboat) dengan kapal yang memiliki kapasitas lebih besar yakni 20 GT sampai 30 GT. Sedangkan untuk huhate (pole and line) yang terdapat di PPN Ternate rata-rata berukuran 6 GT sampai 30 GT dengan sistem operasi penangkapan yang beragam, ada yang memiliki sistem operasi one day fishing dan ada juga yang operasi penangkapannya sampai 1 bulan. Produktivitas dari hand line, pumpboat, dan pole and line dihitung berdasarkan jumlah trip penangkapan per unit alat tangkapan dan berdasarkan pendapatan per trip per unit penangkapan.

Produktivitas berdasarkan volume produksi per jumlah trip per unit penangkapan (kg/trip/unit) untuk hand line 30,96 kg/trip/unit, untuk pumpboat 300,39 kg/trip/unit, dan untuk pole and line 200,34 kg/trip/unit. Produktivitas berdasarkan pendapatan per trip per unit penangkapan hand line adalah sebesar Rp 550.000 Rp/trip/unit, untuk pumpboat sebesar Rp 5.300.000 Rp/trip/unit dan untuk pole and line Rp 3.010.000 Rp/trip/unit. Rata-rata produktivitas untuk ketiga jenis alat tangkap tersebut disajikan pada Gambar 3.1.

22

Gambar 3.1 Produktivitas alat tangkap tuna dan cakalang berdasarkan produksi per trip per unit (A) dan berdasarkan pendapatan per trip per unit (B)

Produktivitas berdasarkan volume produksi trip per unit penangkapan dan produktivitas berdasarkan pendapatan per trip per unit penangkapan disajikan pada Gambar 3.1. Berdasarkan pendekatan volume produksi per trip per unit penangkapan menunjukan pumboat memiliki produktivitas tertinggi dibandingkan dengan hand line dan pole and line. Berdasarkan pendekatan pendapatan per trip per unit penangkapan juga menunjukan pumpboat sebagai alat tangkap dengan nilai produktivitasnya paling tinggi, kemudian dilanjutkan oleh pole and line dan hand line. Produktivitas berdasarkan kedua pendekatan tersebut memiliki pola yang sama yaitu pumpboat berada pada urutan tertinggi dan dilanjutkan dengan huhate (pole and line)dan hand line.

Interaksi Antara Usaha Penangkapan Tuna dan Cakalang

Pengelolaan sumberdaya tuna dan cakalang secara bersama-sama dan terpadu mengharuskan PPN Ternate menetapkan kebijakan pengelolaan yang tepat guna, tepat sasaran, efektif dan efisien. Terdapat dua sumberdaya ikan potensial di perairan Maluku Utara yaitu tuna dan cakalang yang didaratkan di PPN Ternate. Produksi dan nilai produksi tuna dan cakalang di PPN Ternate pada periode tahun 2007 sampai tahun 2011 semakin meningkat (Tabel 3.3), dengan fakta ini mengharuskan pengelolaan akan kedua sumberdaya ikan ini harus diperhatikan. Target penangkapan hand line dan pumpboat adalah tuna, sedangkan untuk pole and line target penangkapannya adalah cakalang. Namun, untuk unit penangkapan pole and line tidak hanya menangkap cakalang tetapi tuna juga tertangkap tuna sebagai by catch. Komposisi hasil tangkapan tuna oleh ketiga alat tangkap tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.2.

0 100 200 300 400

Hand line Pumpboat Pole and line

P ro du k tiv it a s (K g /t rip/u nit ) Alat Tangkap 0 1000 2000 3000 4000 5000 6000

Hand line Pumpboat Pole and line

P enda pa ta n ( Rp1 0 0 0 /t ip/ un it ) Alat Tangkap A B Rp 3 010 300,39 30,96 Rp 5 300 Rp 550 200,34

23

Tabel 3.4 Perkembangan produksi dan nilai produksi tuna dan cakalang di PPN Ternate

Tahun

Produksi (ton) Ikan di PPN Ternate

Nilai Produksi (Rp Juta) Ikan di PPN Ternate

Tuna Cakalang Tuna Cakalang

2007 101 524 1.107.839 4.023.556

2008 213 853 2.781.664 8.026.521

2009 365 964 4.826.064 8.352.877

2010 280,8 943,2 5.041.768 8.975.344

2011 436,2 2287,4 7.971.468 26.112.848

Sumber: Laporan statistik PPN Ternate (2011).

Adanya beberapa unit penangkapan yang menangkap sumberdaya ikan yang sama mengharuskan ditentukan satu unit penangkapan yang paling produktif untuk pengelolaan sumberdaya tuna. Produktivitas dari pumpboat lebih dominan dibandingkan dengan yang lain yaitu 52%, kemudian hand line sebesar 36%, dan produktivitas terendah adalah pole and line 12%.

Gambar 3.2 Perbandingan hasil tangkapan tuna di PPN Ternate

Interaksi unit penangkapan tuna dan cakalang berdasarkan produktivitas volume produksi

Produktivitas tuna dengan menggunakan hand line berdasarkan volume produksi per trip per unit penangkapan terlihat dari bulan Januari sampai Desember 2012 mengalami fluktuatif. Nilai produktivitas tinggi terjadi pada bulan Februari 169 kg/trip/unit, Oktober 169 kg/trip/unit, November 169 kg/trip/unit, dan Desember 162 kg/trip/unit selama tahun 2012. Untuk pumpboat produktivitasnya dalam menangkap tuna juga mengalami fluktuatif tiap bulan selama periode tahun 2009 sampai tahun 2012. Pada tahun 2009 produktivitas pumpboat dalam menangkap tuna tinggi terjadi pada bulan Maret, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, dan Desember, dengan produktiviatas tertinggi terjadi pada Juli yaitu 217,70 kg/trip/unit. Tahun 2010 produktivitas pumpboat berdasarkan jumlah trip per unit tinggi pada bulan Maret, April, Juni, Agustus,

Hand line 36% Pumpboat

52% Pole and line

24

dan September, dengan nilai produktivitas tertinggi terjadi pada bulan Juni sebesar 1.186,30 kg/trip/unit. Produktivitas pumpboat pada tahun 2011 tinggi terjadi sepanjang tahun dalam menangkap tuna dimana produktivitas tertinggi terjadi pada bulan Juli sebesar 942,43 kg/trip/unit. Produktivitas pumpboat pada tahun 2012 cenderung mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, nilai produktivitas tinggi terjadi pada bulan Maret, Juni, Agustus dan November, dimana produktivitas tertinggi terjadi pada bulan Agustus sebesar 206,11 kg/trip/unit.

Produktivitas pole and line dalam menangkap tuna yang didaratkan di PPN Ternate mengalami fluktuasi tiap bulan pada periode tahun 2009 sampai tahun 2012. Pada tahun 2009 nilai produktivitas pole and line cenderung merata tiap bulan dengan nilai produktivitas tertinggi terjadi pada bulan Agustus sebesar 5,76 kg/trip/unit. Pada tahun 2010 produktivitas pole and line tinggi pada bulan Maret sampai September dengan nilai tertinggi terjadi pada bulan Juni sebesar 18,54 kg/trip/unit. Produktivitas pole and line pada tahun 2011 dari bulan Januari sampai September memiliki nilai produktivitas yang tinggi, sedangkan pada bulan Oktober sampai Desember cenderung rendah, nilai produktivitas tertinggi terjadi pada bulan Januari sebesar 94,13 kg/trip/unit. Pada tahun 2012 produktivitas pole and line tinggi hanya terjadi pada bulan Maret dan April sebesar 13,07 kg/trip/unit dan 10,27 kg/trip/unit. Produktivitas hand line, pumpboat, dan pole and line dapat dilihat untuk lebih jelasnya pada Gambar 3.3.

Gambar 3.3 Perbandingan produktivitas berdasarkan volume produksi per jumlah trip per unit per bulan tahun 2009-2012 di PPN Ternate

Pada Gambar 3.3 dapat dilihat bahwa produktivitas berdasarkan jumlah trip per unit kapal, pumpboat memiliki nilai produktivitas yang lebih tinggi bila di bandingkan dengan pole and line dalam menangkap tuna pada periode tahun 2009 sampai 2011. Sedangkan untuk tahun 2012 hand line memiliki nilai produktivitas tertinggi dalam menangkap tuna di PPN dibandingkan pumpboat dan pole and line. Tingginya produktivitas hand line pada tahun 2012 dapat disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah menurunya produktivitas pumpboat. Pada Gambar 3.3 dapat dilihat bahwa pada tahun 2009 sampai tahun 2010 produktivitas

0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 2009 2010 2011 2012 Pr o d u k ti v ia ta s Ha n d l in e , Pum p b o a t, d a n Po le a n d l in e (k g /t r ip /u n it ) Tahun Pumpboat

Pole and line Hand line 0 25 50 75 100 1 5 9 1 5 9 1 5 9 1 5 9

25

pumpboat rata-rata tinggi, namun pada tahun 2012 produktivitas pumpboat justru menurun. Penurunan ini bisa diasumsikan bahwa dengan tingginya produktivitas pumpboat pada dua tahun sebelumnya mengakibatkan menurunnya standing stock tuna di perairan Maluku Utara. Asumsi lain berdasarkan kondisi ini yaitu pada tahun 2012 sudah ada persaingan dan usaha penangkapan tuna, yang mana sudah ada unit penangkapan lain dengan tuna sebagai target penangkapannya.

Berdasarkan asumsi tersebut, untuk dapat mengetahui pengaruh unit penangkapan dengan target penangkpan yang sama dilakukan uji korelasi terhadap hand line, pumpboat, dan pole and line. Pengujian korelasi ini dapat memperlihatkan pola interaksi antara ketiga unit penangkapan tuna di PPN Ternate apakah saling memberikan pengaruh terhadap peningkatan maupun penurunan produktivitas dari hand line, pumpboat, dan pole and line. Pengujian dilakukan menggunakan tingkat kepercayaan 90%.

Hubungan interaksi antara unit penangkapan hand line dengan pumpboat berdasarkan uji korelasi memiliki nilai koefisien korelasi sebesar 0,921. Nilai kofisien korelasi yang mendekati 1 menunjukan bahwa hubungan antara unit penangkapan hand line dengan pumpboat sangat kuat. Hasil analisis korelasi menunjukan bahwa hubungan yang positif atau searah, dimana ketika terjadi peningkatan produktivitas hand line maka produktivitas pumpboat juga mengalami peningkatan. Hasil pengujian korelasi dapat dilihat pada Lampiran 1.

Interaksi antara hand line dan pole and line berdasarkan uji korelasi memiliki nilai koefisien korelasi sebesar -0,923. Hubungan antara unit penangkapan hand line dengan pole and line sangat kuat, dapat dilihat dengan nilai koefisien korelasi yang mendekati 1. Namun, hubungan antara kedua unit penangkapan ini adalah negatif. Artinya setiap peningkatan produktivitas salah satu unit penangkapan akan menurunkan produktivitas alat tangkap yang lainnya. Hasil pengujian korelasi dari hand line dengan pole and line dapat dilihat pada Lampiran 1.

Uji korelasi yang dilakukan pada pumpboat dan pole and line memiliki nilai koefisien korelasi sebesar 0,849. Nilai koefisien korelasi menunjukan hubungan antara unit penangkapan sangat kuat dan searah atau positif. Ketika terjadi peningkatan produktivitas pumpboat maka produktivitas pole and line juga meningkat. Pengujian korelasi antara kedua variabel dapat dilihat pada Lampiran 1.

Daerah penangkapan merupakan salah satu faktor yang memberikan pengaruh terhadap interaksi antara tiap unit penangkapan tuna di PPN Ternate. Daerah penangkapan ikan tuna oleh hand line yang didaratkan di PPN Ternate antara lain di Perairan Kota Ternate, daerah Batang Dua dan di perairan maluku utara. Nelayan pumpboat cenderung melakukan ekspansi daerah penangkapan ikan jika dibandingkan nelayan hand line. Hal ini dapat dilihat dari daerah penangkapan ikan pumpboat yang sudah mencapai seluruh Perairan Maluku Utara. Armada penangkapan yang memiliki kapasitas lebih besar dari hand line, memungkinkan pumpboat untuk menjangkau daerah penangkapan yang lebih jauh dari fishing base. Daerah penangkapan ikan tuna oleh pumpboat antara lain Perairan Ternate, Perairan Tidore, Perairan Bacan, Perairan Halmahera Utara, Perairan Halmahera Tengah, Perairan Halmahera Timur, Perairan Maluku Utara, dan Perairan Bitung. Telah diketahui ikan target penangkapan pole and line adalah cakalang, sedangkan tuna yang ditangkap merupakan hasil tangkapan

26

sampingan (by catch), umumnya merupakan baby tuna yang sering berasosiasi dengan cakalang yang menjadi sasaran penangkapan pole and line. Daerah penangkapan ikan pole and line antara lain Perairan Kota Ternate, daerah Batang Dua, Perairan Tidore, Perairan Bacan dan Perairan Maluku Utara. Peta lokasi daerah penangkapan dari ketiga unit penangkapan tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.4.

Gambar 3.4 menunjukan bahwa daerah penangkapan hand line dan pumpboat cenderung berbeda sehingga tidak terlalu memberikan pengaruh terhadap peningkatan produktivitas kedua unit penangkapan. Tuna yang ditangkap oleh hand line adalah tuna berukuran dewasa, sedangkan tuna yang ditangkap oleh pole and line adalah baby tuna yang ikut tertangkap bersama cakalang. Daerah penangkapan yang sama memungkinkan ketika produktivitas salah satu unit penangkapan meningkat, maka salah satu unit penangkapan tidak meningkat produktivitasnya.

Gambar 3.4 Daerah penangkapan ikan tuna dan cakalang untuk hand line, pumpboat dan pole and line

Interaksi unit penangkapan tuna dan cakalang berdasarkan pendapatan

Pendapatan kapal-kapal penangkap tuna di PPN Ternate yang terdiri dari hand line, pumpboat, dan pole and line mengalami fluktuasi seiring dengan produktivitas masing-masing alat tangkap tersebut. Pengoperasian alat tangkap hand line pada tahun 2012 di PPN Ternate memperoleh pendapatan per trip per unit cukup besar antara Rp270.000 sampai Rp3.648.000. Pendapatan tinggi hand line terjadi pada bulan Februari, Juni, Agustus sampai Desember dengan keuntungan tertinggi terjadi pada bulan November sebesar Rp3.480.000 trip/unit.

Pumpboat memiliki pendapatan yang fluktuatif tiap bulan dalam menangkap tuna di PPN Ternate pada periode tahun 2009 sampai tahun 2012. Pada tahun 2009 pendapatan yang diperoleh pumpboat per trip per unit berkisar

27

antara Rp524.000 sampai Rp2.880.000. Pendapatan pumpboat tinggi terjadi pada bulan bulan Maret, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, dan Desember, dengan pendapatan tertinggi terjadi pada bulan Juli sebesar Rp2.880.000 trip/unit. Pada tahun 2010 nilai produksi tuna meningkat dari tahun sebelumnya, hal ini dapat dilihat dari pendapatan per trip per unit yang diperoleh jauh lebih besar dibandingkan tahun 2009 berkisar antara Rp1.140.000 sampai Rp21.300.000. Pendapatan yang diperoleh pumpboat tinggi pada bulan April, Juni, dan September, dengan pendapatan tertinggi terjadi pada bulan Juni sebesar Rp21.300.000 trip/unit. Tahun 2011 pendapatan yang diperoleh pumpboat cenderung menurun jika dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya berkisar antara Rp1.132.000 sampai Rp17.230.000 trip/unit. Pendapatan tertinggi terjadi pada bulan Juli sementara pendapatan terendah terjadi pada bulan Januari. Pendapatan pumpboat dalam menangkap tuna di PPN Ternate pada tahun 2012 menurun dibandingkan tahun 2011, yakni berkisar antara Rp503.000 sampai Rp4.440.000 trip/ unit. Pendapatan tertinggi terjadi pada bulan Agustus sebesar Rp4.440.000 trip/unit sedangkan pendapatan terendah terjadi pada bulan Januari sebesar Rp503.000 trip/unit.

Usaha penangkapan tuna dengan menggunakan pole and line di PPN Ternate dari tahun 2009 sampai 2010 berfluktuatif namun tidak menunjukan perkembangan yang baik. Tuna yang ditangkap oleh pole and line merupakan by catch sehingga secara ekonomi tidak terlalu memberikan keuntungan terhadap usaha penangkapan itu sendiri. Pendapatan unit penangkapan pole and line dalam menangkap tuna di PPN Ternate pada tahun 2009 sangat kecil. Pendapatan yang diperoleh berkisar antara Rp26.400 sampai Rp76.200 trip/unit. Pendapatan tertinggi terjadi pada bulan Agustus, sedangkan pendapatan terandah terjadi pada bulan April. Pendapatan pole and line mengalami sedikit peningkatan pada tahun 2010 berkisar antara Rp112.000 sampai Rp330.000 trip/unit. Pendapatan pendapatan tertinggi terjadi pada bulan Juni, sedangkan terendah terjadi pada bulan Februari. Pengoperasian pole and line dalam menangkap tuna di tahun 2011 juga tidak memberikan pendapatan yang besar. Pendapatan yang diperoleh armada pole and line berkisar antara Rp20.300 sampai Rp1.721.000. Januari dan Februari merupakan bulan dimana pendapat pole and line tinggi, sedangkan pendapatan terendah terjadi pada bulan Desember. Pada tahun 2012 pendapatan pole and line juga mengalami fluktuatif seperti pada tahun-tahun sebelumnya dan cenderung mengalami penurunan. Pendapatan pole and line pada tahun 2012 berkisar antara Rp32.200 sampai Rp238.900 trip/unit. Unit penangkapan pole and line memperoleh pendapatan tertinggi pada bulan Maret, sedangkan untuk pendapatan terendah terjadi pada bulan Agustus. Pendapatan dari hand line, pumpboat, dan pole and line dapat dilihat pada Gambar 3.4.

28

Gambar 3.5 Perbandingan pendapatan dari hand line, pumpboat, dan pole and line dalam menangkap tuna tahun 2009-2012 di PPN Ternate

Pada Gambar 3.4 dapat dilihat bahwa pendapatan yang diperoleh pumpboat mengalami peningkatan yang besar pada tahun 2010 jika dibandingkan tahun 2009. Peningkatan pendapatan ini dipengaruhi harga tuna yang juga mengalami peningkatan (Tabel 3.4). Tahun 2011 untuk pumpboat, meskipun pada awal tahun mengalami penurunan pendapatan namun mengalami peningkatan hingga akhir tahun 2011. Pendapatan pumpboat pada tahun 2012 justru menurun dari tahun 2011. Produksi tuna tahun 2012 yang menurun ternyata mempengaruhi pendapatan unit penangkapan pumpboat, meskipun harga tuna semakin meningkat.

Tabel 3.5 Harga produksi tuna di PPN Ternate periode tahun 2009-2012

No Tahun Harga Ikan Tuna (/Kg)

1 2009 13222

2 2010 17955

3 2011 18275

4 2012 21537

Sumber: Laporan statistik PPN Ternate (2011).

Hand line yang baru beroperasi di PPN Ternate pada tahun 2012 memperoleh pendapatan per trip per unit lebih kecil jika dibandingkan dengan pumpboat.Namun jika dibandingkan dengan pole and line, hand line memperoleh pendapatan per trip per unit yang jauh lebih besar. Pendapatan pole and line per trip per unit yang sangat kecil ini menegaskan bahwa tuna yang merupakan by catch dari pole and line memang tidak terlalu memberikan keuntungan bagi usaha penangkapan itu sendiri.

0 500 1000 1500 2000 2500 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 2009 2010 2011 2012 Pe n d a p a ta n Ha n d L in e , Pum p b o a t, d a n p o le a n d l in e (Rp 10000 /t r ip /u n it ) Tahun Pumpboat Pole and line hand line 0 50 100 150 200 1 5 9 1 5 9 1 5 9 1 5 9

29

Pembahasan

Berdasarkan perhitungan produktivitas pada tahun 2012 yang telah dianalisis menjelaskan bahwa produktivitas hand line berdasarkan jumlah trip per

Dokumen terkait